DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
UMUM 1. Mendukung pengembangan kawasan komoditas 2. Penetapan Kegiatan dengan dukungan: a. Lokasinya sudah jelas; b. Jadwal waktunya jelas; c. Target angkanya jelas; d. Penanggungjawabnya jelas; dan e. Sistem Pemantauannya jelas. 3. Upaya Percepatan Pelaksanaan : a. Mendorong Penyerapan Anggaran b. Dampak Kegiatan Pada TA. Berjalan 4. Dilakukan pemantauan dan pengendalian secara berjenjang dan berkala. 5. Memaksimalkan kerjasama dengan TNI dalam bentuk pendampingan kegiatan utama Ditjen PSP. 6. Perampingan jumlah satker lingkup Ditjen PSP menjadi 163 satker terdiri dari 1 satker pusat, 81 satker dekonsentrasi dan 81 satker tugas pembantuan. Tidak ada Satker Mandiri pada Kegiatan Tugas Pembantuan
ASPEK AIR IRIGASI ASPEKPENGELOLAAN & PERLUASAN LAHAN ASPEK ALSINTAN ASPEK PUPUK& PESTISIDA ASPEK PEMBIAYAAN 1. Koordinasi dengan PU terkait daerah irigasi (DI) 2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber air danau melalui pipanisasi/pompanisasi 1. Kegiatan SRI di dorong untuk peningkatan pendapatan 2. Mendorong penetapan Perda LP2B (Provinsi /Kabupaten) Optimalisasipemanfaatan alat dan mesin pertanian melalui 1. Brigade Alsintan 2. Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) 1. Akselerasi penyaluran pupuk bersubsidi melalui Pendampingan penyusunan RDKK Verifikasi dan Validasi RDKK 2. Optimalisasi peran KP3 1. Pengembangan asuransi pertanian 2. Akselerasi penyerapan kredit program 3. Pengembangan LKMA
KAWASAN PENGEMBANGAN Dukungan Pengembangan Komoditas Strategis Dukungan Terkait Layanan Usaha Tani KAWASAN PERTUMBUHAN BARU Dukungan Perluasan Areal Tanaman Pangan, Perkebunan, Hortikultura, dan Peternakan PENINGKATAN IP DAN PRODUKTIVITAS PERLUASAN AREAL TANAM P R O D U K S I
ALOKASI ANGGARAN (INDIKATIF) DITJEN PSP TH 2015 Alokasi Anggaran PSP TA 2015 sebesar : Rp. 3,202,- Triliun Proporsi dukungan subsektor yaitu 60% mendukung Tanaman Pangan, 10% mendukung Hortikultura, 15% mendukung Perkebunan dan 15% mendukung Peternakan Sinergisme anggaran dan kegiatan APBN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota
NO KEGIATAN TARGET ANGGARAN (X Rp. 000) 1 Perluasan Sawah 40.000 Ha 424.000.000 2 Optimasi Lahan 200.000 Ha 420.000.000 3 Pengembangan SRI 100.000 Ha 210.000.000 4 UPPO 500 Unit 100.000.000 5 Perluasan Areal Hortikultura 5.000 Ha 35.000.000 6 Perluasan Areal Perkebunan 15.000 Ha 105.000.000 7 Perluasan Areal Peternakan 5000 Ha 35.000.000 8 Pengembangan Sumber Air 300 Pkt 18.000.000 9 Jaringan Irigasi 350.000 Ha 350.000.000 10 Embung 421 Pkt 25.260.000 11 Bantuan Traktor 4.448 Unit 147.450.000 12 Bantuan Pompa Air 2.420 Unit 48.400.000 13 Rice Transplanter 167 Unit 15.030.000 14 Cultivator 286 Unit 3.889.600 15 Chopper 275 Unit 6.875.000 16 PUAP 5.000 Gpt 500.000.000 17 Verifikasi & Validasi Pupuk Bersubsidi 500 Pkt 123.000.000
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PERTANIAN SUMBER DANA APBN : BLM (PUAP, LM3 dll) KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PERTANIAN (SAAT INI) Subsidi Penjaminan: KUR (KreditUsaha Rakyat) SUMBER DANA PERBANKAN : KREDIT PROGRAM Subsidi Bunga: KKP-E KPEN-RP KUPS
PERMASALAHAN DAN KEBIJAKAN KREDIT PROGRAM PERMASALAHAN 1. Skema Kredit dengan Subsidi bunga (KKP-E, KPEN-RP dan KUPS), realisasi penyaluran rendah karena sulit diakses petani, meskipun : Bunga murah (5,5 %-7,5%/th) dan prosedur mudah, tetapi Petani harus menyediakan jaminan/collateral berupa sertifikat lahan penuh. UPAYA KEBIJAKAN KREDIT PROGRAM 1. Penyiapan Skema Kredit Program terintegrasi kombinasi subsidi bunga dan atau penjaminan; 2. Implentasi Asuransi Pertanian; 3. Penyiapan implentasi Pembentukan Unit Khusus Pertanian (Implentasi Undang-Undang No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani). 2. Skema dengan penjaminan kredit (KUR), lebih mudah diakses karena bank lebih aman dengan adanya Jaminan/collateral dari asuransi asuransi 80%, tetapi Suku bunga komersial (13-22% /th).
