PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ALAT SISTEM PENGIRIMAN PESAN SMS MELALUI JALUR RADIO KOMUNIKASI

PEMODELAN PEMANTAU PERSEDIAAN BARANG DAN PEMESANAN BARANG BERBASIS JARINGAN KOMPUTER

Sistem Pendeteksi Kapasitas Tempat Sampah secara Otomatis pada Kompleks Perumahan

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS SECARA SENTRAL DARI JARAK JAUH

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM RECEIVER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

ALAT PEMESANAN NOMOR BANGKU BIS TERINTEGRASI SECARA WIRELESS

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

PENGENDALIAN CONVEYER BATUBARA SECARA WIRELESS

BAB II LANDASAN TEORI. tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses modulasi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGANTRIAN MEJA PADA RESTORAN MENGGUNAKAN FASILITAS SHORT MESSAGE SERVICE

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. regulator yang digunakan seperti L7805, L7809, dan L Maka untuk

Oleh : Dalmasius N A P.

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

FREQUENCY HOPPING SPREAD SPECTRUM TRANSMITTER DENGAN PSEUDO NOISE CODE

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

BAB III DESKRIPSI MASALAH

Transmisi Suara dan Pengendalian Penyuara melalui Jala-Jala berbasis IC LM1893

ALAT PENGATUR WAKTU SECARA WIRELESS DENGAN MEDIA INFRARED

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

LAMPIRAN PEDOMAN PENGGUNAAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM KONTROL LISTRIK MENGGUNAKAN MEDIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian perangkat keras dan

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI RADIO DIGITAL SEBAGAI REMOTE KONTROL SAKLAR LAMPU PADA BANGUNAN BERBUDAYA BALI

ALAT PENGIRIM DATA MENU MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

Teknik Telekomunikasi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Transkripsi:

TESLA Vol. 8 No. 2, 61 68 (Oktober 2006) Jurnal Teknik Elektro PERANCANGAN ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS Tjandra Susila 1), Tony Winata 1) dan Rakhman Setyo Nugroho 2) Abstract To keep the quality ambiguous / vague meaning and reputation, a restaurant must have good service to satisfy its customer. Based on this consideration, so it is necessary to make a menu ordering device in a restaurant build in wireless communication that can be adjusted by programming the device. By using this device, a restaurant, can improve its quality along with reputation and minimize menu ordering error problems. Keywords: modulation FM, wireless, modulator and demodulator, microcontroller, menu ordering, price, efficiency, reputation PENDAHULUAN Pada saat ini terdapat berbagai macam restoran yang dapat ditemui. Persaingan antara restoran pun terjadi, demi menjaga kualitas dan reputasi pemilik restoran meningkatkan mutunya mulai dari segi aneka makanan, harga yang bersaing, serta pelayanan terhadap pelanggan. Restoran yang baik harus memiliki faktor pelayanan yang baik serta penyajian makanan yang cepat dan benar yang diinginkan oleh pelanggan. Pada saat situasi dimana keadaan restoran ramai akan pelanggan, para pelayan dituntut bekerja dengan cepat melayani pemesanan pelanggan dan mengantarkan pesanan. Dengan dituntut bekerja cepat para pelayan terkadang hilang konsentrasi kerja yang akibatnya timbul kesalahan, seperti salah mengantarkan pesanan makanan ke meja pelanggan akibat tertukarnya menu pesanan. Pada akhirnya kesalahan-kesalahan yang terjadi akan mengganggu proses penyajian, sehingga berdampak pada reputasi dari restoran tersebut. Atas dasar pemikiran di atas maka dibuat perangkat pemesanan makanan di restoran secara wireless dengan menggunakan gelombang RF (Radio Frequency). Sistem perangkat wireless ini sudah terprogram sehingga tidak diperlukan lagi pelayan untuk mendekati pelanggan untuk menanyakan menu yang dipesan dan juga mengurangi faktor kesalahan pemesanan makanan. Alat yang dirancang ini secara garis besar terdiri dari unit pemancar yang berada di tiap meja dan unit penerima kasir pada meja kasir. Unit pemancar yang berada pada meja menggunakan modul LCD (Liquid Crystal Display) serta keypad. Pelanggan dapat memilih menu makanan serta jumlah yang diinginkan pada layar LCD melalui modul keypad dan tiap meja mempunyai alamat ID masing-masing. Unit penerima kasir yang berada di kasir akan menerima informasi yang dikirim oleh pemancar meja, kemudian dari informasi tersebut kasir akan mengetahui meja mana yang melakukan pemesanan dan menu apa yang dipesan. Modulasi yang digunakan pada rancangan ini adalah modulasi digital yaitu tepatnya modulasi FSK (Frequency Shift Keying). Modulasi FSK merupakan salah satu cara modulasi frekuensi dalam komunikasi digital, dimana sinyal pemodulasinya berupa gelombang biner. Sinyal keluaran nantinya akan mempunyai frekuensi yang berubah- 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tarumanagara 2) Alumni Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tarumanagara 61

