Skripsi Diajukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dituangkan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUAH GUNUANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

: RIO BATARADA HASIBUAN NIM.

KATA PENGANTAR. karunianya penulisan skripsi dengan judul Analisis Sistem Pengelolaan Limbah

ANALISIS SPASIAL DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2012

Oleh : VINA YENISYISKA BP

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BABs) di sembarangan

HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, SIKAP DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

Lampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban.

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN` Menurut World Health Organization (WHO,2006); sanitasi merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang berkembang yang giat giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan mobilitas penduduk semakin pesat serta lingkungan dan

T E S I S. Oleh INDRA FAISAL / IKM

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

KATA PENGANTAR. melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

TESIS. Oleh ERLINA HAYATI / IKM

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

PENGARUH PREDISPOSING FACTOR, ENABLING FACTOR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran,

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat hidup,

GAMBARAN KESEHATAN KERJA PETUGAS CLEANING SERVICE DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI OLEH: GITA AYU PUJI L

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara termasuk Indonesia.Diare sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI DAERAH PEGUNUNGAN DAN PANTAI TAHUN 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CO-ASSISTANT DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PENGARUH MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI TERHADAP KARIES PADA ANAK SD NEGERI 15 JATI TANAH TINGGI ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEMILIK RUMAH DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNGMACAN II KABUPATEN SRAGEN

PENGETAHUAN SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA YANG MENGENDARAI SEPEDA MOTOR DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI MEDAN TAHUN 2011 SKRIPSI.

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

KARAKTERISTIK MASYARAKAT DAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA BEBAS DI KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDAN. Oleh HANA LARASSATI NIM:

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

PERILAKU SISWA/SISWI SMA NEGERI 2 MEDAN KELAS XI DAN XII TERHADAP PENYAKIT HIV/AIDS TAHUN Oleh : LASTRI DIYANI S

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. World Health

Anggoro, et al, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban Di Kawasan...

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU PRAMENOPAUSE DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN PADA MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN TEGAL SARI, KEC.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

SKRIPSI HUBUNGAN JENIS SUMBER AIR BERSIH DAN KONDISI FISIK AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKMAJAYA TAHUN 2008 OLEH

CUT ZULIATI MULI /IKM

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

HUBUNGAN KECEPATAN PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

HUBUNGAN WAKTU PELAYANAN REKAM MEDIS DI TPPRJ DENGAN KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2012

TRI BUANA TUNGGA DEWI /IKM

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNGTUA KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh :

ABSTRAK. Daftar Pustaka : 25 ( ) Kata Kunci : Pemanfaatan jamban CLTS. : Meiridhawati : Kesehatan Masyarakat

TESIS. Oleh NONI NUR ISLAMIE /IKM

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2012 Skripsi Diajukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh IRNA LIZA PEBRIANI No. BP. 1010334008 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ANDALAS PADANG, 2012

HALAMAN PERSETUJUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2012 Oleh IRNA LIZA PEBRIANI No. BP. 1010334008 Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang, 13 Juli 2012 Pembimbing I Menyetujui Pembimbing II Denas Symond, MCN Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, M. Pd, M.Si

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2012 Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh : IRNA LIZA PEBRIANI No. BP. 1010334008 Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Pada Tanggal 13 Juli 2012 dan di nyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Penguji I, Penguji II, DR.Indang Dewata, M. Si Azrimaidaliza, SKM, MKM Padang, 13 Juli 2012 Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, M.Sc, PhD HALAMAN PENGESAHAN KOORDINATOR SKRIPSI Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2012 Peminatan : K3 & Kesling Data Mahasiswa Nama Lengkap : Irna Liza Pebriani Nomor Buku Pokok : 1010334008 Tanggal Lahir : 02 Februari 1988 Tahun Masuk FKM Unand : 2010 Nama PA : dr. Dien Gusta Anggraini, MKM Jenis Penelitian : Kuantitatif Diketahui oleh ; Koordinator Skripsi, Padang, 13 Juli 2012 Mahasiswa Peneliti, Mery Ramadani, SKM, MKM Irna Liza Pebriani

