BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PROGRAM SIAR DAKWAH DAN FAKTOR PENDUKUNG SERTA FAKTOR PENGHAMBAT RADIO HIZ FM SURAKARTA

BAB V PENUTUP. 1. Program Dakwah Radio HIZ FM Surakarta. kajian keislaman yang disiarkan melalui siaran program acara radio HIZ

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya bermunculan berbagai media, baik itu media elektronik

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PROGRAM ACARA SIARAN & DESKRIPSI PRO 1 RRI TANJUNGPINANG 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya tanpa

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB V PENUTUP. 1. Bagaimana program Spirit Of Islam?

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA DI RAKOSA FEMALE RADIO FM YOGYAKARTA. A. Kegiatan Kuliah Kerja Media di Rakosa Female Radio 105.

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

BAB III PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO2 SEMARANG Profil RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berita menjadi hal yang penting sebelum berita tersebut ditayangkan dan

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sesungguhnya.pendidikan dirancang untuk membentuk manusia

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V PENUTUP. Ngobrol Santai, PMS (Pengajian Malam Selasa), MANTAB (Madrasah Ngaji. 2. Strategi komunikasi RadioMu antara lain yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dipermudah dalam segala hal, termasuk melakukan kegiatan sehari-hari. Hal

Tugas sebagai seorang muslim adalah. dari kekeliruan yang dapat merugikan kehidupan baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan. berkesinambungan. radio juga merupakanmedia massa yang cepat dan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Surabaya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media massa yang sifatnya didengar, maka siaran

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

PRODUKSI BERITA RADIO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB IV KESIMPULAN. dibuat untuk mengapresiasi penayangan film AADC 2, content-content

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PENYAJIAN DATA. dilapangan diklasifikasikan kepada manajemen siaran RRI Programa 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkip Wawancara Key Informan Nama : Bapak Ahmad Arif Jabatan : Produser Tempat : Radio Suara Edukasi Tanggal : 22 Juli 2016 Waktu : 16.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV PROFIL RADIO LEONARD 774 AM SALATIGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi di nilai sangat penting karena dapat mengetahui perkembangan yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

Judul Karya Bidang : Pembuatan Program Talk Show Sore Binggo : Frans Agung Prabowo NIM : : Ilmu Komunikasi

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesuksesan konvergensi/ kombinasi digital media dapat dirasakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang. Radio sebagai salah satu jenis media massa dan merupakan institusi publik yang terbuka, mempunyai arti bahwa radio dapat dimiliki dan dioperasikan oleh siapapun dari latar belakang pendidikan, sosial-ekonomi dan masyarakat apapun. Kemudian keberadaan radio sebagai salah satu media dakwah disamping media-media yang lain, juga tidak perlu diragukan lagi, mengingat betapa sangat efektifnya media ini dalam kegiatan tersebut. Begitupun dengan radio RRI Pro 2 Semarang yang didirikan sebagai satu-satunya radio publik yang sudah dikenal kalangan masyarakat akan perkembangan dan kemajuan radio tersebut baik dibidang pendidikan, informasi, keagamaan, hiburan dan lainnya, melalui sistem penyiaran. Kemudian dari segi bentuk penyiaran, proses penyiaran program dakwah Islam yang dilakukan oleh Radio RRI Pro 2 Semarang, proses siaran dibagi menjadi beberapa tahapanan diantaranya adalah : 1. Pra produksi 2. Pelaksanaan produksi 3. Pasca produksi

75 Pertama, Pada tahap pra siaran/produksi ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres, tahap pra produksi pada program acara Zona Religi ini meliputi perencanaan dan persiapan. Perencanaan yang dilakukan oleh tim produksi sudah dipersiapkan dengan matang diantaranya dari segi materinya, penyiar, estimasi dana, penyediaan biaya, waktu siaran, dan rencana lainnya. Waktu siaran program acara Zona Religi dengan durasi 60 menit yang disiarkan setiap hari Senin s/d minggu mulai pukul 17.00 WIB sampai menjelang maghrib. Menurut penulis waktu yang sudah ditentukan oleh tim produksi itu sudah tepat, pada waktu sore pendengar sedang beristirahat setelah seharian beraktifitas diluar. Pertimbangan waktu yang tidak terlalu lama acara tersampaikan pada pendengar tanpa bertele-tele dan membosankan, pendengarpun dapat berinteraksi dengan penyiar atau narasumber karena disediakan waktu untuk berinteraksi. Program Zona Religi ini memilih materi berdasarkan momen, kalender, dan kondisi yang sedang berkembang dalam masyarakat, artinya materi dalam program Zona Religi ini disesuaikan dengan situasi dan perkembangan pada saat itu, dengan memberikan pemecahan suatu masalah dari kacamata Islam dan sumber dari Al-Qur an dan Hadits. Penyiar program Zona Religi ini dituntut harus memiliki wawasan luas di bidang siaran, karena jika penyiar tidak memiliki wawasan, maka mungkin saja program siaran tidak mencapai sasaran sesuai dengan target,

