PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. memperbaiki keruskan yang diderita (Martono & Parka, 2009).

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk Indonesia diproyeksikan dalam kurun waktu dua puluh lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lansia didunia sebesar 400 juta berada di Asia (Data Informasi &

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN jiwa (7,18 persen), selanjutnya pada tahun 2010 meningkat menjadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

STUDI KORELASI DEMENSIA DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN LANSIA DALAM PEMENUHAN ACTIVITIES OF DAILY LIVING

IRMA MUSTIKA SARI J

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN. normalnya secara perlahan (Darmojo, 2009). Dalam proses tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normalnya. adalah intellectual impairment (gangguan intelektual/demensia).

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN AKTIFITAS SEHARI-HARI DI KELURAHAN TUNGGUL WULUNG KOTA MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL THEODORA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. The United Nation telah memprediksikan bahwa

STATUS KOGNITIF DAN KUALITAS HIDUP LANSIA

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proporsi populasi usia lanjut di Indonesia semakin bertambah seiring

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMENSIA DENGAN DISABILITAS FUNGSIONAL PADA LANSIA DI DESA GONILAN KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DIPANTI WERDHA BUDHI DHARMA BEKASI TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun. Pada tahun 2010, diprediksi jumlah lansia sebesar 23,9 juta jiwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang isi dari pendahuluan diantaranya adalah

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

Hubungan Status Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living (ADL) Pada Lansia di Desa Mojo Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapi. sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS FISIK LANSIA DI KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KETERGANTUNGAN DALAM ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING) PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DARMA BHAKTI PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

Hubungan Status gizi dengan kejadian Diabetes Melitus pada Lansia di PSTW Budhi Dharma Bekasi Tahun 2013 ABSTRAK. Nurul Asriah

BAB I PENDAHULUAN. 70,84 (BPS, 2016). DIY memiliki indeks angka UHH tertinggi dibandingkan

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR DENGAN TINGKAT STRES LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MULIA DHARMA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap

TINGKAT DEPRESI MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) LANSIA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Lansia dalam Melakukan Senam Lansia di UPT Pelayanan Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) manusia. Indonesia. Hampir setiap tahunnya negara Indonesia selalu menempati

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua itu identik dengan semakin

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian (World Health Organization

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERHADAP KOGNITIF LANSIA DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANJUT USIA BENGKULU. Deltari Novitasari

BAB 1 PENDAHULUAN. lansia hidup sehat, mandiri, dan produktif. Kemandirian dan produktivitas lansia tercermin dari Activities

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DI PSTW UNIT BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. masa hidup manusia yang terakhir. Lanjut usia atau yang lazim disingkat

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

NI PUTU AYU UTARI LAKSMI G

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

Ratna Wulandari. Program Studi DIII Keperawatan Blitar. Poltekkes Kemenkes Malang

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Jurnal yang berjudul

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2010, dengan masalah kesehatan). Menurut Sumiati Ahmad Mohammad, masa

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA

HUBUNGAN DEMENSIA DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN TINGKAT KEMAMPUAN AKTIVITAS DASAR PADA LANSIA DI DESA SIDOAGUNG KECAMATAN GODEAN YOGYAKARTA 2010 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

Jurnal Care Vol. 3, No. 3, Tahun 2015 HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI PADA LANSIA. Endang Mei Yunalia

tahun 2005 adalah orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi orang dan

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOGNITIF BERDASARKAN KELOMPOK USIA PADA LANSIA DI DESA BAKUNG KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. sesuai kemampuannya (Darmajo, 2009).

