Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

dokumen-dokumen yang mirip
FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

V3G1 V3G4 V3G3 V3G2 V3G5 V1G1 V1G3 V1G2 V1G5 V1G4 V2G2 V2G5 V2G3 V2G4

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

Lampiran. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PENYIMPANAN KONSORSIUM PGPR HASIL ISOLASI TUMBUHAN PANTAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

Lampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

LAMPIRAN. : seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan wilis

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Sumber : Suhartina Deskripsi varietas unggul kacang-kacangan dan umbiumbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian,

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011)

LAMPIRAN. Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas. Pengamatan Berdasarkan Karakter Fisiologi daun

Universitas Sumatera Utara

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

Benih jambu mete (Anacardium occidentale L.)

Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai

P0 P0 P0. 50 cm. 50 cm P5 P1 P2

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

Uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1

Lampiran 1. Bagan Percobaan

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

RIWAYAT HIDUP. Anak ketiga dari empat bersaudara, putri pasangan Ayahanda Wiryoto dan

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

SNI Standar Nasional Indonesia. Benih kapas. Badan Standardisasi Nasional ICS

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Analisis Awal Contoh Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Lampiran 2. Hasil Analisis Limbah Pabrik Industri Tempe

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 78/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

Daya hasil 1,6-2,5 t/ha 1,22 t/ha 1,6 t/ha Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu

LAMPIRAN. Vatietas Kedelai Grobogan

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 169/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

BAHAN DAN METODE. = nilai peubah yang diamati µ = nilai rataan umum

Blok I Blok II Blok III 30 cm

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

Analisis Sidik Ragam Jumlah Sklerotium S. rolfsii Pada Perlakuan Jenis Ekstrak Pupuk Kandang dan Lama Perendaman umur 1, 2, 3 dan 4 hsi

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

TATA CARA PENELITIAN

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum)

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di lahan di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Pengaruh Lot Benih dan Kondisi Tingkat Kadar Air Benih serta Lama Penderaan pada PCT terhadap Viabilitas

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

Transkripsi:

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai VARIETAS ANJASMORO KABA SINABUNG No. Galur MANSURIAV395-49-4 MSC 9524-IV-C-7 MSC 9526-IV-C-4 Asal Seleksi massa dari populasi Silang ganda 16 tetua Silang ganda 16 tetua galur murni Mansuria Warna Hipokotil Ungu Ungu Ungu Epikotil Ungu Hijau Hijau Bunga Ungu Ungu Ungu Bulu Putih Coklat Coklat Kulit Polong Masak Coklat muda Coklat Coklat Daun Warna Hijau Hijau tua Hijau tua Bentuk Oval Ukuran Lebar Tipe Tumbuh Determinate Determinate Determinate Tinggi Tanaman (cm) 64-68 64 66 Jumlah Cabang 2,9 5,6 Batang Tanaman Jlh buku pada batang utama 12,9 14,8 Umur (Hari) Mulai Berbunga 35,7 39,4 35 35 Polong Masak 82,5 92,5 Saat Panen 85 88 Rata 2 Hasil 2,25 2,03 ton /ha 2,13 ton/ha 2,16 ton/ha Biji Warna Kulit Biji Kuning Kuning Kuning Warna Hilum Kuning kecoklatan Coklat Coklat Bentuk Biji - Lonjong Lonjong Bobot 100 Biji (g) 14,8 15,3 10,37 10,68 Kandungan (%) Lemak 17,21 18,60 14,0 13,0 Protein 41,78 42,05 44,0 46,0 Air 8,0 6,0 Ketahanan Terhadap Pecah polong Tahan Rebah Penyakit Tahan Ketahanan thdp karat daun sedang Agak tahan thdp penyakit karat daun Agak tahan thdp penyakit karat daun Keterangan Perkecambahan 78-76 % Tahun Dilepas 22 Oktober 2001 22 Oktober 2001 22 Oktober 2001 No. SK Pelepasan 537/Kpts/TP.240/10/2001 532/Kpts/TP.240/10/2001 533/Kpts/TP.240/10/2001

Lampiran 2 : Analisis Tanah

Lampiran 3 : Rekomendasi Pemupukan

Lampiran 4 : Bagan Penelitian jalan BLOK I 50 cm 3 m A 2 P 2 30 cm A 3 P 3 2 m A 1 P 4 A 2 P 4 A 3 P 4 A 1 P 1 A 2 P 3 A 3 P 1 A 1 P 2 A 2 P 1 A 3 P 2 A 1 P 3 BLOK II 100 cm Jalan A 1 P 3 A 1 P 2 A 2 P 1 A 2 P 2 A 3 P 1 A 3 P 4 kolam A 1 P 1 A 2 P 4 A 3 P 3 A 1 P 4 A 2 P 3 A 3 P 2 BLOK III A 3 P 2 A 1 P 1 A 2 P 3 A 3 P 4 A 1 P 3 A 2 P 1 A 3 P 3 A 1 P 2 A 2 P 4 A 3 P 1 A 1 P 4 A 2 P 2

Lampiran 5 : Analisa kadar air benih kedelai Metode : Oven A. Prinsip Pemanasan memungkunkan penguapan air sebanyak mungkin tetapi dapa menekan terjadinga oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat-zat yang mudah menguap B. Bahan - Benih kedelai C. Peralatan - Oven - Penghancur benih (grinder) - Timbangan analitik - Desikator/Eksikator - Cawan Petri bertutup - Sarung tangan tahan panas - Tang (penjepit) tahan panas D. Prosedur 1. Panaskan cawan petri + tutup dalam oven suhu 130 0 C selama 2 jam, kemudian dinginkan dalam desikator 2. Timbang cawan petri tersebut diatas, misal beratnya M 1 gr dan diberi identitas 3. Timbang benih kedelai sebanyak 10 gr 4. Benih digrinder dengan ketentuan minimal 50% dari berat partikel melewati saringan dengan mesh 4,00 mm 5. Benih di atas langsung dimasukan dalam cawan petri, kemudian ditimbang, beratnya M 2 gr 6. Cawan petri yang sudah berisi benih dioven pada suhu 103 0 C selama 17 jam, selama di oven tutp dibukan dan ditaruh didekatnya 7. Setelah pengeringan selesai, cawan petri ditutup baru dikeluarkan dari oven dan didinginkan dalam desikator 8. Timbang cawan petri di atas, misalnya M 3 gr 9. Hitung kadar air benih dengan rumus Kadar Air = M 2 - M 3 x 100% M 2 - M 1 Toleransi antar ulangan tidak lebih dari 0,2%

Lampiran 6 : Prosedur analisa daya tumbuh benih kedelai A. Substrat Pasir I. Prinsip II. III. Benih yang ditumbuhkan dalam pasir dengan kondisi optimum selama 8 hari dapat dibedakan menjadi bibit normal dan tidak normal. Bahan Benih kedelai, air yang bersih, pasir (tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar serta steril) Peralatan - Boks plastik, pinset, kertas label IV. Prosedur 1. Disiapkan benih kedelai sebanyak 150 biji, yang diambil secara acak dari komponen benih 2. Disiapkan pasir dan dibasahi dengan air sehingga cukup lembab, masukkan pasir dalam boks setinggi ± 7 cm dan diratakan 3. Dilubangi pasir sedalam ± 1 cm dengan menggunakan alat tabur atau pinset, yang jumlahnya 50 lubang per boks 4. Ditanam benih dalam boks di atas dan ditutup kembali dengan pasir, kemudian diberi label/identitas dan tanggal tanam 5. Boks ditaruh di laboratorium atau rumah kaca 6. Pengamatan dilakukan pada hari ke 8. Evaluasi bibit dikategorikan sebagai bibit normal, bibit abnormal, biji keras dan benih mati. 7. Dihitung rata-rata persentase daya kecambah (bibit normal) dan komponennya dengan satu desimal dengan menggunakan rumus berikut : Daya kecambah (%) = Jumlah bibit normal x 100% Jumlah bibit yang diuji

V. Evaluasi bibit a) Bibit normal adalah yang unsur-unsur utamanya menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal apabila ditanam di lapangan pada lingkungan yang sesuai : Bibit yang semua struktur utamanya (akar, tunas batang, kotiledon dan titik tumbuh) tumbuh sempurna dan sehat Bibit dengan cacat ringan Bibit dengan infeksi skunder b) Bibit abnormal adalah bibit yang tidak mempunyai potensi untuk berkembang secara normal, bila ditanam dilapangan pada kondisi yang sesuai : Bibit yang unsur utamanya tumbuh tidak sempurna atau rusak sehingga tidak dapat tumbuh normal Bibit busuk pada struktur utama karena infeksi primer (pathogen terbawa oleh benih itu sendiri) Bibit yang salah bentuk adalah bibit yang pertumbuhannya lemah karena gangguan fisiologi sehingga struktur utamanya salah bentuk c) Benih mati adalah benih yang pada akhir pengujian tidak lagi keras atau segar, biasanya ditandai dengan adanya jamur, lunak/busuk, dan tidak menunjukkan unsur utama pada bibit, misalnya ujung akar. d) Biji keras adalah biji yang tetap keras pada akhir jangka waktu pengujian.

Lampiran 7. Data pengamatan tinggi tanaman (cm) Perlakuan Blok I II III Total Rataan cm A1P1 91.65 136.13 126.78 354.57 118.19 A1P2 92.58 136.68 137.43 366.70 122.23 A1P3 95.48 132.38 132.00 359.87 119.96 A1P4 104.80 130.28 126.70 361.78 120.59 A2P1 103.95 114.68 120.43 339.07 113.02 A2P2 125.62 117.92 134.87 378.40 126.13 A2P3 115.37 133.37 119.13 367.87 122.62 A2P4 117.37 130.22 134.33 381.92 127.31 A3P1 109.34 113.78 131.63 354.75 118.25 A3P2 104.50 107.58 130.00 342.08 114.03 A3P3 120.03 121.28 128.05 369.37 123.12 A3P4 107.08 108.08 131.32 346.48 115.49 Total 1287.78 1482.39 1552.68 4322.85 Rataan 107.31 123.53 129.39 120.08 Analisis sidik ragam tinggi tanaman Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 3138.62 1569.31 15.28 * 3.44 Perlakuan 11 671.63 61.06 0.59 tn 2.26 A 2 124.53 62.26 0.61 tn 3.44 P 3 160.56 53.52 0.52 tn 3.05 A x P 6 386.54 64.42 0.63 tn 2.55 Error 22 2259.57 102.71 Total 35 6069.82 Keterangan FK = 519085.19 KK = 8.44 * = Nyata tn = Tidak Nyata

Lampiran 8. Data pengamatan umur berbunga (hari) Perlakuan Blok I II III Total Rataan HST A1P1 39.93 40.40 40.70 121.03 40.34 A1P2 40.20 41.33 41.77 123.30 41.10 A1P3 40.23 40.17 41.03 121.43 40.48 A1P4 39.70 40.93 41.83 122.47 40.82 A2P1 40.27 40.80 42.30 123.37 41.12 A2P2 40.07 40.93 42.17 123.17 41.06 A2P3 40.60 41.07 41.53 123.20 41.07 A2P4 40.47 40.87 42.40 123.73 41.24 A3P1 41.10 40.77 41.57 123.43 41.14 A3P2 40.93 40.90 41.03 122.87 40.96 A3P3 40.63 41.80 41.53 123.97 41.32 A3P4 41.07 41.13 41.60 123.80 41.27 total 485.20 491.10 499.47 1475.77 rataan 40.43 40.93 41.62 40.99 Analisis sidik ragam umur berbunga Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 8.57 4.28 23.44 * 3.44 Perlakuan 11 3.07 0.28 1.53 tn 2.26 A 2 1.72 0.86 4.70 * 3.44 P 3 0.29 0.10 0.53 tn 3.05 A x P 6 1.06 0.18 0.97 tn 2.55 Error 22 4.02 0.18 Total 35 15.66 Keterangan FK = 60496.87 KK = 1.04 * = Nyata tn = Tidak Nyata

Lampiran 9. Data pengamatan kadar air (%) Perlakuan Blok I II III Total Rataan % A1P1 63.67 63.39 63.53 190.59 63.53 A1P2 60.09 60.06 60.18 180.33 60.11 A1P3 48.73 48.27 48.66 145.66 48.55 A1P4 33.15 34.44 33.75 101.34 33.78 A2P1 62.17 61.87 61.95 185.99 62.00 A2P2 58.03 57.53 57.77 173.33 57.78 A2P3 53.23 53.15 53.18 159.56 53.19 A2P4 31.73 32.98 31.38 96.09 32.03 A3P1 62.88 61.64 62.45 186.97 62.32 A3P2 57.54 57.33 57.97 172.84 57.61 A3P3 51.13 50.42 50.48 152.03 50.68 A3P4 36.15 37.24 37.88 111.27 37.09 Total 618.5 618.32 619.18 1856 Rataan 51.5416667 51.5266667 51.5983333 51.56 Analisis sidik ragam kadar air Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 0.03 0.02 0.07 tn 3.44 Perlakuan 11 4307.53 391.59 1593.44 * 2.26 A 2 2.83 1.42 5.76 * 3.44 P 3 4220.01 1406.67 5723.91 * 3.05 A x P 6 84.69 14.11 57.43 * 2.55 Error 22 5.41 0.25 Total 35 4312.97 Keterangan FK = 95687.11 KK = 0.96 * = Nyata tn = Tidak Nyata

