2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

dokumen-dokumen yang mirip
ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

Pengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi.

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29

Manzhumah Al-Baiquniyyah: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Pembagian hadits ahad dilihat dari sisi kuat dan lemahnya sebuah hadits terbagi menjadi dua, yaitu:

BACA HADITS GAK PAKE RIBET

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

MANUAL SHEET PETUNJUK PENGGUNAAN CD ENSIKLOPEDI HADIST 9 IMAM

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

(SESI 3) Disiapkan oleh: Muhammad Hidhir Jamil

Mengenal Ilmu Hadits Versi Lengkap Mengenal Ilmu Hadits

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Bab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

HADITS ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan, taqrir, dan sebagainya.

HADITS MASYHUR. Definisi

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3)

HADÎTS DLA ÎF DAN KEHUJJAHANNYA (Telaah terhadap Kontroversi Penerapan Ulama sebagai Sumber Hukum)

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

KARYA : Syaikh Umar bin Muhammad bin Futuuh Al Baiquniy. Oleh : Abu Sa id

Dua Kelompok Penyebar Hadis Palsu

Kitab Puasa. 5. Kitab Puasa

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SHOLAT WITIR (Bagian Tiga : Macam-Macam Sholat Sunnah)

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

TAKHRIJ HADITS DUNIA LEBIH RENDAH NILAINYA DARIPADA SAYAP NYAMUK

IKHTISAR ULUMUL HADITS

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

DAFTAR PUSTAKA. M. Isa H.A. Salam Bustamin, Metodologi Kritik Hadis, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Cet. I, 2004

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Modul Pesantren Virtual : ULUMUL HADITS. Persembahan dari :

Hadits-hadits Shohih Tentang

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

: : :

Kisah Heraclius dengan Abu Sufyan

E٤٢ J٣٣ W F : :

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Penjelasan : Imam Syaukani berkata dalam tafsirnya Fathul Qodiir :

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua

Suap Mengundang Laknat

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

SLABUS DAN SAP ILMU HADIS

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

Imam Al-Bukhari & Ringkasan Ulumul Hadits. Yan S. Prasetiadi, M.Ag

Khitan. 1. Sejarah Khitan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IBNU QUDAMAH TENTANG HAK WARIS SESEORANG YANG MASUK ISLAM SEBELUM HARTA WARIS DIBAGI

: : :

TAKHRIJ HADITS MEMBACA BASMALAH SEBELUM BERWUDHU

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

: :

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Bolehkah Meruqyah Orang Kafir Yang Sakit?

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / :

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

HAFALAN DOA UNTUK ANAK DOA MEMOHON ILMU DOA MASUK KAMAR MANDI

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2)

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

HADITS-HADITS PENDEK

Merenungi Firman Allah Ta ala

MAKTABAH AS SUNNAH

INILAH ADAB-ADAB ISTINJA DAN BUANG AIR

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

BAB IV ANALISIS SANAD DAN MATAN HADITS TENTANG SYAFAAT PENGHAFAL AL-QUR AN

Metodologi Imam Tirmizi DR MUHAMAD ROZAIMI RAMLE

Berkata Imam Bukhori :

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Dan beribadahlah kepada Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian). (Al-Hijr : 99)

Umur Untuk Amal Shaleh

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Orang bertakwa paling mulia di sisi Allah

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB III. Para ulama biasa menyebut kata shahih ini sebagai lawan dari kata saqim (sakit).

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

BAB II PEMBAGIAN HADITS

Dari uraian di alas, ada beberapa point yang dapat disimpulkan dan sekal igus menjadi Jawaban terhadap

Bab 40 Menunaikan Pembagian Seperlima Harta Rampasan Perang Termasuk Keimanan

Transkripsi:

Istilah-istilah dalam hadits Sanad: Jalan menuju lafadh hadits. Misalnya, A meriwayatkan hadits dari B, ia meriwayatkan hadits dari C, ia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jalan lain: Sanad lain. Hadits: Perbuatan, perkataan, keputusan, dan pengakuan Nabi shallallahu alaihi wasallam. Sunnah: Hadits. Atsar: Ada ulama berkata, Atsar identik denan hadits, sebagaimana hadits marfu dan mauquf dikatakan atsar. Hadits Qudsi: Apa-apa yang disandarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Allah selain Al-Qur an. Hadits Shahih: Hadits yang memiliki sifat-sifat yang membuat hadits itu diterima. Sifat-sifat hadits yang diterima: 1. Sanadnya harus muttasil (bersambung), artinya tiap-tiap perawi betul-betul mendengar dari gurunya. Guru benar-benar mendengar dari gurunya, dan gurunya benar-benar mendengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina. 3. Betul-betul hafal. 4. Tidak bertentangan dengan perawi yang lebih baik dan lebih dapat dipercaya. 1 / 5

