I. PENDAHULUAN. bebas antar negara-negara Asia Tenggara dan China. Hal ini membuka

dokumen-dokumen yang mirip
Prarancangan Pabrik Kalsium Klorida dari Kalsium Karbonat dan Asam Klorida Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai bahan baku maupun bahan penunjang. Benzil alkohol banyak. solvent, dan sebagai bahan untuk industri kimia yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdirinya Pabrik

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri kimia yang membutuhkan adiponitril sebagai bahan baku di dalam

I. PENDAHULUAN. sangat pesat. Setiap tahunnya berdiri industri-industri baru yang berskala besar.

Prarancangan Pabrik Sodium Tetra Silikat (Waterglass) dari Sodium Karbonat dan Pasir Silika Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

1.2 Kapasitas Pabrik Untuk merancang kapasitas produksi pabrik sodium silikat yang direncanakan harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

Prarancangan Pabrik Aluminium Fluorida dari Asam Fluosilikat dan Aluminium Hidroksida Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang banyak berkembang adalah

Prarancangan Pabrik Trisodium Fosfat dari Asam Fosfat, Sodium Karbonat, dan Sodium Hidroksida dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

Prarancangan Pabrik Sodium Silikat Dari Natrium Hidroksida Dan Pasir Silika Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan suatu negara dapat diindikasikan dengan pesatnya. kemudahan dalam pemanfaatan dan pemasokan bahan baku.

Prarancangan Pabrik Natrium Silikat dari Natrium Oksida dan Pasir Silika Kapasitas Produksi ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, bangsa Indonesia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diolah menjadi produk intermediate atau produk jadi, sehingga mengurangi

Laporan Tugas Akhir Prarancangan Pabrik Monochlorobenzene dari Benzene dan Chlorine Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. diolah menjadi produk antara berupa aluminium sulfat. Aluminium sulfat termasuk dalam heavy chemical industy yang memegang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

Pra Perancangan Pabrik Kimia Propylene Glycol Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Prarancangan Pabrik Magnesium Oksid dari Bittern dan Batu Kapur dengan Kapasitas 40.

BAB I PENDAHULUAN. impor produk tertentu dari luar negeri, padahal bahan dasar produk tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton Per Tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. palm oil). Dari 1 kilogram bahan baku CPO bisa menghasilkan sedikitnya 1 liter

I. PENDAHULUAN. Indonesia sangat kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai

BAB I. PENDAHULUAN. adalah tricresyl phosphate yang merupakan senyawa organik ( ester) dengan

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

cukup diperlukan di Indonesia sebagai negara yang sebagian devisanya diperoleh

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PABRIK BEZALDEHIDE DARI TOLUENE DENGAN PROSES OKSIDASI PRA RENCANA PABRIK. Oleh : EDVIN MAHARDIKA

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

I. PENDAHULUAN. Banyak negara berkembang pada saat ini sebagaimana halnya negara maju

I. PENDAHULUAN. kebutuhan bahan - bahan penunjang guna menjamin kelangsungan proses

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu pilihan strategis untuk

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Peningkatan pembangunan pada sektor ini diharapkan dapat. memberikan devisa bagi negara, menambah lapangan pekerjaan dan

Prarancangan Pabrik Amonium Klorida dengan Proses Amonium Sulfat - Natrium Klorida Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

1 Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memberikan manfaat dalam perkembangan industri di Indonesia. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Kloroform dari Sodium hidroksida, Klorin, dan Aseton dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Propilen Oksid Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ASAM, BASA, DAN GARAM

Prarancangan Pabrik Asam Adipat dari Sikloheksanol dan Asam Nitrat dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang pembangunan yang paling diharapkan dapat memacu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Natrium Nitrat dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ensiklopedi: 27 dan 342. Asam, basa dan garam. dikelompokkan berdasarkan. Alat ukur

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI ISOBUTANA, UDARA DAN PROPILEN KAPASITAS TON/TAHUN

BAB II URAIAN PROSES. Benzil alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen, phenyl methanol,

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

BAB I PENGANTAR. Gambar I.1. Struktur Kimia Formamid

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang B. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor indistri kimia maka perlu didirikan pabrik hulu yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

BAB I PENGANTAR. I. 1. Latar Belakang

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

PRARANCANGAN PABRIK GIPSUM DARI KALSIUM HIDROKSIDA DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

PABRIK AMMONIUM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI PRA RENCANA PABRIK

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian Pabrik Era perdagangan bebas telah dimulai dengan dibukanya perjanjian perdagangan bebas antar negara-negara Asia Tenggara dan China. Hal ini membuka kesempatan bagi Indonesia untuk membangun sektor industri yang kuat dan memiliki daya saing sebagai salah satu sumber utama pendapatan negara menggantikan sektor pertambangan yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian negara. Industri yang kuat dan memiliki daya saing tentu saja harus ditopang dengan adanya industrialisasi hulu hilir yang akan memperkokoh eksistensi perindustrian Indonesia di Asia Tenggara khususnya dan di dunia umumnya. Dari segi ekonomi, industrialisasi hulu hilir ini tentu akan menekan biaya produksi berbagai industri domestik dan merupakan langkah antisipasi berdampaknya krisis ekonomi dunia terhadap industri dalam negeri akibat tidak menentunya mata uang dunia. Kalsium klorida merupakan salah satu produk intermediate yang penting dalam rangkaian industri kimia. Penggunaan kalsium klorida juga diterapkan pada banyak bidang selain industri kimia. Indonesia sendiri masih banyak mengimpor kalsium klorida dari luar negeri dan diperkirakan kebutuhan akan kalsium klorida pada tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat. Sejalan dengan program

2 pemerintah Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan impor, menaikkan devisa negara melalui ekspor dan menurunkan tingkat pengangguran, maka cukup tepat untuk mendirikan pabrik kalsium klorida di Indonesia. B. Kegunaan Produk Kalsium klorida bersifat hidroskopis (bahan yang mudah menyerap air dari sekitarnya), dapat digunakan untuk mengeringkan udara dan gas lainnya juga. Kalsium klorida juga dicampurkan dengan beton dengan tujuan untuk memperkuat campurannya sebagaimana untuk membantu dalam pembangunan cepat (fast track) saat pengaturan awal suatu pembangunan. Kalsium klorida juga beperan sebagai zat adiktif dalam hal pembuatan plastik, juga digunakan untuk pengolahan air limbah sebagai pembantu drainase. Produk ini membantu meningkatkan kadar kalsium air, yang pada gilirannya meminimalkan potensi korosi pada pompa. Sehingga membatasi korosi dengan berbagai jenis peralatan kolam renang, serta kelengkapan kolam apapun yang dibuat dengan logam. Di industri makanan, kalsium klorida terdaftar sebagai zat aditif pada makanan yang diizinkan di Uni eropa untuk digunakan sebagai pengawet dan agen pengencangan. Sebagai agen pengawet, kalsium klorida digunakan dalam sayuran kalengan, pengawet dadih kacang kedelai menjadi tahu dan dalam produksi pengganti kaviar dari jus sayuran atau buah. Ia biasanya digunakan sebagai elektrolit dalam minuman olahraga dan minuman lainnya. Kalsium klorida

3 kadang-kadang ditambahkan ke dalam susu olahan untuk mengembalikan keseimbangan alami antara kalsium dan protein dalam pembuatan keju. Pada bidang kedokteran, kalsium klorida dapat disuntikkan sebagai terapi intravena untuk pengobatan hipokalsemia. Ia digunakan untuk gigitan atau sengatan serangga, reaksi sensitivitas, terutama ketika ditandai dengan urtikaria, keracunan magnesium, sebagai bantuan dalam pengelolaan gejala kolik akut pada resusitasi jantung, terutama setelah operasi jantung terbuka. C. Ketersediaan bahan baku Bahan baku utama pembuatan kalsium klorida adalah kalsium karbonat (kalsit) dan asam klorida. Kalsium karbonat dipasok dari perusahaan tambang dalam negeri, yaitu PT Indonesia Kalsium Karbonat Agung. Harga Kalsium karbonat saat ini adalah Rp. 5000/50 kg. Sedangkan asam klorida dapat diperoleh dari PT. Asahimas chemical dengan harga Rp. 1000/kg.

4 D. Analisis pasar Permintaan pasar akan kalsium klorida terus mengalami kenaikan dari tahun 2005 sampai tahun 2010 dan permintaan pasar dalam negeri akan kalsium klorida diperkirakan akan terus meningkat menjadi 22.000 ton pada tahun 2015. Peningkatan ini seiring dengan pertumbuhan permintaan oleh industri-industri yang menggunakan kalsium klorida sebagai bahan baku produksinya. Berikut ini disajikan data impor kalsium klorida di Indonesia dari tahun 2005 sampai 2010. Tabel 1. Data Impor Kalsium Klorida Tahun Kalsium Klorida (Ton) 2005 5083,124 2006 6114,202 2007 7058,391 2008 8847,771 2009 10341,92 2010 12057,4 ( Sumber: BPS, Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia tahun 2005-2010 ) Dari data impor kalsium klorida setiap tahunnya dapat dilakukan prediksi untuk kebutuhan kalsium klorida pada masa yang akan datang. Pabrik kalsium klorida direncanakan didirikan pada tahun 2015. Untuk menentukan kapasitas pabrik pada tahun 2015 dipergunakan persamaan regresi linear y = ax + b, dimana y = jumlah kebutuhan kalsium klorida dihidrat (ton). x = indeks tahun.

5 Dari perhitungan menggunakan persamaan regresi linear diperoleh persamaan : y = 1409,8 x -3E+06 Dengan memasukkan harga indeks tahun ke- dalam persamaan tersebut di atas dapat ditentukan prediksi kebutuhan kalsium klorida di Indonesia. Kalsium Klorida (Ton) 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 y = 1409,8x - 3E+06 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Tahun Gambar 1.1 Kurva kebutuhan kalsium klorida di Indonesia Dari hasil prediksi kebutuhan kalsium klorida di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 22.000 ton / tahun.

6 E. Analisis Ekonomi Persamaan reaksi pembentukan CaCl2 adalah: CaCO3 + 2 HCl CaCl2 + CO2 + H2O Berat molekul: CaCO3 = 100,0874 HCl = 36,46097 CaCl2 = 110,984 CO2 = 44,00995 H2O = 18,01534 Basis perhitungan adalah 1 kg CaCl2 yang terbentuk, maka: CaCO3 + 2 HCl CaCl2 + CO2 + H2O Mula2 = 0,999 kmol 1,998 kmol Reaksi = 0,999 kmol 1,998 kmol 0,999 kmol 0,999 kmol 0,999 kmol Hasil = 0 0 0,999 kmol 0,999 kmol 0,999 kmol Dari perhitungan mol persamaan reaksi tersebut dapat diketahui tiap 1 kg CaCl yang terbentuk, dibutuhkan: CaCO3 = 0,999 x 100,0874 = 0,901 kg HCl = 1,998 x 36,4609 = 0,657 kg, dikarenakan larutan HCl technical grade yang tersedia hanya memiliki kemurnian 33%, maka larutan HCl 33% yang dibutuhkan adalah: 100 x 0,657 = 1,991058 kg 33 Ikut terbentuk pula:

7 CO2 = 0,999 x 44 = 0,396 kg H2O = 0,999 x 18,01 = 0,1623 kg. Dan H2O yang terlarut dalam HCl 33% sebanyak: 67 x 1,991 = 1,334 kg 100 Sebagai perbandingan aspek ekonomi, Biaya bahan baku: CaCO3 = Rp 100/kg x 0,901 kg = Rp 90,18 HCl = Rp 1.000/kg x 1,991 kg = Rp 1.991 Rp 2.081,18 Harga produk: CaCl2 = Rp 20.000/kg x 1 kg = Rp 20.000 Dari selisih antara biaya bahan baku dan harga produk didapatkan keuntungan sekitar Rp 17.918,82/ kg sintesa CaCl2.