BAB II PELAYANAN PUBLIK BIDANG PEMERINTAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DI KABUPATEN/KOTA

BAB III PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

Juknis Operasional SPM

BAB I PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI TINGKAT DESA

2012, No

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SPM BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DI KABUPATEN/KOTA

Kata Pengantar. Wamena, 12 Agustus 2016 PENYUSUN KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN JAYAWIJAYA KEPALA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

OLEH : DRS. SAFRIZAL ZA, M.SI KEPALA BAGIAN PERENCANAAN DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN PEMADAM KEBAKARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

PERENCANAAN DAK TAHUN 2016 SUB BIDANG SARPRAS PP DAN DAMKAR DITJEN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 66

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 36 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 861 TAHUN 2011 T E N T A N G

DINAS KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN MAHAKAM ULU

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAIV BUPATI MOJOKERTO NOMOR3{TArrUN 2012 TENTANG BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

lndonesia.pt. RajaGrafindo, Jakarta Evaluasi). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta UNIVERSITAS MEDAN AREA DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

Dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut mengadukan.

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013; MEMUTUSKAN :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 26 Februari 2013;

KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. agar bersedia mengurus hak tentang kependudukan ke Dinas Pemerintah yang. sebagai pelanggan yang dapat mengurus sendiri.

Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 1 Tahun 2011 Tanggal : 29 Maret 2011

PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK PADA APARAT DESA (STUDI KASUS DESA KEBONAGUNG KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN WONOGIRI)

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

- 3 - BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN Umum.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Dasar Hukum: Keterkaitan: 1. Standar Operasional Prosedur Penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Taufiqurrohman, SH, M.Si

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

TENTANG BUPATI PATI,

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 54 /Kpts/KPU-Kota /2016 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Daftar Pemilih Tetap Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

! MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

BAB II PELAYANAN PUBLIK BIDANG PEMERINTAHAN Deskripsi : Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan tingkat desa, di mulai pada pemahaman hirarkhi peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut UU Nomor 32 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 yang materi muatannya sebagai dasar untuk penyusunan Standar Pelayanan Minimal. Kemudian pada bab 2 ini akan dibahas Langkah Langkah Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan mulai tingkat desa sampai dengan kabupaten/kota. Pokok Bahasan Waktu Tujuan Metode : Pelayanan Publik Bidang Pemerintahan : 3 (tiga) kali tatap muka pelatihan (selama 270 menit). : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai Tata cara Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan. : Praktek (Diskusi, dan tugas terstruktur). Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 14

2.1. Tahapan Pemberian Pelayanan Publik dalam bentuk program pelayanan dasar. Bentuk program pelayanan dasar melalui standar pelayanan minimal berupa target Standar Pelayanan Minimal yang telah ditentukan oleh kementerian terkait yang ditetapkan melalui peraturan menteri atau keputusan menteri. Standar pelayanan minimal dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Mengacu atau berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2) Menyusun Instrumen; 3) Mengumpulkan Data; 4) Mengolah dan Menganalisis Data; 5) Membuat Kesimpulan dan menyusun kebijakan; 6) Implementasi dan Monitoring ; Tahapan-tahapan pelayanan dasar melalui standar pelayanan minimal berupa target Standar Pelayanan Minimal tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : Penyelenggarakan pelayanan Pemerintahan Dalam Negeri berdasarkan SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, yang merupakan target standar pelayanan Pemerintahan Dalam Negeri yang meliputi jenis pelayanan dasar, indikator kinerja, nilai SPM, dan batas waktu pencapaian. Penyelenggaraan pelayanan Pemerintahan Dalam Negeri berdasarkan SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dilakukan oleh aparatur satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Indikator, nilai dan batas waktu pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 sebagai Tabel 2.1. berikut : Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 15

