BANK INDONESIA SEBAGAI MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA BANK DENGAN NASABAH MELALUI MEDIASI PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK MELALUI MEDIASI Oleh Ni Made Dewi Juliantini G. Ni Putu Purwanti

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 1 /PBI/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/5/PBI/2006 TENTANG MEDIASI PERBANKAN

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEKUATAN HUKUM PUTUSAN BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) SEBAGAI LEMBAGA SMALL CLAIM COURT DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM LIKUIDASI BANK

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak membutuhkan dana yang besar. 1 Salah satu sumber dananya yaitu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH YANG DISIMPAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP PENYELESAIAN SENGKETA PASAR MODAL OLEH BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA (BAPMI)

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada

PERAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ALTERNATIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/5/PBI/2006 TENTANG MEDIASI PERBANKAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PRODUSEN ATAS PENYEBARAN DVD BAJAKAN DI INDONESIA (DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA)

Mediasi Perbankan Dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Secara Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN

PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN DI PT. BII FINANCE CENTER DENPASAR

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN APABILA TIDAK HANYA SATU KONSUMEN YANG MERASA TELAH DIRUGIKAN OLEH PRODUK YANG SAMA

JURNAL HUKUM TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENETAPAN BANK GAGAL BERDAMPAK SISTEMIK TERKAIT KEWENANGAN BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL YANG INDEPENDEN

IMPLIKASI PENERAPAN KETENTUAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENGENAI LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

UPAYA LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM MENGATASI PENYELESAIAN DAN PENANGANAN FAILING BANK

PEMBERLAKUAN UMK (UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA) TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA/BURUH

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA DATA BASE. Oleh : Yeanis Nebula Ricisandhy. Ni Ketut Supasti Darmawan. Ida Ayu Sukihana

Oleh Febriansyah Fredi Alsabah Siluh Putu Dawisni Manik Pinatih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP IKLAN YANG TIDAK MENGINFORMASIKAN BAHWA HARGA YANG DISAMPAIKAN DALAM IKLAN BELUM DITAMBAH DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PERLINDUNGAN KONSUMEN SEBAGAI PENGGUNA JASA PENERBANGAN

PELAKSANAAN MEDIASI SENGKETA KONSUMEN OLEH BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM HAL TERJADI KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN BARANG JAMINAN DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERKAIT DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN SERVICE CHARGE DI RESTORAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DI SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

ADHAPER J URNAL HUKUM ACARA PERDATA ISSN Vol. 2, No. 1, Januari Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan usaha. Bank sebagai perantara pihak-pihak yang

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

Oleh : Ayu Diah Listyawati Khesary Ida Bagus Putu Sutama. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP INVESTOR ASING JIKA TERJADI SENGKETA HUKUM DALAM PENANAMAN MODAL

oleh I Nyoman Triambara Saputra Desak Dewi Kasih Bagian Hukum Bisnis Fakultas HukumUniversitas Udayana

KEWAJIBAN PELAPORAN DALAM HAL PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI

KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP GANTI KERUGIAN NASABAH BANK YANG BELUM DIBAYAR PIHAK BANK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Nasabah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4824)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1/POJK.07/2014 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

MEDIASI PERBANKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PERBANKAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA LAGU YANG KARYANYA DIMANFAATKAN OLEH PELAKU USAHA KARAOKE

BAB I PENDAHULUAN. dari aktivitas yang dilakukan. Tetapi beberapa di antara resiko, bahaya, dan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK PENGGUNA JASA TRANSAKSI ELEKTRONIK ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) DALAM PRAKTEK DI KABUPATEN BADUNG

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Hermansyah

PERLINDUNGAN TERHADAP NASABAH MELALUI MEDIASI PERBANKAN

TESIS ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK SHOWBIZ DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Bank adalah salah

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI

PERAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN MELALUI MEKANISME MEDIASI

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017. penyunan dan penandatanganan akta kesepakatan. Kata kunci: Penyelesaian sengketa, perbankan, mediasi

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA KECIL DALAM KEGIATAN BERUSAHA Oleh : I Putu Denny Pradnyana Putra Cokorde Dalem Dahana

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Kegiatan usaha

PENYELESAIAN SENGKETA PERBANKAN MELALUI MEDIASI PERBANKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENTINGNYA PENCANTUMAN KETIDAKBERHASILAN UPAYA PERDAMAIAN (DADING) DALAM BERITA ACARA SIDANG DAN PUTUSAN

KEWAJIBAN PERDATA AIR ASIA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN PESAWAT QZ8501

HARMONISASI KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP BANK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PERLINDUNGAN TERHADAP NASABAH MELALUI MEDIASI PERBANKAN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DAN NASABAH BANK DI INDONESIA

MEDIASI PERBANKAN SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA BANK DAN NASABAH ARTIKEL

PENDAHULUAN BAB I 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PERSELISIHAN HAK ATAS UPAH PEKERJA TERKAIT UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA (UMK) Oleh :

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang telah memiliki beberapa Undang-undang yang mengatur tentang

(Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PADA LEMBAGA PERBANKAN

KESEPAKATAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) MELALUI PERJANJIAN BERSAMA DITINJAU DARI ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ATAS INFORMASI SUATU PRODUK MELALUI IKLAN YANG MENGELABUI KONSUMEN

Oleh Ni Made Desika Ermawati Putri I Made Tjatrayasa Bagian Peradilan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Tribuana Pupsitasari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada saat ini. Undang-Undang perbankan mulai disahkan

KEDUDUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KEDUDUKAN BANK DALAM PEMBERIAN BANK GARANSI

HAK-HAK KONSUMEN DALAM PEREDARAN PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN DALAM RANGKA PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. membuat manusia mampu menjalani kehidupannya. Contoh kecil yaitu manusia tidak bisa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tidak menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi sebuah keuntungan sepihak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang dapat diidentifikasikan dari tingkat pertumbuhan ekonominya.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan Negara Kesatuan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kriteria bank gagal berdampak sistemik membutuhkan penilaian yang

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan. dan saran sebagai berikut : A.

Keywords: Financial loss of countries, corruption, acquittal, policy, prosecutor

Transkripsi:

BANK INDONESIA SEBAGAI MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA BANK DENGAN NASABAH MELALUI MEDIASI PERBANKAN Oleh Anak Agung Ayu Intan Puspadewi Suatra Putrawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Banyaknya pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan dengan baik membuat Bank Indonesia sebagai bank sentral mengeluarkan suatu kebijakan untuk memberikan perlindungan hukum terhadap nasabahnya. Mediasi perbankan merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa perbankan secara sederhana, cepat dan murah. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dasar hukum bank Indonesia sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa antara bank dengan nasabah melalui mediasi perbankan. kajian ini menggunakan metode normatif, maka kesimpulannya adalah bank Indonesia berperan sebagai mediator selama lembaga mediasi belum dibentuk. Kata Kunci : Mediasi Perbankan, Bank Indonesia, Mediator. ABSTRACT The number of customer complaints not resolved by either making bank Indonesia as the central issuing a policy to provide legal protection of its customers. Banking mediation is one of the alternative dispute resolution of banking with a simple, fast and cheap. This study aims to determine the legal basis of bank Indonesia as a mediator in resolving disputes between the bank and the customer through banking mediation. This study uses the normative method, then the conclusion is bank Indonesia acts are during mediation institutions have not been established. Key words : Banking Mediation, Bank Indonesia, Mediator I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank adalah suatu badan usaha yang berbadan hukum yang bergerak dibidang jasa keuangan, yang dapat menghimpun dana dari masyarakat secara langsung dan menyalurkannya kembali ke masyarakat melalui pranata hukum perkreditan 1. Dengan demikian perbankan memiliki dua fungsi utama dalam perekonomian Negara yang dimana tercantum pula dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yang menyatakan bahwa fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Dari ketentuan ini tercermin fungsi bank sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang 1 Sentosa Sembiring, 2012, Hukum Perbankan Edisi Revisi, Mandar Maju, Bandung, h.2 1

kekurangan dan memerlukan dana 2. Dalam menjalankan fungsi bank tersebut, dapat menimbulkan suatu hubungan hukum antara bank dengan nasabah. Banyaknya Produk yang ditawarkan bank terhadap nasabahnya dapat menyebabkan peluang terjadinya perselisihan, yaitu adanya pengaduan masyarakat mengenai ketidakpuasan terhadap pelayanan bank sehingga pihak nasabah ingin mendapatkan perlindungan hukum terhadap hak-haknya sebagai nasabah. Perlindungan terhadap nasabah bank menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap industri perbankan. hal ini dikarenakan bisnis perbankan sangat berkaitan erat dengan kepercayaan. Apabila masyarakat percaya pada suatu bank, maka mereka akan merasa aman menjadi nasabah bank yang bersangkutan. Bank Indonesia berperan penting dalam memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan-kepentingan nasabahnya atas ketidakpuasan pelayanan yang diberikan bank. Peran ini dijalankan Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Lembaga Mediasi Perbankan Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan. Dalam pasal 3 ayat 2 menyebutkan bahwa lembaga mediasi perbankan independen dibentuk selambat-lambatanya 31 desember 2007. Lembaga ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa antara bank dengan nasabah. Setelah itu bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/1/PBI/2008 Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan, yang sampai akhir 2008 belum juga dibentuk lembaga mediasi perbankan. Selama lembaga mediasi independen belum dibentuk maka bank Indonesia berfungsi sebagai pelaksana mediasi perbankan. 1.2 TUJUAN PENELITIAN Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dasar hukum Bank Indonesia sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa antara bank dengan nasabah melalui proses mediasi perbankan. 2 Hermansyah. 2012. Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 19. 2