Lampiran 10. Data pengamatan laju perkecambahan (hari) Perlakuan Blok I II III Total Rataan (hari).. A1P1 3.37 3.42 3.40 10.19 3.40 A1P2 2.78 2.75 2.81 8.34 2.78 A1P3 1.73 1.74 1.76 5.23 1.74 A1P4 1.25 1.26 1.27 3.78 1.26 A2P1 3.53 3.55 3.70 10.78 3.59 A2P2 2.87 2.80 2.93 8.60 2.87 A2P3 1.99 1.68 2.01 5.68 1.89 A2P4 1.32 1.29 1.28 3.89 1.30 A3P1 3.57 3.64 3.77 10.98 3.66 A3P2 2.58 2.69 2.67 7.94 2.65 A3P3 1.87 1.80 1.79 5.46 1.82 A3P4 1.37 1.31 1.36 4.04 1.35 Total 28.23 27.93 28.75 84.91 Rataan 2.35 2.33 2.40 2.36 Analisis sidik ragam laju perkecambahan Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 0.03 0.01 0.00 tn 3.44 Perlakuan 11 27.17 2.47 0.02 tn 2.26 A 2 0.08 0.04 0.00 tn 3.44 P 3 26.94 8.98 0.09 tn 3.05 A x P 6 0.15 0.02 0.00 tn 2.55 Error 22 2176.11 98.91 Total 35 2203.31 Keterangan FK = 200.27 KK = 421.67 * = Nyata tn = Tidak Nyata

Lampiran 11. Data pengamatan uji daya kecambah (kecambah normal) Perlakuan Blok I II III Total Rataan jumlah kecambah normal.. A1P1 87 55 72 214 71.33 A1P2 90 87 83 260 86.67 A1P3 97 97 96 290 96.67 A1P4 98 100 97 295 98.33 A2P1 83 85 91 259 86.33 A2P2 96 99 96 291 97.00 A2P3 97 99 98 294 98.00 A2P4 98 99 99 296 98.67 A3P1 71 73 55 199 66.33 A3P2 97 96 95 288 96.00 A3P3 96 98 99 293 97.67 A3P4 99 100 99 298 99.33 Total 1109 1088 1080 3277 Rataan 92.42 90.67 90 91.03 Analisis sidik ragam persentase perkecambahan Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 37.39 18.69 0.55 tn 3.44 Perlakuan 11 4212.97 383.00 11.23 * 2.26 A 2 299.06 149.53 4.38 * 3.44 P 3 3363.64 1121.21 32.86 * 3.05 A x P 6 550.28 91.71 2.69 * 2.55 Error 22 750.61 34.12 Total 35 5000.97 Keteranga FK = 298298.03 KK = 6.42 * = Nyata tn = Tidak Nyata

Lampiran 12. Data pengamatan uji daya kecambah (kecambah abnormal) Perlakuan Blok I II III Total Rataan Jumlah kecambah abnormal A1P1 13 43 28 84 28.00 A1P2 10 10 16 36 12.00 A1P3 3 3 4 10 3.33 A1P4 2 0 3 5 1.67 A2P1 17 14 9 40 13.33 A2P2 3 1 4 8 2.67 A2P3 3 1 2 6 2.00 A2P4 2 1 1 4 1.33 A3P1 29 26 42 97 32.33 A3P2 3 4 4 11 3.67 A3P3 3 2 1 6 2.00 A3P4 1 0 1 2 0.67 Total 89 105 115 309 Rataan 7.4167 8.75 9.5833 8.58 Analisis sidik ragam uji daya kecambah (kecambah abnormal) Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 28.67 14.33 0.49 tn 3.44 Perlakuan 11 3935.42 357.77 12.32 * 2.26 A 2 268.17 134.08 4.62 * 3.44 P 3 3177.86 1059.29 36.49 * 3.05 A x P 6 489.39 81.56 2.81 * 2.55 Error 22 638.67 29.03 Total 35 4602.75 Keterangan FK = 2652.25 KK = 62.77 * = Nyata tn = Tidak Nyata

Lampiran 13. Data pengamatan uji daya kecambah (benih mati) Perlakuan Blok I II III Total Rataan jumlah benih mati A1P1 0 2 0 2 0.67 A1P2 0 3 1 4 1.33 A1P3 0 0 0 0 0.00 A1P4 0 0 0 0 0.00 A2P1 0 1 0 1 0.33 A2P2 1 0 0 1 0.33 A2P3 0 0 0 0 0.00 A2P4 0 0 0 0 0.00 A3P1 0 1 3 4 1.33 A3P2 0 0 1 1 0.33 A3P3 1 0 0 1 0.33 A3P4 0 0 0 0 0.00 Total 2 7 5 14 Rataan 0.1667 0.5833 0.4167 0.39 Analisis sidik ragam uji daya kecambah (benih mati) Sumber db JK KT Fhit F.05 Blok 2 1.06 0.53 0.85 tn 3.44 Perlakuan 11 7.89 0.72 1.16 tn 2.26 A 2 0.89 0.44 0.72 tn 3.44 P 3 4.11 1.37 2.21 tn 3.05 A x P 6 2.89 0.48 0.78 tn 2.55 Error 22 13.61 0.62 Total 35 22.56 Keterangan FK = 5.44 KK = 202.26 * = Nyata tn = Tidak Nyata