BAB I PENDAHULUAN. maksud, isi pikiran, dan perasaan setiap anggota masyarakat. Bahasa Jawa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. sastra imajinatif dan non-imajinatif. Dalam praktiknya sastra non-imajinatif terdiri

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini subjeknya adalah lirik lagu dalam album musik Klakustik karya

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat sepanjang sejarahnya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat kerap menjadi

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

2015 KESENIAN MACAPAT GRUP BUD I UTOMO PAD A ACARA SYUKURAN KELAHIRAN BAYI D I KUJANGSARI KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

I. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pengertian, konsepsi bahasa yang tepat (Teeuw, 1981: 1). Artinya bahasa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana paling utama. utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,

BAB I PENDAHULUAN. kesusastraan Bali adalah salah satu bagian dari karya sastra yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Lagu GK tergolong salah satu puisi Jawa yang dinyanyikan dan di dalamnya

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan landasan bagi peneliti dalam pengambilan masalah. Kemudian masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi diri (Chaer, 2007:33). Oleh karena itu, bahasa merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengungkapkan suatu ide, pemikiran dan gagasan. Ide, pemikiran, dan gagasan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang berfungsi sebagai lambang identitas daerah dan alat pengungkap ide, gagasan, maksud, isi pikiran, dan perasaan setiap anggota masyarakat. Bahasa Jawa (selanjutnya disingkat BJ) sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia berfungsi sebagai wahana komunikasi antar anggota etnik, dan juga merupakan sarana pengembang dan pengungkap kebudayaan Jawa, adat istiadat, upacara ritual dan seremonial, serta pengungkap seni tradisi Jawa (Sumarlam, 2006:94). Bahasa Jawa dipergunakan sebagai sarana pengungkap kebudayaan Jawa tampak pada pemakaian bahasa Jawa pada bentuk pertunjukan kesenian yaitu lagu (tembang), musik (karawitan), ludruk, ketoprak, wayang orang maupun wayang kulit, sehingga bahasa Jawa bisa dipergunakan sebagai sarana pengungkap budaya yang menimbulkan kenyataan adanya ragam kultur bahasa Jawa, misalnya: ragam bahasa nyanyian, ragam bahasa ludruk, ragam bahasa ketoprak, ragam bahasa wayang orang, dan ragam bahasa wayang purwa. Tembang dalam pengertian yang khusus dapat diartikan sebagai lelagoning tembung kalimat yang dilagukan dengan suara manusia (Darsono, 1997:6). Secara pragmatik, masyarakat Jawa dalam komunikasi dapat disampaikan melalui nyanyian (tembang). Salah satu jenis tembang berupa langgam Jawa yang di dalamnya terdapat tindak tutur yang perlu pemahaman 1

secara komprehensif. Pragmatik adalah kajian komunikasi linguistik menurut prinsip-prinsip percakapan (Leech, 83 dalam Rustono 1999:1). Pragmatik mengungkap maksud suatu tuturan di dalam peristiwa komunikasi, analisis pragmatik berupaya menemukan maksud penutur, baik yang diekspresikan secara tersurat maupun yang diungkapkan secara tersirat di balik tuturan. Pengertian langgam di dalam Kamus Indonesia Jawa adalah cara, model, padatan (Sudaryanto, 1991: 175). Gendhing langgam, berangkat dari keroncong, tetapi diiringi dengan gamelan, secara teori tidak pas, setelah ada beberapa pengembangan, penggarapan, maka sifat langgam (musik) dapat luluh/hilang menjadi karawitan (A. Sugiarto, 1998:180). Langgam Jawa merupakan bentuk adaptasi musik keroncong ke dalam idiom musik tradisional Jawa, khususya gamelan. Genre ini masih dapat digolongkan sebagai keroncong. Lirik langgam ditulis dalam bahasa Jawa, yang bentuknya dapat disamakan dengan puisi Jawa modern atau geguritan. Lirik yang digunakan dalam langgam Jawa merupakan satu bentuk puisi Jawa modern atau geguritan yang diberi iringan musik, sehingga menjadi lebih indah dan enak didengar. Berdasarkan pengamatan penulis, masyarakat Jawa pada umumnya lebih senang mendengarkan langgam Jawa dibanding dengan mendengarkan pembacaan puisi atau geguritan. Langgam Jawa lebih disenangi karena adanya musik pengiring, yang berpengaruh bagi enak tidaknya langgam itu didengar. Walaupun demikian syairnya juga berpengaruh, termasuk pemakaian bahasa yang terdapat di dalamnya. 2