5. Tidak berillat, yakni tidak memiliki sifat yang membuat haditsnya tidak diterima. Hasan: Hadits yang sanadnya bersambung perawi adil, yang hafalannya kurang sedikit disbanding dengan perawi-perawi hadits shahih. Tidak bertentangan dengan perawi-perawi yang lebih dapat dipercaya, dan tidak memiliki cacat yang membuat hadits tersebut tidak diterima. Hukum hadits hasan: seperti hadits shahih, dapat dibuat pedoman dan dijalankan, namun bila diantara hadits shahih dan hadits hasan bertentangan, maka didahulukan adalah hadits shahih. Hadits Dhaif: Hadits yang tidak memiliki sifat-sifat hadits-hadits shahih dan sifat-sifat hadits hasan. Hukum hadits dhaif: Tidak boleh dijadikan pedoman dalam masalah akidah dan hukum-hukum agama. Boleh dijalankan dalam masalah-masalah yang dianggap baik, anjuran, peringatan dengan syarat-syarat tertentu. Hadits Marfu : Perkataan, perbuatan, pemutusan, atau pengakuan Nabi shallallahu alaihi wasallam, baik sanadnya bersambung atau tidak. Contoh hadits marfu : hadits muttasil, musnad, mursal, dll. Hukum hadits marfu : kadang-kadang shahih, hasan, dan dhaif. Musnad: hadits yang sanadnya bersambung dari perawi ke perawi sampai pada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Oleh karena itu, hadits maqthu, munqathi, hadits yang dita liq dan mursal tidak termasuk hadits musnad. Hukum hadits musnad: Kadang-kadang shahih, hasan, dhaif. Muttasil (mausul): Hadits yang sanadnya bersambung dari perawi mendengar dari perawi sampai pada Nabi atau hanya sahabat-sahabat saja. Hadits mauquf dan munqathi kadang-kadang termasul hadits muttasil. 2 / 5

Mauquf: Perkataan atau perbuatan sahabat, sanadnya bersambung atau tidak. Contoh: hadits munqathi. Hadits marfu dan mursal tidak termasuk hadits mauquf. Munqathi : Hadits yang salah satu dari perawi tidak disebut, dengan syarat perawi yang tidak disebut itu bukan sahabat. Contoh: hadits marfu, mursal, dan mauquf. Hadits munqathi termasuk hadits dhaif. Mursal: Apabila ada tabi in berkata, Nabi bersabda.tanpa menyebutkan perawi dari sahabat, maka hadits tersebut termsuk mursal. Contoh: hadits munqathi dan hadits mu dlal. Hukumnya sama seperti hadits dhaif. Muallaq (hadits-hadits yang dita liq): Hadits yang permulaan sanadnya tidak tersebut. Contoh: setiap hadits yang sanadnya tidak bersambung. Gharib: Hadits yang diriwayatkan oleh satu perawi dan perawi lain tidak meriwayatkan hadits tersebut. Hukumnya kadang-kadang shahih, hasan namun kebanyakan hukumnya dhaif. Masyhur: Hadits yang diriwayatkan oleh tiga perawi keatas, walaupun dalam satu tingkat perawi (perawinya sama-sama sahabat). Hukumya shahih, hasan atau dhaif. Mutawattir: Hadits yang diriwayatkan oleh perawi banyak dari perawi banyak. Mubham: Hadits yang dalam sanadnya atau matannya ada orang yang tidak disebut. Hukumnya, jika perawinya yang tidak diketahui, hukumnya dhaif. Syadz: Hadits yang diriwayatkan oelh orang yang dapat dipercaya, matan atau sanadnya bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang lebih dipercaya. Lawan syadz adalah mahfud (yang terjaga). Hukumnya dhaif dan ditolak. 3 / 5

Mudraj: Idraj (sisipan) ada dua; 1. Lafadh hadits yang disisipi, 2. Sanad hadits yang disisipi. Lafadh hadits yang disisipi: sebagian perawi menambah hadits Nabi shallallahu alaihi wasallam tanpa diberi tahu atau diberi tanda. Hukumnya shahih, atau dhaif. Maqlub: Menggani sesuatu dengan yang lain dalam hadits, adakalanya kalimat hadits dibalik, dll. Hukumnya harus dikembalikan pada asalnya. Mudhtarib: Hadits yang diriwayatkan oleh perawi, kemudian ditempat lain dia meriwayatkan hadits tersebut dengan arti yang berbeda. Hukumnya dhaif. Ma lul: Hadits kalau dilihat dhahirnya baik, namun setelah diteliti oleh ahli hadits, ternyata ada hal yang membuat hadits tersebut tidak bisa dikatakan shahih. Hukumnya dhaif. Matruk: Hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang sudah disepakati oleh para ulama bahwa dia dhaif. Adakalanya dia bohong, keliru, atau fasik. Hukumnya tidak dianggap, juga tidak boleh dibuat pedoman atau dibuat syahid. Maudlu : Hadits buatan perawi, lalu disandarkan kepada rasul, sahabat, atau tabi in. Hukumnya tidak boleh diriwayatkan atau diajarkan kecuali ada tujuan agar orang yang mendengar atau yang membacanya berhati-hati. Munkar: Seperti hadits syadz, hadits munkar tidak boleh diterima, apabila perawinya bertentangan dengan perawi-perawi yang dapat dipercaya. Syahid: Arti hadits yang cocok dengan arti hadits lain, hanya saja sahabat yang meriwayatkannya berlainan. La ba sa bihi: Perawi tidak memiliki cacat. Ibnu Mu in berkata, perawi tersebut dapat dipercaya. 4 / 5

Shaduuq: Ibnu Abi Hatim berkata, Ia dapat dipercaya. Sahabat: Orang yang bertemu kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam dan beriman kepadanya sampai mati. Tabi in: Orang yang bertemu dengan sahabat dan mati dalam keadaan muslim. Tujuh Imam: Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa I, dan Ibnu Majah. Enam Imam: Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa I, dan Ibnu Majah. Lima Imam: Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa I, dan Ibnu Majah. Empat Imam: Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa I, dan Ibnu Majah. Tiga Imam: Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa i. Muttafaq alaih: Bukhari dan Muslim. Sumber: Terjemah Bulughul Maram, Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani: Mutiara Ilmu 5 / 5