ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISA PENGHEMATAN POMPA AIR DIHOTEL SANTIKA SEMARANG. Jalan Prof. Sudharto S.H Tembalang, Semarang

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN HOTEL CIPUTRA SEMARANG

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

Prosedur Energi Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

BAB I PENDAHULUAN. pengelola energi listrik di Indonesia telah melakukan salah satu kegiatan

Konservasi Energi Listrik di Hotel Santika Palu

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

STUDI EVALUASI PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN HOTEL NEO BY ASTON PONTIANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAMI (STUDI KASUS LAB. ELEKTRONIKA DAN MIKROPROSESSOR UNTAD)

Penghematan Biaya Listrik Dengan Memanfaatkan Lampu LED Di Rumah Tangga

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

STUDI OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH DENGAN MEMANFAATKAN CAHAYA ALAM

Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

Gambar 2.1 Kelompok gelombang elektromagnetik

TEKNIKA VOL. 2 NO

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

Politeknik Negeri Sriwijaya

Konservasi energi pada sistem pencahayaan

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

Analisis Antisipasi Potensi Pemborosan Pada Energi Penerangan Di Industri Tekstil PT. Z

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Optimalisasi Pemakain Daya Tersambung (KVA) Pada RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang

ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC

ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENERANGAN PADA BANGUNAN RIG RAISIS (OFFSHORE) BERDASARKAN CLASS ABS DAN BKI BERBASIS VISUAL BASIC

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

KAJIAN KONSERVASI ENERGI METERISASI LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM KABUPATEN BANJARNEGARA

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36

KUAT PENERANGAN (ILUMINASI) RUANG KENDALI UTAMA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA PTRKN-BATAN

PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN BANGUNAN IRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 kci.

Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200VA dengan Beban Penerangan

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

Rancang Bangun Armatur Cahaya Tanpa Eenergi Listrik

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAB IV ANALISIS DATA. menentukan berapa besar energi yang dikonsumsi per tahun. Data yang diperoleh,

SIDANG TUGAS AKHIR. Validita R. Nisa

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

CAHAYA. Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Performa Sistem Pencahayaan Ruang Kelas Mengacu Pada Standar Kegiatan Konservasi Energi

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MINIMUM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN. Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,

Optimasi dan Manajemen Energi Kelistrikan Di Gedung City of Tomorrow

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU HEMAT ENERGI FLUORESCENT JENIS SL (SODIUM LAMP) DAN LED (LIGHT EMITTING DIODE)

PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK PADA BLOK PASAR MODERN DAN APARTEMEN DI GEDUNG KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING MALANG JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Analisa Sistem Pencahayaan Buatan Ruang Intensive Care Unit. Hanang Rizki Ersa Fardana, Pembimbing : Ir. Heri Joestiono, MT

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

MASTER LEDspot LV AR111 - solusi ideal untuk pencahayaan sorot di toko

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN ILUMINASI PADA RUANG BACA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA (BAPERASDA) TUGAS SARJANA. Rilpani Orien Meliala

BAB I PENDAHULUAN. Cahaya adalah suatu perpindahan energi yang dapat merangsang indera

TENTANG PENGHE. : a. Peraturan. b. menetapkan. Gubernur : 1. Pemerintah. Menimbang. tentang. Nomor ); 4. Tahun. Prov Jatim

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Keputusan Presiden RI. No. 43 Th 1991 Tentang Konversi

AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

MODUL III INTENSITAS CAHAYA

BAB II LANDASAN TEORI

FUNGSI DAN JENIS GAMBAR DALAM PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK

III. METODE PENELITIAN

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

Analisa Aspek Daya dan Ekonomis Perancangan Pencahayaan Ruang Kelas Menerapkan Konsep Bangunan Hijau

STUDI SISTEM INSTALASI PENERANGAN LISTRIK PADA KERETA API PENUMPANG CLASS EXECUTIVE Aplikasi pada PT.KAI ( KERETA API INDONESIA )