Tabel Indikator, Nilai dan Batas Waktu Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelavanan Minimal Indikator Nilai Batas Waktu Pencapaian (Tahun) Satuan Kerja/Lembaga Penanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 I. Pelayanan Dokumen Kependudukan 1. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 100% 2011 Dinas Kependudukan II. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat III. Penanggulangan Bencana Kebakaran 2. cakupan penerbitan akta kelahiran 3. Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/ Kota 4. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten/ Kota 5. cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota 6. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 100% 2011 Dinas Kependudukan 50% 2015 Dinas Trantib 70% 2010 Dinas Trantib 25% 2015 Dinas Pemadam Kebakaran 75% 2015 Dinas Pemadam Kebakaran 2.1.1. Penyusunan Instrumen Pelayanan dasar berbasis Standar Pelayanan Minimal diawali dengan penyusunan instrumen yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan, hal ini karena untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi sebenarnya Standar Pelayanan Minimal yang merupakan awal dari pelayanan dasar. Instrumen merupakan alat ukur yang baik dan digunakan untuk mengukur pelayanan dasar sebagai bahan kebijakan dalam menentukan standar pelayanan minimal. Penyusunan instrumen pelayanan dasar melalui standar pelayanan minimal berupa target Standar Pelayanan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 16

Minimal bidang pemerintahan berdasarkan varibel dan indikator Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 sebagai berikut : 2.1.1.1. Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan Peneribitan KTP a) Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk tingkat kabupaten No Kecamatan Penduduk Desa Penduduk Wajib KTP Penduduk Penduduk yang Yang telah wajib KTP Ber KTP NIK 1 2 3 4 5 6 7 Ket Pengisian Instrumen a : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama kecamatan dalam wilayah kabupaten/kota; Kolom 3 : diisi jumlah penduduk kecamatan dalam wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan; Kolom 4 : diisi jumlah desa dalam kecamatan; Kolom 5 : diisi Penduduk Yang telah Ber KTP dan ber NIK; Kolom 6 : diisi Penduduk yang wajib KTP Kolom 7 : tambahan jika diperlukan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 17

b) Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk tingkat kecamatan No Desa & Kelurahan Penduduk Dusun Penduduk Wajib KTP Penduduk Penduduk yang Yang telah wajib KTP Ber KTP NIK Ket Pengisian Instrumen b : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama desa/kelurahan dalam wilayah kecamatan; Kolom 3 : diisi jumlah penduduk desa/kelurahan dalam wilayah kecamatan; Kolom 4 : diisi jumlah dusun dalam desa; Kolom 5 : diisi Penduduk Yang telah Ber KTP dan ber NIK; Kolom 6 : diisi Penduduk yang wajib KTP Kolom 7 : tambahan jika diperlukan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 18

c) Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk tingkat Desa No Dusun Penduduk RW Penduduk Wajib KTP Penduduk Penduduk yang Yang telah wajib KTP Ber KTP NIK Ket Pengisian Instrumen c : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama Dusun dalam wilayah Desa; Kolom 3 : diisi jumlah penduduk dusun dalam wilayah desa; Kolom 4 : diisi jumlah RW dalam dusun; Kolom 5 : diisi Penduduk Yang telah Ber KTP dan ber NIK; Kolom 6 : diisi Penduduk yang wajib KTP Kolom 7 : tambahan jika diperlukan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 19

d) Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk tingkat Dusun No Rukun Warga Penduduk RT Penduduk Wajib KTP Penduduk Penduduk yang Yang telah wajib KTP Ber KTP NIK Ket Pengisian Instrumen d : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama RW dalam wilayah dusun; Kolom 3 : diisi jumlah penduduk RW dalam wilayah dusun; Kolom 4 : diisi jumlah RT dalam RW; Kolom 5 : diisi Penduduk Yang telah Ber KTP dan ber NIK; Kolom 6 : diisi Penduduk yang wajib KTP Kolom 7 : tambahan jika diperlukan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 20

e) Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk tingkat Rukun Warga No Rumah Tangga Penduduk Penduduk Wajib KTP Penduduk Penduduk yang Yang telah wajib KTP Ber KTP NIK 1 2 3 4 5 6 Ket Pengisian Instrumen e : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama RT dalam wilayah RW; Kolom 3 : diisi jumlah penduduk RT dalam wilayah RW; Kolom 4 : diisi Penduduk Yang telah Ber KTP dan ber NIK; Kolom 5 : diisi Penduduk yang wajib KTP Kolom 6 : tambahan jika diperlukan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 21

