BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

2015 PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP PURCHASE DECISION U

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN. mana yang dapat dipercaya, sehingga masing-masing perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul George R. Terry (2006 : 68) Kotler dan Keller Buchari Alma

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan mendapat pangsa pasar yang potensial. sangat pesat. Jumlah penduduk indonesia yang mencapai 241 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan peringkat dari laporan survei Logistics Performance Index (LPI)

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB 1 PENDAHULUAN. Ndubisi dan Moi (2005) mengatakan bahwa pembelian ulang (repurchase)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dimana fasilitas tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan oleh

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sarjana sarjana terbaik yang dapat bersama-sama membangun

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan. Banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Bisnis dibidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi positif bagi eksistensi bisnis di masa yang akan datang. Loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dankonsumen yang baru. Persaingan juga menjadi salah satu penyebab

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau segmen secara jelas. Sebagian besar kegagalan usaha yang terjadi disebabkan

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi setiap perusahaan mengharapkan setiap produk yang dijualnya dapat dikategorikan sebagai produk yang unggul dimata konsumen. Berbagai perusahaan pun bermunculan mulai dari perusahaan yang kecil hingga perusahaan berkapasitas besar. Setiap perusahaan pun dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat. Keterampilan para pekerja dan manajemen perusahaan perlu ditingkatkan agar dapat menghadapi persaingan untuk mendapatkan pangsa pasar yang baru, memperluas pangsa pasar dan mendapatkan pangsa pasar yang potensial. Saat ini perkembangan sektor industri di Indonesia berkembang sangat pesat. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 241 juta jiwa menjadiakan Indonesia sebagai pasar yang potensial. Permintaan untuk memenuhi kebutuhan akan produk pakaian setiap tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, yang menurut Badan Koordonasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,49% per tahun (www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/4362-bkkbn-jumlah-penduduk-indonesia- 2011). Hal tersebut dikarenakan pakaian merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia. Melihat besarnya peluang pasar yang ada, industri pakaian di Indonesia semakin berkembang dan beragam. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan fashion terus meningkat seiring dengan perkembangan fashion dunia. Bandung yang dikenal sebagai pemimpin dalam dunia kreatif dan mode di Indonesia pada saat ini banyak melahirkan industri-industri pakaian seperti distro dan butik-butik merek lokal dengan harga yang cukup terjangkau. Segmen yang diambil oleh distro-distro ataupun butikbutik dibandung adalah kelas menengah kebawah. Sedangkan tidak sedikit masyarakat Indonesia dengan kemampuan daya beli tinggi atau dari segmen menengah keatas yang menginginkan produk pakaian yang berkualitas tinggi tanpa mempertimbangkan harga suatu produk tersebut.

Semakin ketatnya tingkat persaingan dan kondisi ketidakpastian didunia bisnis memaksa perusahaan harus menciptakan keungulan kompetitif (competitive adventage) khususnya dibidang pemasaran agar mampu memenangkan persaingan. Menurut Kotler (2005:201) tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran. Oleh karena itu perusahaan harus menerapkan konsep pemasaran yang berorientasi terhadap pasar atau konsumen karena mereka merupakan ujung tombak keberhasilan pemasaran. Drucker seperti dikutip oleh Kotler (2005:10) mengatakan bahwa tujuan pemasaran adalah membuat penjualantidak terlalu penting lagi. tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli. Dalam kata lain penjualan bukanlah target utama perusahaan, target utama perusahaan adalah untuk mengetahui produk apa yang diperlukan pasar saat ini, dan menemukan konsumen yang membutuhkannya. Salah satu strategi pemasaran yang diterapkan adalah strategi penciptaan atau pemberian merek yang tepat pada produk yang diciptakan oleh perusahaan serta menjaga kualitas produk perusahaan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh image positif dari konsumen. Menurut Philip Kotler (2007:332) merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendeferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh perusahaan, maka konsumen akan dapat melihat merek mana yang dapat memenuhi kebutuhannya. Pada saat ini kebutuhan konsumen tidak terbatas pada fungsi utama yang diberikan oleh suatu produk (primary demand), tetapi sudah berkembang menjadi keinginan sekunder (secondary demand) yaitu keinginan akan suatu merek tertentu. Dalam usaha memenangkan persaingan perusahaan harus dapat melaksanakan strategi pemasaran dengan baik, sehingga pemasaran yang terpenting yaitu perusahaan dihadapkan pada keputusan pemberian merek atau brand.

