BAB I PENDAHULUAN. Maskapai Garuda 7,665,390 8,398,017 9,993,272 13,701,879 15,304,472

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan domestik tetapi juga dengan maskapai penerbangan internasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Setia Budi Komplek Pertokoan Setia Budi Center No.12 Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

Cross-sectional, di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Nasution,2004:47) Parasuraman, et al . (dalam Purnama,2006: 19)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kebutuhan mobilitas jarak jauh penduduk Indonesia akan membuat industri penerbangan kembali bertumbuh pesat pada tahun 2013. Pertumbuhan jumlah penumpang domestik dan internasional yang diangkut maskapai penerbangan nasional tahun 2012 diperkirakan mengalami pertumbuhan sekitar 10-15 persen dibandingkan jumlah penumpang tahun sebelumnya. Hal ini diungkap oleh Direktur Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo (Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Jakarta,7/2/2013) terjadi peningkatan pada bulan Juli-Desember 2012, total jumlah penumpang yang diangkut oleh maskapai penerbangan nasional berjadwal sepanjang 2012dirinci pada tabel 1.1. Berdasarkan table tersebut, jumlah penumpang domestik yang diangkut maskapai penerbangan nasional berjadwal, Garuda Indonesia mengalami peningkatan penumpang sebanyak 15,304,472, disusul Sriwijaya Air dengan jumlah penumpang 8,100,475, dan Merpati Nusantara Airlines 2,520,971, dan Air Asia 2,170,705. Tabel 1.1 Jumlah Penumpang Per Maskapai Penerbangan Domestik Indonesia Maskapai 2008 2009 2010 2011 2012 1 Garuda 7,665,390 8,398,017 9,993,272 13,701,879 15,304,472 Indonesia 2 Sriwijaya Air 4,272,876 5,464,615 7,016,715 7,382,467 8,100,475 3 Merpati 2,477,173 2,193,009 2,361,755 2,186,174 2,520,971 4 Air Asia 1,503,672 1,454,914 1,062,268 1,306,207 2,170,705 Sumber: Direktorat Angkutan Udara Ditjen Hubud (2013) Ketatnyapersaingan pada saat ini, strategi yang dilakukan oleh maskapai penerbangan untuk meningkatkan jumlah pelanggan ataupun mempertahankan jumlah pelanggan yang telah ada adalah meningkatkan atau mempertahankan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan aset yang penting bagi 1

2 perusahaan karena dapat digunakan sebagai indikator atas kualitas dan pendapatan perusahaan di masa mendatang. Oleh karena itu maskapai penerbangan harus memberikan kualitas layanan yang tepat agar dapat bersaing dengan maskapai penerbangan lain dan merebut banyak pelanggan. Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan adalah kualitas layanan. Kualitas layanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan pelanggan (Nasution, 2004). Pelayanan yang baik dapat menentukan kepuasan pelanggan adalah kualitas jasa salah satunya adalah, bukti fisik (tangible), dan keandalan (reliability). Banyak upaya yang dilakukan maskapai-maskapai penerbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan tak terkecuali Garuda Indonesia. Sebagai perusahaan terbesar di Indonesia yang telah mengoperasikan sebanyak 82 armada pesawat yang siap melayani konsumen dengan pelayanan 33 rute domestik dan 18 rute internasional, Garuda Indonesia menawarkan pelayanan yang memuaskan, kenyamanan dalam perjalanan serta keselamatan selama penerbangan. Mengenai standar keamanan dan keselamatan, perusahaan ini telah memenuhi standard internasional. Kepemilikan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) sudah dimiliki PT Garuda Indonesia pada tahun 2009. Dengan demikian, konsumen yang menggunakan jasa maskapai penerbangan Garuda Indonesia dapat merasa terjamin keselamatannya. Berdasarkan situs resmi PT Garuda Indonesia, berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai Four Star Airline dan sebagai The World's Most Best Improved Airline. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai World's Best Regional Airline dan Maskapai Regional Terbaik di Dunia. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga

3 memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai The Best International Airline pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.Garuda Indonesia kembali berhasil meraih predikat World's Best Economy Class 2013 dan meraih award Best Economy Class Airline Seat 2013 dari Skytrax. Salah satu usaha peningkatan pelayan yang memuaskan dan kenyamanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang dinamakan Garuda Indonesia Experience. Konsep yang ditawarkan dalam layanan baru ini mencerminkan sifat asli Indonesia yang terkenal karena keramahannya. Dalam layanannya, konsumen akan dimanjakan dengan fasilitas terbaik, berupa armada dengan interior modern, LCD layar sentuh individual, serta Audio dan Video on Demand sehingga konsumen menjadi lebih nyaman. Konsep Garuda Indonesia Experience juga memiliki nilai-nilai dasar sebagai berikut: tepat waktu dan aman (tentang produk), cepat dan tepat (tentang proses), bersih dan nyaman (tentang bangunan) serta andal, profesional, kompeten dan siap membantu (tentang staf). Konsep ini diterima dengan baik oleh pelanggan Garuda Indonesia. Fasilitas layanan yang diberikan lainnya berupa GFF (Garuda Frequent Flyer). GFF ini merupakan program khusus Garuda Airlines yang di desain untuk pelanggan loyal dengan frekuensi penerbangan tinggi dimana mereka dapat mengakumulasi poin melalui jarak penerbangan (mil) yang ditempuh setiap kali melakukan perjalanan domestik maupun internasional (rute khusus). Layanan khas budaya Indonesia yang ramah, hangat, santun dari awak kabin Garuda Indonesia memberikan kenyamanan penerbangan pada pelanggan. Dengan melihat kualitas layanan yang diberikan oleh Garuda Indonesia dan meningkatnya jumlah penumpang setiap tahunnya, maka penulis tertarik untuk meneliti dan memberi judul laporan ini Pengaruh Dimensi Bukti Fisik (tangible) dan Keandalan (reliability) Terhadap Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan Jasa Penerbangan Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Palembang.

4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah: 1. Seberapa besar pengaruh dimensi bukti fisik (tangible) dan keandalan (reliability)terhadap kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa penerbangan pada PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk Branch Office Palembang. 2. Variabel manakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa penerbangan pada PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk Branch Office Palembang. 1.3 Ruang Lingkup Agar dalam penulisan laporan akhir ini terarah dan tidak menyimpang maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan padadimensi bukti fisik (tangible) dan keandalan (reliability) terhadap kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa penerbangan pada PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk Branch Office Palembang. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh dimensi bukti fisik (tangible) dan keandalan (reliability) terhadap kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa penerbangan pada PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk Branch Office Palembang. 2. Untuk mengetahui dimensi manakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa penerbangan pada PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk Branch Office Palembang. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah: 1. Memberi informasi bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan di masa mendatang mengenai kualitas dimensi bukti

5 fisik (tangible) dan keandalan (reliability )terhadap kepuasan pelanggan atas jasa penerbangan Garuda Indonesia. 2. Memberikan informasi bagi pembaca tentang kualitas dimensi bukti fisik (tangible) dan keandalan (reliability) maskapai penerbangan Garuda Indonesia. 3. Menerapkan ilmu yang sudah didapat di perkuliahan untuk lebih mengerti dan memahami terkait dengan mata kuliah yang diambil. 1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Ruang Lingkup Penelitian Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini pada dimensi bukti fisik (tangible), keandalan (reliability) dan kepuasan pelanggan jasa penerbangan pada PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk yang berada di lokasibranch Office Palembang. 1.5.2 Jenis dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang dipakai adalah sebagai berikut: a. Data Primer Menurut Yusi (2009), data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu perusahaan organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya. Sumber data primer ini adalah kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada pelanggan jasa penerbangan Garuda Indonesia yang berada di lokasi Branch Office Palembang. b. Data Sekunder Menurut Yusi (2009), yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi. Pada penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah artikel, jurnal, situs web di internet dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

6 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Menurut Sugiyono (2010), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner tersebut dibagikan kepada pelanggan pelanggan jasa penerbangan Garuda Indonesia yang berada di lokasi Branch Office Palembang. 2. Wawancara Menurut Sugiyono (2010) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara yang digunakan penelitian ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tidak terstuktur karena peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya sehingga wawancara bebas. Dalam metode ini wawancara digunakan untuk memperkuat dan memperjelas data yang diperoleh yaitu data tentang kepuasan pelanggan atas jasa penerbangan Garuda Indonesia yang berada di lokasi Branch Office Palembang. 1.5.4 Analisa Data 1.5.4.1 Populasi & Sampel Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pelanggan jasa penerbangan Garuda Indonesia yang berada di Branch Office Palembang.

7 Pengertian sampel menurut Sugiyono (2013) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan jasa penerbangan Garuda Indonesia yang berada di Branch Office Palembang. Hair dkk dalam Puspitasari (2006) menemukan bahwa ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100 sampai dengan 200. Bila ukuran sampel menjadi terlalu besar misalnya lebih dari 400 maka metode menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapat ukuran-ukuran goodness-of-fit yang baik. Pedoman ukuran sampel dari Hair dalam Puspitasari(2006) sebagai berikut : 1.100 200 sampel untuk teknik maksimum Likelihood Estimation 2.Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5 10 kali jumlah parameter yang disetimasi. 3.Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah antara 100 200. Menggunakan ukuran sampel yang ketiga, dalam penelitian ini terdapat 32 indikator. Maka dari itu dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut: Jumlah sampel = Jumlah Indikator x 5 = 32 x 5 = 160 Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 160 orang responden. 1.5.4.2 Teknik sampling Teknik sampling yang digunakan adalah teknik Non Problability Sampling yaitu dalam hal ini adalah teknik Accidental Sampling. Menurut Yusi (2009), teknik accidental sampling ialahpengumpulan data dari unit sampling yang dijumpai bila dipandang orang yang kebetulan dijumpai itu sesuai sebagai sumber data.

8 1.5.4.3 Teknik Analisa Data 1.5.4.3.1 Metode Kualitatif Menurut Yusi (2009), mengatakan bahwa data kualitatif yaitu data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar formulasi statistik dapat dipergunakan. Data kualitatif yang digunakan adalah penelitian deskriptif menggunakan analisa distribusi frekuensi. 1.Penelitian Deskriptif Arikunto dalam Gloria(2012) menjelaskan bahwa penelitian analisis data deskriptif kualitatif merupakan penelitian deskriptif analisis data yang memanfaatkan persentase sebagai langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis. Persentase yang dinyatakan dalam bilangan sudah jelas merupakan ukuran yang bersifat kuantitatif, bukan kualitatif. Jadi pernyataan persentase bukan hasil analisis kualitatif. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran kualitas. Berdasarkan pendapat di atas agar diperoleh hasil analisis kualitatif maka dari perhitungan persentase kemudian dimasukkan ke dalam lima kategori predikat seperti pada tabel berikut: Tabel1.2 Kriteria Interpretasi Skor No. Interval Kategori 1 81-100% Sangat baik 2 61-80% Baik 3 41-60% Cukup baik 4 21-40% Kurang baik 5 0-20% Tidak baik Sumber: Arikunto dalam Gloria(2012) 2. Teknik Analisa Distribusi Frekuensi Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Menurut Prasetyo (2011) distribusi frekuensi adalah susunan

9 data dalam suatu tabel yang telah diklasifikasikan menurut kelas atau kategorikategori tertentu. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran presentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1.3 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden No. Kriteria Penafsiran Keterangan 1 0% Tidak seorangpun 2 1% - 25% Sebagian kecil 3 26% - 49% Hampir setengahnya 4 50% Setengahnya 5 51% - 75% Sebagian besar 6 76% - 99% Hampir seluruhnya 7 100% Seluruhnya Sumber: Moch Ali dalam Kurnia(2013) 1.5.4.3.2 Metode Kuantitatif Data kuantitatif menurut Yusi (2009), data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas menggunakan Korelasi Product Moment sedangkan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. 1. Uji Validitas Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item kuesioner yang tidak valid berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga hasil yang didapat tidak dapat dipercaya, sehingga item yang tidak valid harus dibuang atau diperbaiki. Uji validitas yang digunakan yaitu dengan korelasi Pearson (Product Correlation). Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

10 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel atau r hitung r tabel. 2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel atau r hitung r tabel. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha. Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. 3. Regresi Berganda Analisis regresi ganda menurut Riduwan (2009) adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya untuk meramalkan nilai variabel terkait (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan atau satu variabel terkait. Analisis regresi ganda dihitung dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 11.5. Adapun persamaan untuk 2 (dua) variabel bebas sebagai berikut: Sumber: Riduwan (2009) Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2

11 Keterangan: Y a b 1,b 2 X 1 X 2 = Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan Jasa Penerbangan Garuda Indonesia Branch Office Palembang = Konstanta = Koefisien Regresi = Bukti Fisik (tangible) = Keandalan (reliability)