2.1.1.2. Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan Peneribitan Akta Kelahiran a) Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Akta Kelahiran tingkat kabupaten No Nama Kecamatan Bayi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan 1 2 3 4 5 Pengisian Instrumen a : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama kecamatan dalam wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan; Kolom 3 : diisi jumlah Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Kolom 4 : diisi Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 22

b). Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Akta Kelahiran tingkat kecamatan No Desa Bayi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan 1 2 3 4 5 Pengisian Instrumen b : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama desa/kelurahan dalam wilayah kecamatan yang bersangkutan; Kolom 3 : diisi jumlah Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Kolom 4 : diisi Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 23

c). Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Akta Kelahiran tingkat Desa No Dusun Bayi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan 1 2 3 4 5 Pengisian Instrumen c : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama dusun dalam wilayah desa yang bersangkutan; Kolom 3 : diisi jumlah Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Kolom 4 : diisi Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 24

d). Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Akta Kelahiran tingkat Dusun No Rukun Warga Bayi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan 1 2 3 4 5 Pengisian Instrumen d : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama RW dalam wilayah dusun yang bersangkutan; Kolom 3 : diisi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Kolom 4 : diisi Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 25

e). Instrumen Pelayanan Dokumen Cakupan penerbitan Akta Kelahiran tingkat Rukun Warga No Rukun Tetangga Bayi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan 1 2 3 4 5 Pengisian Instrumen e : Kolom 1 : diisi nomor urut; Kolom 2 : diisi nama RT dalam wilayah RW yang bersangkutan; Kolom 3 : diisi Balita Yang Mendapat Akte Kelahiran pada tahun yang bersangkutan Kolom 4 : diisi Balita Yang Lahir pada tahun Yang Bersangkutan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 26

2.1.1.3. Instrumen Pelayanan Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat a) Instrumen Pelayanan Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat Tingkat Kabupaten Keanggotaan Linmas No Nama Kecamatan Tempat Pemilihan Suara Anggota Linmas 1 2 3 4 5 Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 : diisi nomor urut; : diisi nama kecamatan dalam wilayah kab/kota yang bersangkutan; : diisi jumlah tempat pemilihan suara; : diisi anggota linmas; b) Instrumen Pelayanan Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat Tingkat Kecamatan Keanggotaan Linmas No Nama Desa Tempat Pemilihan Suara Anggota Linmas 1 2 3 4 5 Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 : diisi nomor urut; : diisi nama desa/kelurahan dalam wilayah kecamatan; : diisi jumlah tempat pemilihan suara; : diisi anggota linmas; Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 27

c) Instrumen Pelayanan Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat Tingkat Desa Keanggotaan Linmas No Nama Dusun Tempat Pemilihan Suara Anggota Linmas 1 2 3 4 5 Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 : diisi nomor urut; : diisi nama dusun dalam wilayah kerja desa; : diisi jumlah tempat pemilihan suara; : diisi anggota linmas; 2.1.1.4. Instrumen Pelayanan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) a) Instrumen Pelayanan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) Kabupaten No Jenis Pelayanan Permasalah an Yang Masuk Permasalahan Yang Diselesaikan Permasalahan Permasalahan Yang Selesai dalam Proses dipecahkan Penyelesaian 1 2 3 4 5 6 1. Tingkat penyelesaian pelanggaran (ketertiban, ketentraman, keindahan) K3 Kolom 1 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : diisi nomor urut; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang masuk; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang selesai diselesaikan; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang dalam proses penyelesaian; Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 28

b) Instrumen Pelayanan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) Kecamatan No Jenis Pelayanan Permasalah an Yang Masuk Permasalahan Yang Diselesaikan Permasalahan Permasalahan Yang Selesai dalam Proses dipecahkan Penyelesaian 1 2 3 4 5 6 1. Tingkat penyelesaian pelanggaran (ketertiban, ketentraman, keindahan) K3 Kolom 1 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : diisi nomor urut; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang masuk tingkat kec; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang selesai diselesaikan; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang dalam proses penyelesaian; c) Instrumen Pelayanan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) Desa/Kelurahan No Jenis Pelayanan Permasalah an Yang Masuk Permasalahan Yang Diselesaikan Permasalahan Permasalahan Yang Selesai dalam Proses dipecahkan Penyelesaian 1 2 3 4 5 6 1. Tingkat penyelesaian pelanggaran (ketertiban, ketentraman, keindahan) K3 Kolom 1 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : diisi nomor urut; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang masuk; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang selesai diselesaikan; : diisi jumlah keseluruhan Permasalahan K3 yang dalam proses penyelesaian; Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 29

2.1.1.5. Instrumen Pelayanan Cakupan pelayanan bencana kebakaran a) Instrumen Pelayanan Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Tingkat Kabupaten Jenis Pelayanan Kecamatan Cakupan pelayanan bencana kebakaran Kecamatan yang dapat dijangkau 1 2 3 4 5 1. Cakupan pelayanan bencana kebakaran Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : diisi jumlah Kecamatan dalam wilayah kab/kota; : diisi jumlah Kecamatan Cakupan pelayanan bencana kebakaran yang dapat dijangkau; : diisi penjelasan jika dibutuhkan; b) Instrumen Pelayanan Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Tingkat Kecamatan Jenis Pelayanan Desa/kelurahan Cakupan pelayanan bencana kebakaran Desa Cakupan pelayanan bencana kebakaran yang dapat dijangkau Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : diisi jumlah desa/keseluruhan dalam wilayah kecamatan; : diisi jumlah Kecamatan Cakupan pelayanan bencana kebakaran yang dapat dijangkau; : diisi penjelasan jika dibutuhkan; c) Instrumen Pelayanan Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Tingkat Desa Jenis Pelayanan Dusun, RW, RT Cakupan pelayanan bencana kebakaran Dusun (RW,RT) Cakupan pelayanan bencana kebakaran yang dapat dijangkau Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 : diisi jumlah Kecamatan dalam wilayah kab/kota; : diisi jumlah dusun Cakupan pelayanan bencana kebakaran yang dapat dijangkau; : diisi penjelasan jika dibutuhkan; Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 30

2.1.1.6. Instrumen Pelayanan Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) a). Instrumen Pelayanan Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Tingkat Kabupaten Jenis Pelayanan Rata-rata waktu tanggap (kedatangan) ke lokasi kebakaran Rata-rata waktu penyeleasaian kebakaran Permasalahan Yang dihadapi 1 2 3 4 5 6 1. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)...Menit Menit Kolom 3 : diisi rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk datang ke lokasi kebakaran; Kolom 4 : diisi rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran (Api); Kolom 5 : Diisi permasalahan yang dihadapi atau faktor2 penyebab waktu terlalu lama dibutuhkan untuk menuju ke lokasi kebakaran dan memadamkan api. Kolom 6 : diisi penjelasan jika dibutuhkan; b). Instrumen Pelayanan Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Tingkat Kabupaten Jenis Pelayanan Rata-rata waktu tanggap (kedatangan) ke lokasi kebakaran Rata-rata waktu penyeleasaia n kebakaran Permasalahan Yang dihadapi 1 2 3 4 5 6 1. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)...Menit Menit Kolom 3 : diisi rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk datang ke lokasi kebakaran; Kolom 4 : diisi rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran (Api); Kolom 5 : Diisi permasalahan yang dihadapi atau faktor2 penyebab waktu terlalu lama dibutuhkan untuk menuju ke lokasi kebakaran dan memadamkan api. Kolom 6 : diisi penjelasan jika dibutuhkan; Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 31

