BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. mempunyai luas wilayah kira-kira ha. Sebagai wilayahnya sudah

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH DESA

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada tahun 2009 terbentuk Pekon Kubuliku Jaya yang waktu itu masih

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SEI. INJAB KELURAHAN TERKUL. luas wilayah Hektar (Ha). Secara georafis, Kelurahan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Desa Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI D

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1.1 Sejarah dan Keadaan Geografis Desa Rambah

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. secara geografis mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

IV. GAMBARAN UMUM. Pembangunan desa merupakan bagian dari pembagunan daerah nasional. Undang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

R A N C A N G A N PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang terletak di perairan Jurong yang kemudian diberdayakan di daerah daratan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DESA RANAH SUNGKAI. yang terbagi karena pembuatan Listrik Tenaga Air (PLTA ) Koto Panjang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Badrun dan diresmikan oleh. Bupati Kampar pada tanggal 10 Oktober 1979, peresmian

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2007 SERI D ================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU,

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2006

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Desa Banjar Ratu di Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MERAK KECAMATAN SUKAMULYA KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG KUBU. Letaknya dipinggir jalan raya Pekanbaru Bangkinang. Terletak sesudah desa Air

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar merupakan

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Merangin. Seiring dengan perkembangan zaman, luas wilayah dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang memiliki aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

PERATURAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 05 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-I TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN WALIKOTA SURAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 17 TAHUN 2010 T E N T A N G

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan Demografis Desa Rimbo Panjang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DESA SUNTALANGU KECAMATAN SUELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Geografis Desa Desa Tanjung Alai merupakan salah satu bagian integral dari wilayah Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Desa Tanjung Alai mempunyai luas wilayah kira-kira 19.731 ha. Sebagai wilayahnya sudah digunakan untuk perumahan rakyat dan perkebunan. Sedangkan ketinggian tanah dari permukaan laut diperkirakan 85 meter. berikut : Desa Tanjung Alai terletak pada wilayah dengan batas-batas sebagai a. Sebelah Utara berbatasan dengan Tanjung Pauh Sumatra Barat b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Pulau Gadang c. Sebelah Barat berbatsan dengan desa Ranah Sungkai d. Sebelah Timur berbatasan dengan PLTA Koto Panjang Desa Tanjung Alai dipimpin oleh seorang kepala desa yang diangkat oleh pemerintah daerah dengan pilihan langsung oleh masyarakat. Desa Tanjung Alai memiliki 8 Rukun Warga dan 18 Rukun Tetangga dan 4 Kepala Dusun. Adapun jarak desa Tanjung Alai dari ibukota Kecamatan hanya 5 km dan jarak dari ibukota kabupaten Kampar 37 km, sedangkan dengan ibukota propinsi riau 95 km. 43

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tanjung Alai BPD ABDUL MULUK KEPALA DESA YULHENDRI S.Pd SEKRETARIS ZULKAWI S.T KAUR PEM KAUR UMUM KAUR KEU KAUR PEMB ALAHIDIN RUSDI ABDUL MUAS PARIJAL KADUS I ABDUL HAMID KADUS II ABDUL JALIL KADUS III KARIMI TARIS KADUS IV ABDUL WAHID Sumber Data : Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tanjung Alai, Tahun 2014 4.2 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Adapun tugas pokok pada masing-masing Bagian pada Kantor desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Kabuapten Kampar adalah sebagai berikut : 1. KEPALA DESA Adapun tugas dan fungsi Kepala Desa sebagai berikut; 1) Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD

2) Mengajukan rancangan peraturan Desa 3) Menetapkan peraturan-peraturan yang telah mendapatkan persetujuan bersama BPD 4) Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengnenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD 5) Membina kehidupan masyarakat Desa 6) Membina ekonomi desa 7) Mengordinasikan pembangunan desa secara partisipatif 8) Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan paeraturan perundangundangan; dan 9) Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan. 2. SEKRETARIS DESA Adapaun tugas dan fungsi sekretaris Desa meliputi; 1. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam mempersiapkan dan melaksanakan pengelolaan administrasi Desa, mempersiapkan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan Pemerintah Desa. 2. Fungsi : a) Penyelenggara kegiatan administrasi dan mempersiapkan bahan untuk kelancaran tugas Kepala Desa b) Melaksanakan tugas kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan

c) Melaksanakan tugas kepala desa apabila kepala desa diberhentikan sementara d) Penyiapan bantuan penyusunan Peraturan Desa e) Penyiapan bahan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa f) Pengkoordinasian Penyelenggaraan tugas-tugas urusan; dan g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 3. KEPALA URUSAN (KAUR) UMUM 1. Tugas Pokok : Membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa, serta mempersiapkan bahan rapat dan laporan. 2. Fungsi : a. Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta pengendalian tata kearsipan b. Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan Desa c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum d. Pelaksanaan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor e. Pengelolaan administrasi perangkat Desa f. Persiapan bahan-bahan laporan; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa. 5. KEPALA URUSAN (KAUR) PEMERINTAHAN 1) Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan administrasi kependudukan, administrasi pertanahan,

