HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI (6-12 BULAN) DI KELURAHAN PAYOLANSEK PAYAKUMBUH BARAT TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ASTRID FARMAWATI SINIPAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Fajar Bulan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN KAMPAR RIAU

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENYUSUI DENGAN PELAKSANAAN TEKNIK MENYUSUI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN LALANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PRIMIPARA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Jebed Kabupaten Pemalang)

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

Faktor Maternal yang Berpengaruh dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan Pertama Kelahiran

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Kata kunci : pengetahuan, persepsi, peran keluarga, ASI eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

Debby Yolanda, S.ST 1. Bukittinggi, 26136, Indonesia Abstrak

Nisa khoiriah INTISARI

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRAK

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

II. METODE PENELITIAN

GAMBARAN PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM HUSNIYATI PALEMBANG

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bnadung 2

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILACAP TENGAH I KABUPATEN CILACAP TAHUN 2017

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA LETEH KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) (Kementrian Kesehatan RI, juga mengacu kepada Resolusi World Health Assembly (WHA),

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Eti Eliza NIM

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN. Ayundha Rizky F.

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI (6-12 BULAN) DI KELURAHAN PAYOLANSEK PAYAKUMBUH BARAT TAHUN 2014 Kriscillia Molly Morita 1) 1) Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Yarsi Sumbar Bukittinggi Bukittinggi, 26136, Indonesia e-mail : achoong77@ymail.com Abstract Breastfeeding mothers are still apprehensive in because there are many benefits of breastfeeding for less than 6 months but he has been delivering food and other liquid to the baby. Because the knowledge and support of the family is one of the important factors that mempengarugi a mother breast-feeding her baby The aim of this study to determine the relationship of the level of knowledge and support to breastfeeding families in the village Payolansek West Payakumbuh 2014. The design of this study used a descriptive cross sectional analytic study. The population of the study are all Mothers who have babies aged 6-12 months in the West Village Payakumbuh Payolansek of 40 people with accidental sampling technique sampling. The instrument consists of a questionnaire study of knowledge, support families by providing research data ASI. Analysis of research data and analysis of univariate analysis using bivariat.results of univariate analysis showed that low maternal knowledge (27.5) and are no family support (67.5) and exclusive breastfeeding (47.5) The results of bivariate analysis using chi-square was no correlation with the level of knowledge of breast-feeding (P value = 0.002). But there is no relationship bermana family support with breastfeeding (P value = 0.007) The conclusion from this research that there is no significant relationship between the level of knowledge and support to breastfeeding families in the Village West Payakumbuh Year 2014 Payolansek This research is expected to be input for health care institutions and can be used as a reference by subsequent researchers. Keywords: Knowledge, family support, breastfeeding 1. Pendahuluan Menyusui adalah langkah awal membentuk anak yang tidak saja lebih sehat tapi juga lebih pandai degan EQ dan SQ yang lebih baik. Bayi memerlukan kedekatan fisik dan kehangatan dari ibunya sebanyak ia memerlukan makanan yang optimal. Saat ini, hampir semua orang menyadari bahwa menyusui dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional bayi (Cox, 2005). Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sejak dini yaitu sejak masih bayi. Satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian ASI. Pemberian ASI merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimasa depan (Azrul Anwar, 2008). WHO (World Heald Organization) merekomendasikan ibu diseluruh dunia untuk menyusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama untuk mencapai pertumbuhan optimal, pembagunan dan kesehatan. Jika bayi masih berusia kurang 6 bulan tidak boleh diberi makanan lain kecuali ASI. Selain itu bayi harus diberi makanan pendamping yang bergizi dan tetap menyusui sampai bayi berusia dua tahun atau lebih (WHO,2011). Berdasarkan hasil penelitian WHO, ASI eksklusif adalah bayi menyusui selama 6 bulan tanpa di beri makanan atau air putih. Setelah 6 bulan baru boleh diberi makanan tambahan, Namun yang terjadi di Indonesia terutama di daerah pedesaan, bayi baru beberapa hari sudah diberikan makanan tambahan, seperti madu, pisang dan lain-lain (Idrus, 2009). Tingkat pendidikan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu dalam menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ini diperoleh baik secara formal maupun informal. Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-hal baru guna pemeliharaan kesehatannya. Pendidikan juga akan

membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan (Arini H, Jogjakarta, flashbooks, 2012 Cet. 1 Hal. 43) Dukungan keluarga yang didapatkan ibu dari suami akan memudahkan ibu dalam menyusui anaknya. Apabila ayah memiliki pengetahuan yang baik tentang menyusui serta memiliki hubungan yang yang baik dengan ibu- bayi akan memberikan keberhasilan dalam pemberian ASI. Keterlibatan ayah dalam mencari informasi tentang praktek menyusui merupakan faktor terpenting dalam menyusui (Sugiatmi,2009). Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia hanya 15,3%.4 Adapun cakupan pemberian ASI eksklusif di Jawa Timur pada tahun 2004 adalah sebesar 40,59% dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 40,77%. Sedangkan cakupan pemeberian ASI di kota Malang pada tahun 2004 adalah sebesar 20,06% dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 61,91%.5 Angka ini masih jauh lebih randah dari target indikator Indonesia sehat 2010 yaitu 80% (Rikesda, 2010). Hasil penelitian dari 900 ibu yang berada disekitar jabotabek (1995) diperoleh fakta bahwa yang dapat memberikan asi secara eksklusif selama 4 bulan pertama kelahiran bayi hanya sekitar 5 %, padahal 95 % ibu-ibu menyusui bayinya. Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9 % ibu-ibu tidak pernah mendengar informasi tentang asi sedangkan 70,4 % ibu-ibu tidak pernah mendengar informasi tentang asi eksklusif (Utami Roesli,2001). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Briawan pada tahun 2004 diperoleh data bahwa faktor penghambat pemberian ASI Eksklusif adalah sebagian besar (51,6% ) ibu merasa khawatir bahwa ASI saja tidak cukup untuk bayi sehingga bayi kurang kenyang, bayi menjadi rewel dan pertumbuhan bayi terhambat. Dari hasil penelitian United Nation Child s Fund (UNICEF) dari tahun 2005 hingga 2011 didapati bayi indonesia yang mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama ialah sebanyak 32% dan didapati 50% anak diberikan ASI Eksklusif hingga usia 23 bulan. Tetapi persentase ini masih rendah bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Bangladesh didapati 43% anak diberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan dan 91% anak mendapat ASI hingga usia 23 bulan (UNICEF, 2011). 14 terendah yaitu sebesar 40,5% dari 19 Kota Kabupaten yang ada dan 69,2 % (Dinkes Provinsi Sumbar, 2008 dan Dinkes Kota Padang, 2009). Berdasarkan survey awal peneliti lakukan melalui hasil wawancara di kelurahan Payolansek tahun 2013 dari 6 kelurahan, Payolansek adalah salah satu kelurahan yang rendah pemberian ASI. Hasil pengecekan ASI di kelurahan tersebut sebanyak satu kali enam bulan. Jadi dalam satu tahun DI Kelurahan Payolansek melakukan pengecekan ASI sebanyak dua kali. Dari data keseluruhan pada bulan Februari didapatkan jumlah yang melahirkan sebanyak 100 bayi, dan pada Bulan Agustus jumlah yang melahirkan menurun yaitu sebanyak 64 bayi. Hal ini, karena masih rendahnya pengetahuan ibu tentang ASI itu sendiri. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap 10 oarang ibu yang mempunyai bayi didapatkan hasil dari wawancara tersebut hanya 4 dari orang ibu yang menyusui bayinya secara Eksklusif. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan pengetahuan ibu dengan dukungan keluarga dengan pemberian ASI (6-12 Bulan) Di Kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014. 2. Metodologi Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan dukungan keluarga dalam pemberian ASI DI kelurahan Payolansek Payakumbuh Timur dengan pendekatan cross sectional, dimana data menyangkut variabel bebas dan variabel terkait akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2005) Populasi dalam penelitian ini ibu-ibu yang mempunyai anak usia 6-12 bulan, di kelurahan payolansek sebanyak 64 orang. Sampel yang akan dijadikan dalam penelitian adalah kelompok ibu yang mempunyai bayi berusia 6 12 bulan di Kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat. Pengambilan sampel berdasarkan accidental sampling dimana yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria utamanya dan peneliti membatasi sampel menjadi 40. Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang pada tahun 2009 cakupan ASI eksklusifnya berada pada urutan ke-

