BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN O 1 X O 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN. Nana Sudjana dan Ibrahim (16:2001) mengemukakan mengenai makna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi berdasarkan gejala yang muncul pada kondisi tetentu, dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Pembelajaran model pembelajaran PQ4R adalah model rangkaian kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan model penelitian pengembangan yang dipilih adalah model penelitian dan pengembangan pendidikan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983: 772). Menurut Borg dan Gall rangkaian langkah-langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara siklik, dan setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk pendidikan yang baru. Alasan lain penggunaan pendekatan penelitian dan pengembangan karena dipandang tepat untuk mengembangkan model pembelajaran yang tujuannya tidak sekedar menemukan profil implementasi atau praktik-praktik pembelajaran, namun lebih dari itu, yaitu mengembangkan model pembelajaran yang efektif dan mudah dalam penerapannya, sesuai kondisi dan kebutuhan nyata di sekolah. Penelitian dan pengembangan juga memiliki keunggulan, terutama jika dilihat dari prosedur kerjanya yang sangat memperhatikan kebutuhan dan situasi nyata di sekolah dan bersifat sistematik. Ahmad Zaki Ramdani Farid, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran e-learning... Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

40 B. Tahap Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Sugiyono, 2011:298) terdiri dari 10 (sepuluh) langkah : 1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan. 2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau expert judgement. 3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. 4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3 sekolah menggunakan 6-10 subjek ahli. Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis data. 5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saransaran dari hasil uji lapangan awal. 6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30-80 subjek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran. 7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.

41 8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. 9. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan. 10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan kontrol kualitas. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat juga dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan 5 langkah utama: 1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan 2. Mengembangkan produk awal 3. Validasi ahli dan revisi 4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk 5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir Dalam penelitian R&D diperbolehkan meneliti sampai pada tahap uji coba terbatas saja. Oleh karenanya penelitian pengembangan media pembelajaran e-learning berbasis blog untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai dasar-dasar mikrokontroler ini menggunakan prosedur dalam tiga tahap sebagai penyederhanaan dari tahapan yang telah dijelaskan sebelumnya dan sesuai dengan batasan masalah, adalah sebagai berikut :

42 1. Tahap Studi Pendahuluan; merupakan tahap awal, dimana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan penggunaan media berbasis blog, b. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan erat dengan pembelajaran dengan penggunaan media berbasis blog, c. Melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sarana, dan fasilitas pembelajaran yang mendukung. 2. Tahap Studi Pengembangan, kegiatan yang dilakukan pada tahap kedua ini adalah meliputi: a. Perencanaan media, Langkah ini ditujukan untuk merencanakan produk yang akan dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh dari studi pendahuluan. Pada langkah ini dihasilkan rancangan produk yang akan dibuat dengan konsep-konsep dan isi yang disesuaikan dengan landasan pemikiran dan keilmuan hasil dari studi pendahuluan. b. Pengembangan draft awal, Langkah ini meliputi pengembangan produk yang mengacu pada rancangan yang telah ditentukan sebelumnya pada tahap perencanaan media.

43 c. Uji Kelayakan Media Uji kelayakan atau validasi merupakan tahap lanjutan untuk menilai apakah produk yang telah dibuat efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada. Validasi dilaksanakan dengan cara mendatangkan para ahli atau pakar yang kompeten dibidang yang terkait dengan produk yang akan dibuat. Hasil dari uji kelayakan ini akan menentukan apakah produk layak atau tidak untuk digunakan. d. Evaluasi dan perbaikan. Pada tahap ini, dilaksanakan evaluasi berdasarkan hasil dari uji kelayakan produk. Eavaluasi ini berguna untuk mengetahui kekurangan dari produk yang telah dibuat sehingga dapat dilakukan perbaikan terhadap produk tersebut sesuai dengan kritik dan saran dari para ahli atau pakar. 3. Tahap Evaluasi, pada tahap ini dilakukan: a. Pretest, Tes awal yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum produk yang baru diterapkan. b. Implementasi produk, Implementasi dari produk yang telah dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran.

44 c. Post test Tes akhir yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah produk baru digunakan. d. Perolehan produk final. Produk akhir yang dihasilkan dari tahap-tahap diatas yang akan menentukan efektifitas produk yang dibuat pada pembelajaran Menerapkan dasar-dasar elektronika. Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 adalah tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan pada penelitian R&D. 1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN STUDI LITERATUR Studi Lapangan tentang bentuk Pembelajaran Dasar Elektronika yang terjadi Deskripsi dan analisis Temuan (Model Faktual) 1. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN Evaluasi dan Perbaikan Uji Kelayakan Media Temuan Draft Desain media pem. e-learning berbasis blog Penyusunan perangkat media pem. e-learning berbasis blog 3. TAHAP EVALUASI Produk Final 1. Pre test 2. Implementasi 3. Post test Gambar 3.1 Tahapan Study Penelitian Riset and Development (Sugiyono, 2011:316 dengan modifikasi)

45 Tidak START Valid Dibuang Ya Studi Pendahuluan Uji Perbaiki Studi Lapangan melalui observasi dan wawancara Ya Reliabel Tidak Analisis Kebutuhan Media berdasarkan temuan studi lapangan Uji Tingkat Kesukaran dan daya pembeda Ditemukan draf media e- learning Ya Tidak Tes Awal/ Pretest Uji Normalitas Membuat Rumusan masalah Membuat Tujuan Data Normal Ya Tidak Perbaiki Membuat Hipotesis Implementasi Produk Studi Pengembangan Test Akhir/ Postest Distribusi Angket Perencanaan Media Uji Gain Pengembangan Draf Awal/ Produk Uji Hipotesis Validasi rancangan, isi dan Media Oleh Pakar H 1 diterima Tidak Produk Tidak efektif Evaluasi dan revisi hasil uji validasi Produk yang dibuat efektif Ya Analisis dan Pembahasan Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan daya pembeda Kesimpulan Pembuatan draf laporan END Gambar 3.2. Flowchart Penelitian Keseluruhan

46 Produk yang akan dihasilkan dari penelitian ini adalah media pembelajaran e-learning berbasis blog yang telah diuji kelayakannya. Pada uji kelayakan, rancangan blog dikonsultasikan kepada pakar dibidang komunikasi dan isi dari blog tersebut dikonsultasikan kepada pakar meteri yang sesuai dengan isi materi yang terdapat pada media blog. Pada penelitian ini, keseluruhan proses dilakukan pada satu sampel penelitan, yaitu 1 kelas eksperimen saja. Pada tahap evaluasi, subjek penelitian diberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran e- learning berbasis blog. Subjek ini diberikan pretest dan posttest untuk mengetahui seberapa pengaruh perlakuan (treatment) terhadap hasil pemahaman siswa mengenai dasar-dasar elektronika. Tabel. 3.1. Desain Penelitian Tahap Evaluasi Kelompok Pre Test Treatment Post Test Eksperimen O1 X O2 Keterangan : O X = Pre Test dan Post Test = Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Blog C. Uji Coba Produk Ujicoba Produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan. Tahap ini dilakukan setelah rancangan produk selesai. Ujicoba Produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak yang dilihat dari kesesuaian dengan pengguna untuk menyelesaikan masalah pembelajaran. Ujicoba, untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.

47 Produk yang baik memenuhi 2 kriteria: kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Ujicoba dilakukan 2 kali: (1) Uji-ahli (2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; Dengan uji coba kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris. D. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 7 Baleendah Kabupaten Bandung, sebagai lokasi pengembangan media pembelajaran e-learning berbasis blog dan diuji coba secara terbatas. Subjek utama dalam penelitian pengembangan media pembelajaran e- learning berbasis blog ini adalah siswa kelas X SMK dengan program keahlian Teknik Audio Video semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 di SMK Negeri 7 Baleendah, wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Adapun secara lebih rinci seperti terdapat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2. Subjek Penelitian Tahapan Uji coba Awal, Uji Ahli Utama, Kelompok kecil Jumlah sampel Karateristik sampel 3 orang Tenaga ahli: bidang studi, perancangan, multi media. 35orang Pemakai produk: siswa, jumlah terbatas Proses, Orientasi, dan Hasil Uji Coba Kualitatif (Expert Judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kesesuaian substasi, metodologi, ketepatan media. Kesesuaian produk dengan pemakai

48 E. Instrumen Penelitian Sugiono (2011: 102) menyatakan bahwa Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. 1. Jenis Instrument Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi yang mengarah pada dua aspek, yaitu : 1) Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program, keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi, penggunaan suara musik sebagai ilustrasi. 2) Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kecukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik. b. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran elektronika dasar dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis blog.

