BAB III PROFIL DAN PEMBAHASAN. Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertempat di Jl. Putting Marga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam hal mensosialisasikan peraturan-peraturan hukum yang

BAB III TINJAUAN UMUM KUA KEC. LEMBANG KAB. BANDUNG BARAT. Bandung Barat sebelah utara kota Bandung di bawah kaki gunung Tangkuban

PROFIL KANTOR URUSAN AGAMAKECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB III PENGADUAN PASANGAN SUAMI ISTRI PRA CERAI DI KUA BUDURAN PADA TAHUN

PROFIL KUA KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI 2010

BAB III FAKTOR-FAKTOR PENINGKATAN PELAKSANAAN AKAD NIKAH DI KUA SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG. Pada tahun1950 dibentuklan Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan ujung tombak Kementerian

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan hidup seluruh umat manusia sejak zaman. dibicarakan di dalam maupun di luar peraturan hukum.

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada bagian

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2000 T E N T A N G

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pada Tahun 2015 ini terdapat 5 Kelurahan di Metro Timur, yaitu :

BAB III KUA KECAMATAN SUKODONO

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BAB III PENETAPAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA DIWEK JOMBANG TANPA UPAYA MENGHADIRKAN WALI NASAB

BAB III GAMBARAN UMUM DAN PROSEDUR PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB III PENENTUAN WALI HAKIM DI KUA KEC. TAYU KAB. PATI. 21 KUA Kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, yang

PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

SIMULASI PELAKSANAAN AKAD NIKAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN KUA KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BARUT

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. SELAYANG PANDANG KUA KECAMATAN BUKIT BATU

BAB III IMPLIKASI HUKUM PEMALSUAN STATUS CALON SUAMI DALAM PERKAWINAN DI KUA KECAMATAN SUKODONO SIDOARJO

BAB II KEWENANGAN KANTOR URUSAN AGAMA DALAM MEMASTIKAN KEABSAHAN IDENTITAS CALON MEMPELAI

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

BAB V PENUTUP A. Ikhtisar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PENCATATAN PERKAWINAN KUA KECAMATAN GRESIK. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gresik awalnya berdiri di

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian

BAB III PERAN MEDIASI PERKARA SYIQAQ DI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KOTA SEMARANG PASCA MUNAS KE XIV TAHUN 2009

...Humas Kanwil Kemenag Prov. Jabar

BAB III GAMBARAN UMUM KUA NGETOS DAN PENOLAKAN PERMOHONAN WALI HAKIM OLEH KEPALA KUA NGETOS

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN KAMPUNG BINAAN KELUARGA SAKINAH DI KABUPATEN SIAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. melindungi hak-hak perempuan dalam perkawinan. 1 Disamping itu pencatatan. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

BAB IV PENERAPAN SIMKAH ONLINE DI KUA KOTA SURABAYA DALAM PERSPEKTIF PMA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PENCATATAN NIKAH

PENTINGNYA PENCATATAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG- UNDANG NO.1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB III PERAN BADAN PENASEHATAN, PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KUA KECAMATAN CERME DALAM MEMBERIKAN BIMBINGAN PERNIKAHAN CALON MEMPELAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 5 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Urusan Agama (KUA) adalah instansi Departemen Agama yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

BAB III. menjadi lokasi penelitian, kemudian bagaimana kronologi pelaksaaan tajdi>d alnika>h

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

BAB III DESKRIPSI TENTANG PELAKSANAAN BIMBINGAN PERNIKAHAN DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KUBU

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sulawesi Tenggara.

IV. GAMBARAN UMUM. Implementasi merupakan suatu kajian mengenai kebijakan yang mengarah

PEMERINTAH KOTA MADIUN KECAMATAN TAMAN KELURAHAN MANISREJO

BAB III PERKAWINAN SIRI DI INDONESIA. A. Upaya Pemerintah Dalam Menangani Maraknya Perkawinan Siri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. Kantor Kementerian. Provinsi Sumatera Utara.