c). Instrumen Pelayanan Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Tingkat Kabupaten Jenis Pelayanan Rata-rata waktu tanggap (kedatangan) ke lokasi kebakaran Rata-rata waktu penyeleasaian kebakaran Permasalahan Yang dihadapi 1 2 3 4 5 6 1. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)...Menit Menit Kolom 3 : diisi rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk datang ke lokasi kebakaran; Kolom 4 : diisi rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memadamkan kebakaran (Api); Kolom 5 : Diisi permasalahan yang dihadapi atau faktor2 penyebab waktu terlalu lama dibutuhkan untuk menuju ke lokasi kebakaran dan memadamkan api. Kolom 6 : diisi penjelasan jika dibutuhkan; Formulir instrument yang disampaikan di atas merupakan instrument secara keseluruhan dibidang pemerintahan dalam negeri dalam menghimpun data mulai dari Dusun (RW, RT) sampai dengan tingkat kabupaten/kota, sebagai bahan kebijakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan pengumpulan data instrument yang dipergunakan disesuaikan dengan tingkatan masing-masing, mulai dari desa sampai dengan kabupaten/kota. 2.1.2. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang diperlukan pemberian pelayanan publik kepada masyarakat melalui pendekatan Standar Pelayanan Minimal berupa : berupa catatan, laporan peraturan-peraturan maupun data sekunder lainnya yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa perundang-undangan, catatan, laporan arsip dan buku-buku, profil desa, kelurahan kecamatan, buku kabupaten/kota dalam angka dan media-media lain yang dapat dipergunakan untuk keabsahan data. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 32

2.1.3. Mengolah dan Menganalisis Data Alat ukur yang digunakan SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri setelah didapatkan data adalah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomo 62 Tahun 2008 sebagai berikut : 1. Pelayanan Dokumen KTP dan Akta Penduduk a. Cakupan penerbitan kartu tanda penduduk (KTP) Cakupan penerbitan KTP adalah cakupan penduduk yang telah memperoleh KTP sesuai dengan Standard Pelayanan 5 hari harus selesai diterbitkan KTP. Cara perhitungan indikator Persentase penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan NIK = KTP ber-nik yang diterbitkan x 100% Penduduk Wajib KTP a. Cakupan penerbitan akta kelahiran sebagai salah satu dokumen hasil pencatatan sipil Cakupan penerbitan akta kelahiran adalah cakupan penduduk lahir yang memporeleh akta kelahiran sebagai bentuk registrasi kependudukan sesuai dengan standard pelayanan 7 hari harus selesai diterbitkan. Cara perhitungan indikator Cakupan penerbitan akta kelahiran = penduduk lahir dan memperoleh akta kelahiran di tahun bersangkutan kelahiran di tahun bersangkutan x 100% 2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat a. Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat adalah upaya mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan demokratif sehingga tercipta kehidupan strata sosial yang interaktif Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 33