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan studi Cross Sectional, di mana data yang

HUBUNGAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia sebagai tahap akhir dari siklus kehidupan manusia, sering

BAB 1 PENDAHULUAN. Proporsi dan jumlah usia lanjut dalam populasi dunia mengalami

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

PERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

BAB I PENDAHULUAN. (Activity Daily Living/ADL) (Effendi,2008). tidak lepas dari bimbingan dan perhatian yang diberikan oleh keluarga,

Promotif, Vol.6 No.2, Juli Desember 2016 Hal

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

Kata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Transkripsi:

HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN ACTIVITY DAILY LIVING DI PANTI TRESNA WERDHA BUDHI DHARMA DI BEKASI TIMUR TAHUN 2011 JURNAL NURMAH PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI 2011

ABSTRAK Hubungan Fungsi Kognitif dengan Tingkat Kemandirian Lansia dalam Melakukan Activity Daily Living di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi 2011 Nurmah Latar Belakang : Lansia banyak yang mengalami perubahan fisiologis, perubahan mental, dan perubahan fungsional. Dalam perubahan mental tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dari fungsi kerja otak. Berat otak pada lansia umumnya menurun 10-20%. Penurunan ini terjadi pada usia 30-70 tahun. Lansia memerlukan beberapa bantuan untuk melakukan beberapa aktivitas yang semula mereka mampu untuk melakukannya sendiri. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan activity daily living. Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode analisis data yaitu analisa univariat dan bivariat Chi-Square. Sampel yang digunakan sebanyak 86 responden. Hasil Penelitian : Berdasarkan analisa chi square didapatkan nilai P= 0,002 lebih kecil dari nilai α = 0,005 Kesimpulan : Pada taraf kepercayaan 95 % dinyatakan H0 di tolak yang berarti bahwa ada hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan activity daily living. Kata Kunci : Lansia, Fungsi Kognitif, Tingkat Kemandirian Daftar Acuan : 2006-2010 ABSTRACT The Relationship betwen Cognitive Function and Ederly s Independent Level In Activity Daily Living at Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi 2010 Nurmah Backround : Many ederly get physiological changes, mental changes, and function decrease, and the wight of brain will decrease too until 10-20 %. This decreases will happen in 30 th -70 th years old. Then ederly will need some help for doing some a.ctivity The Purpose of Research : To knows the relationship of cognotive fungtion with ederly s independent level in activity daily living at panti sosial tresna werdha budhi dharma bekasi 2013. Methode Of Research : The methode is descriptive abalitic with cross sectional design. Methode of datas analyze are univariate and bivariate with chi square. The number of sampel are 86 respondent Result Of Research : Based on chi square test got P value ( 0,002 ) < 0,005 Conclusion : In confidence interval 95% H0 rejected. That means any relation cognotive fungtion with ederly s independent level in activity daily living. Keyword : Ederly, Cognittive Fungtion, Independent level References : 2006-2010