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MASTER LEDspot PAR - Alternatif hemat energi untuk pencahayaan sorot di area publik

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI

Penggantian sempurna untuk lampu sorot halogen tegangan listrik induk

AUDIT ENERGI DAN SISTEM PENCAHAYAAN GEDUNG D UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN

PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN CATU TERHADAP UMUR LAMPU HEMAT ENERGI

Transkripsi:

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG Nugroho Utomo ( L2F008072) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto,SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah nugroho.utomo.72@gmail.com Abstrak- Dalam bisnis perhotelan, energi sangatlah penting, terutama dalam penggunaan energi baik energi listrik maupun nonlistrik, porsi pemakaian serta alokasi dana untuk penyediaannya adalah yang terbesar. Hal ini dapat dilihat bahwa peralatan seperti lampu-lampu, lift, lemari es, laundry, pemanas, pompapompa, water heater, dan genset sampai pada sistem pengkondisian udara adalah beberapa alat yang dominan dalam operasional di dunia perhotelan. Usahausaha penghematan energi telah dilaksanakan oleh pihak hotel seperti melakukan penjadwalan operasional peralatan, penggantian lampu-lampu dengan lampu hemat energi, pemasangan kapasitor bank, dsb. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai Analisa dan Perancangan Audit Energi pada penggunaan lampu hotel Ciputra Semarang. Dari hasil analisa yang dilakukan, diperoleh bahwa perancangan penghematan ini sangat berpengaruh terhadap besarnya energi listrik maupun nonlistrik yang dikonsumsi. Kata kunci :lampu, audit energy, penghematan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ciputra merupakan suatu instansi yang bergerak dalam bidang bisnis, yaitu bisnis perhotelan. Dalam bidang ini, penggunaan energi, baik energi listrik maupun nonlistrik sangatlah penting untuk menunjang kenyamanan tamu / konsumennya. Pemakaian energi ini merupakan salah satu hal terbesar yang sangat menentukan biaya operasional hotel tsb. semakin besar pemborosan energi yang dilakukan, maka semakin kecil profit/ keuntungan yang didapatkan pihak hotel. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya - upaya untuk meminimalkan konsumsi energi guna memaksimalkan profit, misalkan dengan memakai lampu hemat energi. Contoh yang lain adalah dengan melakukan perancangan audit energi pada penggunaan lampu. Makalah ini mempresentasikan mengenai modifikasi rancangan penerangan untuk mendapatkan penghematan energi yang dikehendaki. Penting untuk dimengerti bahwa lampu-lampu yang efisien, belum tentu merupakan sistim penerangan yang efisien. 1.2 Tujuan Mampu mengidentifikasi permasalahan dan menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan pengefisiensian lampu yang sesuai bidang keilmuan elektro 1.3 Batasan Masalah Dalam laporan kerja praktek ini hanya membahas pengefisiensian lampu yang digunakan pada Hotel Santika Semarang II. DASAR TEORI 2.1 Iluminasi (Iluminance) Iluminasi sering disebut juga intensitas penerangan atau kekuatan penerangan atau dalam BSN di sebut Tingkat Pencahayaan pada suatu bidang adalah fluks cahaya yang menyinari permukaan suatu bidang. Lambang iluminasi adalah E dengan satuan lux (lx). E : Intensitas penerangan (lux) F : Fluks cahaya (luman) A : Luas bidang kerja (m2) 2.2 Efikasi Adalah rentang angka perbandingan antara fluks cahaya (lumen) denga n daya listrik suatu sumber cahaya (watt), dalam satuan lumen/watt. Efikasi juga disebut fluks cahaya spesifik. Tabel berikut ini menunjukkan efikasi dari macam-macam lampu. Efikasi ini biasanya didapat pada data katalog dari suatu produk lampu. Tabel 1 Daftar Efikasi Lampu 2.3 Fluks Cahaya (Luminous Flux) Adalah jumlah cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Lambang fluks cahaya adalah F atau Ø dan