62 Tjandra S., Tony W. dan Rakhman S.N. ubah dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya tergantung dari kondisi high dan low dari sinyal pemodulasi. Sinyal termodulasi FSK ini selanjutnya akan ditransmisikan melalui pemancar radio FM (Frequency Modulation) dengan frekuensi carier tertentu. Pada bagian penerima terdapat receiver radio FM yang ditala pada frekuensi carrier pemancar untuk mendemodulasikan kembali sinyal FSK yang telah termodulasi frekuensi. Selanjutnya sinyal FSK ini diteruskan ke rangkaian demodulator FSK guna mendapatkan kembali sinyal informasi yang berupa pulsa-pulsa biner. Batasan rancangan sistem terdiri dari blok mana saja yang dirancang dan blok mana saja yang tidak dirancang, antara lain: 1) Blok yang dirancang ; Merupakan blok yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang meliputi modul catu daya, modul pemancar FM, modul modulator FSK, modul demodulator FSK, modul mikrokontroler, dan perangkat lunak (software) 2) Blok yang tidak dirancang : Merupakan blok yang sudah tersedia di pasaran, yaitu penerima FM atau FM tuner Spesifikasi rancangan perangkat pengirim menu pesanan makanan dari meja pelanggan secara wireless sebagai berikut : a. Menggunakan mikrokontroler sebagai pemroses utama pada unit pemancar dan penerima. b. Modul pemancar pada tiap meja terdiri dari : keypad 4X3, LCD, relay, mikrokontroler, modulator FSK, dan pemancar FM. c. Modul penerima tediri dari : LCD, mikrokontroler, demodulator FSK, dan penerima FM. d. Sistem yang akan dirancang terdiri dari dua buah meja pelanggan dan sebuah meja kasir. e. Alat ini menggunakan catu daya DC dengan tegangan sebesar +5 Volt, dan +12 Volt. f. Jalur frekuensi yang digunakan yaitu pada frekuensi 85 MHz. DESKRIPSI KONSEP Perancangan dan implementasi alat pemesanan makanan di restoran secara wireless memerlukan 2 (dua) bagian alat yang terpisah. Bagian pertama merupakan unit pemancar yang berada pada tiap meja dengan ID yang berbeda. Pada unit pemancar ini terdapat layar LCD yang menampilkan menu makanan yang disediakan dan modul keypad, yang kedua modul tersebut terhubung dengan mikrokontroler unit pemancar. Apabila pelanggan yakin akan menu makanan yang dipesan, lalu tekan tombol kirim yang kemudian mikrokontroler pemancar mengaktifkan relay untuk menghidupkan ON pemancar FM, kemudian mikrokontroler pemancar mengirim deretan informasi pulsa-pulsa biner menuju modulator FSK. Keluaran dari modulator FSK berupa sinyal analog yang mempunyai dua frekuensi berbeda, yang kemudian masuk ke pemancar FM untuk ditransmisikan secara wireless ke unit penerima kasir. Bagian alat kedua merupakan unit penerima kasir dimana Tabel 1. Perbedaan hasil survei dengan alat yang akan dirancang Hasil Survei 1. Pelayan mendekati pelanggan dan menanyakan menu pesanan yang akan dipesan. 2. Dapat terjadi kesalahan tertukarnya menu pesanan yang dipesan pelanggan. Alat yang akan dirancang 1. Pelayan tidak perlu mendekati pelanggan. Menu pesanan dikirim secara wireless ke operator kasir. 2. Komunikasi jelas karena menggunakan perangkat yang sudah terprogram.