Cara Perhitungan Rumus 1) Rumus Rasio jumlah petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di setiap Kabupaten/Kota Daerah Pemekaran Baru terhadap wilayah kerja = 100 orang petugas Linmas di Kabupaten/Kota Daerah Pemekaran Baru : 1 Wilayah Kerja Kabupaten/Kota Wilayah Kerja Kabupaten/Kota* atau Daerah Pemekaran Baru = lokasi. Tempat Pemungutan Suara (TPS). Petugas Perlindungan Masyarakat (Lin mas) di setiap Kabupaten/Kota atau Daerah Pemekaran Baru disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan masing-masing Kabupaten/Kota b. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten/Kota Penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten/Kota adalah upaya mengkondisikan lingkungan kehidupan masyarakat yang kondusif dan demokratis, sesuai Peraturan Daerah yang telah ditetapkan. Hal ini untuk mewujudkan pemenuhan hak masyarakat untuk hidup tertib, tentram, serta menjaga keindahan. Cara Perhitungan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten/Kota = Pelanggaran K3 yang terselesaikan x 100 Pelanggaran K3 yang dilaporkan masyarakat dan terindetifikasi oleh Satpol PP 3. Penanganan dan Penanggulangan Bencana a. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Bencana kebakaran adalah setiap peristiwa bencana yang disebabkan karena kebakaran dan dapat menimbulkan kerugian materiil maupun korban jiwa. Cakupan pelayanan bencana kebakaran mencerminkan berapa persen luas wilayah yang terproteksi dari bencana kebakaran. Pengertian WMK menurut Kepmeneg PU 11/KPTS/2000 adalah sebagai berikut: WMK dibentuk oleh pengelompokan hunian yang memiliki kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan secara alamiah maupun buatan. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 34

WMK perlu dilengkapi dengan sistem alarm dan pemberitahuan kebakaran yang terintegrasi dalam WMK. WMK ditentukan oleh waktu tanggap (response time) dari pos pemadam kebakaran terdekat. Berdasarkan Kepmeneg PU 11/KPTS/2000, daerah layanan WMK ditentukan oleh waktu tanggap, dengan ketentuan tidak lebih dari 15 (lima belas) menit. Berdasarkan ketentuan ini, Kepmeneg menetapkan bahwa daerah layanan dalam setiap WMK tidak boleh melebihi radius 7,5 km. D luar daerah tersebut dikategorikan sebagai daerah tidak terlindungi (unprotected area). Daerah yang sudah terbangun harus mendapat perlindungan oleh mobil kebakaran yang pos terdekatnya berada dalam jarak 2,5 km dan berjarak 3,5 km dari sektor. Cara Perhitungan Cakupan pelayanan bencana kebakaran: Jangkauan Luas Wilayah Manajemen Kebakaran x 100% Luas Wilayah Kabupaten/Kota b. Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Tingkat waktu tanggap (response time) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK) adalah rasio antara kejadian kebakaran yang tertangani dalam waktu tidak lebih dari 15 (lima belas) menit dengan jumlah kejadian kebakaran di WMK. Cara Perhitungan Tingkat waktu tanggap (response time) kasus kebakaran di WMK yang tertangani dalam waktu maksimal 15 menit kasus kebakaran dalam jangkauan WMK x 100% Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 35

2.1.4. Kesimpulan dan menyusun kebijakan Berdasarkan ketentuan di atas dan analisa dapat diketahui pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/kota (Kecamatan, Desa/Kelurahan) sementara, bidang pemerintahan dalam negeri sebagai bahan kebijakan yang akan diambil seperti tabel berikut : No Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan Indikator SPM Standar Nasional Kab/Kota Ket. 1 2 3 4 5 6 7 1. Bidang Pemerintahan 1.1 Pelayanan Cakupan Dokumen Kependudukan 1.2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat 1.3. Penanggulangan Bencana Kebakaran Cakupan KTP 100 % Cakupan Akta 100 % Cakupan Petugas Linmas Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) 50 % 70 % 25 % (2015) 75 % (2015) Kebijakan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal pada prinsipnya ditentukan oleh Pemerintah Pusat melalui kementerian masing-masing. Stantar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri berupa Peraturan Menteri, kemudian ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau tertuang secara khusus dalam Peraturan Daerah tentang Stantar Pelayanan Minimal. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 36

