LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

dokumen-dokumen yang mirip
P E R A T U R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENGATURAN, PENERTIBAN DAN PENGAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI WILAYAH KOTA MALANG

WALIKOTA MALANG. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) ;

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN PEDAGANG KAKI LIMA MUSIMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 7 TAHUN 2006 SERI : C NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 5

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR : 16 TAHUN 2002 TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 04 TAHUN 2003 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM DAERAH KOTA TERNATE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG IZIN PENGELOLAAN LOGAM TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 3

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Menimbang : a. bahwa Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah. yang merupakan perwujudan hak. guna memenuhi kebutuhan hidupnya;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK KAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 10

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G. Nomor : 2 TAHUN 2002 Seri : C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG TONASE DAN PORTAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KAWASAN PARIWISATA PANTAI WIDURI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN TANAH UNTUK PEMASANGAN JARINGAN PIPA GAS

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TERMINAL BARANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2014 SERI E.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN PENGUSAHAAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2002 T E N T A N G IZIN USAHA HOTEL DENGAN TANDA BUNGA MELATI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN DAN PERLINDUNGAN SEMPADAN SUNGAI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 14 TAHUN : 2003 SERI :E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 48 TAHUN : 2004 SERI : C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 04 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Salinan NO : 9/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 2 TAHUN 2002 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR: 16 TAHUN 2002 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SURABAYA Nomor : 1 Tahun 2005 Seri : C

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 4 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2000 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2007

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG GARIS SEMPADAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TAPIN,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2004 NOMOR : 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PENERTIBAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam melakukan suatu kegiatan usaha ekonomi pedagang informal dan atau pedagang kaki lima adalah hak dari masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya, maka perlu dilaksanakan penertiban dan pembinaan agar tercipta kondisi tertib, bersih dan rapi agar dapat berkembang menjadi pedagang yang tangguh dan ulet ;

- 2 - b. bahwa disamping mempunyai hak, masyarakat juga berkewajiban untuk berperan aktif menjaga, memelihara, menunjang dan mewujudkan kota Tanjung Redeb sebagai Kota sehat, Anggun, Gairah, Aman dan Manusiawi (SANGGAM) ; c. bahwa untuk maksud pada huruf a dan b tersebut diatas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72) Tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang - Undang (Memori Penjelasan dalam Lembaran Negara Nomor 1820) ; 2. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembara Negara Nomor 3186).

- 3-3. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3809) ; 4. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 1994 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480) ; 5. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Nomor 3692 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048) ; 6. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699 ) ; 7. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999).

- 4-8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintahan dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 24 Tahun 2002 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau ; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Berau 12. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Strategis Program Pembangunan Daerah Kabupaten Berau Tahun 2001 2005.

- 5 - Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BERAU M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU TENTANG PENERTIBAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Berau. b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah.

- 6 - c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Berau sebagai Badan Legislatif Daerah ; d. Kepala Daerah adalah Bupati Berau. e. Dinas Tata Kota adalah Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kabupaten Berau ; f. Dinas Perindagkop adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Berau ; g. Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas ; h. Badan jalan adalah bagian dari jalan di luar jalur lalu lintas ; i. Trotoar adalah badan jalan yang dipertinggi dengan konstruksi beton untuk pejalan kaki ; j. Jalur hijau adalah jalur lahan terbuka yang meliputi taman, lapangan olah raga, taman monumen yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah ;

- 7 - k. Fasilitas umum adalah lahan, bangunan dan peralatan atau perlengkapan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk dipergunakan oleh masyarakat secara luas ; l. Kawasan tertentu adalah batasan - batasan wilayah tertentu sesuai dengan pemanfaatan wilayah yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan usaha bagi pedagang kaki lima ; m. Izin adalah izin yang diberikan oleh Kepala Daerah ; n. Peralatan bongkar pasang adalah suatu peralatan bagi pedagang kaki lima, disaat mau dipakai peralatan ini bisa dipasang dan disaat selesai menggelar jualannya peralatan ini bisa dibongkar ; o. Pedagang kaki lima selanjutnya disebut PKL adalah perorangan yang melakukan penjualan barang - barang yang menggunakan bagian jalan / trotoar dan tempat untuk kepentingan umum serta tempat lain yang bukan miliknya.

