BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT DESA LAGADAR KECAMATAN MARGA ASIH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan. suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. saat ini masih dalam proses pembangunan disegala bidang baik dari sektor

BAB V KESIMPULAN. Pasar Bandar Buat awal berdirinya merupakan sebuah pasar nagari, pasar

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkapita, dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan juga

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

I. PENDAHULUAN. utama. Industrialisisasi dimasa sekarang tidak dapat terlepas dari usaha dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akademisi ilmu ekonomi, secara tradisional pembangunan dipandang sebagai

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan distribusi pendapatan yang merata tanpa adanya disparitas. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. memuat arah kebijakan pembangunan daerah (regional development policies)

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan dari pembangunan nasional.

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat

2016 DAMPAK LINGKUNGAN ALAM DAN SOSIAL KAWASAN INDUSTRI SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tujuan pembangunan ekonomi secara makro adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sekarang berada pada satu zaman dengan kecepatan yang sangat tinggi,

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dalam mengukur. keberhasilan ekonomi suatu wilayah. Untuk membentuk kegiatan ekonomi

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha yang meliputi perubahan pada berbagai aspek

Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami pergeseran dari zaman orde baru

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

INDUSTRIALISASI DAN MIGRASI TENAGA KERJA SEKTOR DI KOTA CILACAP

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. haruslah ditekankan pada pembangunan produksi dan infrastruktur untuk memacu

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dari kesenjangan antara pertumbuhan jumlah angkatan kerja disatu pihak dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tersebut. Tahun 2010, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten. Regional Bruto Angka Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu proses yang

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. keamanan, dengan senantiasa harus sebagai bentuk perwujudan wawasan

DAMPAK PERKEMBANGAN INDUSTRI BESAR TERHADAP SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN TEMANGGUNG TUGAS AKHIR. Oleh: RIZKI OKTARINDA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah tidak lepas dari pembangunan. yang dimiliki oleh daerahnya. Pembangunan nasional dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu pun dengan pembangunan secara nasional yang erat kaitannya dengan kemampuan negara dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik dengan menggunakan bantuan teknologi ataupun tanpa bantuan teknologi. Pembangunan nasional pada hakikatnya bersifat multidimensi dengan melibatkan berbagai sektor, seperti sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, industri dan sebagainya. Menurut Arsyad (1992, hlm. 31) bahwa, Proses industrialisasi merupakan satu jalur kegiatan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Sehingga konsep pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Salah satu pembangunan nasional yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah adalah pembangunan di bidang ekonomi. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang mengupayakan perkembangan ekonomi melalui industrialisasi. Sektor industri sering disebut juga sebagai sektor pemimpin (leading sector), karena dengan pembangunan industri akan memicu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor jasa. Sehingga sektor industri dapat dikatakan sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Selain itu proses industrialisasi akan dapat menjadi penggerak utama laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Di Indonesia sektor industrialisasi diarahkan untuk mendorong peningkatan kesempatan usaha, peningkatan investasi, pengembangan teknologi, peningkatan pemanfaatan sumber daya ekonomi secara optimal sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan bisa bersaing dengan produk luar negeri. IMAM NAWAWI, 2014 Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

Salah satu tujuan dari adanya pembangunan industri itu di antaranya untuk memperluas lapangan kerja, menunjang pemerataan pembangunan sehingga ketimpangan antar wilayah dapat diminimalisir, dan menciptakan daerah yang IMAM NAWAWI, 2014 Pengaruh Keberadaan Industri Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 2

3 mandiri sehingga dapat membantu perekonomian negara. Sehingga pembangunan industri diharapkan dapat membantu perkembangan ekonomi dan tentunya pembangunan nasional, serta dapat mempercepat terciptanya kesejahteraan masyarakat yang makmur, adil dan merata. Akan tetapi keberadaan industri mempunyai pengaruh yang dapat memberikan dampak dalam masyarakat, dampak yang dirasakan oleh masyarakat bisa dalam berbagai bentuk yang berbeda, baik itu dampak positif maupun negatif yang berujung pada perubahan. Perubahan yang terjadi biasanya meliputi bidang sosial, ekonomi, politik dan budaya yang tidak dapat dipungkiri dan dihindari bahwa dalam dinamika kehidupan perubahan senantiasa terjadi, baik dalam hal kecil maupun besar dan perubahan dalam arti kemajuan atau sebuah kemunduran akan tetap ada baik disadari maupun tidak. Kehidupan manusia merupakan proses dari satu tahap hidup ke tahap lainnya, dan perubahan sosial merupakan bagian dari gejala kehidupan sosial dan merupakan gejala sosial yang normal. Garna (1992, hlm. 1) menjelaskan mengenai perubahan sosial yaitu, Perubahan yang menyangkut kehidupan manusia, atau terkait dengan lingkungan kehidupannya yang berupa fisik, alam dan sosial. Kemudian Setiadi & Kolip (2011, hlm. 619) menjelaskan perubahan sosial berdasarkan Teori Siklus bahwa, Perubahan sosial bagaikan roda yang sedang berputar, yang artinya perputaran zaman merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dielak oleh siapa pun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun. Keberadaan industri di tengah masyarakat merupakan suatu perubahan masyarakat menuju ke arah yang lebih maju dari tahapan sebelumnya. Keberadaan industri dapat dikatakan sebagai salah satu ciri masyarakat modern, sebagaimana diketahui dalam industri sudah adanya perkembangan dalam hal teknologi. Selain itu keberadaan industri di tengah masyarakat merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan yang ditimbulkan dari adanya pembangunan industri dapat menghasilkan dampak yang positif dan negatif. Dampak positif yang ditimbulkan dari adanya pembangunan industri dilihat dari bidang ekonomi di antaranya penyerapan tenaga kerja. Keberadaan industri di suatu wilayah tentu akan