satuannya dalam lumen (lm). Satu lumen adalah fluks cahaya yang dipancarkan dalam 1 steradian dari se sumber cahaya 1 cd pada pemukaan bola dengan jarijari R = 1m. Jika fluks cahaya dikaitkan dengan daya listrik maka: Satu watt cahaya dengan panjang gelombang 555mµ sama nilainya dengan 680 lumen. Jadi dengan ג = 555mµ, maka 1 watt cahaya = 680 lumen. 2.4 Luminasi (Luminance) Adalah suatu ukuran terangnya suatu benda baik pada sumber cahaya maupun pada suatu permukaan. Luminasi yang terlalu besar akan menyilaukan mata (contoh lampu pijar tanpa amatur). Luminasi suatu sumber cahaya dan suatu permukaan yang memantulkan cahayanya adalah intensitasnya dibagi dengan luas semua permukaan. Sedangkan luas semua permukaan adalah luas proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang rata yang tegak lurus pada arah pandang, jadi bukan permukaan seluruhnya. L = Luminasi (cd/ ) I = Intensitas (cd) As = Luas semua permukaan ( ) III. Metode Penelitian 3.1 Metode Perancangan Penerangan Buatan Perancangan penerangan buatan secara kuantitas dapat dilakukan perhitungan dengan 2 metode yaitu : a. Metode titik demi titik (point by point method) b. Metode lumen a Metode Titik Demi Titik Metode ini hanya berlaku untuk cahaya langsung, tidak memperhitungkan cahaya b. Metode Lumen Metode lumen adalah menghitung intensitas penerangan rata-rata pada bidang kerja. Fluks cahaya diukur pada bidang kerja, yang secara umum mempunyai tinggi antara 75 90 cm diatas lantai. Besarnya intensitas penerangan (E) bergantung dari jumlah fluks cahaya dari luas bidang kerja yang dinyatakan dalam lux (lx). 3.2 Metode Penghitungan Dalam Kerja Praktek saya menggunakan metode penghitungan dengan Metode Lumen. Metode lumen adalah menghitung intensitas penerangan rata-rata pada bidang kerja E = intensitas penerangan (luman /m2 atau lux) p = Panjang ruangan (m) l = lebar ruangan (m) 1,25 = Faktor pengali, karena E lampu lebih besar sekitar 1,25 kali E nominal akibat pengaruh pengotoran dan umur pemakaian Fa = Fluks cahaya tiap armatur (luman) FL = Fluks cahaya tiap lampu (luman) Kp = Efisiensi Penerangan Kd = faktor depresiasi na = jumlah armatur nl = jumlah lampu 3.2 Macam Lampu Macam lampu yang dianalisa adalah sebagai berikut 1. Lampu Halogen Lampu Halogen dibuat untuk mengatasi masalah ukuran fisik dan struktur pada lampu pijar dalam penggunaannya sebagai lampu sorot, lampu projector, lampu projector film. Dalam bidang-bidang ini diperlukan ukuran lampu yang kecil sehingga sistem pengendalian arah dan focus cahaya dapat dilakukan lebih presisi. Lampu halogen bekerja pada suhu 2.800 oc jauh lebih tinggi dari kerja lampu pijar yang hanya 400 oc, karena adanya tambahan gas halogen, seperti io dium oleh karena itu, walaupun lampu halogen termasuk jenis lampu pijar tetapi mempunyai efikasi sekitar 22 lumen/watt. Cahaya lampu halogen dapat memunculka n warna asli obyek yang terkena cahaya, karena cahaya yang dihasilkan lampu halogen umumnya lebih terang dan lebih putih dibanding cahaya lampu pijar (pada daya yang sama) lampu halogen pada umumnya ukuran fisiknya kecil, rumit pembuatanya sehingga harganya relatif lebih mahal dibanding lampu pijar dan neon. Gambar 1 Halogen