76 hal ini dikarenakan penyiar tidak memiliki wawasan dan pengetahuan. Selain itu penyiar harus mampu menghidupkan suasana, karena jika tidak mka program siaran akan terasa hambar dan tidak dan tidak menarik, hal ini tentu saja akan membuat pendengar menjadi enggan untuk mendengarkan program tersebut, maka dari itulah penyiar harus memiliki kemampuan untuk bisa menghidupkan suasana dan penyiar juga mampu menyeimbangi narasumber sesuai dengan disiplin ilmunya. Jika penyiar tidak bisa menyeimbangi narasumber, maka mungkin saja komunikasi tidak berjalan dengan baik antara penyiar dengan narasumber, demi menghindari hal ini maka penyiar harus bisa menyeimbangi narasumber minimal bisa mengerti apa yang disampaikan oleh narasumber. Pengisian acara pada program Acara Zona Religi inipun sudah memenuhi kriteria-kriteria yang sudah dijelaskan pada BAB III, jadi program acaranya berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon baik dari pendengar. Program siaran Zona Religi ini dibagi menjadi beberapa segmen yaitu: pertama, pembukaan dan perkenalan topik dan narasumber oleh penyiar, kedua diskusi topik dan interaktif pendengar, dan ketiga penutup berupa kesimpulan dan ucapan terima kasih. Persiapan, tahap ini meliputi pemberesan semua hal dalam perencanaan, pelatihan penyiar, dan pembuatan setting suara, meneliti dan melengkapi semua peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan. Karena program Zona Religi ini sudah dari awal radio ini berdiri

77 jadi persiapan tidak terlalu sulit dan pengisi acaranya juga sudah disiapkan dari awal. Sarana dan prasarana produksi yang ada di Radio RRI semua sudah lengkap setidaknya sebuah studio harus dilengkapi dengan berbagai perlengkapan misalnya yang digunakan untuk menyiarkan dakwah Islam pada acara zona religi adalah radio konvensional dan radio internet. Dengan kemajuan zaman siaran dakwah tidak hanya bisa didengarkan dari radio dan televisi saja melainkan bisa mendengarkan siaran dakwah melalui radio internet. Kedua, Setelah tahap perencanaan program selesai, tahap selanjutnya adalah tahapan produksi. Tahapan produksi atau pelaksanaan yang ada dalam dunia radio biasanya disebut dengan istilah on air, merupakan penayangan acara sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan atau pengaplikasian format yang dipakai dalam acara tersebut. Proses siaran langsung memiliki resiko yang sangat tinggi, baik secara teknis ataupun non teknis jika dibandingkan dengan siaran rekaman. Oleh karena itu tim produksi menyiapkan dan membuat rekaman-rekaman apabila terjadi kendala dalam proses siaran. Program Zona Religi juga menggunakan rekaman pada hari Selasa, Rabu dan Minggu dikarenakan narasumber berhalangan.

78 Program dakwah on air yaitu semua aktivitas siaran radio RRI Pro 2 FM Semarang, kajian keislaman dalam format ceramah Islam serta dalam bentuk siaran lagu-lagu Islami. Menurut penulis, program siar dakwah on air merupakan program yang dirasa lebih efektif, karena pendengar bisa menyetel radio kapan saja dan di mana saja. Kemudian untuk menambah keragaman atau variasi siaran, maka pilihan terhadap program-program siar yang lain merupakan alternatif yang tepat. Sebagai radio yang memiliki semboyan sebagai media dakwah dan informasi, tentunya program-program acara di radio ini dikemas dalam bentuk yang menarik dan lain dari pada radio lain. Ketiga, Pasca produksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program selesai disiarkan kepada pendengar. Tim produksi RRI Pro 2 ini mengadakan evaluasi bukan hanya program Zona Religi yang memerlukan evaluasi, akan tetapi semua program yang disiarkan di RRI Pro 2 Semarang. jadi tidak ada evaluasi khusus untuk program Zona Religi itu sendiri. Evaluasi kecil selalu diadakan satu pecan sekali, dan evaluasi besar diadakan 6 bulan sekali tujuannya untuk mengadakan perubahan acara, atau merekrut orang-orang baru, dll. Penyiar tidak selalu ikut dalam rapat evaluasi akan tetapi mereka hanya dilibatkan dalam rapat khusus penyiar dengan bagian program. Begitu juga dengan narasumber tidak secara langsung diikutsertakan dalam rapat evaluasi, hanya dalam bentuk incidental saja. Menurut penulis seharusnya evaluasi diksanakan juga setelah siaran walaupun siaran tersebut sudah bagus, namun yang namanya siaran pasti ada