Merek suatu produk tidak hanya bertujuan sebagai daya tarik untuk konsumen, tetapi merek juga digunakan sebagai alat untuk meningkatkan daya saing. Fungsi merek yang telah berkembang menjadi salah satu alat promosi menyebabkan merek mempunyai peran yang penting dalam menarik minat konsumen akan produk yang ditawarkan perusahaan tersebut, sehingga akan mendorong konsumen melakukan pembelian. Image (citra) adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Image yang ada pada perusahan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya. Persepsi yang positif dan kepercayaan konsumen terhadap suatu merek akan menciptakan brand image yang baik. (Alma. Buchari 1992:37). Brand image akan menjadi prioritas utama yang dijadikan acuan bagi konsumen sebelum melakukan pembelian. Oleh karena itu periusahaan harus dapat menciptakan suatu merek yang menarik dan menggambarkan manfaat produk yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga konsumen memiliki persepsi yang positif terhadap merek tersebut. Brand image yang baik merupakan salah satu asset bagi perusahaan, karena brand tersebut mempunyai suatu dampak pada setiap persepsi konsumen, dimana masyarakat akan mempunyai kesan atau penilaian positif terhadap perusahaan. Promod yang merupakan salah satu merek dari suatu perusahaan yang bergerak dibidang retail fashion tidak terlepas dari persaingan yang semakin ketat khususnya dalam industri fashion karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang yang sejenis. Promod memulai usahanya di Bandung pada awal tahun 2010 namun Promod sendiri sudah berdiri sejak 2007 di Jakarta. Untuk memasuki pasar konsumen di Bandung, Promod mempunyai kendala dan tantangan yang besar dari pesaing-pesaingnya. Untuk itu perlu adanya antisipasi dan strategi dari perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh Promod adalah strategi pencitraan merek. Melihat pentingnya citra merek bagi perusahaan, maka perusahaan harus dapat menanamkan harapan serta minat konsumen pada produk perusahaan. Dengan begitu konsumen akan tertarik dan melakukan pembelian produk Promod tersebut.

Berdasarkan urain diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen Promod PVJ Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap brand image Promod? 2. Bagaimana minat beli konsumen terhadap produk Promod? 3. Seberapa besar pengaruh brand image Promod terhadap minat beli konsumen Promod? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai salah satu dari prasyarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan kesarjanaan di Fakutas Bisnis dan Manajemen Program Studi Manajemen Universitas Widyatama. Tujuan penelitian adalah: 1. Mengetahui tanggapan konsumen terhadap brand image produk Promod. 2. Mengetahui minat beli konsumen terhadap produk Promod. 3. Mengetahui besarnya pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat : 1. Bagi usaha / bisnis Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan dasar sumbangan pemikiran bagi perusahaan mengenai pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen produk Promod.

2. Bagi penulis Sebagai bahan tambahan pengalaman untuk mengembangkan wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan dan praktek yang sebenarnya, khususnya mengenai brand image terhadap minat beli konsumen Promod. 3. Bagi pihak lain yang berkepentingan Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengadakan penelitian selanjutnya serta untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti. 1.5 Kerangka Pemikiran Pada saat hendak melakukan pemilihan suatu produk konsumen dihadapkan kepada berbagai macam pilihan merek produk. Untuk dapat menarik minat konsumen dalam melakukan pembelian salah satu strategi yang tepat adalah dengan penciptan merek pada produk yang dihasilkan oleh perusahan, sehingga dengan adanya merek tersebut konsumen akan memiliki persepsi dan menciptakan image/ citra yang positif terhadap produk tersebut yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Merek merupakan suatun atribut yang penting dari sebuah produk yang dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan, selain itu merek juga dapat memberikan nilai tambah produk tersebut. Merek dapat mencioptakan image/ citra positif dan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, sehingga hal tersebut akan menciptakan brand image (citra merek) di benak konsumen. Menurut Philip Kotler(2007:332) brand/ merek adalah: Merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Merek merupakan hal yang sangat penting karena konsumen saat ini memilih produk dengan melihat brand/merek terlebih dahulu sebelum melakukanpembelian. Merek tidak hanya sebuah nama, istilah atau symbol dari sebuah produk, lebih dari itu merek merupakan identitas untuk membedakan

produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk pesaing. Dengan adanya identitas khusus, hal ini akan mempermudah konsumen untuk mengenali produk dan melakukan pembelian produk yang ditawarkan perusahaan. Selain itu merek memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan posisi pasar yang spesifik bagi suatu produk. Citra merek (brand image) merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan. Dalam membentuk brand image, kita memasuki dunia persepsi. Image merupakan persepsi yang relatif konsisten daalm jangka panjang. Tidak mudah untuk membentuk image, tetapi sekali terbentuk tidak mudah pula untuk merubahnya. Image yang dibentuk tidak sekedar positif, melainkan image yang jelas, berbeda dan secara relatif lebih unggul dibanding pesaing (Simamora 2007:37) Menurut Kotler (2005:206) brand image adalah : brand image adalah kepercayaaan tentang suatu merek yang membangun gambaran merek itu. Ada 3 dimensi dalam citra merek. Pertama, karakteristik fisik produk suatu merek yang dikenali konsumen. Kedua, kekuatan merek yang mampu menimbulkan manfaat yang disukai atau tidak disukai berdasarkan skala penilaian konsumen. Ketiga, kekuatan konsumen mengenai keyakinannya menentukan secara akurat kualitas suatu merek (Engel dan Blackwell, 1994:373) Tanggapan maksimal tercapai apabila brand image produk tersebut dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Perusahaan harus dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produknya dengan cara meningkatkan citra merek keseluruhan melalui atribut yang mereka miliki dibenak konsumen. Menurut McCarthy (2001 : 298) minat beli didefinisikan sebagai berikut: Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Brand Image yang dimiliki suatu produk diharapkan mampu mempengaruhi minat konsumen yang pada akhirnya membeli produk tersebut.

1.6 Hipotesis Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian (2002:64) mengemukakan hipotesis sebagai : Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pengertian diatas hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: Terdapat pengaruh positif antara brand image terhadap minat beli konsumen. 1.7 Metodologi Penelitian Penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode penelitian explanatory. Penelitian explanatory menurut Zulganef (2008:11) adalah: Penelitian yang bertujuan menelaah kausalitas antar variable yang menjelaskan suatu fenomena tertentu. Dimana bertujuan untuk menjelaskan atau membuktikan hubungan atau pengaruh antar variable. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Data primer Data yang didapatkan sendiri misalnya dengan melakukan wawancara, pengukuran atau penelitian langsung, observasi dilapangan. 2. Data sekunder Data yang diperoleh dari tangan kedua atau data yang diperoleh dari referensi/instansi/lembaga lain. Adapun dalam pengumpulan data, baik primer maupun sekunder dilakukan dengan cara: 1. Studi pustaka (Library research) Yaitu penelitian kepustakaan dengan tujuan untuk memperoleh berbagai referensi tambahan dan penegtahuan teoritis dengan cara membaca dan mempelajari literetur-literatur, catatan-catatan dan buku-buku yang berhubungan dengan objek yang penulis teliti untuk memperoleh data sekunder.

2. Studi lapangan (Field research) Yaitu penelitian secara langsung ketempat penelitian dengan maksud memperoleh data primer. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: a. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengamati dan meninjau secara langsung perusahaan yang diteliti. b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak yang berwenangyang brhubungan dengan objek yang diteliti. c. Kuisioner, yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Data-data yang diperoleh kemudian diolah,dianalisis, dan diambil kesimpulan. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di toko Promod yang berlokasi di Paris Van Java Mall jalan Sukajadi Bandung.