PENDAHULUAN Menua senantiasa disertai dengan perubahan di semua sistem didalam tubuh manusia. Perubahan di semua sistem di dalam tubuh manusia tersebut salah satu misalnya terdapat pada sistem saraf. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dari fungsi kerja otak. Berat otak pada lansia umumnya menurun 10-20%. Penurunan ini terjadi pada usia 30-70 tahun ( Fatmah, 2010 ). Dimasa lansia selain mengalami kemunduran fisik juga mengalami kemunduran fungsi intelektual termasuk fungsi kognitif. Kemunduran fungsi kognitif dapat berupa mudah lupa ( Forgetfulness ) yaitu bentuk gangguan kognitif yang paling ringan di perkirakan di keluhkan oleh 39 % lansia yang berusia 50-59 tahun, meningkat menjadi 85% pada usia lebih dari 80 tahun. Di fase ini seseorang masih bisa berfungsi normal yaitu mulai sulit mengingat kembali informasi yang telah di pelajari, tidak jarang di temukan oleh orang setengah baya. Jika penduduk berusia lebih dari 60 tahun di indonesia berjumlah 7 % dari seluluh penduduk, maka keluhan mudah lupa tersebut di derita oleh sekitar 3 % populasi di indonesia. Mudah lupa ini dapat berlanjut menjadi Gangguan Kognitif Ringan ( Mild Cognitive Imprairment- MCI ) sampai ke demensia sebagai bentuk klinis yang paling berat. ( Wreksoatmodjo, 2010 dalam Yeni, 2010 ). Hal tersebut tentunya juga akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari (Activities of Daily Living-ADL) sehingga dapat menurunkan kualitas hidup lansia yang berimplikasi pada kemandirian dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari (Nugroho, 2008 dalam Fadhia, 2010 ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan activity daily living di PSTW Budhi Dharma Bekasi. Manfaat penelitian ini dapat di gunakan agar para lansia dapat mempertahankan aktivitas kehidupan sehari-hari secara optimal, dapat memberikan pemikiran kepada masyarakat tentang pemenuhan kebutuhan aktivitas ehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan. TINJAUN TEORI Penurunan fungsi kognitif akan menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, yaitu pengurangan massa otak dan pengurangan aliran darah otak. Selanjutnya akan menyebabkan atrosit berploriferasi sehingga neurotransmitter (dopamin dan serotonin) akan berubah. Perubahan pada neurotransmitter ini akan meningkatkan aktivitas enzim monoaminoksidase (MAO) ( Pranarka 2006). Hal ini akan membawa dampak pada melambatnya proses sentral dan waktu reaksi sehingga fungsi sosial dan okupasional akan mengalami penurunan yang signifikan pada kemampuan sebelumnya. Hal inilah yang membuat lansia menjadi kehilangan minat pada aktivitas hidup sehari-hari mereka. Lansia menjadi memerlukan beberapa bantuan untuk melakukan beberapa aktivitas yang semula mereka mampu untuk melakukannya sendiri. Fungsi kognitif memegang peranan penting dalam memori dan sebagian besar aktivitas seharihari. Dampaknya, fungsi fisik dan psikis lansia akan terganggu. Rasio ketergantungan lanjut usia yang bisa digolongkan dalam penurunan kemandirian adalah 13,72 di tahun 2008 (Susenas 2009). Ini berarti 14 lansia didukung oleh 100 orang usia muda (15-44 tahun). Gangguan yang terjadi pada fungsi fisik misalnya yaitu menurunnya fungsi panca indera, minat dan fungsi organ seksual serta kemampuan motorik. Gangguan yang terjadi pada fungsi psikis misalnya yaitu lansia menjadi sering mengalami perasaan rendah diri,bersalah atau merasa tidak berguna lagi, apalagi bila mereka telah ditinggal mati oleh pasangan hidupnya. Kondisi-kondisi seperti ini membuat mereka menutup diri dengan orang muda ataupun sebayanya sehingga sudah tidak berminat untuk kontak sosial (Pieter & Lubis 2010).Data yang diperoleh peneliti dari UPT PSLU Pasuruan, 7 dari 10 lansia yang tinggal disana telah mengalami penurunan fungsi kognitif. Hal ini dibuktikan dengan skor MMSE < 24. Dan dari 7 lansia tersebut, sebanyak 3 orang telah mengalami kemunduran dalam aktivitas sehari-harinya dengan ditunjukkan oleh Indeks Katz B, E dan F.Kemandirian lansia berdasarkan indeks Katz (Gallo 1998) meliputi makan/minum, mandi/berpakaian, toiletting/continentia dan berpindah. Seiring dengan berjalannya waktu, lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif. Fungsi kognitif dimaksudkan untuk menunjukkan kemapuan seseorang, dalam hal ini lansia, untuk belajar, menerima dan mengelola informasi dari lingkungan sekitar. Penurunan fungsi kognitif merupakan masalah yang cukup serius karena dapat mengganggu ADLdan menurunkan tingkat kemandirian. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik probabilitas sampling yaitu Simple Random Sampling. Sampel yang didapat dari 110 populasi di dapat 86 responden. instrument yang di gunakan yaitu MMSE( mini mental state examination) untuk mengukur fungsi kognitif dan Barthel Indeks untuk