Pemakaian bahasa di dalam langgam merupakan perwujudan komunikasi akan dijumpai cara-cara tertentu yang dipakai oleh sang pencipta untuk melahirkan buah pikirannya. Salah satu cara adalah penggunaan gaya bahasa. Gaya bahasa ialah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperhatikan jiwa dan kepribadian pencipta/pemakai bahasa (Gorys Keraf, 1990:113). Penggunaan gaya bahasa dapat menimbulkan suatu efek yang dikehendaki pengarang/pencipta kepada penikmat langgam tersebut. Misalnya, dengan menonjolkan bagian-bagian tertentu, dan sangatlah penting diketahui gaya bahasa mana sebaiknya digunakan dalam konteks tertentu agar informasi yang disampaikan atau dikehendaki dapat terwujud. Setiap pengarang mempunyai gaya bahasa sesuai dengan jiwa, emosi, dan aspirasi bahasanya. Gaya bahasa pengarang adalah gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang dalam menuliskan karyanya. Bahasa yang dipakai oleh pengarang merupakan ciri khas pengarang itu sendiri sehingga pengarang yang satu akan berbeda dengan pengarang yang lainnya, seperti halnya Ki Narto Sabdo. Ki Narto Sabdo merupakan seorang tokoh seni, di samping seorang pengarang langgam, beliau juga seorang dalang, pengrawit (pemusik), dan musisi. Dari sekian ratus langgam ciptaanya tidak hanya dikenal di kalangan seniman, bahkan karya-karyanya banyak dikenal di lingkungan masyarakat penikmat seni. Karya Ki Narto Sabdo mempunyai nilai lebih dan tetap hidup subur, misalnya lagu Swara Suling/ Gambang Suling merupakan karya pertama 3

kalinya sampai sekarang sangat dikenal hampir setiap orang di wilayah berbahasa Jawa. ( http:/id.wikipedia.org/wiki/langgam_jawa 22 Januari 2008). Bertolak dari pernyataan di atas, penulis mengadakan penelitian tentang bahasa Jawa dalam lagu langgam Jawa yang difokuskan pada gaya bahasa, maksud dan fungsi tuturan yang terdapat pada lagu langgam Jawa tersebut. Ada alasan yang melatar belakangi diadakannya penelitian ini yaitu masih sedikitnya sumbangan penelitian bahasa Jawa dalam pemahaman lagu-lagu langgam Jawa. Pengambilan dan pemilihan teks syair/lirik langgam karya Ki Narto Sabdo sebagai objek penelitian mempunyai beberapa pertimbangan, diantaranya. Pertama, Ki Narto Sabdo merupakan tokoh budayawan yang produktif semasa hidupnya, khususnya dalam penciptaan langgam. Terbukti banyaknya langgam karyanya yang didokumentasikan baik yang tertulis dalam buku maupun yang didokumentasikan di dalam rekaman pita kaset Lokananta. Kedua, karya Ki Narto Sabdo khususnya langgam Jawa hingga dewasa ini masih eksis di lingkungan masyarakat, baik para seniman dan penikmat seni. Terbukti banyaknya permintaan langgam-langgam karya Ki Narto Sabdo pada adegan limbukan taman sari ataupun gara-gara panakawan dalam pertunjukan wayang kulit. Bahkan dalam pertunjukan seni lainnya misal ketoprak, tayub, ludruk langgam karya Ki Narto Sabdo sering ditampilkan. Ketiga, Ki Narto Sabdo dalam penciptaan langgam memanfaatkan pirantipiranti bahasa yang berupa pemanfaatan aspek bunyi, sehingga indah didengar. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam lirik langgam Impenku. Dhek mau bengi wancine jam siji tadi malam waktunya pukul jam satu. Kedadak tangi krungu 4

uwong nothok kori saya terbangun dari tidur terdengar orang mengetuk pintu. Pemanfaatan vokal /i/ di sini menimbulkan efek estetis/indah didengar dan menarik. Keempat, langgam Jawa dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat. Hal ini sangat mendukung keberadaan bahasa Jawa sebagai alat komunikasi yang cukup efektif dipakai dalam peristiwa tutur. Kelima, langgam Jawa merupakan suatu bentuk nyanyian yang di dalamnya terdapat suatu tuturan yang memuat fungsi dan maksud tertentu. Fungsi tersebut akan memberikan makna pada langgam tersebut. Dalam penciptaannya tuturan pada langgam memiliki maksud yang tersirat maupun tersurat. Untuk mengetahui maksud tuturan tersebut diperlukan suatu kajian pragmatik. Hal ini yang akan memudahkan peminat langgam untuk mengerti tujuan pencipta. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji bahasa Jawa dalam kumpulan langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo. Hal ini diperkuat bahwa kumpulan langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo tersebut belum ada yang meneliti. Sejauh pengamatan penulis, penelitian mengenai bahasa Jawa dalam lagu langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo belum dilakukan. Penelitian yang pernah dilakukan antara lain. Rani Gutami (2005) dalam skripsinya berjudul Kajian Stilistika Bahasa Jawa dalam Lagu-lagu Karya Koes Plus. Skripsi ini mengkaji bentuk lirik lagu, kekhasan bentuk morfologi, makna dan fungsi bahasa Jawa dalam lagu-lagu karya Koes Plus. Dalam penelitian ini bentuk lirik lagu terdapat adanya parikan (parikan ringkes, parikan dua baris, parikan empat baris), dan wangsalan. 5