3. Hasil dan Pembahasan Pengetahuan Ibu Tabel 1: DistrIbusi frekuensi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi (6-12bulan) Terhadap pemberian ASI pada bayi di Kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014 No Pengetahuan F % 1. Tinggi 11 27,5% 2. Rendah 29 72,5% Jumlah 40 100% Berdasarkan tabel 5.1 dari 40 orang responden didapatkan 29 orang (72,5%) Ibu pengetahuan rendah sedangkan 11 orang lagi (27,5%) yang mempunyai bayi 6-12 bulan Ibu berpengetahuan tinggi terhadap pemberian ASI. Dukungan Keluarga Tabel 2: DistrIbusi Frekuensi Dukungan Keluarga yang mempunyai Bayi (6-12 bulan) Dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014 No Dukungan Keluarga f % 1. Ada 25 62,5 % 2. Tidak ada 15 37,5 % Jumlah 40 100 % Berdasarkan Tabel 5.2 dari 40 orang responden didapatkan 15 orang (37,5%) Ibu tidak ada dukungan keluarga, sedangkan 25 orang lagi (62,5%) Ibu ada dukungan keluarga terhadap pemberian ASI.\ Pemberian ASI Tabel 3: DistrIbusi Frekuensi Pemberian ASI (6-12 bulan) Di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014 No ASI f % 1. ASI Eksklusif 19 47,5 % 2. ASI Non Eksklusif 21 52,5 % Jumlah 40 100 % Berdasarkan Tabel 5.3 dari 40 orang responden didapatkan 21 orang (52,5%) ASI non eksklusif, sedangkan 19 orang lagi (47,5%) Ibu memberikan ASI eksklusif Analisa Bivariat Tabel 4: Hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014 No Pengetahuan Asi Non Eksklusif ASI Eksklusif Total P- Value OR (95%) f % f % f % 1 Tinggi 1 9,1 % 10 90,9% 11 100% 0,002 22,222 2 Rendah 20 69% 9 31% 29 100% Jumlah 21 52,5% 19 47,5% 40 100% Berdasarkan tabel 5.4 dari 29 responden yang pengetahuan rendah asi non eksklusif 20 (69%) dan asi eksklusif 9 (31%), sedangkan dari 11 responden pengetahuan tinggi asi non eksklusif 1 (9,1%) dan asi eksklusif 10 (90,9%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh p-value = 0,002 (p< 0,05) maka Ha diterima artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014. Nilai odds-ratio diperoleh 22,222