P U T U S A N. Nomor :./Pdt.G/2011/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN RAMBAH DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN RAMBAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dasar-dasar perkawinan dibentuk oleh unsur-unsur alami dari

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENCATATAN PERKAWINAN ANAK ANGKAT DI KUA KEC. SAWAHAN KOTA SURABAYA

SKRIPSI PELAKSANAAN PERKAWINAN MELALUI WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG

BAB III PERAN PEMBANTU PEGAWAI PENCATAT NIKAH. DI KUA Kec. CANDI Kab. SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Perkawinan dengan Wali Muhakkam

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MATRIKS RENCANA STRATEGIS KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BENGKULU TAHUN

INSTRUKSI MENTERI AGAMA R.I. NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENINGKATAN PELAYANAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

Mam MAKALAH ISLAM. Integrasi Data Kependudukan

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kepustakaan seperti buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal, dan lainlain

Halaman 1dari 8 hal. Putusan Nomor 139/Pdt.G/2012/PA.Pkc

P U T U S A N Nomor 391/Pdt.G/2014/PA.Lt BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm

P U T U S A N. Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III PENETAPAN WALI NIKAH BAGI MEMPELAI PEREMPUAN YANG LAHIR KURANG DARI 6 BULAN DI KUA KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

BAB III AKTA NIKAH DALAM LINTAS HUKUM. A. Akta Nikah dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974

PELAKSANAAN PERKAWINAN DENGAN WALI HAKIM DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

BIMAS ISL STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia untuk menikah, karena menikah merupakan gharizah insaniyah (naluri

BAB III SANKSI TERHADAP NIKAH SIRRI YANG DIKENAKAN DENDA JIKA MELEWATI 3 BULAN DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

P E N E T A P A N Nomor XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan. KUA. Kecamatan.

BAB III PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN BIAYA NIKAH DI KUA WILYAH GRESIK UTARA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

SIMPULAN DAN SARAN. dengan hasil pengetahuan tidak tahu, mengeluarkan sikap tidak setuju dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pembentukan Kantor Kementerian. Provinsi Nusa Tenggara Timur.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian

Lembaran Informasi untuk Pernikahan di Indonesia/Pernikahan di Jerman

PEDOMAN PRAKTIS BERPERKARA

Transkripsi:

14 BAB III PROFIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Kantor Urusan Agama Way Tenong Kantor Urusan Agama (KUA) yang bertempat di Jl. Putting Marga Pekon Mutar Alam kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat, berfungsi sebagai lembaga perantara yang melayani nikah/rujuk, ibadah sosial, kemitraan umat, produk halal dan pelayanan zakat wakaf. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way Tenong mempunyai luas tanah 20 x 25 meter dengan luas bangunan 8 x 12 dengan 5 orang pegawai yang terdiri dari 1 orang kepala KUA, 3 orang Kepenghuluan, 1 orang Tata Usaha (TU) dan 1 orang Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA menjalankan tugas sesuai dengan arahan-arahan dari Kanwil Depag dan Kandepag serta undang-undang yang mengatur tentang tugas Kantor Urusan Agama (KUA) dalam menjalankan tugas sesuai serta pelayanan terhadap masyarakat Agama Islam yang melakukan perlindungan hukum dan aturan-aturannya sesuai dengan kegiatan yang lazim dilakukan oleh KUA lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kantor Urusan Agama Kecamatan Way Tenong berdiri semula atas kordinasi seluruh pembantu pengelola yang ada di lingkungan Way Tenong

15 pada tahun 1998. Mereka usulkan harapan itu kepada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sumber Jaya. Kemudian diteruskan ke Kantor Wilayah Departemen Agama (Kandepag) Provinsi Lampung. Pada tanggal 20 Maret 1999 satu tahun dari pengurusan sudah ada tanggapan yang menyatakan bahwa usulan tersebut dipindahkan untuk segera dapat didefinitifkan. Pada tahun 2003, empat tahun dari tanggapan untuk di definitifkan sudah ada definitif Kantor Urusan Agama Kecamatan Way Tenong dari Mentri Agama pusat. Kemudian pada tanggal 5 Mei 2004 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way Tenong sudah didefinitifkan hanya saja belum memiliki kantor (lembaga) karena masih masa transisi dengan KUA Sumber Jaya untuk sementara aktivitas kantor tetap berjalan dengan cara mengontrak sebuah rumah penduduk di Pekon Mutar Alam tepatnya rumah Bapak A. Namin selaku Pegawai Pencatat Nikah (PPN). Pada 8 Oktober 2004 Kantor Urusan Agama berpindah ke Pekon Karang Agung (rumah kontrak) dengan berbagi pertimbangan para personil yang ada di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way Tenong. Pada akhirnya dengan dasar adanya warga yang mau mewakafkan sebagian tanahnya dengan ukuran 20 x 25 meter persegi seluruh pembantu penghulu bersama masyarakat yang mendukung berdirinya KUA Kecamatan Way Tenong. Mengusulkan kepada pemerintah melalui Kantor Departemen Agama (Kandepag). Februari 2005 pembangunan KUA Kecamatan Way tenong sudah dimulai dan selesai pembangunan tersebut pada bulan Mei 2005 jadi kurang lebih 3 bulan pembayaran sudah terselesaikan. Selanjutnya pada tanggal 6 Juni 2005 Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way tenong

