PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN REJANG LEBONG BUPATI REJANG LEBONG,

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN BIREUEN

BUPATI MALUKU TENGGARA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.12/MEN/2010 TENTANG MINAPOLITAN

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2014

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS

BUPATI SIMEULUE PROVINSI ACEH

BUPATI SIMEULUE PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA KEDUA (SECOND CITY) DI KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - BUPATI SIMEULUE PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

- 1 - BUPATI SIMEULUE PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN KOTA TERPADU MANDIRI KABUPATEN BIREUEN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. dan GUBERNUR JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN CILACAP

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERAT URAN DAERAH K ABUP AT EN BAT ANG NOMOR

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG KOTA TERPADU MANDIRI KIKIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN TEUPAH TENGAH DAN KECAMATAN SIMEULUE CUT BISMILLAHHIRRAMHMANIRRAHIM

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN BELANJA TAK TERDUGA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125 TAHUN 2012 TENTANG KOORDINASI PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN KOMODITAS PERKEBUNAN KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN TENTANG

SALINAN QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR : 18 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN

PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN2013 TENTANG PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH (KSCT) DALAM KABUPATEN SIMEULUE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh (KSCT), maka perlu mengatur kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat pertumbuhan wilayah, serta mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan komparatif dan kompetitif produk unggulan daerah dalam Kabupaten Simeulue; b. bahwa untuk mengembangkan kawasan strategis cepat tumbuh di daerah, diperlukan langkah yang terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan sesuai arah kebijakan pembangunan nasional dan daerah; c. bahwa sehubungan adanya perubahan penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Simeulue maka perlu merubah Peraturan Bupati Simeulue Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Dalam Kabupaten Simeulue; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) dalam Kabupaten Simeulue; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3897); 3. Undang-Undang.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761); 10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah; 12. Peraturan Bupati Simeulue 11 Tahun 2012 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) dalam Kabupaten Simeulue. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI SIMEULUE TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH (KSCT) DALAM KABUPATEN SIMEULUE. PASAL

PASAL I Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Bupati Simeulue Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Dalam Kabupaten Simeulue diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 5 ayat (1) huruf b diubah, sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut: Pasal 5 (1) Pemilihan dan penetapan kawasan strategis cepat tumbuh di Kabupaten Simeulue: a. Kawasan Minapolitan berada di Kecamatan Simeulue Timur yang terdiri dari Desa Lugu, Desa Linggi, Desa Sefoyan, Desa Ganting, Desa Amaiteng Mulia, Desa Suka Karya, Desa Ameria Bahagia, Desa Sinabang, Desa Suka Maju, Desa Air Dingin dan Desa Kota Batu; b. Kawasan Agropolitan berada di Kecamatan Simeulue Timur, yaitu di Desa Ganting dan Desa Sefoyan, di Kecamatan Simeulue Tengah yaitu di Desa Sebbe, Desa Lambaya, Desa Luan Sorip, Desa Latitik, Desa Lakubang, Desa Lamayang dan Desa Laure e, juga di Kecamatan Simeulue Barat di Desa Layabaung, Desa Sefilan, Desa Sinar Bahagia, Desa Lamamek dan Desa Sigulai; dan c. Kawasan Bahari Terpadu berada di Kecamatan Teupah Selatan yaitu di Pulau Baby dan Pulau Lasia. (2) Pemilihan dan penetapan kawasan strategis cepat tumbuh di Kabupaten Simeulue sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui proses koordinasi, konsultasi, dan sinkronisasi kebijakan antar susunan pemerintahan. (3) Penetapan Lokasi dan Rencana Induk pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b dan c, dipublikasikan oleh Pemerintah daerah kepada masyarakat dan dunia usaha secara transparan. 2. Ketentuan Pasal 12 ayat (2) diubah sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut: Pasal 12 (1) Bupati melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan kawasan. (2) Hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaporkan oleh Bupati kepada Gubernur sewaktu-waktu apabila diperlukan. PASAL.

PASAL II Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penetapannya dalam Berita Daerah Kabupaten Simeulue. Ditetapkan di Sinabang pada tanggal 05 Desember 2013 M 01 Shafar 1435 H BUPATI SIMEULUE, Ditetapkan di Sinabang pada tanggal 05 Desember 2013 M 01 Shafar 1435 H RISWAN. NS SEKRETARIS DAERAH NASKAH BIN KAMAR BERITA DAERAH KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2013 NOMOR 23.

