PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM (TIER

dokumen-dokumen yang mirip
4.3 Kepemilikan silang pada entitas lain yang diperoleh berdasarkan peralihan karena hukum, hibah, atau hibah wasiat 0 0


Tabel 1.1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

Tabel 1.a. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah) KETERANGAN

Pengungkapan Ekposur Risiko Bank

PT Bank KEB Hana Indonesia Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

RISIKO KREDIT 1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individu

(dalam jutaan rupiah) 30-Jun-17 Kategori Portofolio

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI POSISI 30 JUNI 2017

PT. Bank Mayapada Internasional Tbk

Risiko Kredit Tabel 1 : Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individu

PENGUNGKAPAN INFORMASI KUANTITATIF EKSPOSUR RISIKO

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

30-Jun-17 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Lainnya Total

(dalam jutaan rupiah)

1. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah)

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi Juni 2017

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

Posisi Tanggal Laporan 30 Juni Di Yogyakar ta. Jawa Tengah

Deutsche Bank. Pengungkapan Risiko Kredit Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

RISIKO KREDIT. (dalam jutaan rupiah) NO 30 Juni Desember 2016 Kategori Portofolio Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Lampiran 1 : Ilustrasi Pengungkapan Kecukupan Modal-Metode Standar

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. Bank BNI Syariah periode 30 Juni 2017

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH PT BANK SYARIAH MANDIRI TGL 30 JUNI 2017 DAN 2016

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. Bank BNI Syariah periode 30 September 2017

Pengungkapan Permodalan dan Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko PT. PRIMA MASTER BANK (Sesuai SE OJK Nomor 43/SEOJK.03/2016)

RISIKO KREDIT TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH

PEDOMAN PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

PERHITUNGAN ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO UNTUK RISIKO KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR BAGI BANK UMUM SYARIAH

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi DESEMBER 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

(dalam jutaan rupiah) 31 Desember Desember

Informasi Kuantitatif Eksposur Risiko Posisi SEPTEMBER 2017

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK UMUM KONVENSIONAL

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

Pengungkapan Informasi Kuantitatif Eksposur Resiko A.Risiko kredit 1 ) Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah

(dalam jutaan rupiah) 5,805, , ,410 55,615 53,874 6,954,155. Tagihan Kepada Pegawai/ Kredit. Telah Jatuh Bank.

2. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (Dalam Jutaan Rp)

FORMULIR LAPORAN PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT MENGGUNAKAN PENDEKATAN STANDAR

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua. Sumatera

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam jutaan rupiah)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Posisi Tanggal Laporan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah. Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua. Jawa Bali dan Nusa Tenggara Sumatera

NERACA BULANAN Tanggal : 31 Maret 2015

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN BULANAN. (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 28 PEBRUARI 2015 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 28 PEBRUARI 2015 ASET 1. Kas 35,513 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER JANUARI 2015 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER NOVEMBER 2014 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN BULANAN PERIODE 31 DESEMBER 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS - POS 31 DESEMBER 2017 ASET 1. Kas 37,590 2.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

Transkripsi:

PT. BANK Lampiran 1 ACTION PLANS PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM (TIER - 1) NO SUMBER PEMENUHAN MODAL INTI jutaan Rp 2005 2006 2007 2008 2009 2010 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec 30-Jun 31-Dec I MODAL INTI 1 Modal Disetor 2 Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham b. Disagio (-/-) c. Modal Sumbangan d. Cadangan - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan e. Laba/Rugi - Laba Tahun-tahun Lalu setelah diperhitungkan pajak - Rugi Tahun-tahun Lalu (-/-) f. Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak - Laba Tahun Berjalan diperhitungkan pajak 50% - Rugi Tahun Berjalan (-/-) g. Penjabaran Laporan Keuangan KC Luar Negeri a. Selisih Lebih b. Selisih Kurang (-/-) h. Dana Setoran Modal i. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual (-/-) 3 Goodwill (-/-) 4 Selisih penilaian aktiva dan kewajiban akibat kuasi reorganisasi II KETERANGAN*) *) Keterangan diisi dengan cara-cara peningkatan Modal Inti termasuk merger dengan bank lain 176

Lampiran 2 Lampiran 2 Penetapan Bobot Risiko Eksposur berdasarkan Kategori Portofolio 177

Lampiran 2 PENETAPAN BOBOT RISIKO EKSPOSUR BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO Ilustrasi peringkat pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 6 menggunakan notasi peringkat yang dikeluarkan Lembaga Pemeringkat Standard and Poor s. Tabel 1. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada Pemerintah Jenis Tagihan Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain Peringkat yang setara AAA s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d B- Kurang dari B- 0% Tanpa peringkat 0% 20% 50% 100% 150% 100% Tabel 2. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Peringkat yang setara AAA s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d B- Kurang dari B- Tanpa peringkat Bobot Risiko 20% 50% 50% 100% 150% 50% Tabel 3. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Jenis Tagihan Bank Pembangunan Multilateral tertentu dan Lembaga Internasional Bank Pembangunan Multilateral lainnya Peringkat yang setara AAA s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d B- Kurang dari B- 0% Tanpa peringkat 20% 50% 50% 100% 150% 50% 131 178

Lampiran 2 Tabel 4. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada Bank Jenis Tagihan Peringkat yang setara AAA s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d B- Kurang dari B- Tanpa peringkat Tagihan Jangka Panjang 20% 50% 50% 100% 150% 50% Tagihan Jangka Pendek 20% 20% 20% 50% 150% 20% Tabel 5. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada Korporasi Peringkat yang setara AAA s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BB- Kurang dari BB- Tanpa peringkat Bobot Risiko 20% 50% 100% 150% 100% Tabel 6. Penetapan Bobot Risiko Surat Berharga yang Memiliki Peringkat Jangka Pendek Peringkat yang setara A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3 Bobot Risiko 20% 50% 100% 150% 132 179

Lampiran 2 Tabel 7. Penetapan Bobot Risiko Tagihan yang Tidak Didasarkan Pada Peringkat Jenis Tagihan Bobot Risiko 1. Tagihan Tunai 0% 2. Kredit Beragun Rumah Tinggal a. LTV < 70% 35% b. 70% < LTV < 80% 40% c. 80% < LTV < 95% 45% 3. Kredit Beragun Properti Komersial 100% 4. Kredit Pegawai atau Pensiunan 50% 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 75% 6. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo (Past Due Loans) a. Kredit Beragun Rumah Tinggal 100% b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 150% 7. Penyertaan yang Bukan Merupakan Faktor Pengurang Modal a. Penyertaan Kepada Perusahaan Keuangan yang terdaftar di bursa 100% b. Penyertaan Kepada Perusahaan Keuangan yang tidak terdaftar di bursa 150% c. Penyertaan Modal Sementara dalam rangka Restrukturisasi Kredit 150% 8. Aset Yang Diambil Alih (AYDA) 150% 9. Aset Lainnya (mis. aset tetap, tanah, bangunan, dan inventaris) 100% 133 180

Lampiran 3 Lampiran 3 Haircut untuk Teknik MRK Agunan pada Pendekatan Komprehensif, Penetapan Persentase Tertentu dalam Perhitungan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) untuk Transaksi Derivatif, dan Penetapan Persentase Tertentu dalam Perhitungan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) 181

Tabel 1. Haircut untuk Teknik MRK - Agunan pada Pendekatan Komprehensif Peringkat Efek / Surat Berharga 1 AAA s.d AAatau A-1 A+ s.d BBB- atau A-2 atau A-3 Sisa Jatuh Tempo Diterbitkan Pemerintah dan Bank Pembangunan Multilateral Diterbitkan oleh Pihak Lainnya < 1 tahun 0,5 % 1% > 1 tahun, < 5 tahun 2% 4% > 5 tahun 4% 8% < 1 tahun 1% 2% > 1 tahun, < 5 tahun 3% 6% > 5 tahun 6% 12% BB+ s.d BB- Seluruhnya 15% 25% Tunai dalam mata uang yang sama 0% 1 Ilustrasi peringkat pada Tabel 1 menggunakan notasi peringkat yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemeringkat Standard and Poor s. Tabel 2. Penetapan Persentase tertentu dalam Perhitungan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) untuk Transaksi Derivatif Sisa Jatuh Tempo Suku Bunga Nilai Tukar dan Emas Saham Logam selain Emas Lainnya < 1 tahun 0% 1% 6% 7% 10% > 1 tahun, < 5 tahun 0,5% 5% 8% 7% 12% > 5 tahun 1,5% 7,5% 10% 8% 15% Pengaturan tambahan: a. Untuk transaksi derivatif dimana terdapat beberapa pertukaran notional atau prinsipal, maka potensi tagihan di masa depan (potential future exposure) dari transaksi derivatif dihitung berdasarkan penjumlahan dari hasil perkalian antara masing-masing nilai notional transaksi derivatif dengan persentase tertentu yang ditetapkan berdasarkan sisa jangka waktu dari masing-masing notional transaksi dimaksud. b. Untuk transaksi derivatif dengan struktur dimana (i) nilai tagihan atau kewajiban derivatif diselesaikan pada tanggal tertentu dan (ii) syarat dan ketentuan transaksi derivatif disesuaikan kembali sehingga nilai wajar dari transaksi derivatif adalah nol pada tanggal dimaksud, maka sisa jatuh tempo transaksi derivatif ditetapkan sama dengan jangka waktu hingga tanggal penyesuaian berikutnya. c. Transaksi derivatif dengan jenis underlying variable yang tidak dinyatakan secara spesifik dalam tabel diatas, diperlakuan sebagai Lainnya. 135 182