16 sudah diresmikan oleh kepala Kantor departemen Agama (Ka. Kandepag) Kabupaten Lampung Barat yang ketika itu di jabat oleh Hi. Khodri Rozali, BA. Demikianlah sejarah singkat berdirinya Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Way Tenong Kebupaten Lampung Barat. Kantor Urusan Agama merupakan ujung tombak, pelayanan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah di bidang Keagamaan di bawah naungan Departemen Agama Pusat. Pelayanan yang diberikan oleh Kantor Urusan Agama antara lain : (a) Nikah, (b) Rujuk, (c) Kemitraan umat, (d) Wakaf, (e) Produk halal, (f) Ibadah sosial, (g) Pengeluaran buku nikah. Pelayanan tersebut di perkuat dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan dan kompilasi hukum Islam di Indonesia pasal 2 sampai dengan pasal 10 tentang perkawinan. Dengan peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman beragama serta kehidupan beragama bagi masyarakat yang rabani. Berdasarkan ketentuan yang berlaku Kantor Urusan Agama mempunyai tugas pokok atau tugas dasar yaitu : (a) Menangani nikah dan rujuk. Dari proses pendaftaran sampai dengan proses pelaksanaan dan proses pengurusan buku nikah melalui administrasi dan pencatatan buku nikah pada kantor urusan agama dengan melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan guna untuk mempermudah mendapatkan buku nikah dan menyelesaikan administrasi yang menyangkut pengeluaran buku nikah; (b) Menangani talak/cerai, tetapi tidak untuk memutuskan perceraian, karena yang berhak hanyalah pihak pengadilan agama untuk memutuskan syah atau tidaknya bercerai. Inti dari tugas pokok KUA adalah melaksanakan sebagian tugas

17 pemerintahan di bidang Agama, melalui kantor Departemen Agama Kabupaten yang berkaitan dengan nikah dan rujuk. Serta kegiatan keagamaan baik di kecamatan maupun di desa-desa. Kantor Urusan Agama bertujuan untuk melancarkan pelayanan kepada masyarakat. Tiga pokok tujuan yang utama antara lain : (a) Pelayanan nikah, (b) Pelayanan rujuk, (c) Pelayanan talak/cerai. Karena kantor urusan agama berperan sangat penting dengan demikian, bagi masyarakat islam tidak dibenarkan dalam satu rumah hidup antara wanita dan laki-laki yang bukan muhrim, tanpa ada ikatan perkawinan yang syah. Perkawinan yang syah yaitu : perkawinan yang mempunyai bukti-bukti yang jelas sesuai dengan ketentuan menteri agama, dengan hal tersebut dapat dikatagorikan bahwa pernikahan yang syah menurut hukum dan agama dengan adanya bukti buku nikah guna untuk peningkatan kegiatan keagamaan. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 8 Tahun 2008 Kantor Urusan Agama mempunyai visi dan misi sebagai berikut : (a) Visi yaitu menjadikan agama sebagai pelopor etika bermasyarakat bagi terciptanya masyarakat madani, berakhlak mulia dan toleransi beragama; (b) Misi yaitu meningkatkan penghayatan moral kedalaman sepiritual dan etika keagamaan bagi masyarakat madani dan terwujudnya akhlaqul kharimah serta penghormatan atas keaneka ragaman, keyakinan keagamaan melalui peningkatan kualitas pelayanan ibadah, pemberdayaan lembaga keagamaan serta memperkokoh kerukunan antar umat beragama bersama-sama masyarakat, lembaga keagamaan dan instansi terkait lainnya.

18 Untuk itu susunan personalia Kantor Urusan Agama Kecamatan Way Tenong diatur dalam bentuk struktur organisasi Kantor Urusan Agama sebagai berikut: 1. Kepala KUA (Kantor Urusan Agama) Kepala KUA mempunyai tugas memimpin, mengendalikan serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas KUA (Kantor Urusan Agama) yang menjadi kewenangannya serta tugas lain yang sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Mentri Agama. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala KUA memiliki fungsi : (a) Perumusan Kebijaksanaan; (b) Perumusan program kerja; (c) Pembinaan kelembagaan KUA; (d) Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi. 2. Penghulu Penghulu mempunyai tugas dan fungsi yaitu menangani Pernikahan, talak dan rujuk. 3. Penyuluh Agama Penyuluh Agama mempunyai tugas dan fungsi yaitu untuk memberikan nasehat atau arahan kepada masyarakat yang mempunyai masalah dalam pernikahan dan menyangkut masalah keagamaan. 4. Bendahara Bendahara mempunyai tugas dan fungsi untuk mengatur keluar masuknya dana atau administrasi dan membuat laporan keuangan. 5. Tata Usaha Tata Usaha mempunyai tugas dan fungsi yaitu untuk membuat surat menyurat.

19 6. Staf Staf mempunyai tugas dan fungsi yaitu untuk membantu dan menjalankan tugas yang terkait di dalam Kantor Urusan Agama (KUA)

20 20 STRUKTUR ORGANISASI KUA KECAMATAN WAY TENONG KABUPATEN LAMPUNG BARAT KEPALA KUA Andi Kusnadi, S.Ag NIP. 150302170 PENYULUH AGAMA Drs. Nopel NIP. 150354204 WASPEN DAIS Benyamin Syah, S.Pd.I NIP. PENGHULU 1. Suyatno, S.Ag NIP. 150354253 PENGHULU 2. Salman, S.Ag NIP. 130354206 TATA USAHA 1. Salman, S.Ag NIP. 150354206 2. Hermawanah, S.Hi KEPENGHULUAN 1. Suyatno, Ag NIP. 150354253 2. Salman, S.Ag NIP. 150354206 KEMITRAAN DAN PRODUK HALAL 1. Suyatno, Ag NIP. 150354253 KELUARGA SAKINAH 1. Salman, S.Ag NIP. 150354206 2. Suyatno, Ag NIP. 150354253 KAWAZAIB SOS 1. Suyatno, Ag NIP. 150354253 2. Salman, S.Ag NIP. 150354206 BENDAHARA Suyatno, S.Ag NIP. 150354253 PEMBANTU PENGHULU PEKON PURALAKSANA ENDANG SUBARI PAJAR BULAN ADAM ZAHRI, BA KARANG AGUNG SISWAN. H, SE MUTAR ALAM NURHADI TANJUNG RAYA SAMAN SUKANANTI HERWAN DAHAM SUKARAJA INHARUDIN PADANG TAMBAK SULTAN SYAHRIR TAMBAK JAYA M. SOLEH SEMARANG JAYA MUHKIDI SUMBERALAM SUHARTO, S.Pd.I GUNUNG TERANG AL-FATHONI SIDODADI SRIMENANTI SUKA JADI BALAI NIKAH

21 B. Hasil dan Pembahasan 1. Proses Pencatatan Nikah Proses yang dilakukan oleh calon pengantin dimulai dari persiapan nikah sampai dengan pelaksanaan nikah dan penerimaan buku nikah. Langkah awal yang dilakukan oleh calon pengantin, meminta rekomendasi pada Kepala Desa setempat yang disebut dengan formulir NA (Surat keterangan untuk nikah) lalu dari kepala desa atau pegawai pencatat nikah (P3N) dilaporkan pada Kantor Urusan Agama (KUA), dari proses pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas KUA sampai dibuatnya pengumuman kehendak nikah. Setelah syaratsyarat pernikahan lengkap, kemudian pihak yang bersangkutan melunasi administrasi pernikahan. Setelah administrasi dilunasi, ijab kobul dapat dilaksanakan di KUA, Masjid dan Kediaman mempelai setelah akad nikah dilaksanakan barulah kedua mempelai menerima buku nikah. Untuk calon pengantin yang belum melunasi administrasi atau persyaratan nikah belum lengkap dapat melaksanakan akad nikah (Ijab Kobul) tetapi setelah akad nikah selesai kedua mempelai belum dapat menerima buku nikah dari petugas KUA setempat. Adapun bagan dari Sistem Administrasi Pencatatan Buku Nikah pada Kantor Urusan Agama Way Tenong Kabupaten Lampung Barat sebagai berikut :

21 Calon Pengantin KUA Depag Melengkapi Formulir N1, N2, N3, N4 dan Membayar Biaya formulir Pemeriksaan Dokumen-dokumen Lengkap Tidak Lengkap Melangsungkan pernikahan Dilakukan pencatatan oleh petugas KUA (P3N) Keterangan: Formulir N1 : Surat keterangan untuk nikah Formulir N2 : Surat keterangan asal-usul Formulir N3 : Surat persetujuan mempelai Formulir N4 : Surat keterangan tentang orang tua : Pengeluaran Buku Nikah

21 Untuk mengetahui apa yang menjadi penghambat dalam proses pengeluaran buku nikah. Setelah diteliti lebih jelas ternyata yang membuat kendala itu adalah masyarakat sendiri karena tidak memahami dan mengerti pentingnya buku nikah. Tujuan penulis untuk memotivasi masyarakat yang kurang peduli dengan pentingnya buku nikah, supaya masyarakat mengetahui dan mengerti pentingnya buku nikah bagi masyarakat. Berdasarkan keputusan Mentri Agama, melalui Departemen Agama yang disalurkan pada Kantor Urusan Agama (KUA). Berhubungan dengan pentingnya buku nikah yaitu untuk melancarkan masyarakat yang bertujuan menyadari kepentingan buku nikah sehingga kejadian-kejadian nikah di bawah tangan itu tidak terjadi lagi dan peduli terhadap pentingnya buku nikah itu disadari oleh masyarakat sehingga pada saat dibutuhkan buku nikah tidak kesulitan dan tidak ada hambatan dalam proses kepengurusan yang berkaitan dengan kepengurusan kartu kegunaan dengan adanya buku nikah, maka tidak ada masalah yang akan muncul dalam mengurus PNS dan masalah warisan yang syah. 2. Faktor-Faktor Penghambat dan Pendukung Pengeluaran Buku Nikah a. Faktor-faktor penghambat pengeluaran buku nikah 1) Tidak lengkap data. a) Belum adanya N1-N4. N1 (Surat Keterangan untuk Nikah), N2 (Surat Keterangan asal-usul), N3 (Surat persetujuan mempelai) dan N4 (Surat keterangan tentang orangtua) b) KTP masih sementara/tidak ada, karena untuk membuat KTP harus ada kartu keluarga dan masyarakat masih banyak yang belum

22 mempunyai Kartu Keluarga dan administrasinya pun mahal karena minat masyarakat membuat KTP dengan cara instan (cepat), itulah yang menjadikan administrasi pembuatan KTP mahal. Apabila mengikuti prosedur pembuatan KTP yang telah ditetapkan, administrasi yang dibebankan kepada masyarakat tidak mahal (murah) tetapi jangka waktu masyarakat untuk menerima KTP lama. c) Photo pasangan calon pengantin tidak ada, karena memang calon pengantin belum menyiapkan photo sehingga saat diperlukan photo tidak ada, sedangkan sudah diinformasikan lebih jelas oleh pihak Kantor Urusan Agama bagi setiap calon pengantin. d) Akte kelahiran tidak ada, masyarakat umumnya malas untuk mencatat atau melaporkan kelahiran anak karena masih banyak yang belum mengerti gunanya akte kelahiran sehingga tidak mempunyai akte kelahiran. e) Kartu keluarga tidak ada, masyarakat tidak mengikuti peraturan yang telah ditentukan untuk membuat kartu keluarga, di samping biayanya mahal dan banyak persyaratan yang harus dipenuhi. f) Rekomendasi nikah tidak ada, karena pada saat melangsungkan akad nikah rekomendasi memang belum diminta dari Kepala Desa. Sehingga tidak bisa dilaporkan kepada pihak Kantor Urusan Agama.

23 2) Administrasi pembiayaan belum lunas, yang dimaksud administrasi pembiayaan belum lunas yaitu biaya rekomendasi pernikahan yang belum dibayar oleh calon pengantin ke Kantor Urusan Agama. 3) Masyarakat tidak peduli, yaitu masyarakat tidak mengetahui pentingnya buku nikah dan dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang melakukan pernikahan secara siri atau hanya syah secara agama dan tidak tercatat pada Kantor Urusan Agama. b. Faktor-faktor pendukung pengeluaran buku nikah 1) Dilengkapi segala syarat-syarat untuk pengeluaran buku nikah yang dimaksud adalah adanya formulir N1 sampai dengan N4. 2) Tidak terhambat administrasi pembiayaan yaitu calon pengantin sudah mempersiapkan biaya pernikahan dan semua persyaratan sudah dilengkapi dan rekomendasi dari Kantor Urusan Agama sampai ke Kandepag itu tepat (tidak terhambat) 3) Proses pengeluaran buku nikah yang efektif dan efisien yaitu pengeluaran buku nikah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sampai ketangan pengantin setelah akad nikah dilaksanakan.