PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LIMA LANTAI DENGAN SISTEM PELAT DATAR DAN DINDING GESER TUGAS AKHIR Oleh : MARCEL 1104105031 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
ABSTRAK Menurut Perda Tata Ruang kota Denpasar No. 10 Tahun 1999 Pasal 2, pemerintah membatasi ketinggian bangunan maksimal 15 meter. Hal tersebut membuat terbatasnya tingkat bangunan yang dapat dibuat di daerah Bali, sedangkan disaat yang sama terdapat tuntutan dari segi arsitektural dan desain interior untuk sedapat mungkin mempertinggi ceiling. Selain sistem pelat-balok, terdapat alternatif pelat lainnya yang dapat digunakan, salah satunya adalah pelat datar ( flat slab) yaitu sistem pelat yang tidak ditimpu oleh balok sehingga dapat memberikan persyaratan tinggi ruangan secara optimal. Kekurangan dari sistem pelat datar adalah lemah terhadap punching shear (geser dua arah) serta lemah terhadap gaya lateral seperti gempa. Akan tetapi geser dua arah dapat diatasi dengan adanya penebalan pelat dan dengan penambahan dinding geser, gaya lateral dapat ditahan. Dengan pertimbangan tersebut, dalam penyusunan tugas akhir ini direncanakan gedung menggunakan struktur beton bertulang dengan sistem pelat datar dan dinding geser yang mengacu pada SNI 1726:2012, SNI 1727:2013 dan SNI 2847:2013. Gedung yang direncanakan merupakan gedung hotel lima lantai yang berlokasi di Denpasar, Bali yang berada di wilayah kategori desain seisimik D. Struktur utama terdiri dari lima lantai dengan luas total bangunan 3026,55 m 2 dan memiliki tinggi total sebesar 15,0 m. Struktur utama gedung menggunakan struktur beton bertulang dengan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM) dengan struktur pelat yang digunakan adalah struktur pelat datar. Hasil perhitungan yang didapat dalam perencanaan ini dapat diuraikan sebagai berikut : Sistem pelat datar yang digunakan mempunyai ketebalan 250 mm pada pelat lantai dan 220 mm pada pelat atap. Dinding geser yang digunakan adalah tipe L-Shape dengan ketebalan 200 mm. Struktur dibagi menjadi dua bagian, yaitu Struktur Utama dan Struktur Sekunder. Struktur Utama menggunakan sistem pelat datar, sedangkan Struktur Sekunder menggunakan sistem pelat-balok, sehingga diantara kedua struktur tersebut dipisahkan dengan menggunakan dilatasi kolom. Kolom pada struktur utama dan struktur sekunder memiliki dimensi sebesar 450 x 450 mm. Balok pada struktur sekunder memiliki dimensi sebesar 450 x 400 mm dan balok pada tangga memiliki dimensi sebesar 400 x 300 mm. Tangga direncanakan dengan menggunakan tebal pelat 150 mm dan Rangka Lift direncanakan dengan menggunakan kolom 450 x 450 mm serta balok 450 x 400 mm. Tebal dinding basement adalah 250 mm dan pelat basement memiliki ketebalan sebesar 200 mm dengan sloof berdimensi 400 x 300 mm. Pondasi yang digunakan adalah jenis pondasi sumuran ( caisson) dengan dimensi poer pondasi kolom adalah 1,7 x 1,7 x 0,6 m dan diameter dari tiang pondasi sumuran adalah sebesar 1,5 m sedalam -7,20 m dari permukaan tanah. Kata kunci : Perencanaan struktur, pelat datar, dinding geser, portal, rangka lift, tangga, basement, pondasi i
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Bapa di Sorga, Tuhan Maha Pencipta dan Pengasih atas segala berkat, bimbingan dan perlindungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Perencanaan Struktur Gedung Hotel Lima Lantai dengan Sistem Pelat Datar dan Dinding Geser. Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari peranan serta bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Ketut Sudarsana, ST, Ph.D selaku pembimbing I atas pengetahuan, bimbingan, nasihat, dan dorongan pada penulis dan Bapak Ir. Dharma Putra, MCE selaku pembimbing II atas bimbingannya. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk Ayah, Ibu, Kakak dan Adik-adik yang tidak ada hentinya mendoakan, mendukung dan menyemangati; kepada Adrial, Honey, Novan, Maurren, Haria, Landepi, Riski, Roni, Edi, Arshita dan Koming yang selalu menjadi saudara/i seperjuangan disaat senang maupun susah serta menjadi teman diskusi yang sangat baik; kepada seluruh kawan-kawan Teknik Sipil Udayana yang tidak dapat disebutkan satu per satu; kepada seluruh dosen yang telah memberikan waktu dan ilmu kepada saya selama berkuliah. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidaklah sempurna karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis berbesar hati menerima kritik dan saran. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih. Denpasar, Juli 2015 Penulis ii
DAFTAR ISI ABSTRAK i UCAPAN TERIMA KASIH ii DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR xi DAFTAR NOTASI.. xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan. 2 1.3 Manfaat... 2 1.4 Lingkup Perencanaan. 2 1.5 Dasar Perencanaan.. 3 1.5.1 Deskripsi Umum Gedung.. 3 1.5.2 Peraturan - Peraturan.... 5 1.5.3 Anggapan-Anggapan dalam Perencanaan.... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembebanan. 6 2.1.1 Beban Vertikal... 6 2.1.2 Beban Horisontal (Beban Gempa).... 9 2.1.3 Kombinasi Pembebanan.... 19 2.1.3.1 Kekuatan Perlu... 19 2.1.3.2 Kuat Rencana. 19 2.2 Perencanaan Pelat Datar..... 20 2.2.1 Tebal Pelat Minimum.... 21 2.2.2 Pemeriksaan Tebal Pelat Berdasarkan Syarat Gaya Geser... 22 2.2.3 Metode Perencanaan Langsung.... 25 2.2.4 Pelimpahan Momen dan Gaya Geser pada Pertemuan Pelat dan Kolom.. 29 iii
2.2.5 Penulangan Lentur Pelat.... 32 2.3 Perencanaan Dinding Geser... 35 2.4 Perencanaan Portal. 37 2.4.1 Perencanaan Kolom..... 38 2.4.1.1 Kekakuan Kolom... 38 2.4.1.2 Pembesaran Momen Rangka Tak Bergoyang 39 2.4.1.3 Perhitungan Tulangan Longitudinal Kolom.. 40 2.4.1.4 Ketentuan Tulangan Transversal Kolom.. 41 2.4.2 Perencanaan Balok..... 41 2.4.2.1 Ketentuan Tulangan Londitudinal Balok... 41 2.4.2.2 Ketentuan Tulangan Transversal Balok. 41 2.5 Perencanaan Pondasi 42 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Data Perencanaan.. 45 3.2 Langkah-langkah Perencanaan.... 45 3.3 Perencanaan Pelat Datar.. 48 3.4 Perencanaan Kolom. 50 3.5 Perencanaan Balok.. 52 3.6 Perencanaan Dinding Geser 54 3.7 Perencanaan Pondasi... 56 BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR 4.1 Perhitungan Pelat... 58 4.1.1 Tebal Minimum Pelat Datar.... 58 4.1.2 Pembebanan pada Pelat 58 4.1.2.1 Pembebanan pada Atap... 58 4.1.2.2 Pembebanan pada Lantai.. 59 4.1.3 Pemeriksaan Tebal Pelat terhadap Syarat Gaya Geser.. 60 iv
