Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH:

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda dan Energi Dengan Menggunakan Metodeekpeerimen Pada Siswa Kelas III SDN 21 Ampana

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Taofikoh NIP MTs Negeri Kendal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Dewilis Setianingsih, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SD TEBING TINGGI

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODE PENELITIAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Salim Mulyadi Koolang, Amran Rede, Mohammad Jamhari. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV SDN 3 Tambun Tolitoli

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Transkripsi:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 14 Ampana Najma AR. Talamoa, I Nengah Kundera, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat kegiatan yang dilakukan dengan siklus berulang yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Desain penelitian ini mengacu pada diagram yang dicantumkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 14 Ampana. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 14 Ampana. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 22 orang siswa di kelas V SDN 14 Ampana tahun ajaran 2014-2015. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 14 Ampana pada materi alat pernapasan pada manusia. Pada tes awal siswa yang tuntas 7 orang (persentase tuntas klasikal 31,8%) dan (daya serap klasikal 54,5%). Pada siklus I siswa yang tuntas 13 orang (persentase tuntas klasikal 59,1% dan daya serap klasikal 63,6%). Pada siklus II meningkat menjadi siswa yang tuntas 20 orang atau persentase ketuntasan klasikal 90,9% dan daya serap klasikal 86,4%. Pada siklus II sudah memenuhi standar ketuntasan belajar, demikian pula dengan hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru. Pada siklus I dan siklus II dikategorikan cukup dan sangat baik. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 14 Ampana pada pelajaran IPA khususnya materi alat pernapasan pada manusia. Kata Kunci: Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar. I. PENDAHULUAN Harapan guru pada pelaksanaan proses pembelajaran, bahwa tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai. Tapi kenyataan yang ditemukan dilapangan sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena belum singkronnya sistem dalam pengajaran, antara lain yaitu fasilitas, metode, dan kemampuan siswa. Faktor pendukung utama tercapainya

tujuan pembelajaran tidak lepas dari peran guru itu sendiri dan peran aktif dari siswa. Peran guru antara lain menguasai materi dan variasi metode mengajar yang tepat saat menyajikan materi. Sedangkan peran aktif siswa atara lain keterlibatan siswa secara langsung dalam proses belajar-mengajar sehingga mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Catharina, 2007). Faktor psikolog yang turut menentukan keberhasilan belajar siswa adalah minat belajar siswa. Minat belajar yang ada pada diri siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu kemungkinan penyebab kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Guru perlu menguasai dan dapat menerapakan sebagai metode pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sangat beraneka ragam. Oleh karena itu, tidaklah cukup bagi guru hanya menggunakan satu metode proses dalam belajar mengajar. Guru harus cermat dalam memilih metode-metode mana yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Catharina, 2007). Berdasarkan hasil survei proses belajar-mengajar di kelas V SDN 14 Ampana, dalam pembelajaran IPA ternyata hasil belajar siswa kelas V masih rendah. Rendahnya hasil belajar IPA di kelas V SDN 14 Ampana, disebabkan karena rendahnya pemahaman siswa terhadap materi IPA. Hal ini disebabkan karena pembelajaran didominasi dengan metode pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk mentransfer pengetahuan bagi siswa. Akibatnya siswa memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menentukan pengetahuan dan konsep, sehingga siswa cenderung lebih cepat jenuh, dalam mengikuti pelajaran yang berdampak pada pelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa yang hanya mencapai nilai rata-rata 60 disebabkan karena kurangnya pengalaman guru dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat, dan kurang tersedianya perangkat pembelajaran yang memadai. Model pembelajaran yang dimaksud adalah yang bisa meningkatkan kemampuan siswa, melatih keterampilan mengemukakan pendapat, sekaligus menanamkan moralitas kepada siswa. Secara teoritis untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilksanakan penerapan model pembelajaran kooperatif. 107

Adapun kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN 14 Ampana untuk mata pelajaran IPA adalah 65 sehingga perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil ulangan tengah semester genap 3 tahun terakhir diperoleh data bahwa hasil belajar siswa masih rendah yaitu pada tahun ajaran 2011/2012 hanya mencapai nilai ratarata 57, tahun ajaran 2012/2013 mencapai nilai rata-rata 58, dan pada tahun ajaran 2013/2014 mencapai nilai rata-rata yaitu 60. Menurut Slavin dalam Lie (2002) pembelajaran kooperatif akan membuat suasana lebih luwes, fleksibel dan memungkinkan siswa berinteraksi dengan sesamanya maupun berinteraksi dengan guru. Dengan pembelajaran kooperatif siswa akan merasa bebas untuk saling membantu dalam memecahkan masalah, sehingga siswa akan terbiasa mengeluarkan pendapat terhadap teman sesama kelompoknya. Kebiasaan siswa berinteraksi dengan anggota kelompoknya akan membuat mereka tidak merasa takut untuk bertanya kepada guru. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang paling mudah diterapkan adalah tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Pada model ini siswa diberi kesempatan untuk membicarakan pengamatan dan ide-ide mereka dalam rangka memahami gejala fisik. Selain itu, pembelajaran ini mendorong terjadinya tutor sebaya antar siswa dalam kelompok untuk menacapai satu tujuan bersama. Siswa yang berkemampuan tinggi membantu teman yang berkemampuan rendah sehingga semua anggota kelompok dapat menguasai materi yang dipelajari. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 14 Ampana. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK menurut Wardhani (2007) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. 108

