PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi

STUDI AWAL KEBUTUHAN MATERIAL BATA PADA PROYEK PERUMAHAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

EVALUASI PRODUKTIVITAS PEMASANGAN BATA RINGAN PADA DINDING BANGUNAN HOTEL

ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI DINDING BATA MERAH DENGAN DINDING BATA RINGAN

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

STUDI KASUS PERBANDINGAN BERBAGAI BATA RINGAN DARI SEGI MATERIAL, BIAYA, DAN PRODUKTIVITAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dari sumber

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING SETENGAH BATA PADA RUMAH DUA LANTAI DI PROYEK PERUMAHAN

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

PRODUKTIVITAS MATERIAL BETON RINGAN DALAM PEMAKAIAN SEBAGAI KONSTRUKSI DINDING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dinding merupakan salah satu komponen penting dalam konstruksi,

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Pendahuluan. INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( )

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

EVALUASI UNSAFE ACT, UNSAFE CONDITION, DAN FAKTOR MANAJEMEN DENGAN METODE BEHAVIOR BASED SAFETY PADA PROYEK APARTEMEN. Patricia 1, David 2 and Andi 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

PRODUKTIVITAS DAN KETERLAMBATAN PRODUKSI TIANG PANCANG DAN TIANG LISTRIK PADA PERUSAHAAN X DENGAN MPDM

Seminar Tugas Akhir. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien, ekonomis, mudah didapat dan bahan dasar yang melimpah.

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA

ANALISA PRODUKTIVITAS KERJA NORMAL DAN LEMBUR (STUDI KASUS: PEKERJAAN PEMASANGAN BATA PADA PABRIK PT. SINAR SOSRO)

BAB I PENDAHULUAN. lama digunakan di seluruh dunia. Penggunaan batu bata di Indonesia sudah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI

Kuesioner Untuk Para Kontraktor

BAB I PENDAHULUAN. proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method.

STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak

SKRIPSI. Oleh FIRMANSYAH SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN PERSYARATAN MENJADI SARJANA TEKNIK

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO ORLENS FASHION MANADO

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proyek konstuksi, baik oleh kontraktor, konsultan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN 1-1

Kata kunci : harga satuan pekerjaan pasangan bata,sni, Work Study.

Revisi SNI Daftar isi

STUDI KASUS PEKERJAAN PRODUKSI DAN PEMASANGAN DINDING PRECAST PADA PROYEK APARTEMEN

STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

VARIASI PENGGUNAAN JENIS MATERIAL BEKISTING PADA PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP BIAYA DAN DURASI PELAKSANAAN PROYEK (194K)

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Ganjil Tahun 2011/2012

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PENILAIAN INDIKATOR K3L PADA PENGGUNAAN TOWER CRANE

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pekerjaan Umum, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

Revisi SNI Daftar isi

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor)

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

EFISIENSI HARGA METODE PRACETAK PADA BANGUNAN BERTINGKAT RUSUNAWA PROTOTIPE DI WILAYAH JAKARTA DAN PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pembangunan jalan baru yang sedang dilaksanakan di berbagai tempat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Volume 14 No. 01 Maret 2013 ISSN :

Revisi SNI Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PONDASI BORED PILE (STUDI KASUS PADA BANGUNAN PERKANTORAN 31 LANTAI)

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)

ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING PANEL, DINDING BATU BATA KONVENSIONAL, DAN SNI PEKERJAAN DINDING JURNAL

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN KOEFISIEN UPAH KERJA PEKERJAAN PEMASANGAN BATA RINGAN PADA PEMBANGUNAN GEREJA KRISTEN INDONESIA BROMO KOTA MALANG

TINJAUAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PEMASANGAN BATU GRANIT (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bukopin Kantor Cabang Solo)

PENERAPAN RESOURCE ALLOCATION DAN LEVELLING TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

SISTEM INTERLOCKING PONDASI TAPAK PADA RUMAH SEDERHANA SATU LANTAI

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB IV DATA DAN ANALISIS

PEMBUATAN BATA RINGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PENGGERGAJIAN BATU ANDESIT ABSTRAK

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

Revisi SNI Daftar isi

HALAMAN PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Diky Allando Dirganata NIM