4.1.4 Analisa Pelat Datar dengan Metode Perencanaan Langsung....... 68 4.1.5 Pelimpahan Momen dan Gaya Geser pada Pertemuan Pelat dan Kolom...... 74 4.1.5.1 Kolom Eksterior (Kolom A = D)... 75 4.1.5.2 Kolom Interior (Kolom B = C).. 78 4.1.6 Perhitungan Penulangan Pelat 84 4.1.6.1 Penulangan pada Daerah Jalur Kolom. 84 4.1.6.2 Penulangan pada Daerah Jalur Tengah. 87 4.2 Perencanaan Portal.... 101 4.2.1 Pembebanan Portal.. 101 4.2.1.1 Pembebanan akibat Beban Vertikal 101 4.2.1.2 Pembebanan akibat Beban Horisontal 103 4.2.1.3 Pembebanan akibat Gempa Vertikal.. 105 4.2.2 Analisa Portal 3 Dimensi dengan ETABS v.2013. 106 4.2.3 Kinerja Struktur Gedung akibat Beban Gempa Arah X dan Arah Y..... 122 4.2.3.1 Simpangan antar Lantai.. 122 4.2.3.2 Periode Fundamental Struktur.... 123 4.3 Perencanaan Kolom..... 124 4.3.1 Perhitungan Kelangsingan Kolom... 124 4.3.2 Perhitungan Tulangan Lentur Kolom... 129 4.3.3 Perhitungan Tulangan Geser Kolom... 135 4.3.4 Perhitungan Tulangan terhadap Pengaruh Puntir... 138 4.4 Perencanaan Dinding Geser... 140 4.4.1 Penulangan Longitudinal Transversal Dinding Geser...... 140 4.4.2 Cek Kemampuan Dinding Geser dalam Memikul Geser. 141 4.4.3 Cek Kemampuan Dinding Geser dalam Memikul Lentur dan Aksial.. 146 4.5 Perencanaan Struktur Pelat Sekunder (Pelat-Balok)... 147 4.5.1 Perhitungan Jarak Dilatasi Kolom...... 148 v
4.5.2 Perhitungan Balok...... 149 4.5.2.1 Penulangan Lentur Tumpuan Balok B5.. 149 4.5.2.2 Penulangan Lentur Lapangan Balok B5.. 151 4.5.2.3 Pengecekan Momen Nominal SRPMM.. 154 4.5.2.4 Pengecekan Geser Balok B5... 155 4.5.2.5 Perhitungan Tulangan terhadap Pengaruh Puntir Balok B5... 158 4.5.2.6 Penulangan Lentur Tumpuan Balok B2.. 160 4.5.2.7 Penulangan Lentur Lapangan Balok B2.. 161 4.5.2.8 Penulangan Geser Balok B2.... 164 4.5.2.9 Perhitungan Tulangan terhadap Pengaruh Puntir Balok B2... 167 4.5.3 Perhitungan Penulangan Pelat Sekunder. 172 4.6 Perencanaan Tangga..... 175 4.7 Perencanaan Rangka Lift... 182 4.8 Perencanaan Dinding dan Pelat Basement.... 191 4.8.1 Penulangan Longitudinal Dinding Basement... 192 4.8.2 Penulangan Transversal Dinding Basement.... 193 4.8.3 Penulangan Pelat Basement..... 193 4.9 Perencanaan Sloof.... 199 4.10 Perencanaan Pondasi... 201 4.10.1 Perencanaan Pondasi Kolom...... 201 4.10.1.1 Perhitungan Tegangan Ijin Pondasi.. 201 4.10.1.2 Kontrol Geser Dua Arah pada Pondasi Sumuran.. 202 4.10.1.3 Kontrol Geser Satu Arah pada Pondasi Sumuran.. 203 4.10.1.4 Penentuan Tebal Cincin Sumuran.. 204 4.10.1.5 Kontrol terhadap Tegangan Tanah... 205 4.10.1.6 Penulangan Poer Pondasi... 207 4.10.1.7 Penulangan Cincin Pondasi Sumuran.... 209 4.10.2 Perencanaan Pondasi Dinding Geser.... 211 4.10.2.1 Perhitungan Daya Dukung Pondasi 211 4.10.2.2 Kontrol terhadap Daya Dukung Tanah... 213 vi
4.10.3 Perencanaan Pondasi Gabungan.... 214 4.10.3.1 Perhitungan Tegangan Ijin Pondasi 215 4.10.3.2 Kontrol terhadap Tegangan Tanah. 216 BAB V SIMPULAN.. 219 DAFTAR PUSTAKA. 221 LAMPIRAN A : Output ETABS v.2013 LAMPIRAN B : Laporan Penyelidikan Tanah LAMPIRAN C : Data Spesifikasi Elevator LAMPIRAN D : Gambar Perencanaan LAMPIRAN E : Administrasi vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Beban Hidup Gedung... 7 Tabel 2.2 Ketidakberaturan Horisontal pada Struktur... 11 Tabel 2.3 Ketidakberaturan Vertikal pada Struktur... 12 Tabel 2.4 Nilai Parameter Periode Pendekatan Ct dan x... 15 Tabel 2.5 Koefisien untuk Batas Atas pada Periode yang dihitung... 16 Tabel 2.6 Tebal Pelat Minimum Pelat tanpa Balok Interior... 21 Tabel 2.7 Distribusi Momen Total Terfaktor... 27 Tabel 2.8 Momen Terfaktor Negatif Dalam pada Lajur Kolom.... 27 Tabel 2.9 Momen Terfaktor Negatif Luar pada Lajur Kolom.... 28 Tabel 2.10 Momen Terfaktor Positif pada Lajur Kolom... 29 Tabel 4.1 Pemeriksaan Tebal Pelat terhadap Geser..... 67 Tabel 4.2 Distribusi Momen Pelat ke Jalur Kolom dan Jalur Tengah.... 69 Tabel 4.3 Distribusi Momen Pelat ke Tipe A Jalur Kolom dan Jalur Tengah... 70 Tabel 4.4 Distribusi Momen Pelat ke Tipe B Jalur Kolom dan Jalur Tengah... 71 Tabel 4.5 Distribusi Momen Pelat ke Tipe D Jalur Kolom dan Jalur Tengah... 72 Tabel 4.6 Distribusi Momen Pelat ke Tipe E Jalur Kolom dan Jalur Tengah... 73 Tabel 4.7 Perbandingan Unbalance Momen pada Pelat Datar Lantai akibat Beban Vertikal dan Beban Gempa...... 81 Tabel 4.8 Rekapitulasi Pelimpahan Momen pada Pelat Datar Lantai... 82 Tabel 4.9 Rekapitulasi Pelimpahan Momen pada Pelat Datar Lantai (Lanjutan)..... 83 viii
Tabel 4.10 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Lantai Arah Y...... 91 Tabel 4.11 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Lantai Arah Y (Lanjutan)...... 92 Tabel 4.12 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Lantai Arah X...... 93 Tabel 4.13 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Lantai Arah X (Lanjutan)... 94 Tabel 4.14 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Lantai Arah X (Lanjutan)... 95 Tabel 4.15 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Atap Arah Y...... 96 Tabel 4.16 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Atap Arah Y (Lanjutan)... 97 Tabel 4.17 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Atap Arah X... 98 Tabel 4.18 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Atap Arah X (Lanjutan)... 99 Tabel 4.19 Rekapitulasi Penulangan Pelat Datar Atap Arah X (Lanjutan)... 100 Tabel 4.20 Kategori Desain Seismik berdasarkan Nilai S DS... 103 Tabel 4.21 Kategori Desain Seismik berdasarkan Nilai S D1... 104 Tabel 4.22 Analisa Simpangan akibat Gempa Arah X dan Arah Y... 122 Tabel 4.23 Rekapitulasi Penulangan Lentur Kolom C11...... 134 Tabel 4.24 Rekapitulasi Penulangan Geser pada Kolom C11.... 137 Tabel 4.25 Rekapitulasi Pengaruh Puntir pada Penulangan Kolom C11...... 139 Tabel 4.26 Rekapitulasi Penulangan Geser Arah X Dinding Geser L2...... 144 Tabel 4.27 Rekapitulasi Penulangan Geser Arah Y Dinding Geser L2...... 145 Tabel 4.28 Rekapitulasi Penulangan Lentur Balok B5... 153 ix