NIP. 19810716 200604 2 001 No.BP. 1010334008 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : Irna Liza Pebriani No. BP : 1010334008 Fakultas : Kesehatan Masyarakat Kekhususan : K3 Kesling Angkatan : 2010 Jenjang : Sarjana menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul : Faktor - faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga Dalam Program PAMSIMAS di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012 Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan. Demikian surat ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Padang, 13 Juli 2012 Irna Liza Pebriani

RIWAYAT HIDUP Nama : Irna Liza Pebriani Tempat/ Tanggal Lahir : Batusangkar/ 2 Februari 1988 Status Keluarga : Belum Menikah Alamat : Jor. Balai Bungo Tanjung Kec. Sungayang Kab. Tanah Datar, 27294 Email : lizapebriani@gmail.com Riwayat Pendidikan 1. SDN 26 Kampung Baru Batusangkar lulus tahun 2000 2. SLTP Negeri 2 Batusangkar tamat lulus tahun 2003 3. SMA Negeri 1 Batusangkar lulus tahun 2006 4. Politeknik Kesehatan Depkes RI Padang Jurusan Kesehatan Lingkungan lulus tahun 2009 5. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas lulus tahun 2012 Riwayat pekerjaan Fasilitator Kesehatan Program PAMSIMAS Februari 2010 s/d Februari 2012

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PEMINATAN K3 KESEHATAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi, JULI 2012 IRNA LIZA PEBRIANI, No BP 10101334008 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2012 vii + 68 halaman, 3 gambar, 8 tabel, 5 diagram, 12 lampiran ABSTRAK Berdasarkan deklarasi Johannesburg bahwa tahun 2015 separoh dari penduduk dunia harus mendapatkan akses sanitasi dasar (jamban). Dari 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 13 wilayah kerja yang sudah ikut dalam program PAMSIMAS dan yang paling rendah jumlah KK yang memiliki jamban keluarga berada di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi sebanyak 48,10%, sehingga cakupan kepemilikan jamban meningkat menjadi 90%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan jamban keluarga. Disain penelitian ini adalah cross sectional, populasi pada penelitian ini adalah semua KK yang memiliki jamban keluarga di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi yang berjumlah 1.207 KK dan sampel sebanyak 98 orang. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase yang tidak memanfaatkan jamban keluarga 68,4%, tingkat pendidikan rendah 72,4%, tingkat pengetahuan rendah 67,3%, sikap negatif 53,1% dan tidak ada peranan petugas kesehatan 53,1%. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap dan peranan petugas kesehatan dengan pemanfaatan jamban keluarga. Untuk mengantisipasi hal diatas perlu dilakukan himbauan kepada semua masyarakat untuk selalu memanfaatkan jamban, lebih meningkatkan penyuluhan tentang sanitasi dan pemanfaatan jamban, memberikan jamban percontohan yang memenuhi syarat dan memicu masyarakat selalu memanfaatkan jamban setelah Program PAMSIMAS selesai dengan bantuan petugas kesehatan. Daftar Pustaka : 24 (1993-2012) Kata Kunci : tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, pemanfaatan jamban PUBLIC HEALTH FACULT

OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH ENVIRONMENTAL HEALTH SPESIALISATION ANDALAS UNIVERSITY Skripsi, July 2012 IRNA LIZA PEBRIANI, No.BP. 1010334008 FACTORS WHICH RELATIONSHIP WITH USING FAMILY LAVATORY IN PAMSIMAS PROGRAMME AT KOTO TINGGI HEALTH CENTRE S WORKING PLACE IN LIMA PULUH KOTA REGENCY IN 2012 Vii+68 pag+3 pict+8tab+5diag+12app ABSTRACT According to Johannesburg in 2015 more than world s notion must get basic sanitation access (lavatory). From twenty one health centres at Lima puluh kota regency, thirtheen working place which following PAMSIMAS programme and lower head of family number which has family lavatory at working place of koto tinggi health centre is 48,10%, then increasing lavatory owning become 90%. The purpose of research to knowing factors which relation using family lavatory. Research design is crosssectional, population of research are all head of family which has family lavatory in working place of Koto tinggi health centre are 1.207 head of family and sample are 98 person. Data which get from univariat and bivariat analyze using chi-square with p value<0,05. The result from research showing that persentage wich is not using family lavatory are 68,4%, lower education 72,4%, lower knowledge 53,1%, negative attitude 53,1%, and there is not health worker s role 53,15. There is significant relationship between educationl level, knowledge, attitude and health worker s role with using family lavatory. To antisipate thing above need calling with society in order always using lavatory, increase giving information about sanitation and using lavatory, give example lavatory wich fullfill condition and motivate society always using lavatory after PAMSIMAS programme has done with helping from health worker. Bibliography: 24 (1993-2012) Key word: educational level, knowledge, attitude, using lavatory KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga dalam Program Pamsimas di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun2012. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Strata I Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang. Dalam menyelesaikan Skripsi ini peneliti telah mendapatkan bantuan dan bimbingan serta dukungan moril dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Ibu Prof. dr. Nur Indrawati Lipoeto, MSc, PhD, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. 2. Bapak Denas Symond, MCN, selaku dosen Pembimbing I yang selalu memberi nasehat, bimbingan, dan petunjuk sehingga selesainya penulisan Skripsi. 3. Bapak Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, M. Pd, M, Si, selaku dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama penulisan. 4. Ibu dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM, selaku Pembimbing Akademik. 5. Dosen dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. 6. Teman-teman angkatan 2010 yang telah banyak memberikan saran, informasi dan dukungan dalam pembuatan Skripsi. Akhirnya peneliti mengharapkan semoga Skripsi ini berguna untuk kita semua. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia Nya kepada kita semua. Padang, 13 Juli 2012

Peneliti

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR DIAGRAM... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB 1 BAB 2 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian.... 6 1.4. Manfaat Penelitian... 7 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamban... 9 2.1.1. Pengertian Jamban Keluarga... 9 2.1.2. Sanitasi Pembuangan Tinja... 9 2.1.3. Jenis-Jenis Jamban... 11 2.1.4. Syarat-syarat Jamban Keluarga yang Sehat... 13 2.1.5. Pemeliharaan Jamban... 14 2.1.6. Hubungan Pembuangan Tinja dengan Kesehatan Manusia... 14 2.2. PAMSIMAS... 16 2.3. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 18 2.3.1. Tingkat Pendidikan... 18 2.3.2. Tingkat Pengetahuan... 20 2.3.3. Sikap... 23 2.3.4. Peranan Petugas Kesehatan... 28 2.4. Kerangka Teori... 31 2.5. Kerangka Konsep... 32 2.6. Hipotesis Penelitian... 33

BAB 3 BAB 4 BAB 5 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian... 34 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 34 3.3. Populasi dan Sampel... 34 3.4. Pengumpulan Data... 37 3.5. Pengolahan Data... 38 3.6. Analisis Data... 39 3.7. Definisi Operasional... 39 HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Situasi... 43 4.2. Analisis Univariat... 46 4.2.1. Pemanfaatan Jamban Keluarga... 46 4.2.2. Tingkat Pendidikan... 46 4.2.3. Tingkat Pengetahuan... 47 4.2.4. Sikap... 47 4.2.5. Peranan Petugas Kesehatan... 48 4.3. Analisis Bivariat... 49 4.3.1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 49 4.3.2. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 50 4.3.3. Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga 50 4.3.4. Hubungan Peranan Petugas dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 51 PEMBAHASAN 5.1. Keterbatasan Penelitian... 52 5.2. Analisis Univariat... 52 5.2.1. Pemanfaatan Jamban Keluarga... 52 5.2.2. Tingkat Pendidikan... 54 5.2.3. Tingkat Pengetahuan... 55 5.2.4. Sikap... 57 5.2.5. Peranan Petugas Kesehatan... 59 5.3. Analisis Bivariat... 61 5.3.1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 61 5.3.2. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 62 5.3.3. Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 63 5.3.4. Hubungan Peranan Petugas Kesehatan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga... 64

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 66 6.2. Saran... 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN 1. Jadwal Penelitian 2. Permohonan Menjadi Responden 3. Pernyataan Bersedia Menjadi Responden 4. Kuesioner 5. Master Tabel 6. Hasil Olahaan SPSS 7. Surat Izin Pengambilan Data 8. Izin Pengambilan Data 9. Surat Izin Penelitian 10. Surat Keterangan Selesai Penelitian 11. Kontak Pembimbing 12. Formulir Menghadiri Seminar