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat kegiatan yang dilakukan dengan siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Desain penelitian ini mengacu pada diagram yang dicantumkan Kemmis dan Mc. Taggart (Wardhani, 2007). (2007). Keterangan: 0 : Pratindakan 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan tindakan siklus 1 3 : Observasi siklus 1 4 : Refleksi siklus 1 5 : Rencana revisi 1 untuk siklus 2 6 : Pelaksanaan tindakan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1 b : Siklus 2 Sumber: Mc. Taggart dalam Wardhani Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN 14 Ampana. Subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas V yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 sejumlah 22 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Data dikumpulkan dengan cara: - Data Primer, yang termasuk data primer meliputi data mengenai perolehan nilai tes siswa kelas V SDN 14 Ampana baik pada tes awal, tes siklus 1 dan tes siklus 2. 3 7 0 4 a 1 2 8 b 5 6 - Data Sekunder, yaitu data tentang siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, informasi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang 109

diajarkan, dan respon kesulitan yang dialami oleh siswa, serta data tentang hal-hal yang terjadi selama pembelajaran berlangsung yang dapat mendukung tujuan penelitian ini. Data tentang hasil tes awal dan hasil siklus 1 dan siklus 2 akan dianalisis dengan menggunakan persentase ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil analisis tes evaluasi siswa dapat dilihat pada Tabel I. Tabel 1. Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus I No. Aspek Perolehan Hasil 1 Nilai Tertinggi 9 2 Nilai Terendah 4 3 Jumlah Siswa 22 orang 4 Banyaknya Siswa yang Tuntas 13 orang 5 Banyaknya Siswa yang Tidak Tuntas 9 orang 6 Persentase daya serap klasikal 63,60% Walaupun secara kualitatif pelaksanaan pembelajaran di siklus I termasuk kategori baik tapi secara kualitatif hasil belajar siswa masih perlu dibenahi, yang diduga penyebabnya antara lain: a. Belum optimalnya memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, masih ada siswa yang belum menguasai materi sistem pernapasan pada manusia. b. Siswa belum sepenuhnya memperhatikan pelajaran dengan baik. Sedangkan data hasil analisis tes evaluasi siswa siklus II dapat dilihat pada Tabel II. 110

Tabel 2. Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus II No. Aspek Perolehan Hasil 1 Nilai Tertinggi 10 2 Nilai Terendah 6 3 Jumlah Siswa 22 orang 4 Banyaknya Siswa yang Tuntas 20 orang 5 Banyaknya Siswa yang Tidak Tuntas 2 orang 6 Persentase daya serap klasikal 86,4% Ada beberapa hal yang dapat dilihat pada pelaksanaan siklus II. Selain prosentase nilai aktivitas rata-rata siswa dan guru, juga persentase perolehan hasilnya sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil ini diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II terjadi hal-hal berikut: a. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi sistem pernapasan pada manusia. b. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, lebih meningkatkan motrivasi siswa dalam belajar khususnya pada materi sistem pernapasan pada manusia karena dengan menggunakan model pembelajaran tersebut minat belajar siswa semakin meningkat. Dari hasil tes kognitif dapat diketahui bahwa secara umum siswa telah memahami materi sistem pernapasan pada manusia dengan baik dan benar. Walaupun pada awalnya hasil perolehan tes pada siklus I masih rendah belum mencapai standar ketuntasan. Namun ketika dilakukan tindakan pada siklus II hasil yang diperoleh lebih baik dibandingkan pada siklus I maupun pada pratindakan. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian tindakan kelas ini didasarkan pada hasil dan catatan peneliti selama melakukan penelitian. Proses pelaksanaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada masing-masing siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dalam pelaksanaan siklus I dan II, peneliti sekaligus guru yang mengajar telah melaksanakan tahap-tahap pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada awal pembelajaran, guru selalu menyampaikan tujuan pembelajaran dengan 111

harapan supaya perhatian siswa terpusat pada tujuan yang akan diajarkan. Untuk menarik perhatian minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan diajarkan guru terlebih dahulu melakukan serangkaian motivasi dan mengaitkan pengetahuan awal siswa sebagai prasyarat. Hasil analisis pengelolaan pembelajaran berlangsung, menunjukkan dalam kegiatan inti, guru telah menyampaikan materi dengan baik dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara maksimal. Pada kegiatan penutup, guru telah membimbing siswa membuat kesimpulan pelajaran setiap selesai kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu, guru juga telah memanfaatkan waktu sesuai dengan skenario dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasilnya menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung suasana kelas yang kondusif, antusias guru dan siswa pada pelajaran sangat baik. Pada umumnya pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, guru disini hanya sebagai fasilitator dan motivator (Hamalik, 1994). Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran belum sesuai dengan kriteria yang ditentukan dari beberapa aspek yang diamati. Ada beberapa yang memperoleh nilai 2 atau nilai cukup dengan persentase ketuntasan seluruh siswa mencapai 58,33%. Sedangkan jika dilihat dari aktivitas yang dilakukan guru juga belum maksimal pada siklus I terlihat dengan persentase aktivitas yang dilakukan guru masih masuk kategori baik yaitu 77,50%. Pada siklus I guru belum dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara maksimal sehingga pengelolaan kelas pada saat proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. Dengan demikian masih banyak terdapat hal-hal yang perlu untuk diperbaiki yaitu yang berkaitan dengan bimbingan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, memberikan pemahaman kepada siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dan dapat mengelola kelas dengan baik. Proses pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD difokuskan pada siswa itu sendiri. Pada siklus I guru memberikan penilaian hasil 112

belajar siswa secara individu yang didasarkan pada soal /tes yang diberikan pada siswa. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I masih kurang baik, hal tersebut disebabkan karena siswa belum dapat memahami materi yang diberikan sehingga masih banyak siswa yang belum dapat menyelesaikan yang diberikan dengan baik. Sedangkan data hasil observasi guru pada siklus I pun masih ada beberapa aspek penilaian sudah menunjukkan hasil yang baik, namun masih terdapat beberapa aspek yang berada dalam kategori cukup. Pada dasarnya guru telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP. Pada siklus II semua aspek yang dinilai mengalami peningkatan baik dari aktivitas siswa maupun guru. Aktivitas yang dilakukan guru ada beberapa aspek yang masuk dalam kategori sangat baik, artinya guru telah mampu memperbaiki beberapa faktor yang masih kurang pada siklus I. demikian pula dengan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II, semua aspek yang dinilai mengalami peningkatan. Siswa lebih tertarik dengan model pembelajaran yang digunakan, lebih memahami konsep yang disampaikan oleh guru bahkan siswa lebih antusias dalam memperhatikan penjelasan yang disampaikan sehingga dalam penyelesaian tugas berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan untuk hasil analisis tes akhir tindakan terlihat peningkatan yang sangat baik dimulai dari tes awal yang guru lakukan hingga siklus II. Berdasarkan uraian hasil tes evaluasi pada pembelajaran siklus I diperoleh daya serap klasikal sebesar 63,60% dan ketuntasan belajar klasikal 59,1%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu diperoleh daya serap klasikal sebesar 86,40% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 90,9%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar dengan materi sistem pernapasan pada manusia dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siklus II telah berhasil. Berdasarkan nilai rata-rata daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal yang meningkat dari tiap perbaikan hingga pada siklus II, maka perbaikan pembelajaran ini dianggap berhasil walaupun ada dua orang siswa yang tidak tuntas dari siklus I sampai siklus II. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian pada saat pembelajaran berlangsung dan perlu diadakan remedial 113

tersendiri. Dengan demikian hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi sistem pernapasan pada manusia dapat meningkat. Berdasarkan penelitian ini direkomendasikan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA sebagai salah satu alternatif model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa: Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada SDN 14 Ampana Kabupaten Tojo Una-Una. Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh tuntas individu 13 orang dari 22 orang siswa dengan persentase daya serap klasikal sebesar 63,6% dan ketuntasan klasikal sebesar 59,1%. Sedangkan pada siklus II diperoleh tuntas individu 20 orang dari 22 orang siswa dengan persentase daya serap klasikal sebesar 86,4% dan ketuntasan klasikal sebesar 90,9%. Selain itu, observasi aktivitas guru dan kinerja siswa dapat meningkat dimana pada siklus I masuk berada pada kategori cukup, namun pada siklus II meningkat menjadi kategori sangat baik. Berdasarkan pengamatan selama melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, disarankan: 1. Kepada pengajar khususnya guru SDN 14 Ampana hendaknya mempertimbangkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil aktivitas belajar dan kemampuan siswa menyelesaikan soal. 2. Pemahaman guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diaplikasikan secara nyata dalam pembelajaran selanjutnya. Guru diharapkan melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilakukan selama bertindak sebagai praktisi di lapangan dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih dijumpai. Sehingga diupayakan agar tercipta suatu daya tarik atau 114

minat yang tinggi dari siswa dalam rangka proses pembelajaran yang dimaksud. 3. Guru hendaknya menempatkan dimana saatnya siswa diberi kebebasan berargumen untuk mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya dan dimana guru lebih dibutuhkan untuk membuka wawasan siswa. DAFTAR PUSTAKA Catharina. (2007). Psikologi Belajar. Semarang Unnes Press. Hamalik, O. (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Lie, 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo. Meykanti, S. (2006). Meningkatnya Hasil Belajar Fisika melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas VIId SMP Negeri 3 Palu. Skripsi Sarjana pada FKIP untad Palu: tidak dipublikasi. Ramadhan, A. dkk. (2013). Panduan Tugas Akhir (Skripsi) & Artikel Penelitian. FKIP Universitas Tadulako Palu: tidak dipublikasi. Wardhani, IGAK. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. 115