Tabel 4.29 Rekapitulasi Penulangan Geser Balok B5... 157 Tabel 4.30 Rekapitulasi Penulangan Puntir Balok B5... 159 Tabel 4.31 Rekapitulasi Penulangan Lentur Balok B2... 163 Tabel 4.32 Rekapitulasi Penulangan Geser Balok B2... 166 Tabel 4.33 Rekapitulasi Penulangan Puntir Transversal Balok B2..... 169 Tabel 4.34 Rekapitulasi Penulangan Puntir Longitudinal Balok B2.... 170 Tabel 4.35 Rekapitulasi Penulangan Longitudinal Balok B2.... 171 Tabel 4.36 Rekapitulasi Penulangan Pelat dan Bordes Tangga... 179 Tabel 4.37 Rekapitulasi Penulangan Lentur Balok Tangga... 180 Tabel 4.38 Rekapitulasi Penulangan Geser Balok Tangga... 181 Tabel 4.39 Rekapitulasi Penulangan Lentur Kolom CL 1... 185 Tabel 4.40 Rekapitulasi Penulangan Geser Kolom CL 1... 186 Tabel 4.41 Rekapitulasi Penulangan Puntir Kolom CL 1... 187 Tabel 4.42 Rekapitulasi Penulangan Lentur Balok BL 1... 188 Tabel 4.43 Rekapitulasi Penulangan Geser Balok BL 1... 189 Tabel 4.44 Rekapitulasi Penulangan Torsi Balok BL 1... 190 x
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Denah Tipikal Hotel... 3 Gambar 1.2 Potongan Memanjang Gedung Hotel 4 Gambar 1.3 Potongan Memendek Gedung Hotel. 4 Gambar 2.1 Spektrum Respon Desain... 17 Gambar 2.2 Pelat Datar.. 20 Gambar 2.3 Letak Bidang Kritis Kolom Interior.. 22 Gambar 2.4 Letak Bidang Kritis Kolom Eksterior 23 Gambar 2.5 Pembagian Jalur Kolom dan Jalur Tengah 26 Gambar 2.6 Distribusi Tegangan Geser 30 Gambar 2.7 Perpanjangan Minimum untuk Tulangan pada Pelat tanpa Balok.. 34 Gambar 2.8 Daya Dukung Tanah pada Pondasi Sumuran 42 Gambar 3.1 Diagram Alir Perencanaan Struktur Gedung 47 Gambar 3.2 Diagram Alir Perencanaan Pelat Datar.. 49 Gambar 3.3 Diagram Alir Perencanaan Kolom... 51 Gambar 3.4 Diagram Alir Perencanaan Balok.... 53 Gambar 3.5 Diagram Alir Perencanaan Dinding Geser... 55 Gambar 3.6 Diagram Alir Perencanaan Pondasi... 57 Gambar 4.1 Denah Pelat Datar.. 60 Gambar 4.2 Bidang Kritis Kolom Eksterior 61 Gambar 4.3 Bidang Kritis Kolom Interior.. 63 Gambar 4.4 Jenis Kolom Menurut Posisinya pada Sturktur Pelat Datar... 66 Gambar 4.5 Geometri Pelat Lantai Tipe C.. 68 Gambar 4.6 Geometri Pelat Lantai Tipe A.. 70 Gambar 4.7 Geometri Pelat Lantai Tipe B.. 71 Gambar 4.8 Geometri Pelat Lantai Tipe D.. 72 Gambar 4.9 Geometri Pelat Lantai Tipe E.. 73 Gambar 4.10 Geometri Pelat Tipe C.. 74 Gambar 4.11 Penampang Kritis Kolom Eksterior. 75 xi