Perancangan alat pemesanan makanan di restoran secara wireless 63 RELAY KEYPAD MIKRO KONTROLER MODU- LATOR PEMANCAR FM LCD MEJA 1 RELAY KEYPAD MIKRO- KONTROLER MODU- LATOR PEMANCAR FM LCD MEJA 2 Gambar 1. Diagaram blok bagian pemancar. PENERIMA FM DEMODULATOR LCD MIKROKONTROLER BUZZER KASIR Gambar 2. Diagram blok bagian penerima. terdapat modul penerima FM yang akan menerima sinyal termodulasi FM. Sinyal yang diterima tersebut kemudian didemodulasi oleh modul demudulator FSK untuk mendapatkan pulsa-pulsa biner sebagai input ke mikrokontroler penerima. Informasi yang berupa pulsa-pulsa biner merupakan data menu makanan yang dipesan dan ID meja yang melakukan pemesanan akan ditampilkan LCD setelah diolah mikrokontroler penerima. DIAGRAM BLOK Diagram blok perancangan dan implementasi alat pemesanan makanan di restoran secara wireless terdiri dari dua bagian utama, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Adapun diagram blok pada unit pengirim dan penerima dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. Blok Mikrokontroler Mikrokontroler pada unit pemancar sebagai pengatur input data dari modul keypad, mengatur tampilan layar menu makanan pada modul LCD, menghidupkan pemancar FM melalui modul relay, dan mengirim data serial ke modul modulator FSK.

64 Tjandra S., Tony W. dan Rakhman S.N. Mikrokontroler bagian penerima berfungsi mengolah data yang dikirim oleh bagian pemancar. Hasil data yang diolah akan ditampilkan pada layar LCD mengenai informasi pemesanan makanan dan meja yang melakukan pemesanan. Pesanan yang diterima ditandai dengan bunyi buzzer yang dikontrol oleh mikrokontroler bagian penerima. Blok Keypad 4X3 Matrik Keypad 4x3 merupakan susunan 12 tombol sebagai sarana masukkan ke mikrokontroler. Modul keypad ini digunakan untuk memasukkan pilihan menu makanan yang ingin dipesan. Blok Relay Relay berguna sebagai pengontrol hubungan listrik secara logic dengan tegangan 5 Volt DC. Penggunaan relay dalam hal ini sangat penting karena rangkaian pengontrol relay terisolasi secara listrik, sehingga tegangan dari sistem yang dikontrol, tidak dapat terhubung singkat dengan rangkaian elektronik pengontrol. Blok relay digunakan untuk menghidupkan pemancar FM yang dikontrol melalui mikrokontroler pemancar. Blok Tampilan LCD Blok LCD pada bagian pemancar ini berfungsi menampilkan menu makanan yang disediakan dan pada bagian penerima menampilkan menu makanan yang dipesan serta meja mana yang melakukan pemesanan. Blok Modulator FSK Rangkaian modulator ini digunakan untuk membawa data digital yang keluar dari rangkaian mikrokontroler untuk diubah menjadi sinyal analog yang kemudian ditransmisikan melalui pemancar FM. Sinyal FSK yang ditransmisikan mempunyai dua nilai frekuensi yang berbeda untuk menyatakan bit 1 (high) dan bit 0 (low). Berdasarkan standar ITUT-R, ditetapkan bahwa frekuensi tone FSK untuk keperluan radio teletype adalah sebagai berikut: Mark (bit 1) menggunakan frekuensi 1200 Hz Space (bit 0) menggunakan frekuensi 2200 Hz Blok Demodulator FSK Rangkaian demodulator FSK berfungsi untuk mendemodulasikan kembali sinyal FSK yang berasal dari modulator agar diperoleh kembali sinyal informasi yang diinginkan. Rangkaian demodulator FSK yang digunakan di sini adalah demodulator koheren yang menerapkan prinsip PLL (Phase Locked Loop). Blok Pemancar FM Pemancar FM digunakan untuk mengirimkan data pemesanan makanan secara wireless ke penerima FM pada bagian penerima. Rangkaian pemancar FM yang digunakan bekerja berdasarkan prinsip Direct FM. Sehingga pada bagian osilator tidak dijumpai adanya rangkaian AFC (Automatic Frequency Control) yang menggunakan osilator kristal. Blok Penerima FM Pesawat penerima radio FM berfungsi untuk mendemodulasikan sinyal informasi yang telah dimodulasi frekuensi, yang berasal dari pemancar radio FM. Detektor PLL (Phase Locked Loop) merupakan metode deteksi FM yang paling efektif dan stabil karena jika terjadi pergeseran / drift frekuensi carrier dari osilator local maka PLL secara otomatis akan segera menyesuaikan dirinya. Blok Catu Daya Catu daya pada umumnya terdiri dari sebuah transformator step down untuk menurunkan tegangan AC dari PLN menjadi tegangan AC yang lebih rendah untuk