DAFTAR TABEL Nomor Tabel Halaman 4.1 Nagari di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima... 44 Puluh Kota Tahun 2012 4.2 Data Kependudukan di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 44 4.3 Sarana Prasarana yang Ada di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 45 4.4 Data Ketenagaan di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 45 4.5 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 49 4.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 50 4.7 Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012 50 4.8 Hubungan Peranan Petugas Kesehatan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 51

DAFTAR DIAGRAM Nomor Diagram Halaman 4.1 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Jamban Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 46 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 46 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 47 4.4 Distribusi Frekuensi Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 47 4.5 Distribusi Frekuensi Peranan Petugas Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2012... 48

DAFTAR GAMBAR Nomor Gambar Halaman 2.1 Mata Rantai Transmisi Penyakit dari Tinja... 15 2.2 Kerangka Teori Lawrence Green... 32 2.3 Kerangka Konsep... 33

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rencana Strategis yang yang disusun Kementerian Kesehatan untuk tahun 2010-2014 dengan visi baru yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan Misinya ; (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani ; (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan ; (3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, (4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Arah kebijakan, sasaran, strategi, fokus prioritas serta programprogram dilingkungan Kementerian Kesehatan telah ditetapkan melalui surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 60 Tahun 2010. 1 Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

optimal yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif secara sosial dan ekonomis. 2 Derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan medis, dan keturunan. Lingkungan merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap kesehatan individu dan masyarakat. Keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat dapat merugikan kesehatan baik masyarakat di pedesaan maupun perkotaan yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat 1 dibidang kesehatan, ekonomi, maupun teknologi. Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan tersebut adalah penyediaan air bersih, penyediaan jamban keluarga, kondisi rumah dan kondisi lingkungan pemukiman. 3 Lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan, pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dalam memelihara nilai-nilai budaya bangsa. Lingkungan mempunyai dua unsur pokok yang sangat erat terkait satu sama lain yaitu unsur fisik dan sosial. 3 Lingkungan fisik dapat mempunyai hubungan langsung dengan kesehatan dan perilaku sehubungan dengan kesehatan seperti polusi air akibat pembuangan limbah kesungai atau ketempat yang tidak semestinya yang dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti diare. Lingkungan sosial seperti ketidak adilan sosial yang dapat menyebabkan kemiskinan yang berdampak terhadap status kesehatan masyarakat yang mengakibatkan timbulnya penyakit berbasis lingkungan. Masalah yang timbul akibat tingginya penyakit yang berbasis lingkungan di

Indonesia pada umumnya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih dan pemanfaatan jamban yang masih rendah. 4 Sebuah paradigma baru Sanitasi Total Berbasis Masyarakat mencakup pandangan menyeluruh, menggunakan pendekatan memicu dipimpin oleh masyarakat untuk menghasilkan kebutuhan akan peningkatan sanitasi lingkungan/penyehatan lingkungan. Sanitasi total mengharuskan setiap rumah tangga dan anggota masyarakat mengadopsi perilaku yang diinginkan dan menghentikan perilaku yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan bersama. 5 Program Community Lead Total Sanitation (CLTS) yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu program sanitasi total yang dipimpin oleh masyarakat yang dilatar belakangi oleh adanya kegagalan dari proyek-proyek sanitasi sebelumnya. 6 Lima prioritas yang telah disepakati sebagai bagian dari strategi Sanitasi Total, yakni menghentikan praktek Buang Air Besar (BAB) terbuka, menggunakan jamban milik pribadi atau bersama untuk pembuangan semua tinja manusia, mencuci tangan dengan air pakai sabun setelah BAB serta sebelum memegang makanan, mengelola dan menyimpan air dan makanan secara aman dan mengelola limbah secara higienis. 5 Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs) yang disepakati seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, menetapkan bahwa pada tahun 2015 separuh dari penduduk dunia yang saat ini belum mendapatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban) harus mendapatkannya. Sedangkan pada tahun 2025 seluruh penduduk dunia harus mendapatkan akses terhadap sanitasi dasar. Penetapan ini mendorong pentingnya program untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perlunya pemilikan dan penggunaan jamban. 2