II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pernelitian normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undangan yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani 3. Dalam pemelitian ini menelaah undang-undang yang berkaitan dengan mediasi perbankan. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 DASAR HUKUM BANK INDONESIA SEBAGAI MEDIATOR DALAM PROSES MEDIASI PERBANKAN Bank Indonesia telah menetapkan 6 pilar Arsitektur Perbankan Indonesia untuk menciptakan industri perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi 4. Keenam pilar tersebut terdiri dari : struktur perbankan yang sehat, sistem pengaturan yang efektif, sistem pengawasan yang independen dan efektif, industri perbankan yang kuat, infrastuktur pendukung yang mencukupi, dan perlindungan konsumen. Dalam rangka merealisasikan pilar keenam tersebut yaitu untuk memperkuat perlindungan konsumen. agenda tersebut adalah dengan menyusun mekanisme pengaduan nasabah, membentuk lembaga mediasi perbankan, meningkatkan transparansi informasi produk dan melakukan edukasi produk-produk dan jasa pada masyarakat luas 5. Bank Indonesia dalam rangka menyelesaikan sengketa antara bank dengan nasabah yang juga merupakan bentuk dari perlindungan konsumen telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Lembaga Mediasi Perbankan Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan. Penyelesaian pengaduan nasabah tidak semuanya terselesaikan dengan baik, karena masih adanya keputusan yang diberikan bersifat sepihak. Untuk itu bank Indonesia menawarkan lewat mediasi perbankan. mediasi dipilih karena dapat menyelesaikan sengketa dengan cepat, sederhana dan murah. Mediasi perbankan yang 3 Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 93. 4 Hermansyah, op.cit, h. 190. 5 Hermansyah, op.cit, h. 200. 3

dikeluarkan ini menggunakan mediator, selaku mediator adalah bank Indonesia. Mediator adalah pihak ketiga yang membantu penyelesaian sengketa para pihak, yang mana ia tidak melakukan intervensi terhadap pengambilan keputusan. Mediator menjaga dan mengontrol proses negosiasi, menawarkan alternative solusi dan bersama-sama para pihak merumuskan kesepakatan penyelesaian sengketa 6. Dalam pasal 3 ayat 1 dikemukakan, mediasi dibidang perbankan dilakukan oleh lembaga mediasi perbankan independen yang dibentuk asosiasi perbankan. selanjutnya dalam ayat (4) dikemukakan, sepanjang lembaga mediasi perbankan independen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum dibentuk, fungsi mediasi perbankan dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Dalam hal ini sampai sekarang pun belum dibentuknya lembaga mediasi maka sebagai konsekuensinya Bank Indonesia menjalankan fungsi tersebut yaitu pelaksana mediasi perbankan sebagai mediator. Fungsi mediasi perbankan yang dilaksanakan oleh bank Indonesia sebagaimana dimaksud pada pasal 3 (4) terbatas pada upaya membantu nasabah dan bank untuk mengkaji ulang sengketa secara mendasar dalam rangka memperoleh kesepakatan. Bank Indonesia sebagai pelaksana fungsi mediasi perbankan menerima pengajuan penyelesaian sengketa oleh nasabah kemudian Bank Indonesia memanggil bank yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi mengenai pokok permasalahan yang dilaporkan oleh nasabah. Hal ini sesuai dengan pasal 7 ayat (1) yaitu : Dalam hal nasabah atau perwakilan nasabah mengajukan penyelesaian kepada Bank Indonesia, Bank wajib memenuhi panggilan Bank Indonesia. Tujuan dari pemanggilan ini adalah untuk meminta informasi mengenai permasalahan yang diajukan oleh nasabah dan upaya-upaya penyelesaian sengketa apa saja yang dilakukan oleh bank. Setelah mengetahui pokok permasalahan dan tidak ada titik temu dalam proses pengaduan nasabah tersebut, kemudian Bank Indonesia memanggil kedua belah pihak untuk menjelaskan tata cara penyelesaian sengketa melalui mediasi perbankan. Adapun upaya penegakkan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan membentuk Direktorat Investigasi dan Mediasi perbankan, hal ini juga dikemukakan dalam pasal 15 yaitu, pengajuan penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 disampaikan kepada Direktorat Investigasi dan Mediasi 6 Syahrizal Abbas, 2009, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, Dan Hukum Nasional, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 59. 4

Perbankan, Bank Indonesia. Direktorat ini mempunyai tugas untuk menyelenggarakan mediasi antara pihak bank dengan pihak nasabah, serta melakukan investigasi terhadap perbuatan bank yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. III. KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan yaitu, dasar hukum Bank Indonesia sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa antara bank dengan nasabah melalui proses mediasi perbankan yaitu melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan. Mediasi dibidang perbankan dilakukan oleh lembaga mediasi perbankan independen yang dibentuk asosiasi perbankan, sepanjang lembaga mediasi tersebut belum dibentuk maka Bank Indonesia menjalankan fungsinya tersebut sebagai mediator dalam mediasi perbankan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam pasal 3 ayat 4. Buku : DAFTAR PUSTAKA Hermansyah, 2006, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Sentosa Sembiring, 2012, Hukum Perbankan Edisi Revisi, Mandar Maju, Bandung. Syahrizal Abbas, 2009, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum Nasional, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Peraturan Perundang-undangan : Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan. Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 Tentang Mediasi Perbankan. 5