- 8 - BAB II PERIZINAN Pasal 2 (1) Setiap pedagang kaki lima yang akan melakukan kegiatan usaha harus mendapatkan izin dari Kepala Daerah ; (2) Syarat syarat perizinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagai berikut : a. Mengajukan permohonan ; b. Foto copy KTP Kabupaten Berau. (3) Izin sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali ; (4) Biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 3 (1) Setiap pedagang kaki lima yang telah memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dikenakan retribusi ;

- 9 - (2) Besarnya retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, diatur dengan Peraturan Daerah. Pasal 4 (1) Dalam menetapkan kawasan dan perizinan, Kepala Daerah mempertimbangkan kepentingan - kepentingan umum, sosial, pendidikan, ekonomi, kebersihan, ketertiban, keamanan dan kenyamanan di lingkungan sekitarnya ; (2) Kegiatan usaha pedagang kaki lima harus mampu menjadi daya tarik pariwisata daerah dan dapat meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat ; (3) Untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2), harus diatur dengan baik hal - hal seperti tempat jualan, waktu jualan, jenis jualan dan tenda jualan yang diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

- 10 - Pasal 5 Penentuan kawasan lokasi dan pengaturan umum lainnya pedagang kaki lima diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRD. BAB III L A R A N G A N Pasal 6 Setiap kegiatan usaha pedagang kaki lima dilarang : a. Melakukan kegiatan usahanya di jalan trotoar, jalur hijau dan fasilitas umum kecuali di kawasan tertentu yang ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah ; b. Melakukan kegiatan usaha yang mendirikan tempat usaha yang bersifat semi permanen dan atau permanen ;

- 11 - c. Melakukan kegiatan usaha yang menimbulkan kerugian kerugian dalam hal kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan dan kenyamanan ; d. Melaksanakan kegiatan yang dapat menghambat kelancaran lalu lintas umum, arus sungai dan pejalan kaki ; e. Menggunakan lahan yang melebihi ketentuan yang telah diizinkan oleh Kepala Daerah ; f. Berpindah tempat dan atau memindah tangankan tanpa sepengetahuan dan seizin Kepala Daerah ; g. Menelantarkan dan atau membiarkan kosong tanpa kegiatan secara terus menerus selama 1 (satu) bulan ; h. Tempat usaha dijadikan tempat penyimpanan, penimbunan barang dan atau tempat tinggal ; i. Memperdagangkan bahan bahan yang dilarang berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.

- 12 - BAB IV P E M B I N A A N Pasal 7 (1) Untuk kepentingan pengembangan usaha pedagang kaki lima, Kepala Daerah berkewajiban melakukan pendataan dan memberikan pembinaan ; (2) Pendataan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi pendataan jumlah pedagang kaki lima, nama PKL, jenis barang dagangan / jualan, tempat penjualan dan waktu penjualan ; (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut di atas meliputi bimbingan penjualan, mengupayakan pemberian tempat berjualan yang layak, memberikan teguran apabila PKL melakukan pelanggaran peraturan ; (4) Dalam melaksanakan pendataan dan pembinaan Kepala daerah menunjuk Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.

- 13 - BAB V P E N G A W A S A N Pasal 8 (1) Pengawasan dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk Kepala Daerah ; (2) Pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas pengawasan dapat meminta bantuan kepada instansi instansi yang terkait dengan keputusan Kepala Daerah ; BAB VI KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 9 (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil bertugas dan berwenang untuk melakukan penyidikan terhadap siapapun yang melakukan tindak pidana pelanggaran atas ketentuan - ketentuan dalam Peraturan Daerah yang berlaku dalam wilayah hukum di tempat Penyidik ditempatkan ;

- 14 - (2) Dalam melaksanakan tugas Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai wewenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana. b. Melakukan tindak pertama pada saat itu ditempat kejadian serta melakukan pemeriksaan. c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dari kegiatannya dan memeriksa tanda pengenal diri Tersangka ; d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat. e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang Tersangka. f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai Tersangka atau Saksi. g. Mendatangkan orang ahli yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara.

- 15 - h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana. i. Mengadakan penghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Kepolisian Republik Indonesia bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Kepolisian Republik Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada Kejaksaan Negeri kepada tersangka atau keluarganya. j. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Hasil penyidikan dilaporkan kepada Penyidik Polri. BAB VII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 10 Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 dapat dilakukan pencabutan izin oleh Kepala Daerah.

- 16 - BAB VIII KETENTUAN PIDANA Pasal 11 (1) Barang siapa melanggar ketentuan Pasal 2 ayat (1), Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) ; (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelanggaran. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

- 17 - Pasal 13 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kabupaten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 29 Mei 2004 BUPATI BERAU, ttd H. MASDJUNI.

- 18 - Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 12 Juni 2004 SEKRETARIS DAERAH, ttd H. SYARWANI SYUKUR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2004 NOMOR : 16