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA Evan 1, Henry 2, Sentosa Limanto 3, Jonathan Hendra Kusuma 4 ABSTRAK : Dengan semakin banyaknya dilakukan penelitian dan pengembangan mengenai bahan bangunan alternatif diharapkan diperoleh bahan bangunan yang memiliki kualitas yang lebih baik. dalam suatu proyek konstruksi khususnya pada proyek perumahan, pekerjaan pasangan dinding biasanya menggunakan bata merah, namun sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, maka pada kota-kota besar seperti Surabaya keberadaan bata merah semakin langka. Selain karena keterbatasan sumber daya, adanya ketertarikan masyarakat akan bahan-bahan yang ramah lingkungan membuat bata ringan sebagai bahan alternatif dari bata merah semakin diminati banyak orang. Penelitian ini membandingkan produktivitas pekerjaan pasangan dinding dengan menggunakan bata ringan dan bata merah berdasarkan jumlah pekerja serta luasan dinding yang dikerjakan. Dengan pengamatan langsung serta pencatatan waktu pekerjaan pasangan dinding pada tiga proyek perumahan berbeda yang ada di Surabaya, dilakukan perbandingan besarnya produktivitas dari kedua material tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan besarnya produktivitas antara dinding yang dikerjakan menggunakan bata ringan dengan dinding yang dikerjakan dengan bata merah. Kelebihan bata ringan seperti dimensi yang lebih besar serta kebutuhan akan luluh yang lebih sedikit daripada bata merah, membuat bata ringan mempunyai tingkat produktivitas yang lebih tinggi. KATA KUNCI : bahan bangunan alternatif; produktivitas; bata ringan; bata merah 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi pada bidang konstruksi bangunan, semakin banyak dilakukan penelitian dan pengembangan mengenai bahan-bahan bangunan alternatif. Dengan penelitian serta pengembangan yang dilakukan, diharapkan diperoleh bahan bangunan yang memiliki kualitas terbaik. Dalam pembangunan suatu proyek konstruksi khususnya pada proyek perumahan, pekerjaan pasangan dinding biasanya menggunakan bata merah, namun sehubungan dengan keterbatasan sumber daya, maka pada kota-kota besar seperti Surabaya keberadaan bata merah semakin langka. Selain karena keterbatasan sumber daya, adanya ketertarikan masyarakat akan bahan-bahan yang ramah lingkungan membuat orang-orang mulai beralih menggunakan bata ringan. Bata ringan dalam proses produksinya menggunakan teknologi yang lebih modern daripada bata merah. Hal ini membuat bata ringan memiliki ukuran yang lebih presisi daripada bata merah. Selain ukurannya presisi, bata ringan juga diproduksi dengan ukuran yang relatif lebih besar dibanding dengan bata merah. Dengan ukuran dan tingkat presisi yang tinggi, dalam pemasangannya tentu lebih cepat dan menguntungkan dibanding dengan bata merah. 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, m21409096@john.petra.ac.id. 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, m21409109@john.petra.ac.id. 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, leonard@petra.ac.id. 4 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, jkusuma@petra.ac.id. 1

Dalam dunia kontraktor, besarnya produktivitas para pekerja di lapangan merupakan hal yang sangat penting. Dengan penggunaan bata ringan sebagai bahan bangunan alternatif dari bata merah, produktivitas pekerja di lapangan dapat ditingkatkan. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana perbandingan produktivitas pemasangan dinding dengan menggunakan bata merah dan bata ringan pada proyek perumahan di Surabaya? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur besarnya produktivitas pekerjaan pemasangan dinding perumahan di Surabaya dengan menggunakan bata merah dan bata ringan berdasarkan jumlah pekerja serta luasan dinding yang dikerjakan. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait seperti: - Bagi kontraktor / konsultan penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh kontraktor sebagai pembanding dalam menghitung biaya proyek khususnya pada pekerjaan pemasangan dinding agar dapat memperoleh hasil perhitungan yang lebih baik. - Bagi kalangan akademik penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta pengetahuan lebih tentang besarnya produktivitas pada pekerjaan pemasangan dinding pada proyek perumahan di Surabaya. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung pada tiga proyek perumahan di Surabaya. 2. LANDASAN TEORI 2.1. Pekerja Pekerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Tiap pekerja mempunyai peranannya masing-masing dalam proyek tersebut. Jabatan-jabatan yang ada dalam suatu proyek konstruksi yaitu (1) Mandor, adalah seseorang yang mengawasi seorang atau sekelompok pekerja dalam sebuah pekerjaan dan mengetahui dengan tepat sifat dan metode kerjanya (Thomas,1989) (2) Wakil mandor, perannya membantu mandor dalam mengawasi jalannya proyek dari awal sampai akhir proyek (3) Pekerja, adalah seseorang yang melakukan pekerjaan untuk gaji atau upah dan tidak mempunyai kedudukan atau status manajemen atau perusahaan dan segala tanggung jawabnya 2.2. Produktivitas Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan masukan (input). Produktivitas = (Pilcher, 1992) Dalam konstruksi, pengertian produktivitas tersebut biasanya dihubungkan dengan produktivitas pekerja dan dapat dijabarkan sebagai perbandingan antara hasil kerja dan jam kerja. 2