Gambar 4.12 Penampang Kritis Kolom Interior 77 Gambar 4.13 Geometri Pelat Lantai 1 Tipe C 84 Gambar 4.14 Penulangan Pelat Datar pada Jalur Kolom dan Jalur Tengah Tipe C.. 90 Gambar 4.15 Pemisahan Struktur Utama dan Struktur Sekunder. 101 Gambar 4.16 Kotak Dialog Model Initialization.. 106 Gambar 4.17 Kotak Dialog New Model Quick Templates.. 107 Gambar 4.18 Kotak Dialog Grid System Data.. 107 Gambar 4.19 Kotak Dialog Story Data.. 107 Gambar 4.20 Kotak Dialog Material Property Data untuk Beton 108 Gambar 4.21 Kotak Dialog Material Property Design Data untuk Beton.. 108 Gambar 4.22 Kotak Dialog Material Property Data untuk Rebar 109 Gambar 4.23 Kotak Dialog Material Property Design Data untuk Rebar.. 110 Gambar 4.24 Kotak Dialog Frame Property Shape Type.. 110 Gambar 4.25 Kotak Dialog Frame Section Property Data... 111 Gambar 4.26 Kotak Dialog Frame Section Property Reinforcement Data... 111 Gambar 4.27 Kotak Dialog Slab Property Data.... 112 Gambar 4.28 Kotak Dialog Wall Property Data..... 112 Gambar 4.29 Kotak Dialog Define Load Patterns... 113 Gambar 4.30 Website Resmi Puskim Pekerjaan Umum. 114 Gambar 4.31 Hasil Perhitungan Variabel Gempa... 114 Gambar 4.32 Kotak Dialog Response Spectrum Function.. 115 Gambar 4.33 Kotak Dialog Load Cases.. 115 Gambar 4.34 Kotak Dialog Load Cases Data untuk Respon Spektrum.... 116 Gambar 4.35 Kotak Dialog Load Combinations... 116 Gambar 4.36 Kotak Dialog Load Combinations Data.. 117 Gambar 4.37 Kotak Dialog Divide Selected Shells.... 118 xii
Gambar 4.38 Hasil Pemodelan dan Pembagian Pelat serta Penambahan Dinding Geser.. 118 Gambar 4.39 Hasil Pemodelan Struktur secara 3 Dimensi.... 119 Gambar 4.40 Kotak Dialog Shell Load Assignment Uniform.. 119 Gambar 4.41 Kotak Dialog Define Mass Source... 120 Gambar 4.42 Kotak Dialog Active Degrees Of Freedom 121 Gambar 4.43 Denah Penempatan Kolom. 124 Gambar 4.44 Potongan Portal Kolom C11. 124 Gambar 4.45 Diagram Interaksi Kolom C11 Lantai 1.. 130 Gambar 4.46 Properties Kolom C11 Lantai 1... 131 Gambar 4.47 Diagram Interaksi Kolom C11 Lantai Basement 131 Gambar 4.48 Diagram Interaksi Kolom C11 Lantai 2 132 Gambar 4.49 Diagram Interaksi Kolom C11 Lantai 3 132 Gambar 4.50 Diagram Interaksi Kolom C11 Lantai 4 133 Gambar 4.51 Diagram Interaksi Kolom C11 Lantai 5 133 Gambar 4.52 Penempatan Dinding Geser pada Denah Struktur 140 Gambar 4.53 Diagram Interaksi Dinding Geser Tipe L2 Lantai 2... 146 Gambar 4.54 Penampang Dinding Geser Tipe L2 pada Software S-Concrete V.7.02... 147 Gambar 4.55 Pelat Peralihan antara Pelat Datar dan Pelat Balok... 147 Gambar 4.56 Jarak Dilatasi antar Kolom Struktur Utama-Sekunder.. 148 Gambar 4.57 Denah Balok pada Struktur Sekunder... 149 Gambar 4.58 Penulangan Lentur Balok B5 Lantai 2... 152 Gambar 4.59 Penulangan Puntir / Torsi Longitudinal... 168 Gambar 4.60 Pemodelan Struktur Tangga pada ETABS v.2013 175 Gambar 4.61 Dimensi Struktur Tangga... 175 Gambar 4.62 Model Rangka Lift..... 182 Gambar 4.63 Spesifikasi Lift Hitachi MCA.... 183 Gambar 4.64 Penomoran pada Balok Rangka Lift...... 184 Gambar 4.65 Tekanan Tanah yang Terjadi pada Dinding Basement... 191 Gambar 4.66 Hasil Analisis Momen ETABS v.2013 pada Dinding Basement..... 191 Gambar 4.67 Pembagian Tipe pada Penulangan Pelat Basement.... 193 xiii