Tabel 5: Hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014 No Dukungan keluarga Asi Non Eksklusif ASI Eksklusif Total P- Value OR ( 95%) f % f % f % 1 Ada 9 36 % 16 64% 25 100% 0,018 7,111 2 Tidak ada 12 80 % 3 20% 15 100% Jumlah 21 52,5% 19 47,5% 40 100% Berdasarkan tabel 5.5 dari 15 responden yang tidak ada dukungan keluarga asi non eksklusif 12 (80%) dan asi eksklusif 3 (20%), sedangkan dari 25 responden ada dukungan keluarga asi non eksklusif 9 (36%) dan asi eksklusif 16 (64%). Hasil uji statistik chi-square diperoleh p-value = 0,018 (p < 0,05) maka Ha diterima yang artinya ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat Tahun 2014. Nilai odds-ratio diperoleh 7,111 Pengetahuan ibu yang memiliki bayi ( 6-12 bulan) Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang responden di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat didapatkan 72,5 % yang pengetahuan rendah dan 27,5% pengetahuan tinggi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utaminingrum(2008) didapatkan hasil 74,2 % pengetahuan rendah dan hanya 11,2 % yang memiliki pengetahuan tinggi.menurut penelitian Widyah Setiowaty (2010) didapatkan hasil 53,3% pengetahuan rendah dan 46,7 % pengetahuan tinggi. Menurut penelitian Nurmaleni (2013) didapatkan hasil 69,7% pengetahuan rendah dan 30,3 % pengetahuan rendah. Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran, dan indra penglihatan (Notoatmodjo S, 2010:27). Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil pengguaan panca indranya dan berbeda dengan kepercayaan (beliefes), takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru (misinformation) (Soekanto, 2003, hlm. 8). Kurangnya pengetahuan responden tentang ASI ada hubungannya dengan pemberian ASI kepada bayinya, sesuai dengan teori Lawrence Green yang menyebutkan bahwa salah satu yang mempengaruhi prilaku seseorang adalah pengetahuan. Dimana pengetahuan ini adalah faktor predisposisi seseorang untuk bertindak, yang dalam hal ini adalah pemberian ASI. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Rahayuningsih (2005) yang dikutip dari Notoadmodjo bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang ASI seseorang mau memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Menurut pendapat peneliti bahwa pengetahuan Ibu yang rendah terhadap pemberian ASI didapatkan (72,5%). Karena ibu tersebut berfikir ASI saja tidak membuat anaknya kenyang oleh karena itu ibu bayi banyak memberikan makanan sebelum bayinya berumur 6 bulan. Hal tersebut di karenakan ibu rata-rata bekerja sebagai petani yang diketahui bahwa pekerjaan petani sewaktu panen memerlukan batas waktu dalam panen tersebut, dengan kesibukan begitu ibu terkadang memberikan anaknya ASI bantu (susu formula). Dukungan Keluarga Dengan pemberian ASI Hasil penelitian yang dilakukan terhadap (62,5%) yang ada dukungan keluarga dalam pemberian ASI. Penelitian ini juga sama dengan penelitian Santosa (2004) di kelurahan Padang Bulan kecamatan Medan Baru yang ada dukungan keluarga yaitu (54,8%) yang mendorong responden untuk memberikan ASI kepada bayinya. Menurut Nuraeni (2002) dukungan keluarga adalah positif terhadap pemberian ASI yaitu (55,7 %). Dukungan keluarga adalah dukungan untuk motivasi ibu memberikan ASI kepada bayi, memberikan dorongan psikologis kepada ibu dan mempersiapkan nutrisi yang seimbang kepada ibu (Watson dalam Friedman 1998). Dukungan keluarga merupakan faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI Eksklusif. Adanya dukungan keluarga terutama suami maka akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri atau motivasi ibu dalam menyusui (Roesly, 2004). Ibu menyusui membutuhkan dukungan dan pertolongan, baik ketika memulai maupun melanjutkan menyusui. Sebagai langkah awal mereka membutuhkan bantuan sejak hamil dan setelah melahirkan. Mereka membutuhkan pemberian ASI hingga 2 tahun, perawatan kesehatan maupun dukungan dari keluarga dan lingkungan (Proverawati, 2010).