2.2.1.Peningkatan Produktivitas Salah satu cara potensial tertinggi dalam peningkatan produktivitas adalah mengurangi jam kerja yang tidak efektif. Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas manusia terletak pada kemampuan individu, sikap individu dalam bekerja serta manajemen maupun organisasi kerja. 2.2.2. Faktor yang Berpengaruh pada Produktivitas Semua faktor yang mempengaruhi produktivitas dipandang sebagai sub sistem untuk menunjukkan dimana potensi produktivitas dan cadangannya disimpan. 2.2.3. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja Selama berlangsungnya pekerjaan harus diukur hasil-hasil yang dicapai untuk dibandingkan dengan rencana semula. Dalam mengukur produktivitas tenaga kerja dapat menggunakan metode (1) Langsung (2) Data historis. (Pilcher, 1992) 2.3. Bata Merah Batu bata adalah bahan bangunan dari tanah liat dan mineral-mineral lain yang dibentuk dalam ukuran-ukuran tertentu. (Civil Engeneering Materials, 2001) 2.4. Bata Ringan Ada 2 jenis bata ringan yang sering digunakan pada dinding bangunan, yaitu (1) Autoclaved Aerated Concrete (AAC) (2) Cellular Lightweight Concrete (CLC). 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perumusan Masalah Bagaimana perbandingan produktivitas pemasangan dinding dengan menggunakan bata merah dan bata ringan di perumahan Surabaya. 3.2. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi literatur dan penelitian lapangan langsung. 3.3. Objek Penelitian Objek penelitian dilakukan di tiga proyek perumahan yang berbeda yaitu di Citraland, Dharmahusada Indah Barat, dan Villa Bukit Regency. 3.4. Ruang Lingkup Penelitian Lingkup penelitian dibatasi pada pekerjaan pemasangan dinding bata merah dan bata ringan yang dilaksanakan di perumahan Surabaya. 3.5. Sumber Data Sumber data yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu data primer yang langsung dipakai sebagai sumber dalam menyusun dan mengolah skripsi, serta data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer 3.6. Proses Pengamatan Pengamatan ini dilakukan dengan mencatat durasi pekerja dalam melakukan pemasangan dinding bata. 3.7. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan (1) Memberi tanda pada pemasangan dinding bata agar memudahkan dalam melakukan pengamatan (2) Membuat tabulasi, memudahkan dalam mencatat data-data yang diperoleh dari pengamatan dalam pekerjaan pemasangan batu bata (3) Melakukan analisa data. 3

3.8. Analisa Data Dalam melakukan analisa data yang harus diperhatikan adalah data yang diperoleh dari pengamatan, yaitu dari durasi yang dibutuhkan oleh pekerja dalam pekerjaan pemasangan bata pada dinding. Setelah itu dilakukan perbandingan waktu antara pemasangan bata merah dan bata ringan, yang akan berpengaruh pada produktivitas suatu proyek. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Obyek dalam penelitian ini adalah tiga rumah yang sedang dibangun pada tiga perumahan berbeda yang berada di Surabaya. Satu rumah dibangun dengan menggunakan bata merah, sementara itu dua rumah yang lain dibangun dengan menggunakan bata ringan 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Rumah tipe 1 adalah proyek bangunan tempat tinggal yang beralamat di Villa Bukit Regensi dengan jumlah lantai sebanyak 2 lantai dan luas tanahnya 18 x 30 m 2. Rumah tipe 2 adalah proyek bangunan tempat tinggal yang beralamat di Stamford dengan jumlah lantai sebanyak 2 lantai dan luas tanahnya 12 x 22 m 2. Rumah tipe 3 adalah proyek bangunan tempat tinggal yang beralamat di Dharmahusada Indah Barat dengan jumlah lantai sebanyak 2 lantai dan luas tanahnya 12,5 x 30 m 2. 4.2. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada ketiga proyek rumah tinggal dilakukan dengan pengamatan langsung pada lokasi proyek. Pada tiap proyek dikumpulkan data sebanyak 40 data. Untuk pekerjaan dinding yang diamati dipilih pekerjaan pemasangan yang dilakukan oleh satu tukang dan satu pembantu tukang. Langkah-langkah dalam pengisian tabel pengamatan adalah (1) penentuan dimensi serta luasan dinding yang akan diamati (2) pencatatan waktu pekerjaan pemasangan dinding (3) pencatatan beda tinggi (4) perhitungan produktivitas. 4.3. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah hasil pengamatan terhadap proyek pembangunan rumah yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: Beda tinggi ( Δ Tinggi ) = Tinggi 2 Tinggi 1 = 0,88 0,44 = 0,44 m Luas = Panjang x Δ Tinggi = 7 x 0,44 = 3,08 m 2 Produktivitas = Luas : Lama Pengamatan = 3,08 m2 : 0,857 =3,596 m 2 /jam Produktivitas bata ringan pada rumah tipe 1 lantai 1 mempunyai nilai berkisar antara 3,391 3,684 m 2 /jam. Sedangkan produktivitas bata ringan pada rumah tipe1 lantai 2 mempunyai nilai berkisar antara 2,519 3,672 m 2 /jam. Produktivitas bata merah pada rumah tipe 2 lantai 1 mempunyai nilai berkisar antara 2,62 2,809 m 2 /jam. Produktivitas bata ringan pada rumah tipe 3 lantai 1 mempunyai nilai berkisar antara 3,342 3,675 m 2 /jam. 4