Kecamatan, Kelurahan dan Pemerintah Desa dalam penyusunan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal membantu dalam pengumpulan data yang instrumennya sudah dijelaskan di atas, sebagai bahan kebijakan pemerintah kabupaten/kota, sehingga dalam penentuan Stantar Pelayanan Minimal dapat ditentukan sesuai dengan potensi dan karakteristik kabupaten/kota yang bersangkutan. 2.1.5. Implementasi dan Monitoring Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal bidang pemerintahan dalam dalam implementasinnya dapat dimulai dari desa/kelurahan, hal ini untuk melibatkan semua unsur yang ada serta untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal secara bertahap, mulai dari desa/kelurahan sampai kabupaten/kota. Selain itu untuk memudahkan pengawasan dan mengetahui secara rinci perkembangan hasil pelaksanaan Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal setiap bulan dengan jelas lokasinya. Berdasarkan penjelasan dimaksud dapat diketahui kinerja pelaksana pelayanan publik secara jelas dan rinci. Untuk memudahkan pemahaman implementasi dan monitoring secara rinci dalam Pelayanan Dasar berbasis Stantar Pelayanan Minimal dapat dilakukan dengan cara seperti tabel berikut : a. Penerapan SPM Kab/Kota : Bulan :... Kecamatan Wajib KTP Data KTP NIK Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 37

b. Penerapan SPM Kecamatan : Bulan :... Desa Wajib KTP Data KTP NIK Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 c. Penerapan SPM Desa/Kelurahan : Bulan :... Dusun Wajib KTP Data KTP NIK Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 d. Penerapan SPM Kab/Kota : Bulan :... Kecamatan Bayi Yang Lahir Data Bayi Lahir yang mendapatkan Akte Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 38

e. Penerapan SPM Kecamatan : Bulan :... Desa Bayi Yang Lahir Data Bayi Lahir yang mendapatkan Akte Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 f. Penerapan SPM Desa/Kelurahan : Bulan :... Dusun Bayi Yang Lahir Data Bayi Lahir yang mendapatkan Akte Hasil Nilai Perbulan (%) Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 g. Penerapan SPM Kab/Kota : Bulan :... Kecamatan Anggota Limas Data Hasil TPS Nilai Perbulan Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 39

h. Penerapan SPM Kecamatan : Bulan :... Data Hasil Desa Anggota Limas TPS Nilai Perbulan Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 i. Penerapan SPM Desa/Kelurahan : Bulan :... Dusun Anggota Limas Data Hasil TPS Nilai Perbulan Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 j. Penerapan SPM Kab/Kota : Bulan :... Kecamatan Masalah K3 yang masuk Data Hasil Masalah K3 yang sudah dipecahkan Nilai Perbulan Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 40

k. Penerapan SPM Kecamatan : Bulan :... Desa Masalah K3 yang masuk Data Masalah K3 yang sudah dipecahkan Hasil Nilai Perbulan Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 l. Penerapan SPM Desa/Kelurahan : Bulan :... Dusun Masalah K3 yang masuk Data Masalah K3 yang sudah dipecahkan Hasil Nilai Perbulan Nilai SPM 1 2 3 4 5 6 7 Daftar isian dan tabel Implementasi SPM secara keseluruhan : a) Penerapan. (diisi penerapana SPM sesuai kebutuhan mulai dari Desa s.d. Kab/Kota); b) Bulan : ( diisi nama bulan mulai sesuai kebutuhan dari bulan Januari s.d. Desember dalam waktu periode tahun yang bersangkutan); c) Kolom 1 : disii nomor urut; d) Kolom 2 : diisi nama lokasi sesuai tingkatan masing-masing; e) Kolom 3, 4 : diisi keperluan data yang dibutuhkan sesuaikan dengan jenis data yang diperlukan masing-masing tingkatan mulai desa s.d. kabupaten/kota; f) Kolom 5 : diisi hasil nilai perbulan berdasarkan tata cara perhitungan yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 62 tahun 2008; g) Kolom 7 : diisi sesuai kebutuhan, missal untuk mengetahui perbandingan antara kolom 5 dengan kolom 6. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 41

2.2. Tahapan Pemberian Pelayanan Publik dalam bentuk mekanisme pelayanan dasar. Sarana pelayanan yang kemungkinan diperlukan untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat di desa/kelurahan minimal yang perlu dipenuhi adalah : a) Loket Pelayanan; b) Loket formulir kosong; c) Antrian formulir masuk; d) Kursi tunggu formulir jadi; e) Meja pengisian formulir; f) Loket khusus lansia dan penyandang cacat; g) Keamanan dan infomasi; h) Loket Pembayaran. i) Tempat Pengaduan. Mekanisme yang perlu dilakukan oleh aparat dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat : 1. menyediakan tempat parkir yang aman bagi masyarakat yang langsung datang di kantor desa/kelurahan; 2. menerima masyarakat dan mendengar apa yang menjadi kebutuhannya; - standar sapaan petugas kepada masyarakat : Selamat pagi/siang Bapak/Ibu ada yang bisa kami bantu? 3. memberi penjelasan sesuai dengan kebutuhannya, meliputi : a. persyaratan; b. kepastian dan ketepatan waktu; c. kejelasan biaya; d. kejelasan petugas; e. kenyamanan dan keamanan; f. kebutuhan informasi lain yang diperlukan melalui papan dan tempat-tempat yang strategis. 4. Menyediakan tempat masing-masing setiap jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat : a. Loket KTP b. Loket Akta c. Loket... sesuai kebutuhan Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 42

5. memproses pelayanan sesuai dengan kebutuhan; a. meneruskan dan menyelesaikan sesuai ketepatan waktu jika persyaratan terpenuhi; b. memberi penjelasan untuk tidak dapat diproses karena persyaratan belum lengkap dan atau terjadi kesalahan berkas; 6. menyerahkan hasil pelayanan pada loket yang tersedia dan memberi tahu kepada pemohon (masyarakat) untuk terlebih dahulu memeriksa, apakah terjadi kesalahan atau tidak; 7. menerima keluhan yang berhubungan dengan : a. persiapan tidak jelas; b. petugas tidak jelas; c. proses pelayanan yang berbelit; d. biaya diluar ketentuan; e. waktu tidak tepat; f. hasil atau produk pelayanan salah; 8. Memberi jaminan jika dalam memberi pelayanan tidak sesuai dengan standar pelayanan yang telah menjadi kebijakan. Jika penyelesaian pengurusan KTP, AKTA tidak selesai karena tidak tepat waktu dan atau KTP dan AKTA selesai tetapi ada kesalahan, maka jaminannya adalah : a. Jika kesalahan ada dipihak pemberi layanan, maka petugas akan meminta maaf disertai dengan penjelasan penyebab keterlambatan tersebut. Kemudian KTP, AKTA akan diselesaikan dalam waktu maksimal... hari yang akan datang (atau lebih cepat), tidak dipungut biaya tambahan dam diantar ke alamat yang bersangkutan. b. Jika terjadi kesalahan dipihak pemohon maka akan diganti dengan yang baru tetapi pemohon harus tetap mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 43

Praktek Pelatihan Pertemuan II, III dan IV. Pertemuan II 1. Jelaskan dan diskusikan Jenis dan materi muatan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun2008! 2. Praktek Menyusun Penyempurnaan Instrumen Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Pertemuan ke III 1. Praktek Pengisian Data berdasarkan Instrumen yang ada; 2. Praktek Menganalisis Data berdasarkan rumus yang telah ditentukan Pertemuan ke IV 1. Praktek Implementasi Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan a. Kelompok 1 Tingkat Kabupaten b. Kelompok 2 Tingkat Kecamatan c. Kelompok 3 Tingkat Desa Bidang Pelatihan Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010 44