SIARAN PERS PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$76,2 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2010-1 -
PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA TBK MENGUMUMKAN LABA SEBESAR AS$76,2 JUTA PADA TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2010 JAKARTA, 6 Mei 2010 --- PT International Nickel Indonesia Tbk ( PTI atau Perseroan ) mengumumkan hasil-hasil triwulan pertama tahun 2010 yang tidak diaudit. PTI mencatat laba bersih sebesar AS$76,2 juta pada trwiulan pertama tahun 2010 (AS$0,008 per saham), naik 27,2% jika dibandingkan triwulan keempat tahun 2009 sebesar AS$60,0 juta (AS$0,006 per saham). Total EBITDA sebesar AS$121,7 juta untuk triwulan pertama tahun 2010, dibandingkan dengan nilai sebesar AS$106,1 juta pada tripulan keempat tahun 2009. Kenaikan EBITDA dan laba bersih pada triwulan pertama tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan keempat tahun 2009 terutama diakibatkan oleh lebih tingginya volume penjualan dan juga harga realisasi rata-rata. Penjualan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar AS$255,6, atau naik 8,9% jika dibandingkan pada triwulan keempat tahun 2009 sebesar AS$234,8 juta. Hal ini terutama diakibatkan naiknya volume penjualan nikel dalam matte di samping harga bersih realisasi rata-rata yang lebih tinggi. Pada triwulan pertama tahun 2010, tingkat penjualan sebesar 18.021 metrik ton dibandingkan dengan 17.095 metrik ton pada triwulan keempat tahun 2009. Perseroan mencatat harga realisasi rata-rata nikel dalam matte sebesar AS$14.182 per metrik ton pada triwulan pertama tahun 2010 dibandingkan dengan AS$13.733 per metrik ton pada triwulan keempat tahun 2009. Produksi nikel dalam matte pada triwulan pertama tahun 2010 naik sebesar 16,3% hingga 19.811 metrik ton dari 17.029 metrik ton pada triwulan keempat tahun 2009, di mana kami melakukan shutdown untuk pemeliharaan rutin. Kenaikan ini terutama diakibatkan oleh tingginya jumlah output aktual didukung oleh penjadwalan kembali perawatan atas atap dari salah satu dari empat tanur listrik kami yang dipindahkan dari triwulan pertama ke triwulan kedua tahun 2010. Shutdown pada tanur listrik ini dimulai tanggal 5 April 2010 dan perbaikan tersebut diselesaikan tepat waktu pada tanggal 19 April 2010. Kini tanur listrik telah beroperasi kembali dengan kapasitas penuh. ujar Tony Wenas, Presiden Direktur PTI. - 2 -
Produksi tercatat 1.790 metrik ton lebih tinggi dari penjualan pada triwulan pertama tahun 2010 akibat jadwal pengapalan produk. Hal ini mengakibatkan lebih tingginya persediaan nikel dalam matte, yang dapat mengatasi dampak tingkat produksi yang lebih rendah pada triwulan kedua tahun 2010 akibat adanya shutdown pemeliharaan. Laba bersih kami pada triwulan pertama tahun 2010 didorong oleh penjualan nikel dalam matte yang lebih tinggi dan meningkatnya harga penjualan rata-rata, jika dibandingkan dengan triwulan keempat tahun 2009. Selain itu, Perseroan berhasil melakukan pengurangan biaya operasi yang bersifat struktural sehingga menurunkan biaya produksi per unit. Contoh keberhasilan tersebut adalah pengurangan biaya-biaya tetap dalam bidang suplai dan kontrak dan jasa, kata Tony Wenas. Total harga pokok penjualan Perseroan pada triwulan pertama tahun 2010 meningkat menjadi AS$150,4 juta dari AS$142,2 juta pada triwulan keempat tahun 2009, terutama akibat tingginya volume penjualan. Harga pokok penjualan per metrik ton pada triwulan pertama sama dengan triwulan keempat tahun 2009 terlepas dari peningkatan harga-harga bahan produksi dan penggunaan bahan bakar. Hal ini terutama akibat dari sejumlah pengurangan biaya di bidang-bidang lainnya. Pada triwulan pertama tahun 2010 PTI menggunakan 32.000 kiloliter bahan bakar disel dengan biaya rata-rata sebesar AS$0,59 per liter dibandingkan 24.700 kiloliter dengan biaya rata-rata AS$0,56 per liter pada triwulan keempat tahun 2009. Di samping itu, Perseroan menggunakan 741.831 barel HSFO dengan biaya rata-rata AS$76,03 per barel dibandingkan 605.706 barel dengan biaya rata-rata sebesar AS$69,81 per barel pada triwulan keempat tahun 2009. Peningkatan penggunaan bahan bakar terutama disebabkan oleh kenyataan bahwa Perseroan mengoperasikan moda konservasi air dengan mengoperasikan pembangkit termal. PTI telah mengoperasikan moda konservasi air sejak awal tahun 2010 karena mempertimbangkan rendahnya tingkat curah hujan pada triwulan keempat tahun 2009. Akhir-akhir ini, ketinggian permukaan air di daerah resapan utama kami telah meningkat ke ketinggian maksimum berkat tingginya curah hujan dan kami terpaksa melakukan pembuangan air dari bendungan untuk menghindari genangan air di daerah-daerah sekeliling danau. Manajemen Perseroan kini sedang memaksimalkan penggunaan PLTA dan - 3 -
meminimalkan penggunaan pembangkit listrik tenaga termal sejalan dengan tujuan kami yaitu beroperasi secara hemat energi sembari terus mempertahankan hasil produksi, demikian Bapak Wenas. Pekerjaan terus berlanjut untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air Karebbe yang bernilai total AS$410 juta. Seluruh paket fabrikasi terus berjalan sesuai dengan rencana dan pekerjaan-pekerjaan konstruksi telah selesai 20%. Proyek Karebbe diperkirakan akan selesai pada semester kedua tahun 2011. Proyek ini akan memproduksi energi listrik tenaga air yang cukup untuk menggantikan seluruh penggunaan bahan bakar minyak dan disel untuk memasok listrik ke tanur-tanur listrik di Sorowako. Proyek ini merupakan inisiatif utama dalam program pengurangan biaya energi PTI. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, kami telah menarik fasilitas pinjaman sebesar AS$150 juta dari AS$300 juta yang diberikan oleh sebuah grup perbankan di Jepang, dengan bantuan dari Nippon Export and Investment Insurance untuk membiayai proyek PLTA Karebbe. Sumber pembiayaan ini telah meningkatkan posisi kas kami dalam menghadapi sejumlah pengeluaran besar yang dilakukan untuk keperluan investasi pada proyek Karebbe. Penarikan fasilitas pinjaman terakhir diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dua tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan fasilitas pinjaman, guna membiayai penuntasan proyek Karebbe. Kami saat ini melakukan kajian atas peningkatan kapasitas produksi dalam Proyek Optimisasi Produksi. Perseroan sedang melakukan sejumlah kajian tentang bagaimana cara melakukan optimisasi lebih lanjut trehadap pengoperasian fasilitas kami di Sorowako, terutama dengan cara mengurangi hambatan pada proses yang ada sekarang. Kami sedang mengkaji ulang bisnis kami guna mengidentifikasi bagian-bagian untuk perbaikan efisiensi dan produktivitas, termasuk meningkatkan stabilitas proses dan keandalan peralatan. Proyek optimalisasi yang sedang berlangsung ini merupakan landasan bagi peningkatan produksi lebih lanjut, ujar Tony Wenas. Pada triwulan pertama tahun 2010, kas yang diperoleh dari kegiatan operasi tetapi sebelum pengeluaran barang modal adalah sebesar AS$99,9 juta. Kas yang digunakan untuk pengeluaran barang modal pada triwulan pertama tahun 2010 adalah sebesar AS$33,0 juta, - 4 -
sama dengan kas yang digunakan untuk pengeluaran barang modal sebesar AS$33,3 juta pada triwulan keempat tahun 2009. Terdapat aliran kas bersih sebesar AS$65,7 juta pada triwulan pertama tahun 2010 dibandingkan dengan aliran kas sebesar AS$91,4 juta pada triwulan keempat tahun 2009 yang terutama diperoleh dari penarikan pinjaman sebesar AS$150 juta. Perseroan berencana mengalokasikan dana sebesar AS$257,7 juta untuk pengeluaran barang modal tahun 2010, yang terdiri dari dana sebesar AS$112,1 juta untuk biaya modal kesinambungan usaha, AS$141,3 juta untuk biaya modal pertumbuhan, dan AS$4,3 juta untuk biaya modal terkait dengan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Ikhtisar kinerja keuangan Perseroan (tidak diaudit) adalah sebagai berikut Semua angka dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat kecuali untuk angka produksi nikel dalam matte yang dinyatakan dalam metrik ton. Pertama 2010 Keempat 2009 Pertama 2009 Produksi nikel dalam matte: 19.811 17.029 16.220 Penjualan nikel dalam matte: 18.021 17.095 14.610 Harga realisasi rata-rata per per 14.182 13.733 8.309 metrik ton Penjualan bersih jutaan 255,6 234,8 121,4 Laba bersih jutaan 76,2 60,0 17,2 Laba bersih per saham 0,008 0,006 0,002 TERLAMPIR LAPORAN KEUANGAN RINGKAS YANG BELUM DIAUDIT Indra Ginting, Director of Investor Relations & Corporate Secretary Claudio Bastos, Vice President Director and Chief Financial Officer - 5 - Informasi lebih lanjut, hubungi: indra.ginting@valeinco.com claudio.bastos@valeinco.com atau PTI.InvestorRelations@valeinco.com atau kunjungi website kami di www.pt-inco.co.id
PERHITUNGAN LABA RUGI RINGKAS (Belum Diaudit) (Dalam Ribuan Dolar AS, Kecuali Laba Bersih Per Saham) Pertama Keempat Pertama 2010 2009 2009 Penjualan 255.570 234.758 121.395 Harga Pokok Penjualan (150.384) (142.220) (114.641) Laba Kotor 105.186 92.538 6.754 Beban Penjualan, Umum dan Administrasi (4.684) (4.685) (1.557) Laba Usaha 100.502 87.853 5.197 Beban Bunga (4) (16) (91) Beban /(Pendapatan) lainnya, bersih (2.348) (4.957) 18.887 (2.352) (4.973) 18.796 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 98.150 82.880 23.993 Beban Pajak Penghasilan (21.897) (22.922) (6.817) Laba Bersih 76.253 59.958 17.176 Laba Bersih Per Saham 0,008 0,006 0,002-6 -
ASET NERACA RINGKAS (Dalam Ribuan Dolar AS) 31-Mar-10 31-Des-09 31-Mar-09 (Tidak Diaudit) (Diaudit) (Tidak Diaudit) Kas dan Setara Kas 326.762 261.050 162.428 Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 93.872 97.752 52.187 Piutang Lainnya 9.391 8.310 7.271 Piutang Pajak 129.843 132.695 102.808 Persediaan, bersih 116.015 117.649 130.826 Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka 13.304 11.780 19.274 Jumlah Aset Lancar 689.187 629.236 474.794 Kas yang Dibatasi Penggunaannya 697 - - Aset Tetap, bersih 1.392.455 1.379.103 1.345.441 Aset Lainnya 11.957 29.661 19.285 Total Aset 2.094.296 2.038.000 1.839.520 KEWAJIBAN DAN EKUITAS Hutang Usaha Pihak yang mempunyai 6.178 4.307 3.764 hubungan istimewa Pihak Ketiga 9.705 28.597 27.879 Biaya yang Masih Harus Dibayar 32.320 29.969 26.042 Hutang Pajak 16.844 8.712 3.973 Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam satu tahun: Sewa Pembiayaan 591 1.708 5.607 Hutang Dividen 141.284 1.229 1.077 Kewajiban Lancar Lainnya 9.707 12.440 11.216 Jumlah Kewajiban Lancar 216.629 86.962 79.558 Kewajiban Pajak Penghasilan Tangguhan, bersih 179.211 182.762 181.357 Kewajiban Jangka Panjang: Pinjaman 139.774 150.000 - Sewa Pembiayaan - - 591 Kewajiban Imbalan Kerja 2.745 2.452 2.938 Kewajiban Penghentian Pengoperasian Aset 35.031 34.518 37.016 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 3.449 - - Jumlah Kewajiban 576.839 456.694 301.460 Ekuitas 1.517.457 1.581.306 1.538.060 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 2.094.296 2.038.000 1.839.520-7 -
LAPORAN ARUS KAS RINGKAS (Tidak Diaudit) (Dalam Ribuan Dolar AS) Pertama Keempat Pertama 2010 2009 2009 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pelanggan 259.450 256.892 132.774 Pembayaran kepada Pemasok (122.186) (109.791) (80.153) Pembayaran Pajak Penghasilan Perseroan (16.041) (14.424) (16.054) Pembayaran ke Karyawan (21.602) (13.157) (19.106) Pembayaran Kontribusi Imbalan Kerja (1) (767) (1.113) Penerimaan Lainnya 102 394 26.653 Pembayaran Lainnya (7.503) (25.611) (4.790) Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 92.219 93.536 38.211 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembayaran untuk Aset Tetap (24.966) (33.264) (40.267) Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (24.966) (33.264) (40.267) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pinjaman Jangka Panjang - 150.000 - Pembayaran Biaya Pinjaman (413) (10,444) - Pembayaran Dividen - (106.890) - Pembayaran Sewa Pembiayaan (1.117) (1.482) (1.527) Pembayaran Bunga (11) (21) (96) Aliran Kas Bersih (Yang Digunakan untuk)/diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (1.541) 31.163 (1.623) Kenaikan/(Penurunan) Bersih dalam Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 65.712 91.435 (3.679) 261.050 169.615 166.107 326.762 261.050 162.428-8 -