K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

dokumen-dokumen yang mirip
K159 Konvensi Rehabilitasi Vokasional dan Lapangan Kerja (Difabel), 1990

K131. Konvensi Penetapan Upah Minimum, 1970

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K171 Konvensi Kerja Malam, 1990

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KONVENSI MENGENAI PENGUPAHAN BAGI LAKI-LAKI DAN WANITA UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONVENSI MENGENAI DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

K155 Konvensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 1981

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

K98 BERLAKUNYA DASAR-DASAR DARI HAK UNTUK BERORGANISASI DAN UNTUK BERUNDING BERSAMA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 83 TAHUN 1998

KONVENSI NO. 138 MENGENAI USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

KONVENSI MENGENAI PENERAPAN PRINSIP PRINSIP HAK UNTUK BERORGANISASI DAN BERUNDING BERSAMA

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K19 PERLAKUKAN YANG SAMA BAGI PEKERJA NASIONAL DAN ASING DALAM HAL TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

KONVENSI KETENAKERJAAN INTERNASIONAL KONVENSI 182 MENGENAI PELARANGAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Konvensi 183 Tahun 2000 KONVENSI TENTANG REVISI TERHADAP KONVENSI TENTANG PERLINDUNGAN MATERNITAS (REVISI), 1952

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Komponen Kebutuhan Hidup Layak

KONVENSI NOMOR 81 MENGENAI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1999 TENTANG

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K14. Konvensi Istirahat Mingguan (Industri), 1921

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

KONPENSI 106 MENGENAI ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR-KANTOR KONPERENSI UMUM ORGANISASI PERBURUHAN INTERNASIONAL

Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

K181 Konvensi tentang Penyalur Tenaga Kerja Swasta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K120 HYGIENE DALAM PERNIAGAAN DAN KANTOR-KANTOR

KONVENSI MENGENAI USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

KONVENSI-KONVENSI ILO TENTANG KESETARAAN GENDER DI DUNIA KERJA

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI ILO NO. 138 MENGENAI

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

K185 PERUBAHAN DOKUMEN IDENTITAS PELAUT, 2003

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1961 TENTANG PERSETUJUAN ATAS TIGA KONVENSI JENEWA TAHUN 1958 MENGENAI HUKUM LAUT

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1961 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bentuk: UNDANG-UNDANG. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 3 TAHUN 1961 (3/1961) Tanggal: 25 PEBRUARI 1961 (JAKARTA)

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

K176. Tahun 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan di Tambang

CONVENTION INTERNATIONALE

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA 1

K29 KERJA PAKSA ATAU WAJIB KERJA

KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN MARITIM, 1979 (Hamburg, 27 April 1979)

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Organisasi Perburuhan Internasional

DEKLARASI HAK ANAK-ANAK. Mukadimah

MULAI BERLAKU : 3 September 1981, sesuai dengan Pasal 27 (1)

K89 Konvensi tentang Kerja Malam bagi Wanita yang dipekerjakan di Industri. (Hasil Revisi tahun 1948)

R121. Rekomendasi Jaminan Kecelakaan Kerja, 1964 (No. 121)

1. Asal muasal dan standar

KOVENAN INTERNASIONAL HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA

KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1 MUKADIMAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

PROTOKOL OPSIONAL PERTAMA PADA KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK SIPIL DAN POLITIK 1

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

PROTOKOL OPSIONAL PADA KONVENSI TENTANG HAK ANAK TENTANG KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

Transkripsi:

K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

2 K-156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Konvensi mengenai Kesempatan Setara dan Perlakuan Setara bagi Pekerja Laki-laki dan Perempuan: Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga (Catatan: Tanggal berlaku:11:08:1983) Konvensi:C156 Tempat: Jenewa Sesi Sidang: 67 Tanggal adopsi: 23:06:1981 Klasifikasi pokok bahasan: Kesetaraan Kesempatan dan Perlakuan Klasifikasi pokok bahasan: Perempuan Pokok: Kesetaraan Kesempatan dan Perlakuan Sidang Umum Organisasi Perburuhan Internasional, Setelah disidangkan di Jenewa oleh Badan Pimpinan Kantor Organisasi Perburuhan Internasional, dan setelah mengadakan sidangnya yang kelima puluh empat pada tanggal 3 Juni 1972, dan Memperhatikan Deklarasi Philadelphia mengenai Tujuan dan Maksud Organisasi Perburuhan Internasional yang mengakui bahwa seluruh manusia, tanpa memandang ras, kepercayaan atau jenis kelamin, berhak mengupayakan kesejahteraan materi dan pengembangan spiritual dalam kondisi bebas dan bermartabat, keamanan ekonomi dan kesetaraan kesempatan, dan Memperhatikan ketentuan-ketentuan Deklarasi Kesetaraan Kesempatan dan Perlakuan bagi Pekerja Perempuan serta resolusi mengenai rencana aksi untuk meningkatkan kesetaraan kesempatan perempuan dan perlakuan bagi pekerja perempuan, yang diterima oleh Sidang Perburuhan Internasional pada tahun 1975, dan Memperhatikan ketentuan-ketentuan Konvensi dan Rekomendasi Perburuhan Internasional yang ditujukan untuk memastikan 3

