BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian dunia. Bank juga merupakan salah satu produk jasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting bagi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau Financial Intermediatary antar dua pihak, yaitu pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam perekonomian suatu Negara sebagai lembaga perantara

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

I.PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat terhadap produk pembiayaan seperti pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak. Dana yang dikumpulkan oleh perbankan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan memberikan kontribusi yang besar di Indonesia. Lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. variasi dari jumlah dan jenis perusahaan perbankan di Indonesia cukup luas, mulai

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas

BAB I PENDAHULUAN (pakjun 1983) dan paket kebijakan oktober 1988 (pakto 1988). Deregulasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan nasional selama kurun waktu tahun 2003 sampai 2009

BAB I PENDAHULUAN. gerakan renaissance Islam Modern: neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara, yakni sebagai lembaga. perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. negara. Ketika sektor perbankan terpuruk maka akan berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/16/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kredit kepada para nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

Distribusi Simpanan Bank Umum. Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting, terutama dalam menyediakan sumber dana bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perbankan memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya berlandasan Al-Qur an dan As-Sunnah. dilihat dengan berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan suatu perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

Distribusi Simpanan Bank Umum. Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Saat ini bank menjadi salah satu kegiatan usaha yang memegang peranan penting dalam perekonomian dunia. Bank juga merupakan salah satu produk jasa yang digunakan oleh orang banyak atau masyarakat dengan fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana. Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpundana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana kemudian menempatkan dananya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana melalui penjualan jasa keuangan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak (Kasmir, 2010). Keberhasilan bank dalam melakukan fungsi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang diantaranya adalah kepercayaan masyarakat pada suatu bank, yang mana kepercayaan ini sangat dipengaruhi oleh kinerja bank yang bersangkutan, posisi keuangan, kemampuan, integritas, serta kredibilitas para manajemen bank (Rodoni, 2006). Dengan hal tersebut nasabah diharapkan akan lebih selektif dalam menentukan pilihannya. Menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sistem perbankan di Indonesia diatur dalam UU 7/1992 tentang Perbankan (diubah 1

dengan UU 10/1998tentang Perbankan)menyebutkan bahwa perbankan di Indonesia terdiri atas dua jenis, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat.kedua bank tersebut melaksanakan kegiatan secara konvensional atau syariah yang dinyatakan dalam UU 10/1998 tentang perbankan.hal ini berarti bahwa Indonesia menganut sistem perbankan ganda (dual banking system). Secara kelembagaan, bank syariah di Indonesia memiliki tiga kelompok, yaitu bank umum syariah, unit usaha syariah dan bank perkreditan rakyat syariah (Yumanita, 2005) Semenjak itu, bank syariah mulai tumbuh pesat di Indonesia dalam bentuk bank umum syariah, unit usaha syariah dan bank perkreditan rakyat syariah (BPRS). Pada dasarnya, sistem perbankan syariah memiliki kesamaan dengan sistem perbankan konvensional untukproses bisnisnya. Keduanya merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan memberikan jasa perbankan untuk membantu dalam mendukung kelancaran penghimpunan dana baik dalam bentuk kredit maupun simpanan yang dilakukan oleh nasabah. Bank syariah dan bank konvensional memiliki perbedaan dalam hal sistem balas jasa yang diberikan kepada para nasabah. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip balas jasanya masing-masing, kedua sistem perbankan ini bersaing bebas dalam pasar uang dimana jutaan nasabah diperebutkan dengan berbagai strategi (Hutabarat, 2010) Bisnis perbankan syariah tidak saja dilakukan oleh bankyang murni berbasis syariah, tetapi hampir seluruh bank konvensional juga membuka bisnis perbankan syariah, sehingga memberikan banyak alternatif pilihan bagi 2