Kekhasan bentuk morfologis berupa (dwilingga dan dwilingga salin swara), dan pola rima (abaa, aaaa, aabb). Makna lirik lagu bahasa Jawa dalam lagu-lagu karya Koes Plus adalah gaya bahasa berupa antitesis, repetisi, (anaphora, mediplosis, dan epizeukis), aliterasi atau purwakanthi guru sastra (g, ng, k, s), asonansi atau purwakanthi guru swara (a, e, eh, em, ul, uk, on), anastrof atau inverse, ellipsis, litotes, metafora, dan tautologi; ungkapan (saloka, bebasan, paribasan), serta makna yang tergantung dengan konteks yakni sesuai dengan kenyataan. Fungsi lirik lagu yakni berupa fungsi pendidikan (agama, kesopan-santunan, nasihat untuk pribadi dan keluarga), nilai bagi penguasa, nilai untuk kekayaan, dan nilai moral pergaulan, yakni merupakan perwujudan dari fungsi bahasa yang diutarakan Jakobson antara lain fungsi referensial, fungsi konatif, fungsi emotif, dan fungsi puitis. Adi Wasono (1999) dalam skripsinya yang berjudul Langgam Jawa Faktor-faktor Penyebab dan Wujud Perkembangan Tahun 1967-1971. Sekripsi ini meneliti perkembangan musik dan syair langgam terkait dengan pemikiran para seniman pelaku yang didukung oleh kondisi politik penghargaan dan insentif dan kondisi budaya sekitarnya pada tahun 1967-1971. Secara khusus dibahas perkembangan tema lagu, variasi garapan baik dalam bentuk syair lagu maupun permainan musik. Puguh Harjono (1990) dalam skripsinya berjudul Metafora dalam Lagulagu Langgam Jawa Sebuah Tinjauan Bentuk dan Makna. Skripsi ini meneliti tentang bentuk dan makna metafora dalam lagu-lagu langgam Jawa. Jenis-jenis metafora dari segi sintaksis dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: 1) 6

metafora subjektif, 2) metafora predikatif, 3) metafora objektif atau komplementatif, dan 4) metafora kalimatif. Makna ungkapan metaforis dalam lagu langgam Jawa dapat diketahui melalui lambang metaforis atau lambang kias dan predikasi dari referennya yang dikaitkan dengan hierarkhi kategori medan semantik. Dewi Anggari Murni (2004) dalam skripsinya berjudul Bahasa Jawa dalam Lagu Campursari karya Didi Kempot. Skripsi ini mengkaji bentuk gaya bahasa, fungsi dan maksud tuturan dalam lagu campursari karya Didi Kempot. Sumarlam, dkk. (2004) dalam bukunya berjudul Analisis Wacana Iklan, Lagu, Puisi, Cerpen, Novel, dan Drama. Penelitian ini mengkaji aspek gramatikal dan leksikal yang ditinjau secara intertekstual wacana iklan, lagu, puisi, cerpen, novel, dan drama. Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas penulis mengkaji bahasa Jawa dalam lagu langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo dari sudut pandang stilistika dan pragmatik dengan judul Bahasa Jawa dalam Lagu Langgam Jawa Karya Ki Narto Sabdo (Suatu Kajian Stilistik Pragmatik). 1.2 Pembatasan Masalah Yang menjadi objek kajian penelitian ini adalah langgam Jawa yang dikaji secara stilistik pragmatik, sehingga dalam analisisnya yaitu pada bentuk gaya bahasa, maksud dan fungsi tuturan dalam langgam Jawa difokuskan langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo. 1.3 Rumusan Masalah 7

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1.Bagaimanakah bentuk gaya bahasa dalam langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo? 2. Bagaimanakah fungsi tuturan langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo? 3. Bagaimanakah maksud tuturan langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan bentuk gaya bahasa dalam langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo. 2. Mendeskripsikan fungsi tuturan dalam langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo. 3. Mendeskripsikan maksud tuturan dalam langgam Jawa karya Ki Narto Sabdo. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah khasanah teori linguistik, terutama mengenai kajian pragmatik bahasa Jawa. 1.5.2 Manfaat Praktis 8

a. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi para seniman sebagai motivasi dalam rangka menciptakan langgam Jawa agar lebih berkembang dan kreatif sehingga bisa diterima di masyarakat/penikmat. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah materi pengajaran bahasa Jawa. 9