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH (KSCT) DALAM KABUPATEN SIMEULUE BUPATI SIMEULUE, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendorong pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh (KSCT), maka dipandang perlu mengatur kawasan-kawasan yang berpotensi sebagai pusat pertumbuhan wilayah, serta mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan komparatif & kompetitif produk unggulan daerah dalam Kabupaten Simeulue; b. bahwa untuk mengembangkan kawasan strategis cepat tumbuh di daerah, diperlukan langkah yang terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan sesuai arah kebijakan pembangunan nasional dan daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) dalam Kabupaten Simeulue; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893; 13. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Biureun dan Kabupaten Simeulue (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3897) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2000 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3963); 14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

15. Undang-undang... 16. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 17. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 18. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 19. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761); 22. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11); 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah. MEMUTUSKAN: Mentapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH (KSCT) DALAM KABUPATEN SIMEULUE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Kabupaten adalah Kabupaten Simeulue; b. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Kabupaten Simeulue; c. Bupati adalah Bupati Simeulue; d. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjutnya disingkat DPRK adalah Badan Legistalif Kabupaten Simeulue;

e. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. f. Kawasan. g. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung dan/atau budidaya. h. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. i. Daerah Tertinggal adalah daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. j. Kawasan Strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. k. Kawasan Strategis Cepat Tumbuh adalah merupakan bagian kawasan strategis yang telah berkembang atau potensial untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan sumber daya dan geografis yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. l. Rencana Induk adalah rencana pengembangan kawasan strategis di daerah provinsi/kabupaten/kota, yang memuat kebijakan dan strategi pengelolaan potensi, masalah dan peluang pengembangan kawasan, yang disusun ke dalam skenario arah kebijakan pengembangan kawasan jangka menengah dalam kurun waktu lima tahunan, yang diimplementasikan melalui rencana pengusahaan dan rencana tindak. m. Rencana Tindak adalah rencana implementasi pengembangan kawasan strategis di daerah provinsi/kabupaten/kota yang disusun secara tahunan dengan mengacu pada tahapan pembangunan lima tahunan sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk, memuat matriks rencana program dan kegiatan, lokasi, jadwal pelaksanaan, instansi/pelaksana, proyeksi kebutuhan pendanaan, sumber pendanaan, output, outcome, dan indikator keberhasilan. BAB II PRINSIP DAN TUJUAN PENGEMBANGAN KAWASAN Pasal 2 Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Kabupaten Simeulue bertujuan : a. meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk unggulan di kawasan; b. meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pusat pertumbuhan; c. mendorong peningkatan kerjasama pembangunan antar wilayah secara fungsional, dan antardaerah yang relatif sudah berkembang dengan daerah tertinggal di sekitarnya dalam suatu keterpaduan sistem wilayah pengembangan ekonomi; d. mengoptimalkan pengelolaan potensi sumberdaya spesifik Kabupaten bagi peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat; dan e. menciptakan perwujudan keterpaduan, keseimbangan dan keserasian pertumbuhan antar wilayah. BAB III Bagian Satu PEMILIHAN DAN PENETAPAN KAWASAN

Pasal 3 Suatu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena memiliki pengaruh sangat penting dalam lingkup Kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, dapat ditetapkan untuk dikembangkan menjadi kawasan strategis cepat tumbuh daerah. Pasal 4 Kawasan strategis cepat tumbuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat dipilih, apabila memenuhi kriteria adanya: a. a. komitmen politik Bupati dan DPRK Simeulue untuk melaksanakan pengembangan kawasan secara berkelanjutan; b. potensi yang besar ditinjau dari dukungan ketersediaan sumberdaya alam yang meliputi sektor dan produk-produk unggulan yang dapat diperbaharui, kesesuaian lahan, dan ketersedian pencadangan lahan bagi pengembangan investasi, khususnya dalam mendorong industri pengolahan di dalam negeri berbahan baku lokal sebagai potensi penggerak pengembangan perekonomian kawasan secara berkelanjutan; c. potensi infrastruktur atau prasarana dasar yang relatif memadai seperti jalan, jembatan, air bersih, listrik, bahan bakar, dan telekomunikasi; serta sarana penunjang, seperti alat angkutan/transportasi, gudang, pendingin (coldstorage), peralatan pengolahan dan distribusi, sesuai kebutuhan pengembangan bisnis sektor dan produk uggulan di kawasan; dan d. dukungan tenaga kerja terampil dan terdidik dalam mengelola bisnis sektor dan produk unggulan kawasan. Pasal 5 (2) Pemilihan dan penetapan kawasan strategis cepat tumbuh di Kabupaten Simeulue: d. Kawasan Minapolitan berada di Kecamatan Simeulue Timur yang terdiri dari Desa Lugu, Desa Linggi, Desa Sefoyan, Desa Ganting, Desa Amaiteng Mulia, Desa Suka Karya, Desa Ameria Bahagia, Desa Sinabang, Desa Suka Maju, Desa Air Dingin dan Desa Kota Batu; e. Kawasan Agropolitan berada di Kecamatan Simeulue Timur, yaitu di Desa Ganting, di Kecamatan Simeulue Tengah yaitu di Desa Sebbe, Desa Lambaya, Desa Luan Sorip, Desa Latitik, Desa Lakubang, Desa Lamayang dan Desa Laure e, juga di Kecamatan Simeulue Barat di Desa Layabaung, Desa Sefilan, Desa Sinar Bahagia dan Desa Sigulai; dan f. Kawasan Bahari Terpadu berada di Kecamatan Teupah Selatan yaitu di Pulau Baby dan Pulau Lasia. (2) Pemilihan dan penetapan kawasan strategis cepat tumbuh di Kabupaten Simeulue sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan melalui proses koordinasi, konsultasi, dan sinkronisasi kebijakan antar susunan pemerintahan. (4) Penetapan Lokasi dan Rencana Induk pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b dan c, dipublikasikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat dan dunia usaha secara transparan. Pasal 6 (1) Pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di kecamatan merupakan bagian dari pengembangan kawasan strategis Kabupaten Simeulue;