4.4. Analisis Data Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan produktivitas, dapat dibuat perbandingan antara produktivitas bata ringan dengan produktivitas merah seperti dalam Gambar 1,Gambar 2,Gambar 3. Gambar 1. Perbandingan Produktivitas Pemasangan Bata Ringan Rumah Tipe 1 dan Bata Merah Rumah Tipe 2 Gambar 2. Perbandingan Produktivitas Pemasangan Bata Merah Rumah Tipe 2 dan Bata Ringan Rumah Tipe 3 5

Gambar 3. Perbandingan Produktivitas Pemasangan Bata Ringan Rumah Tipe 1 dan Bata Ringan Rumah Tipe 3 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yan dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata produktivitas pemasangan bata ringan pada rumah tipe 1 untuk lantai 1 adalah sebesar 3,521 m2/jam. Produktivitas pemasangan bata ringan tertinggi adalah 3,684 m2/jam, sementara itu produktivitas pemasangan bata ringan terendah adalah 3,391 m2/jam. 2. Nilai rata-rata produktivitas pemasangan bata ringan pada rumah tipe 1 untuk lantai 2 adalah sebesar 3,423 m2/jam. Produktivitas pemasangan bata ringan tertinggi adalah 3,672 m2/jam, sementara itu produktivitas pemasangan bata ringan terendah adalah 2,519 m2/jam. 3. Nilai rata-rata produktivitas pemasangan bata merah pada rumah tipe 2 untuk lantai 1 adalah sebesar 2,731 m2/jam. Produktivitas pemasangan bata merah tertinggi adalah 2,809 m2/jam, sementara itu produktivitas pemasangan bata merah terendah adalah 2,62 m2/jam. 4. Nilai rata-rata produktivitas pemasangan bata ringan pada rumah tipe 3 untuk lantai 1 adalah sebesar 3,483 m2/jam. Produktivitas pemasangan bata ringan tertinggi adalah 3,675 m2/jam, sementara itu produktivitas pemasangan bata ringan terendah adalah 3,342 m2/jam. 5. Perbandingan nilai rata-rata produktivitas antara pemasangan bata merah rumah tipe 2 dengan pemasangan bata ringan rumah tipe 1 pada Gambar 1. menunjukkan nilai produktivitas bata ringan rumah tipe 1 lebih tinggi daripada bata merah rumah tipe 2 6. Perbandingan nilai rata-rata produktivitas antara pemasangan bata merah rumah tipe 2 dengan pemasangan bata ringan rumah tipe 3 pada Gambar 2. menunjukkan nilai produktivitas bata ringan rumah tipe 3 lebih tinggi daripada bata merah rumah tipe 2 7. Perbandingan nilai rata-rata produktivitas antara pemasangan bata ringan rumah tipe 1 dengan pemasangan bata ringan rumah tipe 3 pada Gambar 3. menunjukkan nilai produktivitas bata ringan rumah tipe 1 sedikit lebih tinggi daripada bata ringan rumah tipe 3, namun selisihnya tidak besar. 5.2. Saran Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Produktivitas pemasangan bata ringan lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas pemasangan bata merah. Oleh karena itu bagi para pengembang/ kontraktor yang menginginkan proses pembangunan rumah menjadi lebih cepat dapat menggunakan bata ringan. 2. Perbandingan lebih lanjut dapat dilakukan dengan melakukan analisa studi kasus pada bangunan high-rise building dan low-rise building, sejauh mana perbedaan produktivitas pemasangan bata ringan untuk kedua jenis bangunan tersebut. 6

6. DAFTAR REFERENSI Anton, Thomas J. (1989). Occupational Safety and Health Management. McGraw-Hill Book Company.New York. Chandigarh, Ttti. (2001). Civil Engineering Materials. Tata McGraw-Hill Education. New Delhi Pilcher, Roy. (1992). Principles of Construction Management. McGraw-Hill, Inc. Singapore.. 7