mengukur tingkat kemandirian.analisa statistik yang di gunakan adalah distribusi frekuensi untuk menggambarkan persentase fungsi kognitif dan tingkat kemandirian, chi square untuk menganalisa hubungan fungsi kognitif degan tingkat kemndirian lansia. HASIL Distribusi frekuensi Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi Tahun 2010 Fungsi Kognitif Frekuensi Persentasi Baik 47 54,7 Ringan 23 26,7 Berat 16 18,6 Total 86 100.0 Berdasarkan hasil tabel diatas distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa dari 86 responden, sebanyak 47 responden ( 54,7 % ) mengalami fungsi kognitif baik, sebanyak 23 responden ( 26, 7 % ) mengalami fungsi kognitif ringan, sebanyak 16 responden ( 18, 6 % ) mengalami fungsi kognitif berat Distribusi frekuensi Tingkat Kemandirian Pada Lansia Di Panti Sosial TresnaWerdha Budhi Dharma Bekasi Tahun 2010 Tingkat Kemandirian Frekuensi Persentasi Mandiri 23 26,7 Ketergantungan Sebagian 61 70,9 Total 2 2,3 Total 86 100.0 Berdasarkan hasil tabel diatas distribusi frekuensi diatas dapat diketahui bahwa dari 86 responden tingkat kemandirian dalam melakukan Activitiy daily living yang mengalami ketergantungan sebagian sebanyak 61 responden ( 70,9 % ), sebanyak 23 responden ( 26, 7 % ) tingkat kemandirian dalam melakukan Activitiy daily living secara mandiri, sebanyak 2 responden ( 2,3 % ) tingakat kemandirian dalam melakukan Activitiy daily living ketergantungan berat.

Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Tingkat Kemandirian Lansia Dalam Melakukan Activity Daily Living Di Panti Sosial Tresna Budhi Dharma Bekasi Tahun 2010 Tingkat Kemandirian Fungsi Kognitif Mandiri Ketergantungan Sebagian Ketergantungan Total Total N % N % N % N % P Value Baik 10 11,6 37 43,1 0 0 47 54,7 Ringan 3 3,48 19 22,1 1 1,16 23 26,7 0,002 Berat 10 11,6 5 5,81 1 1,16 16 18,6 Total 23 26,7 61 52,46 2 1,72 86 100 Berdasarkan tabel 5.4 diatas hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan activity daily living di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi, menunjukkan bahwa dari 47 responden ( 54, 7 %) yang menunjukkan fungsi kognitif baik yaitu sebanyak 10 responden ( 11,6 ) mengalami tingkat kemandirian mandiri, 37 responden ( 43,1 % ) mengalami tingkat kemandirian ketergantungan sebagian, dan tidak ditemukan yang mengalami ketergantungan total. Sebanyak 23 responden ( 26, 7 % ) menunjukkan fungsi kognitif ringan yaitu sebanyak 3 responden ( 3,48 % ) mengalami tingkat kemandirian mandiri, 19 responden ( 22, 1 % ) mengalami PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dari 86 responden di temukan pada tingkatan fungsi kognitif baik di temukan 47 responden ( 54,7%), 11,6% berada pada tingkat kemandirian mandiri, 43,1% berada pada tingkat kemandirian ketergantungan sebagian dan tidak ada responden yang berada pada fungsi kognitif baik yang berada pada tingkat kemandirian kategori ketergantungan total. Seiring dengan berjalannya waktu, lansia akan mengalami penurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif merupakan masalah yang tingkat kemandirian ketergantungan sebagian, 1 responden ( 1,16 % ) mengalami ketergantungan total. Sebanyak 16 responden ( 18, 6 % ) yang menunjukkan fungsi kognitif, 10 responden ( 11, 6 % ) mengalami tingkat kemandirian mandiri, sebanyak 5 reponden ( 5, 81 % ) mengalami tingkat kemandirian ketergantungan sebagian, sebanyak 1 responden ( 1,16 % ) mengalami tingkat kemandirian ketergantungan total. Hasill uji statistik di peroleh nilai P= 0,002 lebih kecil dari nilai alfa maka dapat di simpulkan H1 diterima dan H0 ditolak, dimana hasil analisanya menunjukkan bahwa adanya hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian dalam melakukan activity daily living pada lansia. cukup serius karena dapat mengganggu ADL dan menurunkan tingkat kemandirian, namun fungsi kognitif bukanlah merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian lansia tetapi ada faktor lain diantaranya lamanya lansia tinggal di panti, dari hasil wawancara peneliti di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi banyak lansia yang jauh dari keluarga selama bertahun-tahun baik karena ditinggal mati oleh keluarganya dan sengaja ditempatkan dipanti oleh keluarganya atau bahkan keinginan pribadi karena berbagai alasan.

