BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena baru dalam peradaban manusia yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang mempunyai. dapat mengikuti perkembangan zaman yang terjadi dengan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi semakin pesat dan tidak terkendali lagi, sehingga hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain: melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bidang yang harus diutamakan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. SMK adalah sebuah sekolah yang khusus. Khusus disini berarti pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kejuruan (SMK) adalah memberi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya (Sanjaya,2005).

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. demi kemajuan dan pengabdiannya kepada agama, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas menuntut pendidikan yang mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feny Puspitasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan suatu bangsa

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah suatu fenomena baru dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat dunia. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat proses globalisasi, karena itu dalam era globalisasi ini muncul berbagai tantangan, persaingan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dan dikendalikan dengan kemampuan sumber daya manusia yang mandiri, kompetitif, handal serta berkualitas. Pendidikan adalah salah satu usaha yang disengaja dan terencana dalam mengantarkan manusia untuk menemukan pribadinya sebagai orang dewasa yang dapat berdiri sendiri dan penuh dengan rasa tanggung jawab yang berdasarkan kepada falsafah bangsa, sehingga dirinya mampu mengembangkan daya cipta, rasa dan karsanya demi kemajuan dan pengabdiannya kepada Negara. Salah satu Pendidikan Menengah Sekolah formal yang diselenggarakan Pemerintah yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Teknik yang kita sebut dengan SMK. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah menengah yang mempersiapkan peserta didik dalam suatu bidang keahlian tertentu untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan tujuan pokok kurikulum SMK (Depdikbud, 1992:2), Yaitu : 1. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan pekerjaan serta mengembangkan sikap profesional. 1

2. Menyiapkan siswa agar memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri. 3. Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada saat masa yang akan datang. 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Agar terjadinya tujuan tujuan diatas, SMK memiliki kelompok program diklat yang harus ditempuh oleh siswa. Kelompok program diklat tersebut ialah : 1. Program pendidikan dan pelatihan normatif. 2. Program pendidikan dan pelatihan adaptif. 3. Program pendidikan dan pelatihan produktif. Keberhasilan belajar siswa dalam menerima pelajaran berbeda beda. Keberhasilan belajar tersebut dapat ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam individu sendiri, seperti intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi. Faktor eksternal adalah faktor yang timbul sebagai akibat dari luar individu, seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolah termasuk di dalamnya proses belajar proses belajar yang dialami siswa. Mata diklat praktikum pekerjaan bengkel elektronika merupakan mata diklat yang menerapkan konsep teori kedalam praktek. Pada mata diklat praktikum pekerjaan bengkel elektronika ini siswa diajarkan tentang prinsip prinsip elektronika dasar dan mempraktekkan langsung prinsip prinsip 2

elektronika dasar tersebut melalui praktikum. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa baik dari segi teori dan praktikumnya. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu program sekolah yang wajib dilaksanakan oleh semua siswa SMK ini dilakukan untuk menerapkan materi materi yang telah diajarkan di sekolah kedunia nyata yaitu dunia industri, dimana nantinya mereka akan terjun langsung bekerja dilapangan. Praktek Kerja Lapangan merupakan latihan atau cerminan dari kemampuan para siswa dari apa apa yang telah dipelajari disekolah baik secara teori atau praktek untuk dipraktekan kembali di dunia yang nyata yaitu bekerja pada dunia industri. Pada saat Praktek Kerja Lapangan, para siswa dituntut untuk bisa bekerja secara profesional sesuai dengan bidang dan keahliannya masing masing, karena akan menjadi penilaian tersendiri bagi siswa dari perusahaan tempat siswa tersebut melakukan praktek kerja lapangan untuk kedepannya langsung diangkat menjadi pegawai. Untuk itu sekolah yang bersangkutan pun memiliki tanggung jawab untuk mencetak siswa siswi yang profesional, mempunyai kemampuan dan kualitas yang baik agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. Menurut W.J.S. Poerwardarminta dalam kamus bahasa Indonesia, industri adalah perusahaan baik pemerintah atau bukan pemerintah yang dapat menghasilkan barang. Jadi dapat disimpulkan segala aktifitas atau kegiatan yang berlangsung di Industri pada umumnya bertujuan mendatangkan keuntungan bagi perusahaannya, dalam melaksanakan kegiatan perusahaan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, karena dengan sumber daya manusia yang 3

berkualitas dapat menciptakan produktifitas kerja yang tinggi sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan. Dalam dunia kerja, khususnya pada masa Praktek Kerja Lapangan kemampuan praktikum tentu saja menjadi hal yang dominan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh para siswa. Untuk itu kesiapan siswa melakukan praktikum harus disiapkan secara matang sebelumnya. Praktikum pekerjaan bengkel elektronika adalah mata pelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar yang luas dalam mengembangkan keahlian siswa untuk membentuk tenaga yang profesional. Hasil belajar merupakan perubahan dalam kapabilitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar, maka Jenkins dan Unwins menyatakan bahwa hasil akhir belajar (learning outcomes) adalah pernyataan yang yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. Disini Jenkins dan Unwin melihat hasil belajar serupa dengan pengertian Gagne, yaitu siswa yang mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar tentulah akibat kapabilitasnya (kemampuan tertentu). Berdasarkan pengertian Gagne serta Jenkins dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan kemampuan tertentu. Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut berbuat atau bertindak. Dari berbagai teori tentang motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat berbagai teori motivasi yang bertitik tolak pada dorongan 4