2. Lampu Hemat Energi Kini terdapat lampu neon jenis terbaru yang mempunyai komponen listrik yang terdiri dari balast, starter dan kapasitor kompensasi yang terpadu dalam satu kesatuan. Lampu teknologi baru ini disebut sebagai Compact Fluorescence dan beberapa produsen lampu menyebutnya sebagai lampu SL dan PL. Pada dasarnya lampu hemat energi merupakan lampu fluoresen dalam bentuk mini, yang dirancang strukturnya seperti lampu GLS. Lampu ini dibuat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, sehingga dapat dipasang pada suatu fitting lampu pijar. Gambar dibawah menunjukkan jenis lampu hemat energi dari suatu produk yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Lampu hemat energi yang berbentuk lubang akan memancarkan cahaya radial.. VI. Analisa Pembahasan 4.1 Perhitungan penghematan salah satu ruangan di hotel ciputra Jenis Ruang Superior HE Philips 5 watt 4 = 20 watt HE Philips 14 watt 5 = 70 watt HE Philips 20 watt 2 = 40 watt Halogen 20 watt 1 = 20 watt = 150 watt Menggunakan lampu 20 watt Lobi Kamar Kamar Tidur Kamar Mandi Gambar 2 Lampu Philips HE Tabel 3 Jenis lampu pada tiap ruangan HE Philips 20 watt 4 = 80 watt Halogen 20 watt 1 = 20 watt = 100 watt Setelah dihitung menggunakan rumus diatas didapat hasil penghematan 150 watt - 100 watt = 50 watt Tabel 2 Penghematan dari setiap ruang Jenis Ruangan Superior Junior Suite Deluxe Suite Executive Perhitungan Penghematan 50 watt 57 watt 89 watt 69 watt

Estimasi penghematan kelas Superior LWBP WBP Energy consumed (W) 50 50 Electric cost (for 1600 KVA) Rp.800/kWh Rp.1200/kWh watt hours per day 300 250 kwh per day 0.3 0.3 daily payment 240.0 200.0 watt hours per month 9000 7500 kwh per month 9 8 Monthly payment 7200 9000 Gambar 3 Layout Superior 4.2 Estimasi Penghematan Kategori kamar yang ada pada Hotel Ciputra Semarang adalah sebagai berikut: Tabel 3 Kategori kamar di Hotel Ciputra Semarang Penghematan per bulan kelas superior = (Biaya LWBP+ Biaya WBP) x Jumlah Ruangan = (7200+9000) x 10 = Rp 162.000 Tabel 4 Penghematan dalam Rupiah Penghematan dalam Jenis Ruangan Rupiah Superior Rp 162.000 Junior Suite Rp 55.404 Deluxe Suite Rp 4.584.924 Executive Rp 536.544 Jadi total penghematan per bulan dari semua ruangan = (Penghematan per bulan kelas superior + Penghematan per bulan kelas Executive + Penghematan per bulan kelas Deluxe + Penghematan per bulan kelas Junior) = (Rp 162.000 + Rp 536.544 + Rp 4.584.924 + Rp 55.404) = Rp 5.338.872

V. Kesimpulan 1.Setelah dianalisa menggunakan metode penghitungan lumen didapat kesimpulan bahwa pemasangan lampu di hotel ciputra masih terlalu boros karena hanya mementingkan faktor estetika saja 2. Dari hasil perhitungan penghematan dalam metode penghitungan lumen didapat penghematan sebesar Rp 5.338.872 per bulan Daftar Pustaka Muhaimin, Instalasi Listrik 1, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, Bandung, 1995. www.google.com www.philips.com www.jurnalinsinyurmesin.com BIODATA PENULIS Nugroho Utomo ( L2F008072) lahir di Semarang 1 Juli 1990, pernah menenempuh pendidikan di SD N Krandegan 1 dan SMP N 1 Bawang, SMA N 1 Banjarnegara. Dan saat ini masih menempuh pendidikan di Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang. Semarang, 8 Agustus 2012 Mengetahui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing DR.Ir. Djoko Windarto, M.T NIP. 196405261989031002