K-156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 kesetaraan kesempatan dan perlakuan bagi pekerja laki-laki dan perempuan, yaitu Konvensi dan Rekomendasi Pengupahan yang Setara, 1951, Konvensi dan Rekomendasi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958 dan Bagian VIII Rekomendasi Pembangunan Sumber Daya Manusia, 1975, dan Mengingat bahwa Konvensi Diskriminasi (Pekerjaan dan Jabatan), 1958, tidak secara tersurat mengatur pembedaan-pembedaan yang dibuat atas dasar tanggung jawab keluarga, dan menimbang bahwa diperlukan standar-standar pelengkap mengenai hal ini, dan Memperhatikan ketentuan-ketentuan Rekomendasi Hubungan Kerja (Perempuan dengan Tanggung Jawab Keluarga), 1965, dan menimbang perubahan-perubahan yang terjadi sejak diterimanya rekomendasi tersebut, dan Memperhatikan bahwa instrumen-instrumen tentang kesetaraan kesempatan dan perlakuan bagi laki-laki dan perempuan juga telah diterima oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa serta badan-badan khusus lain, dan mengingat, khususnya, ayat empat belas Mukadimah Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, 1979, yang dimaksudkan agar Negara-Negara Anggota menyadari bahwa dibutuhkan perubahan peran tradisional kaum laki-laki maupun peran tradisional kaum perempuan dalam masyarakat dan dalam keluarga untuk mencapai kesetaraan penuh antara laki-laki dan perempuan, dan Mengakui bahwa masalah-masalah pekerja dengan tanggung jawab keluarga merupakan aspek dari isu-isu lebih luas mengenai keluarga dan masyarakat yang harus diperhitungkan dalam kebijakankebijakan nasional, dan Mengakui adanya kebutuhan untuk menciptakan kesetaran kesempatan dan perlakuan yang efektif antara pekerja laki-laki dan perempuan dengan tanggung jawab keluarga dan antara pekerja seperti itu dengan pekerja lainnya, dan Menimbang bahwa banyak masalah yang dihadapi seluruh pekerja akan lebih lebih buruk keadaannya bagi pekerja dengan tanggung jawab keluarga dan mengenali kebutuhan untuk memperbaiki kondisi pekerja yang disebut belakangan tadi dengan tindakantindakan yang merespon kebutuhan khusus mereka dan dengan tindakan yang dirancang untuk memperbaiki kondisi pekerja pada umumnya, dan 4

Setelah menerima beberapa usul tertentu mengenai kesetaraan kesempatan dan perlakuan bagi pekerja laki-laki dan perempuan: pekerja dengan tanggung jawab keluarga,yang menjadi agenda sidang butir kelima, dan Setelah menetapkan bahwa usul-usul ini harus berbentuk Konvensi Internasional, Menerima pada tanggal dua puluh tiga Juni tahun seribu sembilan ratus delapan puluh satu Konvensi di bawah ini, yang dapat disebut sebagai Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981: Pasal 1 1. Konvensi ini berlaku bagi pekerja laki-laki dan perempuan dengan tanggung jawab atas anak-anak mereka yang belum dewasa, di mana tanggung jawab seperti itu membatasi mereka untuk mempersiapkan, memasuki, berperan serta di dalam atau maju dalam kegiatan ekonomi. 2. Ketentuan-ketentuan Konvensi ini juga berlaku bagi pekerja laki-laki dan perempuan dengan tanggung jawab atas anggota keluarga langsung lainnya yang jelas membutuhkan perawatan atau dukungan mereka, di mana tanggung jawab seperti itu membatasi mereka untuk mempersiapkan, memasuki, berperan serta di dalam atau maju dalam kegiatan ekonomi. 3. Untuk maksud Konvensi ini, istilah anak yang belum dewasa dan anggota keluarga langsung lainnya yang jelas membutuhkan perawatan atau dukungan mereka didefinisikan di tiap negara dengan satu dari cara-cara yang disebutkan dalam Pasal 9 Konvensi ini. 4. Pekerja yang dicakup sebagaimana dimaksud oleh ayat 1 dan 2 Pasal ini selanjutnya disebut sebagai pekerja dengan tanggung jawab keluarga. Pasal 2 Konvensi ini berlaku untuk seluruh cabang kegiatan ekonomi dan seluruh kategori pekerja. 5