pembinaan, ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan penataan, Kebijakan dalam Penyusunan produk hukum Desa. 2) Fungsi : a) Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan b) Persiapan bahan-bahan penyusunan rancangan peraturan Desa dan keputusan Kepala Desa c) Pelaksanaan kegiatan administrasi pertanahan d) Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa e) Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan penataan kelembagaan masyarakat untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Desa f) Persiapan bantuan dan melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang berhubungan dengan upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pertahanan sipil; dan g) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Desa. 3. Administrasi Pemerintahan Desa : 1) Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) 2) Pembuatan Kartu Keluarga (KK) 3) Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warga Desa yang berkehidupan ekonomi kurang mampu agar mendapatkan penangguhan-penangguhan. Misalkan penangguhan atau pengurangan beban biaya di rumah sakit. Pembuatan surat ini

tidak memerlukan biaya, digratiskan bagi warga Desa yang memerlukan. Dalam perkembangannya SKTM ini berubah menjadi Kartu Multi guna, Kartu ini dapat digunakan oleh satu keluarga yang diwakili oleh kepala keluarga sebagai pemegang kartu 4) Surat Keterangan Lalu Lintas 5) Surat Keterangan NTCR 6) Surat Pengantar Pernikahan 7) Surat Keterangan Naik Haji 8) Surat Keterangan Domisili 9) Surat Keterangan Pengantar Kepolisian 10) Surat Keterangan Pindah 11) Surat Keterangan Lahir/Mati 12) Surat Keterangan Ke Bank dll. 13) Surat Keterangan Pengiriman Wesel 14) Surat Keterangan Jual Beli Hewan 15) Surat Keterangan Izin Keramaian 16) Pengenaan Pungutan atas Transaksi Jual beli Hasil Bumi dikenakan dari harga transaksi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual 17) Pengenaan pungutan atas transaksi jual beli tanah rumah dikenakan dari harga transakasi jual beli dan dikenakan kepada pembeli atau penjual 18) Surat Keterangan Tebang Kayu/Bambu

19) Tarip pengenaan pungutan pengusaha angkutan sewa sarana dan BUMdes; dan 20) Perusahaan PT/CV atau pemborong dan sejenisnya dari jumlah anggaran. 6. KEPALA URUSAN (KAUR) PEMBANGUNAN 1. Tugas Pokok : Membantu Kepala Desa dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan ekonomi masyarakat dan potensi desa, pengelolaan administrasi pembangunan, pengelolaan pelayanan masyarakat serta Penyiapan bahan usulan kegiatan dan pelaksanaan tugas pembantuan. 2. Fungsi : a. Penyiapan bantuan-bantuan analisa & kajian perkembangan ekonomi masyarakat b. Pelaksanaan kegiaatan administrasi pembangunan c. Pengelolaan tugas pembantuan; dan d. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 7. KEPALA DUSUN 1. Tugas a. membantu pelaksanaan tugas kepala desa dalam wilayah kerjanya b. melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan swadaya dan gotong royong masyarakat c. melakukan kegiatan penerangan tentang program pemerintah kepada masyarakat

d. membantu kepala desa dalam pembinaan dan mengkoordinasikan kegiatan RW (Rukun Wilayah) dan RT (Rukun Tetangga) diwilayah kerjanya e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa. 2. Fungsi a. Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintah desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat diwilayah dusun b. Melakukan tugas dibidang pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang menjadi tanggung jawabnya c. Melakukan usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dan melakukan pembinaan perekonomian d. Melakukan kegiatan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan ketrentaman dan ketertiban masyarakat e. Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh kepala desa. 4.3 Demografi Desa Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan suatu bangsa, sehingga pengetahuan tentang masalah kependudukan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu prioritas pembangunan harus diletakkan pada pembinaan kualitas manusia, peningkatan kecerdasan dan ketrampilan serta kesehatan fisik dan mental bangsa. Dengan adanya penduduk yang berkualitas, maka bangsa mempunyai modal yang kuat dalam segala hal, akan