Gambar 4.68 Tegangan Ijin Tanah Pondasi Sumuran... 201 Gambar 4.69 Gaya Geser Dua Arah pada Poer Pondasi... 203 Gambar 4.70 Gaya Geser Satu Arah pada Poer Pondasi... 204 Gambar 4.71 Penulangan Lentur Poer Pondasi..... 207 Gambar 4.72 Pembebanan pada Dinding Pondasi Sumuran. 209 Gambar 4.73 Denah Pondasi Dinding Geser Sumuran. 211 Gambar 4.74 Daya Dukung Ijin Tanah Pondasi Sumuran. 212 Gambar 4.75 Tegangan Ijin Tanah Pondasi Gabungan Sumuran. 216 Gambar 4.76 Jarak antara Kolom ke Titik Berat Pondasi Sumuran.. 217 xiv
DAFTAR NOTASI Ast A g a g A st A v b bo b w C d C s : luas tulangan : luas penampang komponen struktur tekan : percepatan tanah : luas total tulangan : luas tulangan geser berspasi s : lebar balok : keliling bidang kritis : lebar badan balok : faktor pembesaran defleksi : Koefisien respon seismik bernilai C S1 : Koefisien respon seismik bernilai 0,044.S DS.I e 0,01 C S2 : Koefisien respon seismik bernilai ( ) C vx D d d E E C E S E V f : faktor distribusi vertikal : beban mati : tinggi efektif balok : diameter tulangan : beban gempa : modulus elastisitas beton : modulus elastisitas baja : beban gempa vertikal : faktor skala f C : kuat tekan beton F a F v F x fy : Faktor amplikasi getaran untuk periode pendek : Faktor amplikasi getaran untuk periode 1 detik : gaya gempa tingkat x : kuat leleh baja tulangan longitudinal fy s /fy t : kuat leleh baja tulangan sengkang/transversal g : percepatan gravitasi yang ditetapkan sebesar 9810 mm/det 2 xv
h : tinggi balok h i h sx h x I e : tinggi dari dasar sampai tingkat i : tinggi tingkat di bawah tingkat x : tinggi dari dasar sampai tingkat x : faktor keutamaan gempa i p : momen inersia terhadap sumbu pusat penampang bruto pelat, mm 4 i s jc ln lu L N n N u m 1 m 2 m x m y R s S 1 Sa S DS S M1 S MS S S s use T T a T 0 : : momen inersia pelat : besaran pemampang kritis, analog dengan momen inersia polar : panjang bentang bersih dalam arah memanjang dari konstruksi dua arah yang diukkur dari muka ke muka balok : panjang komponen struktur tekan pada sistem rangka yang diukur dari sumbu ke sumbu joint, mm : beban hidup : jumlah tingkat : banyaknya hasil analisis (number of output time step) : gaya aksial terfaktor : momen ujung terfaktor yang lebih kecil pada komponen tekan : momen ujung terfaktor yang lebih besar pada komponen tekan : momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu x : momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu y : faktor modifikasi respon : spasi pusat ke pusat tulangan transversal : parameter percepatan batuan dasar periode 1 detik : parameter percepatan respon spektral : Parameter percepatan spektrum respons desain perioda pendek : parameter percepatan spektral pada periode 1 detik : parameter percepatan spektral pada periode pendek : percepatan batuan dasar peiode pendek : spasi sengkang yang digunakan : Periode : periode fundamental pendekatan xvi
t n : periode akhir rekaman gempa T S : V V c V n V s V u W Δa Ø ρ : gaya geser dasar : kuat geser nominal beton : kuat geser nominal : kuat geser nominal tulangan geser : kuat geser ultimate : Berat seismik efektif : simpangan antar lantai ijin : faktor reduksi kekuatan : rasio luas tulangan xvii