masyarakat.baik bank syariah maupun bank konvensional menawarkan begitu banyak produk, fasilitas pelayanan dan promosi bagi para nasabahnya. Kondisi persaingan bisnis perbankan ini tentunya mendorong setiap bank untuk mencari berbagai strategi bisnis agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada(amelia, 2014). Perbankan syariah yang relatif baru dalam industri perbankan telah diatur melalui beberapa peraturan perundang-undangan, seperti UU 10/1998 tentang Perbankan dan UU 21/2008 tentang Perbankan Syariah. Sistem perbankan syariah menjadi solusi masalah keuangan global yang cenderung spekulatif dan mengutamakan keuntungan,sedangkan perbankan syariah mengutamakan sektor riil ketimbang pasar keuangan sehingga cocok dikembangkan di Indonesia. Pada praktiknya di Indonesia, proses bisnis perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan perbankan konvensional karena keterbukaan bagi nasabah non muslim, adapun sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali (OJK, 2013). Hal ini ditunjukkan dengan praktik perbankan syariah dalam menyediakan layanan seperti tabungan, pembiayaan dan jasa lainnya yang sifatnya terbuka tidak mengkhususkan hanya untuk nasabah muslim saja, tetapi juga bagi non muslim. Hal ini membuktikan bahwa bank syariah membuka peluang yang sama terhadap semua nasabah dan tidak membedakan nasabah. Dalam perkembangannya, bank syariah memiliki peran yang cukup berarti dalam perekonomian Indonesia, terutama peran startegis dalam mewujudkan 3

sistem perekonomian yang semakin berimbang. Jaringan unit usaha dan dana pihak ketiga (DPK) yang terus bertambah membuktikan bahwa peranan bank syariah di Indonesia semakin berkembang dari waktu ke waktu. Berikut adalah perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan Desember 2014. Tabel I.1 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2010-2014 Kelompok Bank 2010 2011 2012 2013 2014 Bank Umum Syariah 11 11 11 11 12 Unit Usaha Syariah 23 24 24 23 22 Jumlah Kantor 1.477 1.737 2.262 2.588 2.471 Dana Pihak Ketiga 76.036 115.415 147.512 183.534 217.858 BPRS 150 155 158 163 163 Jumlah Kantor 286 364 401 402 439 Dana Pihak Ketiga 1.603.778 2.095.333 2.937.802 3.666.174 4.028.415 Sumber : Statistik Bank Indonesia (2014) Tabel I.1 di atas menunjukkan bahwa industri perbankan syariah mengalami perkembangan dari segi jumlah unit usaha, dan penghimpunan dana pihak ketiga, baik bank umum syariah maupun bank perkreditan rakyat syariah. Adapun jumlah akunnasabah yang dikelola oleh bank syariah pada 2011 tercatat sebanyak 8,2 juta nasabah, tahun 2012 sebanyak 10,8 juta nasabah, dan tahun 2013 sebanyak 12,3 juta nasabah. Jumlah akun nasabah yang dikelola perbankan syariah tersebut meningkat 13,9% dari rentang tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Salah satu wilayah yang memiliki industri perbankan syariah di Indonesia adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.Kantor Wilayah Bank Indonesia (KWBI) Yogyakarta mencatat jumlah nasabah perbankan syariah mencapai 241 ribu 4

dengan 23 ribu diantaranya menyimpan dananya di Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Mahdi (2012) mengatakan bahwa pertumbuhan aset perbankan syariah di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam tujuh tahun terakhir, yaitu dari Rp249 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp2,3 trilyun pada kuartal I tahun 2012 dengan pertumbuhan rata-rata 97,2 persen pertahun. Pertumbuhan ini, menurut Mahdi (2010) didorong oleh pertumbuhan penghimpunan dana dari nasabah dengan jumlah rata-rata 56,8% per tahun. Di sisi lain, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 6,68% lebih tinggi dibanding perbankan umum yang hanya 4,1% (Sujatmiko,2012) Berikut adalah data statistik Bank Indonesia mengenai perbankan syariah di Provinsi DIY tahun 2011 sampai 2014. Tabel I.2 Perkembangan Perbankan Syariah di Provinsi DIY Tahun 2013 2014 (dalam juta rupiah) Keterangan 2011 2012 2013 2014 Aset 170.184 245.299 272.072 313.121 Dana pihak ketiga 125.671 190.919 215.115 237.784 Jumlah Rekening DPK 223.393 278.312 306.018 329.536 (satuan) Pembiayaan 120.203 155.464 179.473 220.995 Jumlah Rekening (satuan) 29.754 32.183 33.639 50.643 Sumber: Statistik Bank Indonesia Yogyakarta (2014) Industri perbankan syariah di Provinsi DIY mengalami peningkatan dalam rentang tahun 2011 sampai September 2014 dilihat dari sisi aset, DPK, pembiayaan, dan jumlah nasabah. Pertumbuhan tersebut memperlihatkan bahwa perbankan syariah telah berkembang baik di Provinsi DIY.Hal ini 5