49 c. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis blog. 2. Uji Coba Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997 : 160) bahwa : Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Cara mendapatkan alat ukur pengumpulan data memiliki derajat kesahihan tinggi, maka dilakukan uji validitas. Pengertian validitas dikemukakan oleh Sugiono (2011 : 267) : Validitas (kesahihan) merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Untuk menguji validitas tiap butir tes, maka skor-skor pada butir (X), dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson yaitu : r XY = n( XY) ( X). ( Y) n. X 2 X 2. n. Y 2 Y 2 (Sumber : Arikunto, 1997 : 162) Dimana : r xy = Koefisien korelasi

50 X Y X Y n = Skor tiap item dari setiap responden = Skor total seluruh item dari setiap responden = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden = Jumlah responden uji coba Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf uji signifikansi korelasi untuk mengetahui signifikansi hubungan dengan menggunakan rumus distribusi t hitung, yaitu : r n 2 t itu 捲 g = 1 r 2 (Sumber : Arikunto, 1997 : 283) Dimana : r n = Koefisien korelasi = Jumlah responden yang diujicoba Uji validitas dikenakan pada setiap item tes, sehingga perhitungannya merupakan setiap item yang disebut analisis item. Validitas item akan terbukti jika t hitung > t tabel, dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika t hitung < t tabel, maka item soal tidak valid. b. Uji Reliabilitas Agar penelitian dimaksudkan dapat mengungkapkan data diperlakukan dan dapat dipercaya, maka instrumen penelitian digunakan harus diuji reliabilitasnya. Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (1997

51 : 201) adalah Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan tes. Dari pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukur, artinya alat ukur tersebut digunakan untuk memberikan hasil ukur sama. Pengujian reliabilitas uji coba instrumen penelitian menggunakan rumus K - R20 dari Kuder Richardson ditulis dalam rumus : r 11 = k k 1 V t V t pq (Sumber : Arikunto, 1997 : 182) Dimana ; r 11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan p q pq k = Proporsi subyek menjawab item dengan benar = 1 p = Jumlah hasil perkalian antara p dan q = Jumlah item instrumen V t = Varian Total berikut ini: Harga standar deviasi (S 2 ) dihitung dengan menggunakan rumus V t = Y 2 N Y 2 N (Sumber : Arikunto, 1997 : 178)

52 Dimana : V t = Varians Total ( X) 2 = Kuadrat skor seluruh jawaban responden dari setiap item X 2 = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item N = Banyaknya responden Kemudian hasil r dikonsultasikan dengan rumus t hitung, sebagai berikut r n 2 t itung = 1 r 2 (Sumber : Arikunto, 1997 : 283) Kemudian, t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan dk = n-2. Adapun penafsiran dari harga t hitung dan t tabel, Jika t hitung > t tabel maka instrumen tersebut reliabel, sedangkan jika t hitung < t tabel maka instrumen tersebut tidak reliabel. c. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus : P = B J s (Sumber : Arikunto, 1997 : 208)

53 Dimana : P B J s = Indeks kesukaran = Total responden yang menjawab soal dengan benar = Jumlah seluruh responden Menurut Suharsimi Arikunto (1997 : 213) indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti Tabel 3.3. Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi 1. 0,70 P 1,00 Mudah 2. 0,30 P < 0,70 Sedang 3. 0,00 P < 0,30 Sukar (Sumber : Arikunto, 1997 : 213) d. Uji Daya Pembeda Daya pembeda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara jawaban kelompok atas dan kelompok bawah, sesuai dengan dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997 : 215) Daya pembeda soal adalah suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda dapat diketahui dengan menggunakan rumus : D = B A J A B B J A = P A P B (Sumber : Arikunto, 1997 : 217)

54 Dimana : D J A J B B A B B P A P A = Indeks daya pembeda = Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah = Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal benar = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal benar = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Indeks diskriminasi ideal adalah sebesar mungkin mendekati angka 1. Sedangkan indeks diskriminasi sekitar 0 menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai daya diskriminasi rendah sedangkan harga d negatif menunjukkan bahwa item tersebut tidak ada gunanya sama sekali. Pada tabel 3.4. dibawah ini menunjukkan tabel klasifikasi daya pembeda. Tabel. 3.4. Tabel klasifikasi daya pembeda No. Rentang Nilai D Klasifikasi 1. D < 0 Tidak Baik (Dibuang) 2. 0,00 D < 0,20 Jelek 3. 0,20 D < 0,40 Cukup 4. 0,40 D < 0,70 Baik 5 0,70 D 1,00 Baik sekali (Sumber : Arikunto, 1997 : 219) F. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan tersebut mengarah pada dua aspek, yaitu :

55 1. Aspek Media, meliputi: kejelasan petunjuk penggunaan program, keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi yang menarik, komposisi warna, pemakaian suara narasi, penggunaan suara musik sebagai ilustrasi. 2. Aspek instruksional seperti misalnya: standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran Memperkenalkan Dasar-Dasar Elektronika, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan siswa dan guru terhadap media pembelajaran e-learning berbasis blog. 2. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran Memperkenalkan Dasar-Dasar Elektronika dengan menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis blog. 3. Tes, dipergunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis blog.

56 G. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan. Analisis data ini mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, diagram, atau grafik. Data akan dianalisis secara deskriptif maupun dalam bentuk perhitungan statistik. Dalam penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual. Data yang diperoleh melalui angket dan observasi akan diuraikan secara deskriptif naratif. Analisis ini digunakan untuk megolah data yang diperoleh dari angket berupa deskriptif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut : pe 㐴 sentase = Keterangan : = jumlah Σ (jawaban x bobot tiap pilian) n x bobot tertinggi x 100 % n = jumlah seluruh item angket Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan sebagai berikut. Tabel 3.5. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 4 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi 75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi 65% - 74% Cukup Direvisi 55% - 64% Kurang Direvisi 0 54% Sangat Kurang Direvisi (Sumber : Sudjana:2005)

57 Sedangkan data evaluatif, merupakan hasil dari pemberian instrument berupa pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest sesudah diberi perlakuan media pembelajaran e-learning berbasis blog. 1. Uji Normalitas Uji normalitas distribusi data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik dan jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik atau Rank Spearman. Berikut adalah langkah-langkah uji normalitas data dengan Chi kuadrat adalah sebagai berikut : a. Merangkum data seluruh variable yang akan diuji normalitasnya. b. Tentukan banyak interval kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n (Sumber : Sudjana, 2005 : 47) dalam hal ini jumlah kelas intervalnya = 6, karena luas kurva normal dibagi enam, yang masing-masing luasnya adalah : 2,7%; 13,34%; 33,96%; 33,96%; 13,34%; 2,7% c. Hitung rentang skor (r) : r = skor maksimum skor minimum (Sumber: Sudjana, 2005 : 91) d. Kemudian tentukan panjang interval kelas : P = r k (Sumber: Sudjana, 2005 : 47)

58 e. Menyusun dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tebel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat. f. Menghitung frekuensi yang diharapkan (f h ), dengan mengalikan persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel. g. Hitung Chi Kuadrat : χ 2 = f o f 2 (Sumber : Sugiyono, 2011 : 174 ) f Dimana F t adalah frekuensi pengamatan. h. Jika χ 2 hitung < χ 2 tabel pada taraf kepercayaan 99 % dengan dk = k 3, maka data berdistribusi normal. Apabila hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka analisis data selanjutnya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik dengan uji koefisien korelasi menggunakan rumus korelasi product moment dan uji linieritas regresi menggunakan uji linieritas regresi sederhana. Sedangkan jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik non parametrik menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi rank spearman.

59 2. Uji Gain Pengolahan data dilakukan menggunakan software microsoft excel dan perhitungan manual, dengan rumus sebagai berikut : Uji Gain Gain = Skor Post Test Skor Pre Test Skor Maksimal Ideal Skor Pre Test X 100% Kriteria perolehan skor gain ternormalisasi dapat dilihat paa table dibawah ini: Tabel 3.6 Kategori Perolehan Skor Batasan g > 0,7 Kategori Tinggi 0,3 g 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah (Hake,1999) 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 1 = Terdapat efektifitas dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran e-learning

60 berbasis blog pada mata diklat menerapkan dasardasar elektronika. H 0 = Tidak terdapat efektifitas dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran e-learning berbasis blog pada mata diklat menerapkan dasardasar elektronika. Uji pihak kanan dilakukan apabila : Ha berbunyi lebih besar atau sama dengan ( ) dan H 0 Berbunyi lebih kecil (<). Z = x µ 0 s / n Keterangan : Z = Nilai Z hitung (Sumber : Sudjana, 2005: 226) x = Nilai data yang diperoleh µ 0 = Nilai yang dihipotesiskan s n = Simpangan Baku = Jumlah Sampel