PERAN PEMDA DALAM PENGAWALAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI 9
PELAKSANAAN VERIFIKASI & VALIDASI Rekap F6 Rekap F6 Provinsi Kab/Kota Penyuluh/ Tim Verifikasi KPA TIM VERIFIKASI PUSAT REKONSILIASI BPKP (jika ada selisih angka) KP3 Prop KP3 Kab Dokumen Verifikasi : F6 RDKK Nota Beli Dok tebus EXISTING Produsen Rekap F6 Distributor Rekap F6 Kios/Pengecer Model ini merupakan penyempurnaan dari hasil uji coba pada 2013 di 5 Kabupaten dan telah melalui diskusi dan konsultasi yang intensif dengan BPK, BPKP, litbang KPK, UKP4, pokja pupuk Pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2014 di 16 Provinsi sentra produksi padi (290 Kab./Kota). Petani/Keltan Catatan : Sampling ke petani/keltan dilakukan untuk memastikan sasaran penerima F6 = Laporan penyaluran pengecer kpd keltan
PERAN PENYULUH/PETUGAS LAPANGAN DALAM PERENCANAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI Model : Penerapan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur PRODUSEN 4 3 1 4 2 7 DISTRIBUTOR 8 5 6 KIOS/PENGECER RESMI 9 1 Keterangan: Tahapan Kegiatan 1. Usulan penebusan pupuk oleh petani/keltan dapat langsung ke kios atau melalui KCD/PPL 2. Konfirmasi kios ke KCD/PPL 3. Pengecekan lapangan (kepastian tanam) 4. Persetujuan KCD/PPL (pertimbangan cek lapangan, RDKK, & alokasi) 5. Usulan penebusan kios ke distributor 6. Usulan penebusan distributor ke produsen. 7. Penyaluran produsen ke distributor 8. Penyaluran distributor ke kios 9. Penyaluran kios ke petani/keltan.
12
kondisi Sebelum kegiatan Kabupaten Kecamatan Desa Kel. Tani Koordinat Volume : Pidie : Mane : Mane : Bina Meugoe : 04 53'U, 96 03'T : 65 (Ha) Pelaksanaan (konstruksi) kondisi setelah kegiatan Dampak : IP : 100 Produktivitas : 43,30 Ku/Ha 14
Kondisi Sebelum kegiatan Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan : Pagerwojo Desa : Mulyosari Kel. Tani : Murih Lestari Volume : 100 (Ha) IP : 100 Dampak : IP : 200 Produksi : 590 Ton Produktivitas : 5,9 Ton/ Ha Produktivitas sebelum 4,10 Ton/Ha sesudah 5,9 Ton/Ha Pendapatan petani sebelum Rp. 15.170.000 sesudah Rp. : 21.830.000 Pelaksanaan (konstruksi) Kondisi setelah kegiatan 15
kondisi pertanaman NON SRI Kondisi Pertanaman SRI Kabupaten : Lombok Barat camatan : Labuapi Desa : bengkel Timur Kel. Tani : Amanah Koordinat : S 08 37 02668 E 116 09 04881 Volume : 40 (Ha) IP : 300 Hasil : 6 ton/ Ha Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 25 Jumlah Malai : 25 Setelah Panen : Produksi : 240 Ton Produktivitas: 5-6 Ton / Ha Produktivitas sebelum Rp.21.000.000,- Pendapatan petani sebelum Rp..17.000.000,- Kabupaten :Lombok Barat Kecamatan : Labuapi Desa : Bengkel Timur Kel. Tani : Amanah Koordinat : S 08 37 02668 E 116 09 04881 Volume : 40 (Ha) IP : 300 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 40 Jumlah Malai : 37 Setelah Panen : Produksi : 320 Ton Produktivitas: 7-8 Ton/Ha Produktivitas Rp. 28.000.000,- Pendapatan petani Rp.23.000.000 16
kondisi Sebelum kegiatan Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan : Pagerwojo Desa : Wonorejo Kel. Tani : Tani mulyo Koordinat : 111 46 30, 08 00 11 Volume : 250 (Ha) Dampak : Luas layanan irigasi semula 250 ha, menjadi 250 ha Luas areal tanam semula 250 ha, menjadi 250 ha (Satu Tahun) IP : (sebelum 100 sesudah 200 ) Produksi : awal 1,125 ton sesudahnya 1.475 ton Produktivitas : awal 4,5 Ton/Ha realisasi 5,9 Ton/Ha Pelaksanaan (konstruksi) kondisi setelah kegiatan 17
UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan Pengelolaan Jenis Bantuan Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan : Rejo Tangan Desa : Rejo Tangan Kel. Tani /UPJA : Ngudi Mulya Jenis & Jml. Alsintan : Traktor / 1 buah Luas areal tanam yang dapat digarap semula 50 ha/musim, menjadi 70 ha/musim Kendala : layanan purna jual tidak ada : belum berbentuk upja Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan 18
UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan Kabupaten : Lombok Timur Kecamatan : Keruak Desa : Ksetungkep Lingsar Kel. Tani /UPJA : Bungan Pandan Koordinat : : LS : 8 43 53,834 : BT : 116 26'52,769" Jenis & Jml. Alsintan : Pompa Air 1 Unit Luas areal tanam yang dapat diairi : semula 45 ha/musim, menjadi 65 ha/musim Kendala : Pompa kapasitas besar sehingga sulit dipindahkan, diupayakan dengan kapasitas yang kecil Pengelolaan Jenis Bantuan Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan 19
TERIMA KASIH 20 20