Tingkat kemandirian lansia juga di pengaruhi oleh aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh lansia, semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin kecil kemungkinan lansia akan mengalami penuruan fungsi kognitif. Pernyataan ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Sylvia & Prince (2006) bahwa aktivitas dapat bermanfaat untuk mempertahankan fungsi sendi. Aktivitas juga dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang melalui peningkatan kebugaran dan perbaikan rasa sehat (Ferrini & Ferrini 2008). Dari pengamatan peneliti aktivitas di panti yang rutin di lakukan adalah pengajian, senam lansia, keterampilan, membersihkan lingkungan. Tidak semua lansia melakukan aktivitas yang dijadwalkan, banyak pula para lansia yang hanya melakukan satu aktivitas saja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada lansia yang mengalami fungsi kognitif baik, lansia cenderung berada pada tingkat kemandirian kategori ketergantungan sebagian 43,1 %. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nugroho(2008 ), Bahwa aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif. Usia lanjut yang mengalami kesulitan melakukan pergerakan fisik atau gangguan gerak, akan terjadi perbedaan dalam jumlah skor fungsi kognitifnya, sehingga apabila terdapat gangguan gerak dapat mengakibatkan penurunan gangguan fungsi kognitif yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mengalami gangguan, penurunan kognitif berkaitan erat dengan penurunan kemandirian lansia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin baik fungsi kognitif semakin mandiri. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa dari hasil penelitian tentang Hubungan Fungsi Kognitif dengan Tingkat Kemandirian Lansia dalam Melakukan Activity Daily Living Di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dhrama Bekasi 2013 dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak mengalami fungsi kognitif baik yaitu sebanyak 47 responden ( 54,7% ). Dan responden terbanyak mengalami tingkat kemandirian ringan yaitu sebanyak 61 responden ( 70, 9% ). Hasil p value = 0,002 lebih kecil dari nilai α = 0,005 maka dapat di simpulkan H1 diterima H0 di tolak, yang berarti ada hubungan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan activity daily living. Jadi dapat di simpulkan bahwa lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi banyak yang mengalami fungsi kognitif baik dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara di bantu sebagian. DAFTAR PUSTAKA Alex. 2010. Hubungan Activity Daily Living Dasar Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia. Skripsi. Bekasi. Program Studi Ilmu Keperawatan Medistra Indonesia Darmojo,boedhi.2010.Geriatrik ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut ). Jakarta : Balai Penerbit FKUI Dharma, Kusuma Kelana. 2010. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media Fatma.2010.Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga Ferrini, AF,dan Ferrini, RL.2008. Health In The Later Years.4 th Edition.Mc Graw-Hill, Boston Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Surabaya : Salemba Medika Maryam,R.Siti.2010.Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.Yogyakarta: Salemba Medika M rifatul, Azizah Lilik. 2010. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu Nelson,P.Aaron. 2008. Mencegah Kepikunan Memperkuat Daya Ingat. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer Nopriadi,Delta.2010. Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik yang Berhubungan dengan Tingkat Kemandirian Lansia dalam Melakukan Aktivitas Sehari- hari. Skripsis tidak diterbitkan. Riau: Program Study Ilmu Keperawatan Universitas Riau Noorkasiani dan Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika