BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasang surut perekonomian suatu negara. Lembaga keuangan di Indonesia

OVERVIEW 1/20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui perubahan-perubahan harga saham setiap pada tahun dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan harga saham di Indonesia relatif mengalami fluktuasi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pilihan gaya hidup seseorang. Sayangnya banyak di antara

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang mana perbankan sudah menjadi tempat atau acuan seseorang dalam

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Undang-Undang Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bagus untuk memperoleh keuntungan. kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di era globalilasi seperti sekarang, banyak masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

ANALISIS FUNDAMENTAL

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. modal (IDX, 2016). Dibandingkan dengan investasi surat berharga lainnya di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

juga disertai usaha-usaha penyempumaan fasilitas perdagangan efek di lantai

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yang diakibatkan

yang efisien selama periode waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut maka

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) negara dalam perekonomian modern seperti saat ini, pasar modal memiliki peran yang sangat strategis. Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara melalui pemanfaatan kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43). Dalam menjalankan perannya, pasar modal memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal berperan sebagai penyedia fasilitas atau tempat untuk mempertemukan dua pihak, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (perusahaan/penerbit efek atau emiten). Dalam menjalankan fungsi keuangan, pasar modal memberikan kesempatan kepada pemilik dana (investor) untuk mendapatkan imbalan (return) dari hasil investasinya. Dengan tersedianya pasar modal ini, diharapkan akan meningkatkan aktifitas perekonomian, karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan jangka panjang bagi perusahaan. Di Indonesia, pasar modal memiliki peranan yang sangat penting baik bagi sektor swasta, pemerintah maupun masyarakat. Melalui pasar modal, pihak swasta dapat memanfaatkannya sebagai alternatif pembiayaan usahanya melalui penerbitan efek. Mengingat adanya kendala pada biaya bunga dan terbatasnya dana perbankan. Bagi masyarakat, pasar modal merupakan alternatif penyimpanan 1

2 dana dalam bentuk investasi dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan reksa dana dengan harapan mendapatkan keuntungan atau tingkat pengembalian atas pendapatan dari investasi dalam surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal tersebut. Sedangkan bagi pemerintah, pasar modal merupakan sarana penggerak perekonomian dan pembangunan ekonomi (Samsul 2006: 43). Hal ini dirasa cukup penting mengingat kemampuan pemerintah dalam menyediakan dana untuk pembangunan sangat terbatas. Perkembangan pasar modal dapat dijadikan tolak ukur bagi perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan dan mencerminkan kondisi perekonomian secara makro. Investasi di pasar modal, selain memberikan hasil juga mengandung resiko karena memiliki tingkat ketidakpastian dari hasil investasi. Besar kecilnya resiko di pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara tersebut, baik dibidang ekonomi, sosial maupun politik. Demi meminimalisir resiko yang masih dapat dihindari, sebaiknya seorang investor harus paham betul dengan mekanisme bekerjanya pasar modal dan bagaimana resiko yang ada di pasar modal tersebut. Salah satu indikator yang dapat menjadi pedoman seorang investor untuk meminimalisir resiko investasi yaitu dengan mengetahui informasi mengenai indeks harga saham. Indeks harga saham ini merupakan angka indeks dari harga-harga saham yang disusun dan dihitung sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi mengenai perubahan harga saham. Dengan mengetahui indeks harga saham, maka investor dapat mengetahui kondisi pasar secara umum, sehingga nantinya investor mendapatkan tingkat pengembalian saham yang optimal.

3 Salah satu indikator yang sering digunakan untuk melihat perkembangan pasar modal di Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan ini mengalami pergerakan atau perubahan setiap harinya. Hal ini terjadi karena perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan. Melalui Indeks Harga Saham Gabungan ini, seorang investor dapat melihat kondisi pasar apakah sedang bergairah (bullish) atau lesu (bearish). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari luar negeri (eksternal) maupun yang berasal dari dalam negeri (internal). Faktor eksternal tersebut dapat berupa perubahan pergerakan indeks bursa asing, perubahan harga minyak dunia maupun keadaan ekonomi suatu negara. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri dapat berupa perubahan nilai tukar terhadap mata uang asing, inflasi, tingkat suku bunga dan lain sebagainya atau yang biasa disebut dengan faktor makro dalam negeri. Selain itu, perilaku investor juga mempengaruhi kinerja dari Indeks Harga Saham Gabungan. Di pasar modal Indonesia, faktor ekonomi makro dalam negeri yang mempengaruhi harga-harga saham antara lain tingkat inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB), suku bunga, defisit anggaran, nilai tukar mata uang (kurs) dan lain sebagainya. Faktor-faktor makro dalam negeri tersebut saling mempengaruhi dan pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4 Tingkat inflasi berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI karena inflasi berkaitan dengan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Dengan adanya inflasi harga-harga barang secara umum akan mengalami peningkatan secara terus-menerus, sehingga daya beli masyarakat akan menurun. Hal ini akan menurunkan minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan karena inflasi tersebut akan mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor. Jika minat investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan turun, maka akan berdampak terhadap penurunan harga-harga saham perusahaan. Dimana nantinya yang akan ditemui di pasar modal hanyalah para pemilik saham yang menjual saham yang mereka miliki. Hal ini secara otomatis akan menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menurun. Perubahan tingkat suku bunga SBI juga memberikan pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Perubahan tingkat suku bunga SBI juga akan diikuti dengan perubahan tingkat suku bunga deposito. Suku bunga deposito cenderung berpengaruh negatif terhadap harga saham. Tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan berinvestasi tidak akan menarik lagi. Investor akan cenderung mengalihkan investasinya dalam bentuk tabungan dan menjual saham yang mereka miliki secara besar-besaran yang akan menjatuhkan harga saham di pasar modal. Tingkat suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan return yang diisyaratkan investor dari suatu investasi akan meningkat. Sebaliknya,

5 penurunan tingkat suku bunga SBI akan mendorong investor untuk mengalihkan dana yang dimilikinya dalam bentuk investasi saham. Akibatnya, permintaan akan saham pun akan meningkat sehingga harga saham akan bergerak naik. Produk Domestik Bruto (PDB) termasuk faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto juga menentukan perkembangan perekonomian negara. Produk Domestik Bruto berasal dari jumlah barang konsumsi yang bukan termasuk barang modal. Dengan meningkatnya jumlah barang konsumsi menyebabkan perekonomian bertumbuh dan akan meningkatkan penjualan perusahaan. Dengan meningkatnya omset penjualan maka pendapatan riil perusahaan akan meningkat pula. Peningkatan keuntungan perusahaan menyebabkan harga saham perusahaan akan naik, yang akan berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan. Secara teori, peningkatan PDB dapat meningkatkan daya beli konsumen terhadap produk-produk perusahaan sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Peningkatan profitabilitas perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan dan akan berpengaruh terhadap IHSG. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang fluktuatif akibat dari pengaruh ekonomi makro ini akan berdampak pada persepsi investor dan calon investor terhadap pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan yang cenderung tidak stabil akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Jika Indeks Harga Saham Gabungan cenderung turun, maka para investor pun akan melakukan aksi jual yang akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan. Selain itu, calon investor yang berkeinginan berinvestasi di pasar

6 modal pun akan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi. Indeks Harga Saham Gabungan yang berfluktuasi ini dapat memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri baik bagi investor maupun emiten. Investor dan emiten akan mengalami keuntungan jika Indeks Harga Saham Gabungan cenderung bergerak positif, dan demikian juga sebaliknya, investor dan emiten akan mengalami kerugian jika Indeks Harga Saham Gabungan bergerak negatif. Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang masih kontradiktif disetiap periode, maka peneliti tertarik untuk menelaah lebih lanjut mengenai variabel makro ekonomi apa saja yang berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa efek Indonesia. Oleh karena itu, dalam skripsi ini peneliti mengambil judul Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adanya kesulitan bagi investor untuk melakukan analisis fundamental Indeks Harga Saham Gabungan sebagai bahan pertimbangan melakukan investasi. 2. Apabila Inflasi naik, maka akan berdampak pada turunnya profitabilitas perusahaan. Penurunan profitabilitas perusahaan akan menyebabkan penurunan harga saham yang berpengaruh terhadap Indeks Harga saham Gabungan.

7 3. Apabila Suku Bunga SBI naik, maka akan berdampak pada kenaikan suku bunga deposito. Peningkatan suku bunga akam membuat investor saham akan menjual seluruh atau sebagian sahamnya, yang akan berdampak pada Indeks Harga Saham Gabungan. 4. Apabila Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami peningkatan, investor akan merespon hal tersebut sebagai pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di pasar modal yang nantinya akan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas dan menjaga agar terfokus pada topik yang dipilih, maka yang menjadi batasan masalah dari penelitian ini adalah Inflasi, Suku Bunga SBI, dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, serta untuk menuntun dan mengarahkan skripsi ini ke tujuan penulisannya, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Seberapa besar pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012? 2. Seberapa besar pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?

8 3. Seberapa besar pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. 2. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. 3. Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pasar modal dan dapat menganalisis faktor-faktor ekonomi makro yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi investor sebelum melakukan investasi portofolio.

9 3. Bagi Emiten Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi emiten dalam melakukan pengambilan keputusan perdagangan saham berkaitan dengan fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan. 4. Bagi Universitas Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai penambah literatur dan studi empiris yang dimiliki universitas tentang pasar modal dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian sejenis dan dapat dikembangkan secara luas lagi dengan mengambil faktor-faktor ekonomi makro yang lain, selain tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto.