PERAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DALAM PENGEMBANGAN IKM PANGAN BERBAHAN BAKU LIDAH BUAYA DISAMPAIKAN OLEH : Dra.Hj.Badariah Bustami,M.Si Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak
PENDAHULUAN Tanaman Lidah Buaya (Aloevera) telah digunakan untuk berbagai keperluan sejak 4.000 tahun yang lalu. Orang Yunani pada awal tahun 333 SM menyebutkan aloevera sebagai tanaman penyembuh segala penyakit dan orang Tionghoa menyebutnya tanaman ajaib (suci) Aloevera berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat Afrika. Di Pontianak sejak tahun 1980 telah mulai berkembang budidaya Aloevera tetapi masih bercampur dengan tanaman pepaya dan sayuran Pada tahun 1990 sedikit demi sedikit mulai ditanam pada lahan khusus oleh masyarakat luas, terutama di Kecamatan Pontianak Utara Sejak tahun 1992 sampai sekarang telah meluas konsumsi lidah buaya dalam bentuk makanan dan minuman.
DASAR HUKUM INPRES NO. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Rill dan Pemberdayaan Usaha Mikro dan Menengah (UMKM); Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M- IND/PER/9/2007 Tentang Peningkatan Efektivitas Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Melalui Pendekatan Satu Desa Satu Produk OVOP.
LANDASAN OPERASIONAL Keputusan Walikota Pontianak No. 299 tanggal 15 Agustus tahun 2001, ttg Kawasan Sentra Agribisnis Kota Pontianak. Surat Keputusan Menteri Perindustrian & Perdagangan No. 129 tanggal 1 April 2003 ttg Produk Unggulan Daerah. Surat Keputusan Walikota No 278 Tahun 2007 ttg Pembentukan Tim Pemasaran Lidah Buaya Kota Pontianak Surat Keputusan Walikota No. 130 Tahun 2008 Pembentukan Tim Koordinasi dan Tim Sekretariat Pengendalian Program Pengembangan KSA Kota Pontianak
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ALOEVERA Penyedia Lahan Sebagai Kawasan Sentra Agribisnis (KSA), seluas 800 ha di Kecamatan Pontianak Utara, sebagaimana tercantum dalam Rencana Tataruang Kota Pontianak Pembangunan Aloevera Center, untuk penelitian dan pengembangan budidaya dan produk berbasis aloevera, bekerjasama dengan BPPT
FUNGSI ALOEVERA CENTER Sebagai pusat pengkajian dan pengembangan g teknik budidaya dan agroindustri lidah buaya Sumber informasi teknologi pra dan pasca panen Sebagai pusat penyuluhan, pelatihan dan magang Sumber informasi agribisnis lidah buaya Sebagai pusat promosi investasi agribisnis dan agrowisata Sebagai model sistem pertanian terpadu
KONSEP & PROGRAM PENGEMBANGAN KONSEP AVC adalah suatu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bersifat Profit Center dan dikelola secara professional dengan struktur organisasi berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Pontianak. Pengelolaan melibatkan pihak swasta dan peran aktif masyarakat PROGRAM PENGEMBANGAN a.research and Development (R&D) (1) Pengkajian dan Penerapan teknik produlksi bibit lidah buaya (Aloe vera) secara kulturjaringan. (2) Pengkajian varietas dan mutu lidah buaya. (3) Pengkajian teknik budidaya, pasca panen dan tekno ekonomi agroindustri lidah buaya. (4) Pengkajian teknik produksi tepung lidah buaya (aloe powder). (5) Pengkajian pengolahan limbah kulitiampas lidah buaya untuk produksi pakan ternak dan pupuk organic, (6) Pengkajian dan penerapan teknologi 'untuk pengobatan lidah buaya menjadi produk makanan dan minuman, bahan obat alami dan kosmetika, (7) Pengembangan kawasan agrowisata lidah buaya. b.membangun Sistem Pusat Informasi & Pelayanan (Perpustakaan, Internet dll) Informasi yang terdiri dari hasil pengkajian/penelitian, luas lahan yang potensial untuk dikembangkan, potensi panen, cill akan disajikan dalam bentuk eudio visual dan untuk lebih luas scopenya akan dibuat situs dalam bentuk home page/web site. c.sebagai Pusat Pelatihan/Magang Lidah Buaya Merupakan pusat magang/pelatihan bagi masyarakat baik umum atau cendekiawan yang ingin tahu lebih banyak tentang lidah buaya.
KAWASAN SENTRA AGRIBISNIS LATAR BELAKANG KEINGINAN KOTA PONTIANAK MEMILIKI PRODUK UNGGULAN DAERAH, MENDORONG PERCEPATAN PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA, MENCIPTAKAN PELUANG DAN POTENSI PENYERAPAN TENAGA KERJA
DATA LUAS TANAM DAN PRODUKSI Tahun Luas Areal Produksi 2002 135 2003 2004 161 16.156,8 2005 121 14.346,0 2006 100 7.020,0 2007 60 6.552,0 2008 64 2.827,5 2009 64
PROGRAM AKTIVITAS 1. PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNIK PRODUKSI BIBIT LIDAH BUAYA SECARA KULTUR JARINGAN 2. PENGKAJIAN TEKNIK PRODUKSI TEPUNG LIDAH BUAYA (ALOE POWDER) 3. PENGKAJIAN VARIETAS DAN MUTU LIDAH BUAYA 4. PENGKAJIAN TEKNIK BUDIDAYA, PASCA PANEN DAN TEKNO EKONOMI AGROINDUSTRI LIDAH BUAYA 5. PENGKAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH KULIT/AMPAS LIDAH BUAYA UNTUK PRODUKSI PAKAN TERNAK DAN PUPUK ORGANIK. 6. PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK PENGOLAHAN LIDAH BUAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN, BAHAN OBAT ALAMI DAN KOSMETIKA. 7. PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA LIDAH BUAYA 8. PROGRAM KEGIATAN PENUNJANG 8.1. Membangun sistem pusat dan pelayanan informasi 8.2. Penyediaan sarana agro input 8.3. Sebagai pusat pelatihan dan magang KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN PEMERINTAH KOTA 1. PENYEDIAAN SARANA PRASARANA ( JALAN USAHA TANI, DRAINASE, ALAT IRIGASI TETES ) 2. BANTUAN KE KELOMPOK TANI ( BIBIT & PUPUK ) 3. BANTUAN MODAL DARI MENTERI KOPERASI 4. PROMOSI INVESTASI PT. NIRAMAS PT. ALOE VERA INDONESIA 5 PROMOSI PRODUK UNGGULAN PADA PAMERAN PEMBANGUNAN DALAM DAN LUAR NEGERI 6 PENDANAAN DARI DEPUTI MENTERI KOPERASI 7 PEMBANGUNAN SUB TERMINAL AGRIBISNIS 8 PROGRAM-PROGRAM PEMBINAAN 9 BANTUAN PERALATAN DARI MENTERI PERINDUSTRIAN.
BANTUAN Kementerian Riset Kementerian Pertanian Kementerian Koperasi Kementerian Perindustrian BKKBN
INSTANSI YANG TERLIBAT Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak Dinas Kehutanan, Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Dinas Kesehatan Kota Pontianak Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pontianak Kantor Ketahanan Pangan Kota Pontianak BPOM Propinsi Kalimantan Barat BKKBN
PRODUKSI Industri Besar 2 buah IKM 15 buah Rumah Tangga
POTENSI LIDAH BUAYA PONTIANAK - Tanaman siap dipanen umur 1 tahun - Interval panen setiap 1 bulan sekali, bahkan bisa 2 kali sebulan - Hasil panen 1 2,5 kg/pelepah
HASIL ANALISIS KANDUNGAN KOMPONEN GEL LIDAH BUAYA (DALAM 100 GRAM BAHAN) AIR : 99.510% LEMAK : 0.067 % KARBOHIDRAT : 0.043 % PROTEIN : 0.038 % VITAMIN A : 4.594 IU VITAMIN C : 3.476 Mg TOTAL PADATAN TERLARUT : 0490 0.490 % KANDUNGAN NUTRISI ALOE VERA Vitamin : A, B1, B2, B12, C, E, Choline, Inositol, Folic acid Mineral : Calsium, Magnesium, Potasium, Sodium, Manganese, Copper, Chloride, Iron, Zinc, Chromium Enzym : Amylase, Catalase, Cellulose, l Carboxypedidase, d Carboxyphelolase l Asam amino: Arginine, Asparagin, Aspartic acid, Analine, Serine, Glutamic, Threonine, Valine, Glycine, Lycine, Tyrozine, Phenylalanine, Proline, Histidine, Leucine, Isoleucine
MANFAAT TANAMAN LIDAH BUAYA Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Menghilangkan Keletihan / Stres Bahan Pembersih Tubuh Menstabilkan Kolesterol Menguatkan Sel dan Jaringan Memperlambat Penuaan Dini Meningkatkan k Metabolisme Tubuh Mengeluarkan bahan kimia, pengawet,pewarna pewarna dll.
KHASIAT UTAMA LIDAH BUAYA Meningkatkan Kemampuan Seksual, sudah lama digunakan di Mesir, Cina, dan Mexico. Sebagai Pencegah Berbagai penyakit ( kencing manis, kanker, wasir,sinusitis,dll) Sebagai Obat Penyakit Kulit (jerawat, eksim, gigitan serangga, sariawan,dll) Sebagai Obat Untuk Kecantikan Kulit ( anti ketombe, rambut rontok, pelembab kulit)
Biaya Produksi Tinggi Ketersedian Air Bersih PERMASALAHAN Produk Industri Aloevera Pemasaran sebatas lokal, belum bisa bersaing dengan produk luar Daya saing rendah dibanding produk yang sejenis Bahan baku masih dibawah standar kualitas Permintaan negara Jepang dan Amerika dengan menggunakan standar mutu yang telah ditentukan Belum adanya Industri hilir yang mengolah Aloevera secara besar Bea Masuk Terbatasnya pasokan listrik untuk industri
PELATIHAN Dinas Kehutanan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pontianak Dinas Kesehatan Kota Pontianak
PEMASARAN Industri Besar Industri Kecil