menguasai segala hal dan mereka sangat diuntungkan.(fuad Amsyari Masa Depan Umat Islam Indonesia 1993:63) Bedasarkan statistik di desa Tanjung Alai pada tahun 2014 penduduk desa Tanjung Alai ini berjumlah 1875 jiwa, dengan perincian 952 laki-laki dan 923 orang perempuan. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 455 KK, perhatikan tabel berikut : Table 4.1.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis kelamin Jumlah Persen 1 Laki-laki 1198 51,61 2 Perempuan 1123 48,39 Jumlah 2321 100 Sumber Data : Monografi Desa Tanjung Alai,Tahun 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa komposisi penduduk desa Tanjung Alai berimbang antara jenis kelamin laki-laki (5 1,61 %) dan perempuan (48,39 %). Dari sana jelaslah bahwa perbandingan antara laki-laki dan perempuan tidak begitu besar. Desa Tanjung Alai masih tergolong daerah yang jarang peenduduknya, terlihat dari perbandingan satu jiwa memiliki 10,5 ha tanah. Komposisi penduduk desa Tanjung Alai dilihat dari aspek penddikan,dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat pendidikan Jumlah Persen 1 Tingkat sekolah dasar 412 17,75 % 2 Tingkat SLTP / Sederajat 276 11,89 % 3 Tingkat SLTA /sederajat 184 7,93 % 4 Diploma /Perguruan Tinggi 78 3,36 % 5 Tidak sekolah/ belum bersekolah 1371 59,07 % Jumlah 2321 100 Sumber data : Monografi Desa Tanjung Alai, Tahun 2014 Dari tabel jelaslah bahwa tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, dimana sebagian besar penduduk desa Tanjung Alai masih berpendidikan tingkat sekolah dasar, ini terlihat bahwa yang berpendidikan sekolah dasar mencapai 17,75 %, selain itu yang pernah bersekolah lanjutan tingkat pertama hanya 11,89 % dan SLTA 7,93%, sedangkan jumlah penduduk yang berpendidikan diploma atau di perguruan tinggi hanya 3,36% dari seluruh jumlah penduduk desa Tanjung Alai. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana dan prasaranan pendidikan. Salah satu kendala dalam rangka meningkatkan pendidikan masyarakat disamping rendahnya ekonomi masyarakat tersebut adalah kurangnya sarana pendidikan di desa Tanjung Alai yang hanya memiliki 2 buah sekolah dasar, 2 buah madrasyah ibtidaiyah.

Dan 1 SLTP yang baru dibuka pada tahun 2013. Sedangkan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi setelah tamat dari sekolah tingkat pertama mereka sekolah diluar dari desa Tanjung Alai, hal inilah yang menyebabkan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, disamping kendala yang lain seperti biaya pendidikan terutama pendidikan perguruan tinggi dirasakan cukup mahal. 4.3 Mata Pencaharian Desa Tanjung Alai merupakan daerah yang sangat luas,sehingga yang mendoominasi mata pencaharian penduduknya adalah sebagai petani dan juga nelayan karena desa Tanjung Alai terletak dikawasan PLTA koto panjang untuk melihat bagaimana masyarakat desa Tanjung Alai dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Persen 1 Petani 422 18,18 % 2 Nelayan 284 12,24 % 3 Pegawai/Guru 173 7,45 % 4 Buruh 55 2,37 % 5 Tukang 23 0,99 % 6 Pekerjaan lain/belum Bekerja 1364 58,77 % Jumlah 2321 100 Sumber data : Monografi Desa Tanjung Alai,Tahun 2014

Dari tabel diatas jelas bahwa masyarakat desa Tanjung Alai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagian besar adalah petani yaitu 18,18% dan yang menjadi nelayan itu 12,24%, pegawai atau guru sebanyak 7,45%, buruh 2,37 % dan tukang sebanyak 23 orang 0,99 % sedangkan yang belum bekerja atau mempunyai pekerjaan lain sebnayak 1364 orang atau 58,77%.dengan demikian jelaslah bahwa mata pencaharian penduduk desa Tanjung Alai bermacam-macam dan bervariasi, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. 4.5 Sosial Budaya Budaya dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. masyarakat itu sendiri adalah kelompok manusia yang sudah lama hidup bersama dan saling bekerjasama, yang bertujuan tidak lain adalah untuk menghasilkan daya cipta yang berbetuk budaya. (Sidi Ghazalba, 1990:30) Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan diartikan sama dengan seni, baik seni suara, seni tari maupun seni dalam bentuk lainnya. Namun sungguhnya budaya itu bukan hanya seni melainkan seni itu merupakan salah satu bagian dari budaya. Adat istiadat banyak macam dan ragamnya, oleh karena itu tidak salah jika adat istiadat adalah hal yang membedakan satu suku dengan suku yang lain. adat istiadat diadakan dengan tujuan mengatur kehidupan masyarakat baik dalam hubungan sosial maupun hubungan antar individu.

Tradisi atau adat istiadat biasanya didefinisikan sebagai kebiasaan setempat yang mengatur interaksi sesama anggota masyarakat. Sebagai salah satu bagian dari kebudayaan adat istiadat sudah tentu akan beredar antar kelompok yang berbeda keadaan sosial, maupun etnisnya. Dengan kata lain adat istiadat itu baik dalam satu kelompok belum tentu baik bagi kelompok lainnya. (Taufik Abdullah 1987:104) Kehidupan masyarakat desa Tanjung Alai sejauh pengamatan penulis jarang terjadi perbenturan antara masyarakat pendatang yang berbagai suku dan jawa,nias dan suku lainnya. Pada umumnya mereka dapat hidup dengan rukun dan damai. Perbedaan suku ataupun golongan tidak menjadi sulit untuk bergaul dengan baik sehingga dalam kehidupan masyarakat dapat hidup rukun dan saling menghormati. Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan di desa Tanjung Alai dapat terlaksana dengan baik, seperti gotong royong, posyandu, kegiatan PKK dan perkumpulan lain seperti wirid, perkumpulan perkawinan dan kematian pada umumnya kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama tanpa melihat adanya perbedaan tersebut, sehingga kerja sama dalam melaksanakan kegiatan sosial dapat diaplikasikan dengan baik.