4 membutuhkan tenaga kerja dan biasanya masyarakat sekitar industri akan lebih banyak kesempatan untuk terserap dan bekerja di sektor industri tersebut. Selain itu dengan adanya industri di suatu wilayah akan membuka lapangan pekerjaan lain seperti adanya warung makan dan penyewaan rumah atau kontrakan untuk para pekerja dari luar wilayah tersebut dan harga jual tanah di sekitar kawasan industri pun akan tinggi. Adanya pembangunan industri di suatu wilayah akan memberikan perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian masyarakat. Dampak positif bidang sosial dari keberadaan industri di antaranya bertambah dan beragamnya mata pencaharian. Keberhasilan dari industri akan menyebabkan sebagian besar anggota masyarakat menggantungkan mata pencahariannya pada sektor industri, dengan demikian pengangguran akan berkurang. Selain itu dampak positif dari adanya pembangunan industri jika dilihat dari bidang atau segi budaya masyarakat di antaranya perubahan pola gaya hidup yang positif seperti lebih menghargai waktu, masyarakat lebih berorientasi ke depan, dan etos kerja tinggi, sebagaimana diketahui sebagian besar masyarakat pinggiran mempunyai etos kerja yang rendah karena tidak adanya saingan. Keberadaan industri selain membawa perubahan dan dampak yang positif terhadap masyarakat maupun pekerja di sektor industri juga terdapat dampak negatif yang ditimbulkan. Dampak negatif dari adanya industri jika dilihat dari bidang sosial ekonomi seperti kehilangan mata pencaharian. Perubahan mata pencaharian itu biasanya dari petani, karena sebagian besar industri dibangun di suatu daerah yang menggusur banyak ladang pertanian sehingga masyarakat yang bekerja sebagai petani menjadi kehilangan mata pencaharian seperti masyarakat yang sudah tidak produktif dan tidak dapat bersaing untuk bekerja di sektor industri, dan hal tersebut akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya pembangunan industri yang banyak ditemui seperti pencemaran lingkungan, polusi udara, air maupun tanah, meningkatnya migrasi dan bertambahnya penduduk serta meningkatnya mobilitas penduduk yang menimbulkan keruwetan lalu lintas dan tata kota. Selain itu banyaknya bangunan semi permanen atau bangunan liar, dan

5 biaya hidup meningkat terus. Dalam bidang budaya, keberadaan industri berdampak negatif seperti melemah dan melunturnya budaya gotong royong diakibatkan dari kesibukan dan banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di tempat kerja. Kesibukan itulah yang membuat masyarakat menjadi kurang perhatian terhadap lingkungan sekitarnya yang menyebabkan melunturnya budaya gotong royong. Adanya kawasan industri memberikan banyak dampak positif maupun negatif bagi masyarakat sekitar maupun lingkungan sekitar lokasi industri. Pengaruh dari pembangunan industri yang positif dalam arti mendukung ke arah kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat haruslah terus dikembangkan, sedangkan pengaruh yang sifatnya negatif perlu dihindari dan diminimalisir. Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah industri yang terpenting di Indonesia khususnya Jawa Barat, hal ini dimungkinkan karena Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki lokasi yang strategis untuk tumbuh dan berkembangnya sektor industri. Membaiknya perekonomian nasional dan regional merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan sektor industri, hal ini terbukti dengan peningkatan sektor industri di Kabupaten Bandung dari tahun ke tahun yang terus meningkat dan keberadaannya terus dikembangkan. Berikut data pertumbuhan industri di Kabupaten Bandung, yaitu: Tabel 1.1. Pertumbuhan Industri di Kabupaten Bandung Pada Tahun 2008-2010 No Jenis Industri 2008 2009 2010 1. Besar 109 141 152 2. Menengah 180 213 215 3. Kecil 331 368 374 Jumlah 620 722 741 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Tahun 2011 http://www.bandungkab.go.id/arsip/2372/perdagangan-dan-perindustrian Sektor industri di Kabupaten Bandung mempunyai kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bandung. PDRB per kapita