79 kendalanya. Jadi hari berikutnya sudah ada persiapan yang lebih matang lagi untuk mengantisipasi kejadian tak teruga yang akan terjadi. Hal ini dilakukan oleh tim produksi dengan alasan efektifitas waktu dan efisien karena yang dilakukan dalam siaran on air hampir sama setiap harinya, yang membedakan hanyalah narasumber yang diundang. Hal inilah yang menjadi kekurangan atau kesalahan biasanya bersifat teknis. Secara garis besar atau keseluruhan proses evaluasi yang dilakukan tim produksi Zona Religi di RRI Pro 2 Semarang sudah sesuai dengan standard operating procedur (SOP) dan evaluasi juga sangat dibutuhkan dalam setiap program. Dengan adanya evaluasi ini berguna untuk kemajuan dari program-program yang ada atau yang disiarkan di RRI Pro 2 Semarang, agar dapat memperbaiki lagi kekurangan-kekurangan yang ada di dalam setiap program. S 4.2. Faktor Kelebihan dan Kekurangan Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara ZONA RELIGI di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang 1. Faktor Kelebihan Dalam mengaktualiasikan siaran radio maka perlu dikemukakan tentang faktor kelebihan program dakwah radio, penyampaian pesan dakwah dan fasilitas yang disediakan radio untuk kemudahan pendengar mendapatkan informasi atau pesan dakwah. Beberapa faktor kelebihan program siar dakwah radio RRI Pro 2 FM Semarang, adalah:

80 a) Memiliki fasilitas yang memadai b) Memiliki SDM yang baik/ professional c) Selalu melakukan penyegaran d) Memiliki program off air yang mendukung program siar on air Pertama, Di dalam menjalankan perannya sebagai media dakwah dan informasi Radio RRI Pro 2 FM memiliki fasilitas yang memadai baik peralatan teknis internal maupun peralatan teknis eksternal. Sehingga hal ini dapat menunjang maupun memperlancar proses dakwah yang diembannya Peralatan teknis internal yang dimaksud sound system dan model siaran yang sudah digitalisasi yang cukup memadai untuk menunjang kualitas siaran. Sedangkan peralatan teknis eksternal yakni keberadaan bangunan/ gedung studio radio HIZ yang sangat sederhana namun masih layak untuk digunakan produksi siaran radio setiap hari. Ketiga, memiliki SDM yang baik dalam hal broadcasting dan juga pendidikan yang tinggi. Dalam hal broadcast kualitas suara penyiar, gaya bahasa, kemampuan dan kreatifitas penyiar harus baik. Untuk kualitas pendidikan pegawai Radio RRI Pro 2 FM sendiri cukup baik dalam system profesional hal ini dapat dilihat dari faktor pendidikan minimal S1-S2. Kompetisi pengelola radio yang cukup ketat menjadikan RRI Pro 2 FM secara sadar mencari tenaga yang berkualitas dan menguasai di bidangnya. Beberapa sarjana teknik ditempatkan pada pemograman

81 pemancar siaran, dan sarjana agama pada proses perencanaan program sesuai dengan visi radio. Keempat, Selalu melakukan penyegaran merupakan indikator yang paling mudah agar sejalan dengan perubahan gaya hidup. Radio yang telah menetapkan target pendengar dan format siaran yang mempunyai korelasi dengan radio itu, tentu tidak perlu merombak radionya kecuali menyadari yang berubah pada segmentasinya itu adalah pola psikografisnya. Contohnya pada segmentasi anak muda. Yang berubah setiap tahun adalah gaya hidup mereka, meski mereka sama-sama dikategorikan segmentasi anak muda. Selain itu penyegaran dalam management juga harus dilakukan guna memajukan radio RRI Pro 2 sendiri. Management dalam segala bidang, management waktu dalam hal on air, management keuangan, management kegiatan (program off air) Begitu pula ada khalayak pendengar yang dikategorikan oleh radio yang berbasis informasi. Penelitian psikografis khalayak sangat penting untuk mengikuti fleksibilitas perubahan gaya hidup. Begitupun kajian dakwah, setidaknya bisa memahami perkembangan zaman secara kontektual dimana target pendengar tersebut tumbuh dan berkembang, hal ini ada korelasi dengan 1) ragam informasi yang ingin dikonsumsi, 2) cara mengkonsumsi informasi atau materi dakwah radio, 3) waktu mengkonsumsi pesan dakwah dari radio; 4) formulasi kemasan produk pemberitaan atau teratur bahkan menyebabkan hilangnya bentuk dakwah yang sebenarnya.

82 Kelima, program siar off air berupa kegiatan sosial langsung bersentuhan dengan masyarakat tanpa ada penghalang baik ruang dan waktu, sehingga program off air ini dapat membantu radio dalam promosi radio kepada masyarakat. 2. Faktor Kekurangan Faktor kekurangan program dakwah berasal dari: 1. Naskah Siaran (Materi) 2. Da I atau pengisi acara tidak hadir Pertama, pengarah acara tidak menyiapkan naskah siaran secara khusus namun hanya beberapa pertanyaan saja yang dibuat sebagai acuan penyiar dalam memahami tema yang akan dibawakan narasumber. Dalam siaran serang penyiar juga harus bisa membuat suasana yang tidak membosankan. Dalam analisa penulis, persoalan naskah siaran tidak berpengaruh pada berjalannya siaran dikarenakan narasumber sudah menguasai materi yang akan disampaikan. Narasumber juga terkadang menentukan tema yang akan dibawakan sendiri, jadi pembahasan tentu sudah dikuasai dengan matang. Selain itu, brand sebagai radio religi yang tetap gaul harus mulai digalakkan untuk melakukan pendekatan terhadap segmen pemuda yang punya peluang besar untuk mengajak berbuat kebaikan.

83 Kedua, kendala yang lain adalah gagalnya pembicara datang ke studio tepat pada waktuya. Penceramah yang gagal dalam mengisi acara yang telah dijadwalkan dari programming radio cenderung berakibat mengganggu dalam proses siaran sehingga pihak produksi radio harus mengganti acara live menjadi acara rekaman atau siaran ulang. Tidak datangnya pembicara bisa diantisipasi dengan perencanaan jadwal yang matang dan dievaluasi secara berkala setiap satu bulan dan jika memungkinkan perlu dilakukan penjadwalan ulang. Solusi lain pengelola radio bisa mencari pembicara alternatif yang bisa mengisi sewaktu-waktu tanpa mengurangi substansi acara yang sedang dibahas. Dakwah melalui radio ini merupakan sarana yang penting. Berdakwah melalui radio yang didukung prasarana yang memadai, dalam rangka ikut mencerdaskan masyarakat pendengar dengan menyajikan beberapa program yang disiarkan tentang kajian-kajian dakwah. Yang mana program ini mengantar dan mendidik mental spiritual demi kelancaran terhadap fasilitas dengan lingkungan secara Islami. Bisa dikatakan seperti ilmuwan sebagai sampel guru, dosen mereka mempunyai kemampuan ilmu untuk diajarkan diberikan serta mengarahkan kepada anak didiknya. Dalam aplikasi murid, mahasiswa mampu mengimplikasikan apa yang ia peroleh, ia dengar di lingkungan secara universal ataupun secara pribadi mereka. Semua itu adalah tanggung jawab para ilmuwan bagaimana teori-teorinya bisa berguna bagi masyarakat. Tidak berbeda dengan peran dakwah, tujuan dari berdirinya

84 radio RRI Pro 2 juga menyangkut tujuan untuk menanamkan nilai-nilai yang bermoral dengan terwujudnya kehidupan masyarakat yang beragama. Dan sebagai pencerahan akhlak masyarakat pendengar. Penanaman akhlak, aqidah kepada masyarakat sangat perlu ditanamkan sejak dini mungkin dalam artian ini materi program dakwah radio ini perlu untuk pembentukan jiwa dan pribadi seorang muslim yang bisa mengaplikasikan ajaran sesuai syariat. Sebagai ajaran Islam mengajarkan tata nilai yang bergerak diantara keharusan ajaran dan alur kebudayaan. Bisa diartikan dakwah Islam setidaknya bisa memperhatikan unsur-unsur budaya lingkungan setempat dalam memberikan suatu bimbingan (syariat). Itu adalah suatu kewajiban karena itu layak dipertimbangkannya oleh setiap pendakwah, seperti radio ini lebih mengedepankan aspek-aspek pendidikan, selain itu aspek ajaran yang menjadikan substansi informasi dalam proses itu. Radio RRI Pro 2 mengupayakan dalam rangka proses Islamisasi masyarakat agar taat dan tetap mentaati ajaran Islam guna memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Bagi dakwah tujuan merupakan salah satu faktor penting dan sentral. Hakikat dakwah pada intinya merupakan aktualisasi yang dimanifestasikan dalam system kegiatan manusia untuk melakukan proses rekayasa social melalui usaha mempengaruhi cara berfikir akal manusia berperilaku di dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan tuntutan sosial serta norma ajaran Islam, khususnya secara makro dakwah melalui radio RRI Pro 2 ini bersentuhan

85 dengan gerak masyarakat yang mengitarinya. Dari sinilah pergumulan Islam itu berperan dalam sosialisasi masyarakat yang melahirkan budaya Islamiyah sebagai pendorong system social keagamaan dimana dakwah itu dilaksanakannya.