mengindikasikan bahwa perbankan syariah semakin diminati oleh masyarakat di Provinsi DIY. Provinsi DIY sendiri memiliki rata-rata perkembangan perbankan syariah yang lebih baik dalam rentang waktu 2012 sampai 2014 dari sisi asset, DPK, dan pembiayaan dibanding dengan provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten yang luas wilayahnya tidak jauh berbeda. Dari sisi pembiayaan sendiri dari ketiga provinsi tersebut DIY memiliki persentase yang lebih baik yaitu sebesar 23% dibanding Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten yang persentase pembiayaannya sebesar 17% dan 21%. (Statistik Bank Indonesia, 2012-2014) Tingginya tingkat persaingan usaha dalam bisnis perbankan khususnya perbankan syariah menuntut pihak manajemen perusahaan untuk menguji perilaku nasabah dalam memilih bank, sehingga tercipta strategi pemasaran yang dapat menarik nasabah.penelitian ini akan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah di Provinsi DIY. Metode yang akan digunkan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dapat memecahkan masalah yang kompleks, dimana kriteria yang diambil lebih dari satu.selain itu, metode AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multiobjektif dan multikriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hierarki. I.2. Rumusan Masalah Tingginya tingkat persaingan usaha dalam bisnis perbankan khususnya perbankan syariah mendorong setiap bank untuk menawarkan berbagai produk, 6

serta memberikan fasilitas pelayanan yang terbaik.keberadaan bank konvensional dan bank syariah secara umum memiliki fungsi stategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, namun karakteristik dari kedua tipe bank (konvensional dan syariah) dapat mempengaruhi perilaku nasabah dalam menentukan preferensi mereka terhadap pemilihan antara kedua tipe bank tersebut.lebih lanjut, perilaku nasabah terhadap produk perbankan (bank konvensional dan bank syariah) dapat dipengaruhi oleh sikap dan persepsi masyarakat terhadap karakteristik perbankan itu sendiri (Rivai, 2006). Hal ini lah yang kemudian menjadi perhatian penting pada sektor perbankan syariah sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai preferensi nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi bank syariah dalam menentukan strategi pemasaran untuk menarik calon nasabah dan mempertahankan nasabah yang telah ada. I.3. Tujuan Penelitian a. Mengidentifikasi faktor-faktor atau kriteria yang mempengaruhi nasabah menggunakan produk dan jasa bank syariah di Provinsi DIY. b. Menganalisis dan mengetahui bobot dari masing-masing faktor atau kriteria yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa bank syaariah di Provinsi DIY. 7

I.4. Manfaat Penelitian a. Memberikan pemahaman bagi industri perbankan syariah dalam mengidentifikasi preferensi nasabah dalam menggunakan produk dan jasa perbankan syariah. b. Memberikan kontribusi bagi perbankan syariah di Provinsi DIY dalam menentukan strategi pemasaran produk dan jasa perbankan syariah. c. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terkait keputusan nasabah dalam menggunakan produk dan jasa perbankan syariah. I.5. Kerangka Pemikiran Nasabah Kebutuhan akan Produk dan Jasa Perbankan Syariah Prinsip Syariah Pelayanan Biaya Keputusan Nasabah Menggunakan Produk dan Jasa Perbankan Syariah Gambar I.1. Kerangka Pemikiran Penelitian 8

I.6. Sistematika Penulisan Penyusunan tugas akhir ini disusun dalam lima bab dengan kerangka penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab iniakan membahas teori yang berkaitan dengan bank dan konsep perbankan syariah, konsep dan stategi pemasaran. BAB III Metodologi Penelitian Bagian ini menjelaskan secara detail mengenai cara, jenis dan sumber data yang akan digunakan dalam menganalisis topik penulisan BAB IV Bab ini berisi analisis data penelitian, interpretasi dan disertai pembahasan data, dan metode analisis data. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya. 9