Tabel 3. Penetapan Persentase Tertentu dalam Perhitungan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) Jumlah hari kerja sejak terlewatinya tanggal setelmen (settlement date) Prosentase Tertentu 5 s.d 15 hari kerja 8% 16 s.d 30 hari kerja 50% 31 s.d 45 hari kerja 75% Lebih dari 45 hari kerja 100% 136 183

Lampiran Tatacara Perhitungan Pendapatan Bruto Dalam Rangka Menghitung ATMR Untuk Risiko Operasional Posisi : Rekening Sandi LBU Lama Sandi LBU Baru Periode 2009* 2008* 2007* (Jan - Des) (Jan - Des) (Jan - Des) Pendapatan Bruto 1.a Pendapatan bunga 101-145 1000 1.b Beban Bunga 181-230 1300 1 Pendapatan bunga net (1.a -1.b) 2.a Pendapatan deviden, komisi/provisi/fee 161-170 2170-2260 2.b Keuntungan transaksi spot dan derivatif 151-160 2080-2160 2.c Peningkatan nilai wajar (MTM) surat berharga n/a (147) 1810 2.d Peningkatan nilai wajar (MTM) kredit yang diberikan n/a 1900 2.e Peningkatan nilai wajar (MTM) aset keuangan lainnya n/a 2000 2.f Keuntungan dari penjualan surat berharga dalam trading book - Diperdagangkan n/a 1830 2.g Keuntungan dari penjualan kredit dalam trading book - Diperdangkan n/a 1930 2.h Keuntungan dari penjualan aset keuangan lainnya dalam trading book - Diperdagangkan n/a 2030 2.i Pendapatan non bunga lainnya 179 2430 2 Total Pendapatan non bunga ( 2.a...2.i) 3.a Komisi/provisi /fee 251-269 3010-3100 3.b Kerugian transaksi spot dan derivatif 231-249 2920-3000 3.c Penurunan nilai wajar (MTM) surat berharga n/a 2530 3.d Penurunan nilai wajar (MTM) kredit yang diberikan n/a 2640 3.e Penurunan nilai wajar (MTM) aset keuangan lainnya n/a 2740 3.f Kerugian dari penjualan surat berharga dalam trading book - Diperdagangkan n/a 2560 3.g Kerugian dari penjualan kredit dalam trading book - Diperdagangkan n/a 2670 3.h Kerugian dari penjualan aset keuangan lainnya dalam trading book - Diperdagangkan n/a 2770 3 Total Beban non bunga ( 3.a...3.h) A. Pendapatan Bruto ( 1 + 2-3 ) B. Rata-rata Pendapatan Bruto ( A1...A3 / n**) C. Beban Modal untuk Risiko Operasional (15% X B) D. ATMR untuk Risiko Operasional (12,5 X C ) Keterangan : * : periode perhitungan pendapatan bruto disesuaikan dengan periode perhitungan ATMR untuk risiko operasional ** : n adalah jumlah tahun dimana pendapatan bruto positif 184

Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar 185

186

a) b) 187

188

i. ii. iii. iv. v. 189

190

191

192

193

194

195

196

197

a) b) 198

b) 199

200

201

202

203

(a) (a) (b) (a) (b) (c) 204

205

(b) (c) 206

207

208

209

210

211

212

(i) (ii) 213

a) b) c) a) b) 214

c) d) (a) (b) e) 215

f) g) (1) 216

(2) 217

(3) a) b) 218

c) (1) d) (2) e) (1) (2) (3) (4) f) 219

g) h) i) 220

221