Kurangnya pengetahuan responden tentang ASI ada hubungannya dengan pemberian ASI kepada bayinya, sesuai dengan teori Lawrence Green yang menyebutkan bahwa salah satu yang mempengaruhi prilaku seseorang adalah pengetahuan, dimana pengetahuan ini adalah faktor predisposisi seseorang untuk bertindak, yang dalam hal ini adalah pemberian ASI. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Rahayuningsih (2005) yang dikutip dari Notoadmodjo bahwa dengan pengetahuan yang baik tentang ASI seseorang mau memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Menurut pendapat peneliti di dapatkan (62,5%) orang ada dukungan keluarga dalam pemberian ASI. Dukungan keluarga sangat penting bagi ibu dalam pemberian ASI, Karena dukungan dari keluarga sangat berpengaruh besar dalam keberhasilan ASI. Karena Ibu tidak mungkin bisa mengurus bayinya sendiri tanpa bantuan keluarga seperti orang tua, saudara, dan terutama suami. Hubungan Pengetahuan dengan pemberian ASI Berdasakan hasil penelitian (72,5%) ibu berpengetahuan rendah Di Kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat tahun 2014. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nuraeni (2006) menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI. Menurut penelitian Kristin (2012) tingkat pengetahuan ibu rendah terhadap pemberian ASI yaitu (53,6%). Pengetahuan ibu tentang ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama. Sesudah umur enam bulan bayi baru memerlukan makanan pelengkap karena kebutuhan gizi bayi meningkat dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh ASI. Bila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan yang diproduksi 1 5 hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum ini mengandung banyak antibody, protein dan mineral serta vitamin A. (Notoadmodjo,2002). Menurut pendapat peneliti ada hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI. Pengetahuan ibu yang rendah akan mempengaruhi dalam keberhasilan ASI, contohnya saja ibu memberikan makanan dan cairan lain sewaktu anaknya belum cukup umur atau dibawah usia 6 bulan Hubungan Dukungan Keluarga dalam Pemberian ASI Berdasakan hasil penelitian (62,5%) yang ada dukungan keluarga di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat didapatkan hasil ada hubungan antara dukungan keluarga dan pengetahuan dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat tahun 2014. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nuraeni (2006) karena peneliti menunjukkan ada hubungan antara dukungan keluarga dan pengetahuan dengan pemberian ASI. Menyusui bukan semata-mata tanggung jawab ibu yang melahirkan bayinya saja. Menyusui merupakan bisa dikatakan sebagai hasil tim antara ibu-bayi-ayah dan lingkungan (keluarga). Sering kali kesulitan dalam menyusui biasanya terjadi dalam 10-14 hari pertama setelah persalinan. Payudara ibu mulai membengkak, puting susu lecet, bayi rewel dan tidak mau menyusui sering kali menyebabkan keputus-asaan dari ibu dan bisa berakibat proses menyusu dsi hentikan terlalu dini /cepat. Disilah peran suami dan keluarga di butuhkan oleh ibu bayi.di bawah ini di jelaskan penting peran ayah dan keluarga ibu (Anik Maryunani, 2012). Menurut pendapat peneliti ada hubungan dukungan keluarga dan pengetahuan. Dukungan keluarga sangat penting bagi perkembangan anak dan motivasi untuk ibu, karena tanpa bantuaan keluarga pemberian ASI belum tentu berhasil, terlebih ibu mendapatkan dukungan dari suami. 4. Kesimpulan dan Saran Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat tahun 2014 dengan p value =0,002. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI di kelurahan Payolansek Payakumbuh Barat tahun 2014 dengan p value =0,018 Kepada pihak puskemas untuk mengadakan penyuluhan kesehatan tentang pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI kepada bayi Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dan polindes di kelurahan Payolansek untuk memperoleh gambaran pemberian ASI terhadap pengetahuan dukungan keluarga. Sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut tentang pemberian ASI dengan pengetahuan dan dukungan keluarga. Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat menambah wawasan dalm pemberian ASI kepada anak dari seorang ibu, karena ASI dapat mempengaruhi pengetahuan ibu. Daftar Pustaka Arikunto, S.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Anwar Aznul. (2008). Faktor Menghambat Pemberian Asi Eksklusif. Jakarta : Rineka Cipta Coad, Jane dan Dunstall, Melvyn. (2006). Anatomi dan Fisiologi Untuk Bidan. Jakarta: EGC Cox, Sue. (2005). Breast Feeding With Confidence. Jakarta: Media Komputindo

Depkes RI. (2011). Banyak sekali manfaat Asi bagi bayi dan ibu. Jakarta : Depkes RI. Erni Suharti.(2012). Hubungan faktor pengetahuan sikap dan dukungan keluarga dengan prilaku kunjungan keposyandu pada ibu yang bekerja. Depok : FKM UI. Februhartanty, J. (2009). ASI dari ayah untuk ibu dan bayi. Jakarta: Semesta Media Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika Idrus, Dwiana Ocvyanti. (2009). Panduan Menyusui. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Indriati,MT. (2008). Asi susu formula dan makanan bayi. Yogyakarta: Elmatera publishing Kodrat, L. (2010). Dahsyatnya asi dan laktasi untuk kecerdasan buah hati anda. Yogyakarta: Media baca Maryunani anik. (2012). Inisiasi menyusu dini, Asi ekslusif dan manajemen laktasi. Jakarta : TIM Myles. (2009). Bahan Ajar Bidan. Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. (2007). promosi kesehatan dan ilmu prilaku. Jakarta : Rineka cipta. Notoatmodjo, S. (1997). Ilmu kesehatan masyarakat.prinsip-prinsip dasar. Jakarta : Rineka cipta Notoatmodjo, S. (2010). pengetahuan ibu yang memiliki bayi6-12 bulan,jakarta : Rineka cipta Roesli,U.(2008). Inisiasi menyusi dini plus Asi ekslusif. Jakarta : Pustaka bunda Roesli, U. (2009). Seri 1 mengenal asi ekslusif. Jakarta : Trubus agriwidia Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R& D ). Bandung : Alfabeta. Sunardi. (2008). Ayah, beri aku asi. Solo: Aqwamedika. Supriyadi, Retno Wahab, dkk. (2009). Kiat Sukses Menyusui. Jakarta : Aspirasi Pemuda Suririnah.( 2009). Panduan Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Very(2008).Http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/defa ult/files/very skripsi_ p40-p52.pdf.tgl 12 mei 2012