6 atau pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat secara makro. PDRB per kapita Kabupaten Bandung pada tahun 2010 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp. 12.856.303,00, angka ini meningkat 5,01% dibandingkan tahun 2008 yang mencapai Rp 12.242.428,00. http://www.bandungkab.go.id/arsip/2365/pdrb-perkapita. Desa Lagadar merupakan kawasan industri yang berada di Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Menurut Data Profil Desa dan Kelurahan Lagadar tahun 2011 luas wilayah Desa Lagadar 319,90 ha/m² dengan jumlah penduduk sebanyak 21.127 jiwa dan kepadatan penduduk 663 per km. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa daerah Lagadar merupakan kawasan yang padat penduduk. Desa Lagadar merupakan kawasan industri, banyak sekali pembangunan industri di daerah tersebut. Menurut Profil Desa dan Kelurahan Lagadar tahun 2011 luas wilayah Desa Lagadar 319,90 ha/m² sebagian lahannya merupakan kawasan industri dengan luas 11 ha/m². Data industri dalam skala besar yang berada di Desa Lagadar adalah sebagai berikut: Tabel 1.2. Data Industri Besar Desa Lagadar Tahun 2014 No Jenis Jumlah Unit 1. Industri Tekstil dan Garmen 8 2. Industri Material Bahan Bangunan 2 3. Industri Galian C (Batu) 3 4. Alat musik 1 Jumlah 14 Sumber: hasil pra penelitian Tahun 2014 Banyaknya industri dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar bagi masyarakat, sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfian (Syaifullah, 2009, hlm. 41) dalam bidang sosial, peranan dominan industri dapat diperkirakan akan menyebabkan terjadinya perubahan struktur sosial, dimana sebagian besar masyarakat akan menggantungkan mata pencahariannya pada sektor industri. Hal

7 tersebut terlihat dengan keberadaan industri di Desa Lagadar banyak menyerap tenaga kerja, berdasarkan data Profil Desa dan Kelurahan tahun 2011 dari jumlah penduduk sebesar 21127 warga, sekitar 4129 warga Desa Lagadar bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta atau bekerja pada sektor industri, hal tersebut merupakan hal positif bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam mata pencaharian. Akan tetapi kawasan industri di daerah Lagadar ini, berpotensi pula pada masalah dan perubahan sosial, lingkungan, ekonomi maupun budaya di daerah tersebut. Pengaruh industri terhadap kesehatan, berdasarkan Data Profil Desa dan Kelurahan Lagadar tahun 2011 adanya pencemaran kualitas udara dari industri yang bersumber dari pabrik (kapur, marmer dan lain-lain) dengan tiga jumlah lokasi pencemar, yang berefek samping pada kesehatan khususnya pernapasan dan ISPA. Selain pencemaran udara terdapat pencemaran suara dari perusahaan tekstil yang mengeluarkan suara bising sehingga berdampak pada penduduk dengan adanya penduduk yang mengalami tuna rungu. Hal tersebut merupakan salah satu dampak negatif dari adanya pembangunan industri pada aspek sosial. Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya industri bagi kondisi ekonomi di antaranya perubahan mata pencaharian dan daya serap tenaga kerja. Dalam arti adanya industri yang didirikan di atas ladang pertanian atau persawahan yang sebelumnya menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar akan tetapi dengan adanya pembangunan industri lahan mereka menjadi tergerus dan berubah sehingga masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif bekerja serta tidak tersaring oleh adanya industri mengalami kerugian dan kehilangan mata pencahariannya, sehingga akan berdampak negatif pula pada berkurangnya pendapatan. Pada dasarnya pembangunan industri atau industrialisasi selalu menjanjikan penyediaan lapangan kerja, pendapatan asli daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi sebaliknya tidak jarang industrialisasi menciptakan kerusakan maupun pencemaran lingkungan dan marginalisasi masyarakat lokal.

8 B. Identifikasi Masalah Penelitian Keberadaan industri di suatu daerah dapat menimbulkan berbagai pengaruh, baik itu pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi maupun kondisi budaya. Karena keberadaan industri dalam suatu wilayah akan menghasilkan berbagai dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat sekitar kawasan industri tersebut. Dampak yang dirasakan oleh setiap masyarakat akan berbeda, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak tersebut membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat, perubahan yang banyak terjadi meliputi kondisi sosial, kondisi ekonomi, dan kondisi budaya. Alfian (Syaifullah, 2009, hlm. 47) memberikan uraian mengenai berbagai ekses atau dampak industrialisasi yang terjadi dalam masyarakat di antaranya: Ditinjau dari sudut ekonomi, keberhasilan tentunya akan menyebabkan perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian masyarakat. Dalam bidang sosial, diperkirakan industrialisasi akan menyebabkan terjadi struktur sosial dimana sebagian besar dari anggota masyarakat akan menggantungkan mata pencahariannya pada sektor industri. Sedangkan dari segi budaya, industrialisasi diperkirakan akan menimbulkan perubahan nilai-nilai dan pola gaya hidup (life style pattern) masyarakat yang amat berarti pula Tanpa mengesampingkan dampak positif dari adanya industri, dampak negatif dari industri di daerah Desa Lagadar terdapat suatu gejala kesenjangan antara harapan dan kenyataan, sebagaimana telah diungkapkan bahwa tujuan utama dari pembangunan industri tersebut untuk kemajuan khususnya dalam perekonomian akan tetapi masih ada masyarakat sekitar kawasan industri yang belum semuanya bisa merasakan hal positif dari keberadaan industri tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan memfokuskan pada keberadaan industri dengan meneliti lebih dalam serta pengaruhnya pada kondisi sosial ekonomi dan budaya. Kondisi sosial ekonomi lebih difokuskan pada aspek pendidikan, kesehatan, pendapatan, mata pencaharian, dan kepemilikan fasilitas hidup. Sementara kondisi budaya akan difokuskan pada gotong royong. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang keberadaan industri di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih, terutama ingin melihat pengaruh keberadaan industri terhadap kondisi sosial ekonomi maupun

9 budaya masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini berjudul PENGARUH KEBERADAAN INDUSTRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT (Studi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung). C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka permasalahan yang diajukan adalah bagaimana pengaruh dari keberadaan industri terhadap kondisi sosial ekonomi, dan budaya masyarakat Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, permasalahan ini diuraikan ke dalam lima pertanyaan penelitian yaitu: 1. Bagaimana keberadaan industri di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana kondisi sosial ekonomi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana kondisi budaya di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung? 4. Seberapa besar pengaruh keberadaan industri terhadap kondisi sosial ekonomi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung? 5. Seberapa besar pengaruh keberadaan industri terhadap kondisi budaya di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung? D. Tujuan Penelitian 1. Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari adanya industri terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya pada masyarakat Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. 2. Khusus Gambaran yang lebih spesifik dari tujuan penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk khusus, yaitu untuk:

10 a. Mendeskripsikan keberadaan industri di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. b. Mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. c. Mendeskripsikan kondisi budaya di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. d. Mengetahui seberapa besar pengaruh keberadaan industri terhadap kondisi sosial ekonomi di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. e. Mengetahui seberapa besar pengaruh keberadaan industri terhadap kondisi budaya di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. E. Manfaat Penelitian Suatu penelitian akan lebih bermakna bila bermanfaat baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maupun bagi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, penelitian ini mempunyai kegunaan secara teoretis maupun praktis. 1. Kegunaan Teoretis Kegunaan teoretis yang diperoleh dari penelitian ini akan memberikan wawasan keilmuan bagi penulis, memberikan sumbangan konsep-konsep baru, yang diharapkan akan menunjang terhadap pengembangan konsep pendidikan sosiologi khususnya yang berkenaan dengan pengaruh dari keberadaan industri terhadap kondisi sosial ekonomi, dan budaya masyarakat. 2. Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara langsung maupun tidak langsung dalam praktek kehidupan sehari-hari, diantaranya: a. Bagi penulis, semoga semakin memperluas wawasan berfikir dalam memahami dampak industrialisasi terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat. b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi mengenai informasi kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat serta

11 dapat memberikan informasi tentang pengaruh keberadaan industri di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. c. Bagi industri atau perusahaan, penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi yang padat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan perusahaan. d. Bagi intansi pemerintah, penelitian ini diharapkan sebagai data dan informasi mengenai pengaruh adanya industri terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran bagi dinas-dinas terkait dalam bidang ini. F. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penyusunan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara bertahap, di antaranya: Bab I, merupakan pendahuluan yang meliputi bagian latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi dari penelitian. Bab II, merupakan pengembangan dari kajian teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji, penelitian terdahulu, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Bab III, merupakan bab yang mengkaji tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti, di dalamnya meliputi pendekatan penelitian, lokasi dan subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, dan analisis data. Bab IV, merupakan bab yang mengkaji hasil penelitian dan menganalisis data yang telah ditemukan serta pembahasan dari hasil penelitian. Bab V, merupakan bab terakhir yang berisi simpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian.