PSN 05-2006 PSN. Pedoman Standardisasi Nasional. Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI. Badan Standardisasi Nasional



dokumen-dokumen yang mirip
Pengelolaan panitia teknis perumusan Standar Nasional Indonesia

PSN. Jajak Pendapat dan Pemungutan Suara dalam Rangka Perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pedoman Standardisasi Nasional

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

Pengembangan Standar Nasional Indonesia

KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Jakarta, 1 Nopember 1993

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI E

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

Perpustakaan perguruan tinggi

MANUAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN UTS DAN UAS

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

Perpustakaan umum kabupaten/kota

PEDOMAN KAJI ULANG STANDAR NASIONAL INDONESIA

Tahapan dan Proses Perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Agens Pengendali Hayati (APH)

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

Pengumuman Seleksi Lembaga Pelaksana Penjaminan Resi Gudang

PERATURAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN NOMOR : 422/BPPI/6/2010 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 544/MENKES/SK/VI/2002 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA REFRAKSIONIS OPTISIEN

PERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-16/PM/1996 TENTANG

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Pengesahan Disertasi S-3 Ilmu Manajemen

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/1996 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN ANGGARAN DASAR BURSA EFEK

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

BERKAS UJIAN TESIS PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Kelayakan Disertasi

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Komisi Persiapan Lapang

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR : 11 TAHUN 2011 TANGGAL : 4 Agustus 2011

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 199, T

MENTERI KEUANGAN. Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan III Nomor : 855/KMK.01/1993 Tanggal : 23 Oktober 1993 FORMULIR EPTE 1

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-11/PM/1996 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN ANGGARAN DASAR LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL

Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 33 SERI E

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1239/Menkes/SK/XI/2001 TENTANG REGISTRASI DAN PRAKTIK PERAWAT

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA REGISTRASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN

BAB III STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 3.1 Peraturan Perundang Undangan Standar Nasional Indonesia (SNI)

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Jalan Mulawarman Gedung Graha II Lt.1-2 Telp. (0551) Fax (0551) T A R A K A N ( )

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

REKOMENDASI TEMU KOMITE TEKNIS 2017

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

C. Bagan Alir Penyelenggaraan IMB Bangunan Gedung Sederhana Eksisting Untuk Kepentingan Umum

BSISO BADAN STANDARDISASI NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 219/KEP/BSN/9/2016 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 7/MPP/Kep/1/2000 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/K/I-XIII.2/7/2008

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA REGISTRASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008

Tegangan standar SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

2. Kepala Kantor Wilayah mendisposisikan surat permohonan tersebut kepada Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat.

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lemb

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 21/PJ/2009 TANGGAL : 02 MARET 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-26/PM/1996 TENTANG PERIZINAN PENASIHAT INVESTASI KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KOP KONTRAKTOR PELAKSANA

Pedoman Panitia Teknik Survei dan Pemetaan (Pedoman Pantek 211S) oleh: Tim Penyusun Pedoman Pantek 211S

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

TAHAPAN PERSIAPAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 10/M-DAG/PER/4/2008 TANGGAL : 8 April 2008 DAFTAR LAMPIRAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-10/PM/1997 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Pupuk kalium klorida

Analisis kadar abu contoh batubara

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Yth. Sdr. Sekretaris dan Kepala Bidang di. Lingkup Dinas Peternakan dan

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS TENAGA KERJA Jl. Imam Bonjol No. 07 Telpon/Fax (0342) BLITAR

Lampiran Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor : 14 Tahun 2013 Tanggal : 26 Juli 2013 TANDA TERIMA BERKAS PERMOHONAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. SURAT EDARAN Nomor : SE-12 /BC/1998

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1191/MENKES/SK/IX/2002

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 14/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 7 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

Transkripsi:

PSN 05-2006 PSN Pedoman Standardisasi Nasional Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI Badan Standardisasi Nasional