K-156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pasal 3 1. Dengan tujuan untuk menciptakan kesetaraan kesempatan dan perlakuan yang efektif bagi pekerja laki-laki dan perempuan, setiap Negara Anggota wajib merumuskan kebijakan nasional dengan tujuan memungkinkan orang-orang dengan tanggung jawab keluarga yang terlibat atau ingin terlibat dalam pekerjaan untuk menggunakan hak mereka melakukan hal tersebut tanpa didiskriminasikan dan, sejauh memungkinkan, tanpa ada konflik antara pekerjaan dan tanggung jawab mereka. 2. Yang dimaksudkan dalam ayat 1 Pasal ini, istilah diskriminasi berarti diskriminasi dalam pekerjan dan jabatan sebagaimana didefinisikan oleh Pasal 1 dan 5 Konvensi Diskriminasi (Pekerjan dan Jabatan), 1958. Pasal 4 Dengan tujuan untuk menciptakan kesetaran kesempatan dan perlakuan yang efektif antara pekerja laki-laki dan perempuan, semua tindakan yang sesuai dengan kondisi dan kemungkinan nasional harus diambil (a) (b) untuk memungkinkan pekerja dengan tanggung jawab keluarga melaksanakan hak kebebasan mereka memilih pekerjaan. mempertimbangkan kebutuhan mereka dari segi dan dalam kondisi hubungan kerja dan dalam jaminan sosial. Pasal 5 Segala tindakan lebih lanjut yang sesuai dengan kondisi dan kemungkinan nasional harus diambil untuk -- (a) (b) mempertimbangkan kebutuhan pekerja dengan tanggung jawab keluarga dalam perencanaan masyarakat; dan untuk membangun atau meningkatkan sarana pelayanan masyarakat, baik yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta, seperti tempat penitipan anak dan layanan keluarga dan fasilitas-fasilitas. 6

Pasal 6 Otoritas dan badan-badan yang berkompeten di setiap negara harus mengambil tindakan-tindakan yang sesuai untuk meningkatkan informasi dan pendidikan yang mendorong pemahaman lebih luas oleh masyarakat tentang asas kesetaraan dan perlakuan bagi pekerja laki-laki dan perempuan dan masalah-masalah pekerja dengan tanggung jawab keluarga, maupun iklim pendapat yang kondusif untuk mengatasi masalah-masalah ini. Pasal 7 Segenap tindakan yang sesuai dengan kondisi dan kemungkinan nasional, termasuk langkah-langkah di bidang bimbingan dan pelatihan vokasional/kejuruan, harus diambil untuk memungkinkan pekerja dengan tanggung jawab keluarga menjadi bagian dan tetap terintegrasi dalam angkatan kerja, serta kembali memasuki angkatan kerja setelah cuti karena tanggung jawab tersebut. Pasal 8 Tanggung jawab keluarga tidak boleh menjadi alasan sahih untuk pemutuskan hubungan kerja. Pasal 9 Ketentuan-ketentuan Konvensi ini dapat diterapkan dengan perundangan atau peraturan, perjanjian kerja bersama, peraturan kerja, kesepakatan arbitrasi, keputusan pengadilan atau kombinasi metoda-metoda ini, atau dengan cara lain yang konsisten dengan praktek nasional yang sesuai, dengan pertimbangan atas kondisikondisi nasional. Pasal 10 1. Ketentuan-ketentuan Konvensi ini dapat diterapkan secara bertahap bilamana diperlukan, dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi nasional: dengan syarat bahwa langkah-langkah implementasi seperti itu harus berlaku dalam segala kasus bagi seluruh pekerja yang dicakup oleh Pasal 1, ayat 1. 7

K-156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 2. Setiap Negara Anggota yang meratifikasi Konvensi ini harus menyatakan dalam laporan pertama mengenai penerapan Konvensi ini yang diserahkan sesuai Pasal 22 Konstitusi Organisasi Perburuhan Internasional dalam hal apa, bila ada, negara anggota bersangkutan berniat memanfaatkan kemudahan yang diatur dalam ayat 1 Pasal ini, dan dalam laporan-laporan selanjutnya harus menyatakan sejauh mana Konvensi ini, dari hal tersebut, telah atau direncanakan akan dilaksanakan. Pasal 11 Organisasi-organisasi Pengusaha dan Pekerja harus memiliki hak berpartisipasi, dengan cara yang sesuai dengan kondisi dan praktek nasional, dalam menyusun dan merapkan langkah-langkah yang dirancang untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan Konvensi ini. Pasal 12 Surat ratifikasi resmi Konvensi ini harus disampaikan kepada Direktur Jenderal Kantor Perburuhan Internasional untuk didaftarkan. Pasal 13 1. Pasal ini hanya akan mengikat Anggota Organisasi Perburuhan Internasional yang ratifikasinya telah didaftarkan pada Direktur Jenderal. 2. Konvensi ini akan berlaku dua belas bulan sesudah tanggal ratifikasi oleh dua Anggota didaftarkan pada Direktur Jenderal. 3. Selanjutnya Konvensi ini akan berlaku untuk tiap-tiap Anggota dua belas bulan sesudah tanggal ratifikasi Anggota tersebut didaftarkan. Pasal 14 1. Anggota yang telah meratifikasi Konvensi ini, setelah lewat waktu sepuluh tahun terhitung dari tanggal Konvensi ini pertama kali berlaku, dapat membatalkannya dengan menyampaikan keterangan kepada Direktur Jenderal Kantor Perburuhan 8

Internasional untuk didaftarkan. Pembatalan demikian baru berlaku satu tahun sesudah tanggal pendaftarannya. 2. Setiap Anggota yang telah meratifikasi Konvensi ini dan tidak menggunakan hak pembataan menurut ketentuan yang tercantum pada Pasal ini dalam tahun berikutnya setelah lewat sepuluh tahun seperti termaksud pada ayat 1, akan terikat untuk sepuluh tahun lagi dan sesudah itu dapat membatalkan Konvensi ini pada waktu berakhirnya tiap-tiap masa sepuluh tahun menurut ketentuan yang tercantum pada Pasal ini. Pasal 15 1. Direktur Jenderal Kantor Perburuhan Internasional harus memberitahukan kepada segenap negara Anggota Organisasi Perburuhan Internasional tentang pendaftaran semua ratifikasi, keterangan dan pembatalan yang disampaikan kepadanya oleh negara Anggota Organisasi. 2. Pada waktu memberitahukan kepada negara Anggota Organisasi tentang pendaftaran dan ratifikasi kedua yang disampaikan kepadanya, Direktur Jenderal harus memperingatkan negara anggota Organisasi tanggal mulai berlakunya Konvensi ini. Pasal 16 Direktur Jenderal Kantor Perburuhan Internasional harus menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa untuk mendaftarkan, sesuai dengan Pasal 102 dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, hal ikhwal mengenai semua ratifikasi keterangan dan pembatalan yang didaftarkannya menurut ketentuan Pasal-pasal tersebut di atas. Pasal 17 Pada waktu-waktu yang dipandang perlu Badan Pimpinan Kantor Perburuhan Internasional menyerahkan laporan mengenai pelaksanaan Konvensi ini pada Sidang Umum dan memeriksa apakah soal peninjauan kembali Konvensi ini seluruhnya atau sebagian perlu ditempatkan dalam agenda Sidang. 9

K-156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pasal 18 1. Jika Sidang menerima Konvensi baru yang mengubah sebagian atau seluruh Konvensi ini, kecuali Konvensi baru tersebut menentukan lain, maka (a) dengan menyimpang dari ketentuan Pasal 9, ratifikasi Konvensi baru oleh negara Anggota berarti pembatalan Konvensi ini pada saat itu juga karena hukum, jika dan pada waktu Konvesi baru itu mulai berlaku; (b) mulai pada tanggal Konvensi baru berlaku, Konvensi ini tidak dapat diratifikasi lagi oleh negara Anggota. 2. Bagaimana juga Konvensi ini akan tetap berlaku dalam bentuk dan isi yang asli bagi negara Anggota yang telah meratifikasinya, tetapi belum meratifikasi Konvensi baru. Pasal 19 Naskah Konvensi ini dalam Bahasa Inggris dan Perancis kedua-duanya adalah resmi. 10