dan pencapaian kepuasan, ada pula yang bertitik tolak pada asas kebutuhan. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan. Konsep motivasi intrinsik mengidentifikasikan tingkah laku seseorang yang merasa senang terhadap sesuatu, apabila ia menyenangi kegiatan itu, maka termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka studi ini akan berupaya menelaah hubungan antara hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika dengan motivasi kerja ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. Adapun judulnya adalah sebagai berikut :. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Hubungan Antara Hasil Belajar Praktikum Pekerjaan Bengkel Elektronika Dengan Motivasi Kerja Siswa Ketika Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Pada Siswa Kelas 2 Program Keahlian Elektronika Industri di SMK N 1 Katapanglatar belakang diatas, maka untuk memperjelas masalah yang akan diteliti penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Seberapa besar motivasi kerja siswa ketika melaksanakan praktek kerja lapangan? 2. Seberapa besar hubungan Hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika terhadap motivasi kerja siswa ketika melakukan praktek kerja lapangan? 5

C. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang tersirat dalam judul dan membatasi agar maslah tidak berkembang pada hal hal yang tidak berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar yang dimaksud dilihat dari nilai akhir praktikum pekerjaan bengkel elektronika. 2. Pengukuran motivasi kerja siswa dibatasi oleh faktor faktor yang mempengaruhi timbulnya motivasi kerja siswa, meliputi : a. Motivasi Intrinsik. Motivasi intrinsik meliputi : 1) Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. 2) Melaksanakan tugas dengan target yang jelas. 3) Memiliki perasaan senang dalam bekerja 4) Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain 5) Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya. b. Motivasi Ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik meliputi : 1) Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya. 2) Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya. 3) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif. 4) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan. 6

3. Jenis masalah yang diteliti adalah hubungan. Seberapa besar hubungan hasil belajar praktikum teknik perakitan terhadap motivasi siswa bekerja ketika melaksanakan praktek kerja lapangan menggunakan Product Correlation dari Pearson. 4. Responden yang diteliti adalah siswa kelas 2 yang telah melaksanakan praktek kerja lapangan program keahlian elektronika industri di SMK N 1 Katapang. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika siswa kelas 2 program keahlian elektronika industri di SMK N 1 Katapang. 2. Mengetahui seberapa besar Motivasi kerja siswa ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. 3. Mengetahui seberapa besar hubungan hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika dengan motivasi kerja siswa ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. E. Kegunaan Penelitian Baik langsung maupun tidak langsung penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan dalam beberapa hal : 1. Sebagai masukan mengenai seberapa besarnya hubungan hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika dengan motivasi kerja ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. 2. Memberikan masukan kepada guru pengajar praktikum dalam meningkatkan motivasi kerja siswa ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. 7

3. Menambah pengetahuan dan pemahaman penulis dalam melakukan penelitian dari segi praktis maupun teoritis. F. Asumsi Menurut Suharsini Arikunto (2002:61) Anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan dengan jelas. Jadi anggapan dasar atau asumsi meerupakan pendirian yang tidak diragukan lagi kebenarannya oleh peneliti, serta digunakan sebagai titik tolak dalam penelitian mengenai masalah tertentu. Anggapan dasar yang digunakan penulis dalam pengusunan skripsi ini adalah : 1. Hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika siswa berbeda beda. 2. Motivasi kerja siswa ketika melakukan praktek kerja lapangan berbeda beda. G. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 64) Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sermentara terhadap permasalahan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Menurut Amir Suyatna (2002 : 8) Hipotesis adalah jawaban sementara atau masalah yang diteliti dan perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang bersangkutan.. Pengujian hipotesis disini, sekali kali bukanlah bertujuan membuktikan benar atau tidaknya hipotesis itu, akan tetapi bermaksud menguji dapat diterima atau tidaknya hipotesis tersebut. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan 8

antara hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika dengan motivasi kerja siswa ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. H. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, Karena metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan seberapa besar hubungan hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika dengan motivasi kerja siswa ketika melaksanakan praktek kerja lapangan, oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Menurut Nana Sujana (2001 : 64) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Lebih spesifik lagi permasalahan yang dibahas merupakan studi korelasi, menurut Nana Sujana (2001: 77) studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih yakni sejauh mana variasi dalam suatu variabel berhubungan dengan variasi variabel yang lain. I. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Katapang dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas 2 program keahlian elektronika industri. Pengambilan sampel ini jumlahnya sebanyak 42 responden yang diambil secara acak dari 2 kelas pada program keahlian elektronika industri, data yang diambil 9

nantinya akan diteliti hubungan hasil belajar praktikum pekerjaan bengkel elektronika dengan motivasi kerja ketika melaksanakan praktek kerja lapangan. 10