Perancangan alat pemesanan makanan di restoran secara wireless 65 disearahkan oleh dioda menjadi tegangan searah yang diperlukan oleh rangkaian. Output dari dioda ini masih perlu diratakan oleh kapasitor sehingga dapat meredam adanya arus AC yang masih tersisa, namun untuk menjamin kestabilan output dari kapasitor ini digunakan lagi sebuah regulator tegangan yang berguna menjaga agar tegangan yang dikeluarkan tidak mudah jatuh/drop sewaktu beban dipasang. Tegangan DC yang dibutuhkan oleh rangkaian adalah sebesar +5V, dan +12V. REALISASI RANCANGAN SISTEM ALAT PEMESANAN MAKANAN DI RESTORAN SECARA WIRELESS Langkah selanjutnya setelah merealisasikan rancangan subsistem menjadi satu-kesatuan sistem. Realisasi sistem tersebut merupakan penggabungan dari seluruh modul yang sudah dibuat. Modul-modul tersebut dihubungkan menjadi satu sistem yang utuh dan sistem ini akan diatur oleh program yang telah dimasukkan ke dalam memori dalam mikrokontroler. Prosedur kerja perancangan sistem ini dimulai dengan ketika ada permintaan data (data request) yang akan dikirimkan. Dalam keadaan stand by, pemancar FM dalam keadaan non aktif. Ketika didapat input data, maka mikrokontroler pemancar ini akan mengaktifkan pemancar FM melalui relay. Kemudian data dari mikrokontroler yang berisi informasi ID meja, makanan yang dipesan, dan jumlahnya yang tercatat akan dirubah menjadi bilangan biner serial dan dikirimkan ke bagian penerima melalui pemancar FM tersebut. Pada bagian penerima, yaitu mikro kontroler penerima akan berada dalam kondisi siap menerima data yang dikirimkan dari bagian pemancar. Jika data yang diterima valid, maka ID meja, makanan yang dipesan, dan jumlahnya akan ditampilkan pada layar LCD dan ditandai dengan bunyi buzzer. REALISASI RANCANGAN PERANGKAT LUNAK Realisasi Rancangan Perangkat Lunak Bagian Pemancar Realisasi rancangan perangkat lunak pada bagian pemancar dimulai dari inisialisasi tiap port mikrokontroler dan memori yang kemudian diteruskan pada proses pembacaan input data yang masuk. Jika ada input data yang masuk, maka program akan mengaktifkan pemancar melalui relay dan mikrokontroler akan mengirimkan data secara serial ke modulator FSK. Apabila data sudah dikirim, program akan mematikan relay dan menunggu input data selanjutnya. Diagram alir perancangan perangkat lunak bagian pemancar dapat dilihat pada Gambar 3. START Inisialisasi Port dan Memori Ada Input Data? YA Aktifkan Relay Pemancar Kirim Data END TIDAK Gambar 3. Diagram alir perangkat lunak bagian pemancar. Realisasi Rancangan Perangkat Lunak Bagian Pemancar Realisasi rancangan perangkat lunak pada bagian penerima dimulai dari inisialisasi

66 Tjandra S., Tony W. dan Rakhman S.N. memori dan tiap portnya. Kemudian dilanjutkan pada proses penerimaan data, apabila ada data yang diterima dan data valid, selanjutnya program akan menganalisa data yang masuk untuk ditampilkan pada LCD dan akan mengaktifkan buzzer. Diagram alir perancangan perangkat lunak bagian penerima dapat dilihat pada Gambar 4. START Inisialisasi Port dan Memori Ada Input Data? YA TIDAK bagian penerima. Pada bagian penerima data yang diterima harus valid, karena apabila tidak data tersebut tidak dapat ditampilkan pada layar LCD penerima. Penerimaan data yang valid pada bagian penerima ditandai dengan bunyi buzzer. Cara pengujian alat pemesanan makanan di restoran secara wireless berikut: a. Hubungkan bagian pemancar dan penerima pada sumber tegangan. b. Pada bagian pemancar terdapat layar LCD yang menampilkan pemilihan menu makanan dan menu minuman. Tekan tombol 1 untuk pemesanan menu makanan dan tekan tombol 2 untuk pemesanan menu minuman. Tampilan layar LCD pemilihan menu makanan atau minuman pada Gambar 5. Data Valid? TIDAK YA Analisis Data Aktifkan Buzzer Tampilkan Data END Gambar 4. Diagram alir perangkat lunak bagian penerima. HASIL PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan adalah melihat apakah data yang dikirim dari pemancar menuju penerima dapat diterima dengan baik. Pengujian dilakukan pada kedua pemancar dengan memasukkan input data pemesanan makanan melalui keypad pada bagian pemancar. Setelah input data dimasukkan, proses pengiriman dilakukan ke Gambar 5. Tampilan menu makanan dan minuman. c. Apabila masuk pada menu makanan, selanjutnya terdapat tampilan sub menu pertama yang menampilkan empat jenis makanan yang ditawarkan yaitu bakso, mie, bubur, dan soto. Tampilan ini sama seperti pada sub menu pertama pada menu minuman, yang menampilkan empat jenis minuman yaitu teh, kopi, susu, dan aqua. Gambar 6 tampilan sub menu pertama pada menu makanan. d. Setelah memilih menu yang diinginkan, contoh bakso kemudian tampilan selanjutnya sub menu kedua yaitu jumlah yang dipesan. Apabila jumlah pesanan bakso sudah ditentukan tekan tombol * yang akan mengaktifkan relay pemancar FM, kemudian data tersebut akan dikirim.

Perancangan alat pemesanan makanan di restoran secara wireless 67 Tampilan sub menu kedua untuk menu makanan pada Gambar 7. Dapat dilihat sistem berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keseluruhan realisasi Perancangan Pemesanan Makanan di Restoran Secara Wireless. ini telah berfungsi sesuai yang diharapkan serta telah memenuhi spesifikasi yang dibuat beserta dengan batasan-batasan yang ada Gambar 6. Tampilan jenis menu makanan Gambar 7. Tampilan menu yang dipesan beserta jumlah e. Pada bagian penerima akan berada dalam kondisi siap menerima data yang dikirimkan dari bagian pemancar. Jika data yang diterima valid, maka ID meja, makanan yang dipesan, dan jumlahnya akan ditampilkan pada layar LCD dan ditandai dengan bunyi buzzer. Tampilan menu pemesanan terdapat pada Gambar 8. Gambar 8. Tampilan menu pemesanan dan jumlah pada Kasir f. Untuk membatalkan suatu perintah dan mundur ke sub menu selanjutnya tekan tombol #. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap rancangan Tugas Akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Pada pengujian Spectrum Analyzer, frekuensi carrier yang dihasilkan pemancar terkadang bergeser dari yang ditentukan. Frekuensi carrier yang dihasilkan osilator tank circuit L dan C tersebut mempunyai kestabilan yang rendah. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan rangkaian IC AFC (Automatic Frequency Control) pada keluaran osilator tersebut. b. Pada pengujian output catu daya, arus yang dibutuhkan alat yang dirancang sebesar 0.65 A. c. Bahwa radio penerima ini memiliki kemampuan selektifitas yang baik dari frekuensi 84.50 MHz sampai dengan 85,80 MHz dan kemampuan sensitifitas yang baik, yaitu pada frekuensi 85 MHz dengan amplitudo sinyal informasi sebesar 44.2 mv. d. Sinyal FSK yang ditransmisikan mempunyai dua nilai frekuensi yang berbeda untuk menyatakan bit 1 (high) dan bit 0 (low). Berdasarkan standar ITUT-R, ditetapkan bahwa frekuensi tone FSK untuk keperluan radio teletype adalah sebagai berikut: Mark (bit 1) menggunakan frekuensi1200 Hz

68 Tjandra S., Tony W. dan Rakhman S.N. Space (bit 0) menggunakan frekuensi 2200 Hz Saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk pengembangan alat ini pada masa yang akan datang adalah sebagai berikut: a. Pada perkembangan selanjutnya pada bagian pemancar dan penerima FM dibuat terintegrasi dalam sebuah IC. Masalah drift frekuensi, noise, dan kecepatan pengiriman yang lambat dapat dihindari. b. Terdapat komunikasi dua arah antara bagian pemancar dan penerima. Komunikasi data yang digunakan dapat menggunakan metoda half-duplex atau full duplex. c. Pada bagian pemancar dan penerima dihubungkan dengan komputer, sehingga dapat diterapkan sistem database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang lebih handal. Referensi D. Roddy & J. Coolen, Electronic Communications, New Jersey: Prentice Hall, Inc., 4 th ed, 1995, ch.10 pp.337 352, ch.12 pp.430 440. G. M. Miller, Modern Electronic Communications, New Jersey: Prentice Hall, Inc., 4 th ed, 1993, ch. 5 pp. 174 188, ch. 6 pp. 208 221, ch. 9 pp. 364 368. Http://www.delta-electronics/applicationnote.com (Diakses pada tanggal: 10/10/05 : 13:12:00) Http://www.character-lcd-lcds.shopeio.com/ (Diakses pada tanggal : 10/10/0: 14:00:00). Http://www.exar.com (Diakses pada tanggal : 15/10/05 : 19:12:58). P. A. Nalwan, Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2003. R. Boylestad & L. Nashelsky, Electronic Devices and Circuit Theory, 5 th ed, New Jersey: Prentice Hall, 1992, ch. 16, pp. 660-780.