Sanitasi lingkungan di Indonesia pada umumnya dan Propinsi Sumatera Barat pada khususnya masih belum mencapai kondisi sanitasi yang memadai. Kebutuhan sanitasi dasar belum tercapai seperti pembangunan tempat pembuangan kotoran manusia. Fasilitas pembuangan tinja/pembuangan kotoran manusia yang memenuhi syarat kesehatan berpengaruh besar terhadap kesehatan lingkungan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat bahwa tahun 2010 menunjukkan hanya 42,65% rumah tangga di Sumatera Barat yang memiliki tempat pembuangan tinja sendiri, sebanyak 14,67% untuk bersama dan sebanyak 9,93% yang umum. Padahal cakupan jamban harus mencapai 100% atau semua masyarakat harus memiliki jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan dirumah. 7 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, ada lima belas Kabupaten/Kota telah melaksanakan Program Penyedian Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu kabupaten yang telah melaksanakan program ini dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kader nagari yang dimulai pada tahun 2008. Dari 21 Puskesmas yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 13 wilayah kerja yang sudah ikut dalam program PAMSIMAS dan yang paling rendah jumlah Kepala Keluarga yang memiliki jamban keluarga berada di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi sebanyak 48,10% yang terdiri dari 7 Jorong (Aie Angek, Lokuang, Kampuang Goduang, Kampuang Patai, Sei. Dadok, Pelangkitangan dan Lubuak Aua). Sehingga pada wilayah kerja yang mendapatkan program PAMSIMAS cakupan kepemilikan jamban meningkat menjadi 90%. 8 Oleh karena itu untuk melihat keberhasilan kerja PAMSIMAS akan dilihat seberapa besar perilaku masyarakat dalam pemanfaatan jamban. Karena masih ditemukan ada sebagian masyarakat membuang tinja sembarangan seperti ke sungai dan semak-semak, sedangkan air

sungai digunakan untuk keperluan lain seperti untuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci peralatan dapur. L Green (1980) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah faktor predisposisi (predisposing factor) merupakan faktor dasar motivasi untuk bertindak meliputi : pengetahuan, sikap, keyakinan, persepsi, sistim nilai yang dianut masyarakat, pendidikan dan sosial ekonomi. Faktor pemungkin (enabling factor) merupakan faktor yang memungkinkan suatu motivasi pelaksana yang meliputi ketersediaan sarana SDM dan pelayanan kesehatan dan faktor penguat (reinforcing factor) merupakan faktor yang memperkuat perubahan perilaku seseorang meliput dukungan keluarga, personal petugas kesehatan, atasan dan lainnya. Perilaku Kepala Keluarga dalam pemanfaatan jamban keluarga berkaitan dengan faktor predisposisi dan faktor penguat yaitu tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, dan peranan petugas kesehatan. 9 Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada 10 orang responden yang sudah memiliki jamban keluarga, diperoleh sebanyak 40% responden yang memanfaatkan jamban, sebanyak 70% tingkat pendidikan responden rendah yaitu tamat SD, sebanyak 60% tingkat pengetahuan responden rendah tentang pemanfataan jamban, sebanyak 70% sikap responden negatif terhadap pemanfataan jamban dan sebanyak 30% ada peranan petugas kesehatan dalam pemanfaatan jamban keluarga. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. 1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah kah faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. 1.3.2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya distribusi frekuensi pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. b. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden tentang pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. c. Diketahuinya distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. d. Diketahuinya distribusi frekuensi sikap responden terhadap pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012.

e. Diketahuinya distribusi frekuensi peranan petugas kesehatan dalam pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. f. Diketahuinya hubungan tingkat pendidikan dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. g. Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. h. Diketahuinya hubungan sikap dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. i. Diketahuinya hubungan peranan petugas kesehatan dengan pemanfaatan jamban keluarga dalam program PAMSIMAS di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2012. 1.4.Manfaat Penelitian 1.4.1 Masukan bagi Dinas Kesehatan Lima Puluh Kota dalam pemanfaatan jamban melalui pendekatan program CLTS selanjutnya. 1.4.2 Sebagai bahan masukan bagi wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi untuk merencanakan program di masa yang akan datang agar pemanfaatan jamban untuk BAB meningkat sehingga angka kejadian penyakit dapat menurun.

1.4.3 Meningkatkan kemampuan peneliti dalam menganalisis permasalahan melalui suatu penelitian. 1.4.4 Memberikan sumbangan ilmiah bagi mahasiswa dan institusi pendidikan khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas Padang.