Daftar Isi Daftar Isi...i Kata Pengantar... ii 1 Ruang Lingkup... 1 2 Acuan Normatif... 1 3 Istilah dan Definisi... 1 4 Kualifikasi... 1 5 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab... 2 5.1 Tugas... 2 5.2 Wewenang... 2 5.3 Tanggung Jawab...2 6 Hak dan Kewajiban... 2 6.1 Hak... 2 6.2 Kewajiban... 2 7 Perekrutan (recruitment)... 3 8 Penugasan TAS-QC... 3 8.1 Prosedur... 3 8.2 Batasan Kewenangan TAS-QC... 4 8.3 Biaya Penugasan... 4 9 Pemberhentian Status Sebagai TAS-QC... 4 10 Pengelolaan TAS-QC... 4 10.1 Koordinasi... 4 10.2 Sarana Komunikasi... 5 10.3 Pembekalan untuk TAS-QC... 5 Lampiran A Formulir Permohonan menjadi TAS-QC... 6 Lampiran B Lembar Permintaan Kesediaan Melaksanakan Tugas... 8 Lampiran C Lembar Konfirmasi Kesediaan Melaksanakan Tugas... 9 Lampiran D Lembar Permintaan Izin dari Atasan/Pimpinan Lembaga Formal TAS... 10 Lampiran E Lembar Penugasan TAS-QC... 11 Lampiran F Lembar Tanda Terima Dokumen... 12 Lampiran G Laporan TAS-QC... 13 i

Kata Pengantar Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai tugas dalam pengembangan dan pembinaan di bidang standardisasi nasional. Dalam melaksanakan kegiatannya yang mencakup semua sektor riil diperlukan suatu dukungan kemampuan teknis yang memadai, antara lain adanya tenaga ahli dari berbagai bidang yang dapat membantu BSN dalam perumusan standar dan mengidentifikasi isu-isu penting dalam kaitannya dengan permasalahan yang aktual atau potensial tertentu. BSN bertanggung jawab dan menjamin bahwa SNI memiliki kesetaraan dengan standar internasional dan memiliki nilai manfaat yang besar bagi berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, BSN memandang perlu mempunyai tenaga-tenaga ahli standardisasi yang tergabung dalam suatu jaringan tenaga ahli standardisasi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BSN. Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan pedoman bagi kegiatan perekrutan (recruitment), pengorganisasian, dan pendayagunaan tenaga ahli standardisasi untuk pengendali mutu SNI. ii

Tenaga Ahli Standardisasi untuk Pengendali Mutu Perumusan SNI 1 Ruang Lingkup Pedoman ini menguraikan kualifikasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, hak dan kewajiban, penugasan serta pengelolaan Tenaga Ahli Standardisasi untuk pengendali mutu perumusan SNI. 2 Acuan Normatif PSN 01-2005, Pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI). 3 Istilah dan Definisi 3.1 Tenaga Ahli Standardisasi (TAS) adalah personel, yang menguasai bidang keahlian teknis tertentu, dan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. 3.2 TAS-pengendali mutu perumusan SNI (TAS-QC) adalah TAS yang ditugaskan oleh BSN untuk memantau, mengawasi dan mengingatkan Panitia Teknis dalam proses perumusan SNI. 3.3 Bidang keahlian TAS-QC adalah bidang keahlian teknis tertentu yang dikelompokkan berdasarkan International Classification for Standards. 3.4 International Classification for Standards (ICS) adalah klasifikasi bidang standar yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO). 4 Kualifikasi TAS-QC harus memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1) Berpendidikan formal minimal Diploma 3 (D3). 2) Berpengalaman di bidang teknis tertentu sesuai bidang pendidikan: - minimal 6 tahun untuk D3, - minimal 4 tahun untuk S1 atau D4, - minimal 2 tahun untuk S2, - minimal 0 tahun untuk S3; atau berpengalaman di bidang teknis tertentu tidak sesuai bidang pendidikan: - minimal 8 tahun untuk D3, - minimal 6 tahun untuk S1 atau D4, - minimal 4 tahun untuk S2, - minimal 2 tahun untuk S3. 3) Berpengalaman di bidang standardisasi: - pernah bekerja di institusi standardisasi, dan atau - pernah bekerja di bidang produksi/jaminan mutu/pengujian, dan atau - pernah mengikuti proses perumusan standar. 1 dari 13

4) Pernah mengikuti pelatihan di bidang standardisasi. 5) Wajib mengikuti pembekalan di BSN. 5 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab 5.1 Tugas 1) Memantau mengawasi dan mengingatkan Panitia Teknis dalam proses perumusan SNI sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh BSN. 2) Memberikan dukungan keahlian teknis bagi BSN sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya dalam rangka perumusan SNI. 3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh BSN sesuai dengan bidang keahliannya. 5.2 Wewenang Mewakili BSN dalam rapat teknis dan atau rapat konsensus perumusan SNI dalam menegakkan prinsip-prinsip perumusan SNI dan ketentuan BSN. 5.3 Tanggung Jawab Menjamin bahwa pelaksanaan perumusan SNI sesuai dengan ketentuan. 6 Hak dan Kewajiban 6.1 Hak 1) Memperoleh 1 (satu) set dokumen yang terkait dengan perumusan SNI. 2) Memperoleh akses informasi tentang standar yang digunakan sebagai referensi dalam perumusan SNI yang terkait. 3) Memperoleh layanan SOS (standing order service) sesuai bidang keahliannya serta publikasi-publikasi lain. 4) Mendapatkan apresiasi sesuai dengan ketentuan BSN. 6.2 Kewajiban 1) Menguasai substansi RSNI yang dibahas. 2) Menguasai Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) tentang perumusan standar, atau 3) ISO/IEC Guide terkait jika belum ada PSN. 4) Menghadiri dan berpartisipasi dalam rapat teknis dan atau rapat konsensus sesuai tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya. 5) Mengawasi penyelenggaraan rapat teknis atau rapat konsensus dan mengingatkan Panitia Teknis apabila tidak sesuai dengan ketentuan perumusan SNI. 2 dari 13

6) Apabila diperlukan, memberikan pertimbangan terhadap masalah-masalah tertentu yang penting bagi kesempurnaan mutu SNI. 7) Membuat laporan pelaksanaan tugas dan menyampaikannya kepada BSN cq. Kepala Pusat Perumusan Standar. 7 Perekrutan (Recruitment) 1) Mengajukan permohonan menjadi TAS-QC dengan mengisi formulir permohonan (Lampiran A) dan disampaikan kepada Kepala BSN cq. Kepala Pusat Perumusan Standar. 2) Permohonan yang masuk diverifikasi berdasarkan persyaratan kualifikasi TAS-QC. 3) Data pemohon yang memenuhi kualifikasi, dimuat dalam basis data jaringan Tenaga Ahli Standardisasi sesuai dengan bidang keahlian berdasarkan ICS. 4) Pemohon yang memenuhi kulaifikasi akan mendapat pembekalan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai standardisasi, khususnya pengembangan standar. 5) TAS-QC yang telah mengikuti pembekalan atau yang telah dianggap menguasai tugasnya akan mendapat penugasan sesuai dengan kebutuhan BSN dan bidang keahliannya. 8 Penugasan TAS-QC 8.1 Prosedur 1) Penugasan TAS-QC untuk mengikuti rapat teknis atau rapat konsensus perumusan SNI diberikan oleh BSN cq. Kepala Pusat Perumusan Standar. Surat permintaan kesediaan melaksanakan tugas (sesuai Form TAS-QC 02 pada Lampiran B) dilampiri dengan lembar konfirmasi kesediaan (sesuai Form TAS-QC 03 pada Lampiran C) disampaikan kepada TAS-QC selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum hari pelaksanaan. 2) TAS-QC yang bersangkutan harus segera memberikan konfirmasi kesediaan menerima penugasan dengan mengembalikan lembar konfirmasi kesediaan melaksanakan tugas selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja sebelum hari pelaksanaan. Dalam hal TAS-QC memerlukan ijin dari atasan langsung di tempat yang bersangkutan bekerja, maka Kepala Pusat Perumusan Standar akan mengirimkan surat permintaan ijin sesuai Form TAS-QC 04 pada Lampiran D. 3) Berdasarkan konfirmasi, BSN cq. Kepala Pusat Perumusan Standar akan menerbitkan surat penugasan kepada TAS-QC dengan tembusan kepada Panitia Teknis yang bersangkutan (sesuai Form TAS-QC 05 pada Lampiran E), disertai dengan materi yang akan dibahas selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum hari pelaksanaan. Tanda terima dokumen dinyatakan dalam form TAS-QC 06 pada Lampiran F. 4) Setelah melaksanakan tugasnya, TAS-QC membuat laporan sesuai form TAS-QC 07 pada Lampiran G. 3 dari 13

8.2 Batasan Kewenangan TAS-QC 8.2.1 TAS-QC harus: 1) mengingatkan ketua sidang apabila terjadi penyimpangan dari prinsip dasar perumusan standar; 2) mengingatkan ketua sidang jika ada pandangan yang substantial tidak diperhatikan. 8.2.2 TAS-QC tidak diperbolehkan: 1) mempengaruhi pendapat forum terhadap substansi rancangan standar yang sedang dibahas; 2) membenarkan atau menyalahkan pandangan salah satu pihak; 3) memberikan pendapat tanpa diminta sidang. 8.2.3 TAS-QC diperbolehkan untuk: 1) memberikan pandangan sesuai dengan keahliannya apabila diminta sidang; pandangan tidak berpihak pada salah satu pemangku kepentingan (stakeholders) dan tidak atas nama BSN; 2) menyatakan bahwa suatu sidang tidak memenuhi kuorum, jika komposisi peserta mengalami ketidakseimbangan atau ketidakhadiran salah satu pihak terkait (stakeholder); 3) menunda pengambilan keputusan konsensus apabila terjadi penyimpangan prinsip dasar perumusan standar. 8.3 Biaya Penugasan Biaya yang timbul dalam penugasan TAS-QC dibebankan pada anggaran BSN sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. 9 Pemberhentian Status sebagai TAS-QC 1) Status sebagai TAS-QC berakhir jika yang bersangkutan menyatakan berhenti atas prakarsa sendiri atau atas prakarsa BSN berdasarkan hasil evaluasi dengan pemberitahuan kepada yang bersangkutan. 2) Nama TAS-QC yang berhenti atau diberhentikan akan dihapus dari basis data jaringan TAS-QC selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah surat pemberhentian diterbitkan. 10 Pengelolaan TAS-QC 10.1 Koordinasi 1) TAS-QC berada di bawah koordinasi dan bertanggungjawab kepada BSN cq. Kepala Pusat Perumusan Standar. 2) Dalam melaksanakan tugas, TAS-QC menyampaikan laporan kepada Kepala Pusat Perumusan Standar dengan tembusan kepada Ketua Panitia Teknis (PT) atau Sub Panitia Teknis (SPT) yang melaksanakan rapat teknis atau rapat konsensus yang dihadirinya. 4 dari 13

10.2 Sarana Komunikasi Pelaksanaan kegiatan TAS-QC pada prinsipnya menggunakan sarana e-mail dan telepon. Bagi TAS-QC yang tidak memiliki fasilitas e-mail, menggunakan surat-menyurat. 10.3 Pembekalan untuk TAS-QC 10.3.1 Tujuan Memberikan wawasan dan pengetahuan standardisasi bagi TAS-QC yang direkrut untuk pengendali mutu SNI. 10.3.2 Materi Pembekalan Materi pembekalan TAS-QC harus mencakup sekurang-kurangnya: - Sistem Standardisasi Nasional dan kebijakan standardisasi; - Pedoman Pengembangan SNI - Pedoman Panitia Teknis Perumusan SNI; - Pedoman Adopsi Standar ISO/IEC menjadi SNI; - Pedoman TAS-QC untuk pengendalian mutu SNI; - Pedoman Penulisan SNI; - Pedoman yang terkait dengan penilaian kesesuaian; - Pedoman lain yang relevan. - ICS 5 dari 13

Lampiran A Formulir permohonan menjadi TAS-QC PERMOHONAN TAS-QC Form: TAS-QC.01 DATA PRIBADI Nama :... Alamat rumah :...... Nomor telepon :... Nomor fax :... Alamat kantor :...... Nomor telepon :... Nomor fax :... Nomor :... Handphone Alamat e-mail :... Dalam penugasan perlu ijin pimpinan a) Ya b) Tidak RIWAYAT PENDIDIKAN (setelah SLTA) Institusi Tahun selesai Bidang Studi 1. 2. 3. 4......... DESKRIPSI KEAHLIAN (diusahakan menggunakan klasifikasi ICS serinci mungkin) 1.. (ICS.. ) 2.. (ICS..) 3.... 4. 5. 6. 7. 6 dari 13

PENGALAMAN KERJA (yang relevan dengan bidang keahlian) Nama institusi/perusahaan Tahun Bidang/Jabatan 1. 2. 3.... 4. 5.... 6.... 7.... 8.... 9.... 10............................... PELATIHAN DI BIDANG STANDARDISASI 1. Jenis Pelatihan Tahun Penyelenggara PENGALAMAN DI BIDANG STANDARDISASI 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 6.... 7.... 8.... 9.... 10.... Dengan ini, saya menyatakan bersedia menjadi TAS-QC paruh waktu pada Badan Standardisasi Nasional (BSN), mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku, dan ditugaskan sesuai dengan bidang keahlian saya.,... (....) 7 dari 13

Lampiran B Lembar permintaan kesediaan melaksanakan tugas Form: TAS-QC.02 Jakarta,.. Nomor : Kepada Lampiran : Yth. Perihal : Kesediaan melaksanakan tugas Dengan hormat, Berkenaan dengan akan dilaksanakannya Rapat Teknis/Rapat Konsensus*) oleh Panitia Teknis..., dan memperhatikan bidang keahlian Saudara, dengan ini kami harapkan kesediaan Saudara untuk menghadiri rapat pembahasan tentang......... yang akan diselenggarakan pada: Hari, tanggal :... Jam :... Tempat :... Judul RSNI : 1.... 2.... 3.... Konfirmasi kesedíaan diharapkan telah dapat kami tarima selambat-lambatnya 4 (empat) hari sebelum pelaksanaan dengan mengirim kembali lembar konfirmasi terlampir. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Kepala Pusat Perumusan Standar... NIP. Keterangan : *) Coret yang tidak perlu 8 dari 13

Lampiran C Lembar konfirmasi kesediaan melaksanakan tugas Form: TAS-QC.03 Kepada Yth. Kepala Pusat Perumusan Standar - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt.4 Jl. Gatot Subroto-Senayan Jakarta 10270 Fax. 021-5747045 e-mail : perumusan@bsn.or.id Menunjuk surat Kepala Pusat Perumusan Standar nomor... tanggal... perihal kesediaan melaksanakan tugas, dengan ini saya; Nama :... Alamat :...... Telepon :... Faksimil :... bersedia/tidak bersedia*) melaksanakan penugasan sebagai TAS-QC. Atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.,. (..) Keterangan : *) Coret yang tidak perlu 9 dari 13

Lampiran D Lembar permintaan izin dari atasan/pimpinan lembaga formal TAS-QC Form: TAS-QC.04 Jakarta, No. : Kepada Yth. Lampiran : Perihal : Permintaan izin. Dengan hormat, Dalam rangka meningkatkan kualitas perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI), dengan ini kami mohon Saudara bersedia memberikan izin kepada Sdr.. untuk menghadiri rapat perumusan SNI sebagai Tenaga Ahli Standardisasi-QC (TAS-QC), yang akan dilaksanakan pada: Hari/tangal : Waktu : Tempat : Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih. Kepala Pusat Perumusan Standar Tembusan: Yth. Sdr.... NIP. Keterangan : *) Coret yang tidak perlu 10 dari 13

Lampiran E Lembar penugasan TAS-QC Form: TAS-QC.05 Jakarta,.. Nomor : Kepada Yth. Lampiran : Perihal : Penugasan tenaga ahli Dengan ini kami menugaskan saudara sebagai Tenaga Ahli Standardisasi untuk mengadiri Rapat Pra-Konsensus/Konsensus *) sebagai berikut : Hari, Tanggal :... Waktu :... Tempat :... Materi rapat : 1.... 2.... 3.... Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima kasih. Kepala Pusat Perumusan Standar NIP. Tembusan kepada yth. 1.... 2.... 3.... Keterangan : *) coret yang tidak perlu. 11 dari 13

Lampiran F Lembar tanda terima dokumen Form: TAS-QC.06 TANDA TERIMA DOKUMEN Berita Acara Penyerahan Berkas /Dokumen Untuk keperluan: No. Nama Berkas/Dokumen Jumlah Catatan: Berkas/dokumen mohon dikembalikan setelah selesai digunakan. Jakarta,... Yang menerima, Yang menyerahkan, (...) (...) 12 dari 13

Lampiran G Laporan TAS-QC Laporan Tenaga Ahli Standardisasi Quality Control (TAS-QC) dalam Perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Form: TAS-QC.06 Tanggal terima *): No. Dokumen : RSNI 1)2) *)...... Judul RSNI 1)2) **) :...... Ruang lingkup RSNI :...... Nama panitia teknis/subpanitia teknis:...... Hari/tanggal pelaksanaan rapat:... Rapat dipimpin oleh: Dihadiri anggota panitia teknis wakil dari: Produsen :... orang Konsumen :... orang Ilmuwan/pakar :... orang Pemerintah :... orang Dihadiri bukan anggota panitia teknis wakil dari: Produsen :... orang Konsumen :... orang Ilmuwan/pakar :... orang Pemerintah :... orang Kondisi yang dicapai: YA **) TIDAK **) 1. Keterwakilan stakeholders terpenuhi 2. Ketua sidang bersikap adil/kooperatif 3. Tersedia acuan dan data pendukung 4. Diskusi berjalan lancar 5. Materi RSNI dipahami oleh stakeholders 6. Pengambilan keputusan dengan konsensus Jika no. 6 dilaksanakan dengan voting, cara dan hasil voting dijelaskan pada lembar terpisah 7. Kesekretariatan (undangan, materi, fasilitas) tersedia 8. Hasil bahasan rapat terlampir 9. Kesimpulan dan saran terlampir 10. Catatan yang terkait dengan pelaksanaan konsensus terlampir *) Diisi oleh BSN **) Beri tanda yang sesuai Jakarta,... Petugas QC, (...) 13 dari 13