(2) Pelaku usaha baik skala mikro, kecil, menengah, dan besar merupakan pelaku utama pengembangan sektor riil di kawasan strategis cepat tumbuh di Kabupaten Simeulue. Bagian Kedua Rencana Induk Pasal 7 Dalam penyusunan Rencana Induk pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), pemerintah daerah berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Pasal 8 Pasal 8 Rencana Induk Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, paling sedikit memuat: a. hasil kajian menyeluruh terhadap semua aspek kunci pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh sebagai data dasar; dan b. proyeksi arah, skenario, dan tahapan pengembangan kawasan dalam jangka menengah. Pasal 9 Kajian menyeluruh terhadap semua aspek kunci pengembangan kawasan sebagai data dasar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, memuat identifikasi : a. potensi kawasan yang terdiri dari: 1) sumberdaya alam sektor dan produk unggulan yang terfokus sebagai penggerak perekonomian; 2) sumberdaya manusia dan kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan pengembangan kawasan dan pengelolaan pengembangan bisnis; dan 3) sumberdaya prasarana dan sarana pendukung pengembangan bisnis sektor dan produk unggulan. b. kebijakan pembangunan sektoral dan pembangunan wilayah, dalam rangka sinkronisasi dan keterpaduan kebijakan pengelolaan kawasan; c. struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah, dalam rangka konsistensi penerapan rencana tata ruang wilayah; d. faktor penghambat dan peluang dalam pengembangan sektor dan produk unggulan; dan e. berbagai peluang kerjasama antarwilayah terkait dengan semua aspek kunci pengembangan kawasan. Pasal 10 (1) Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh disusun dengan mengacu pada : a. Rencana Induk; dan b. Rencana Pengusahaan.

(2) Penysunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan setiap tahun. (3) Penyusunan Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan secara terpadu melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG) di Kabupaten Simeulue. Bagian Ketiga Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Khusus Bidang Ekonomi Pasal 11 (1) Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Khusus Bidang Ekonomi di daerah dapat dikembangkan dari sinkronisasi dan optimalisasi berbagai program sektoral dan program pengembangan kewilayahan yang telah berkembang di daerah. (2) Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Khusus Bidang Ekonomi di daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti: Kawasan Agropolitan, Kawasan Minapolitan, Kawasan Sentra Produksi, Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu, Kawasan Industri Masyarakat Perkebunan (KIMBUN), Kawasan Usaha Peternakan. Peternakan (KUNAK), Kawasan Industri Peternakan (KINAK), Kawasan Sentra Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kota Transmigrasi Mandiri (KTM), Kawasan Bahari Terpadu (KBT), Kawasan Sentra Budidaya Perikanan, Kawasan Pariwisata, Kawasan Industri Kecil dan Menengah, dan kawasan sejenis lainnya. BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN Pasal 12 (3) Bupati melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan kawasan. (4) Hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaporkan oleh Bupati kepada Gubernur paling sedikit 2 (dua) kali setiap tahun secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. Pasal 13 (1) Dalam melaksanakan tanggungjawab, Bupati melakukan pembinaan pengembangan kawasan yang meliputi : a. penetapan panduan teknis pelaksanaan skala kabupaten; dan b. fasilitasi kegiatan koordinasi, sinkronisasi, konsultasi, dan sinergitas program antarsektor dan antar pelaku usaha skala Kabupaten. (2) Fasilitasi kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diselenggarakan melalui forum temu diskusi dan rapat kerja kabupaten.

BAB V PENDANAAN Pasal 14 (1) Pendanaan pembinaan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di tingkat Pusat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Pendanaan pembinaan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di tingkat Provinsi bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi. (3) Pendanaan pembinaan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di tingkat kabupaten bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten. Pasal 15 Untuk mendorong optimalisasi kegiatan sektor riil pada kawasan strategis cepat tumbuh di daerah, pendanaan pasal 22, dapat berasal dari : a. sumber lain yang sah dan tidak mengikat; dan b. investasi pelaku usaha dan masyarakat. BAB VI KETENTUAN PENUTUP BAB VI Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penetapannya dalam Berita Daerah Kabupaten Simeulue. Ditetapkan di Sinabang pada tanggal 23 Mei 2012 M 15 J. Akhir 1433 H Pj. BUPATI SIMEULUE, Diundangkan di Sinabang Pada tanggal, 07 Mei 2012 M 15 J. Akhir 1433 H NURMAN DAUD SHAMAD

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIMEULUE NASKAH BIN KAMAR Berita Daerah Kabupaten Simeulue Tahun 2012 Nomor 11