BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memberikan keuntungan dalam jangkauan langkahnya, hal ini dikarenakan. melakukan berbagai macam gerak.

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

MENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA ANAK SD MELALUI ELEVATION BOARD (PAPAN ELEVASI)

KAJIAN PUSTAKA. pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah

BAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

BAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pembelajaran atletik di sekolah sangat penting dikarenakan cabang atletik

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Lompat jangkit ( Triple Jump ) 1

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. olahraga yang diperlombakan dan meliputi nomor-nomor lompat jauh lari, lempar,

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

I. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Perubahan itu

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. SMK Negeri 1 Kediri

I. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

tanpa memiliki dasar-dasar atletisme yang kuat. Cabang olahrag atletik meliputi lari, lompat, lempar dan jalan. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu dengan satu kaki dan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dasar yang dinamis dan harmonis yaitu jalan, lari, lompat, dan. yaitu Athlon atau athlum yang berarti lomba atau

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT COACHING CLINICS ATHLETICS

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis Lopmpat Jauh Gaya Menggantung 1. Lompat Jauh Olahraga lompat jauh terdiri dari dua kata, yaitu lompat dan jauh. Lompat berarti bergerak dengan mengangkat kaki kedepan (kebawah,keatas) dan dengan cepat menurunkannya lagi serta jauh adalah jarak harus ditempuh secara maksimal (Munasifah:2008:10). Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kaki tolakan ke depan sejauh mungkin. Prinsip dasar lompat jauh adalah meraih kecepatan awalan yang setinggi-tingginya sambil tetap mampu melakukan tolakan yang kuat keatas dengan satu kaki untuk meraih ketinggian saat melayang yang memadai sehingga dapat menghasilkan jarak lompatan. Untuk itu kondisi fisik dan teknik yang memadai perlu dimiliki oleh seorang pelompat yang baik. Lompat jauh merupakan nomor dari cabang atletik dan menjadi bagian dari kurikulum disekolah-sekolah. Ballesteros yang dikutib oleh Hendrayana (2001:117) mengemukakan bahwa lompat jauh adalah hasil lari dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan dengan daya vertical yang dihasilkan dari kekuatan kaki menolak. Hasil kedua gaya menentukan parabola titik gravitasi.

Lompat jauh adalah nomor olahraga atletik lompat yang menuntut keterampilan melompat kedepan sejauh mungkin dengan satu kali tolakan. Biasanya pelompat jauh yang handal juga merupakan pelari jarak pendek yang tangguh sebab penempatan fisik paduan olah raga itu hamper sama yaitu kaki dan otot perut yang kuat. Kecepatan lari jarak pendek dan hentakan kaki (Adi, dkk 2008 : 49). Selanjutnya Gilang (2007:39) mengemukakan bahwa Lompat jauh adalah bentuk gerakan melompat mengangkat kaki keatas depan dalam upaya mengangkat titik berat badan kedepan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Dalam perlombaan, nomor lompat jauh dilakukan pada sebuah lapangan khususarea dengan ukuran panjang bak lompatan 9 meter, lebar 2.35 meter, jarak tepi bak dengan papan tumpuan 1 meter, panjang lintasan 45 meter, lebar lintasan 1.22 meter, lebar papan tumpuan 20 cm, serta untuk menghindari resiko cedera pada atlet, maka bak lompatan biasanya berisi pasir. Pengaruh kondisi fisik akan terlihat pada kecepatan pelompat ketika melakukan awalan dan kekuatan tolakan pada lompat jauh. Sedangkan keserasian gerak awalan dan tolakan sangat bergantung pada kemampuan tekniknya. Apabila kecepatan lari awalan dan kekuatan menolak ini dilakukan dengan teknik tolakan dan awalan yang baik, maka hasil lompatannyapun akan baik pula. 2. Teknik Lompat Jauh

Menurut Sidik (2009:64) Rangkaian lompat jauh terbagi atas beberapa fase :awalan, tolakan, melayang, dan mendarat. Dalam melakukan lompat jauh sangat dipengaruhi oleh kecepatan lari pada saat melakukan awalan, kekuatan tungkai tumpu, koordinasi sewaktu melayang di udara dan mendarat. Mengacu pada penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk dapat menghasilkan lompatan yang optimal dibutuhkan kemampuan melalui awalan dan tolakan yang baik. Disamping itu lompatan juga turut ditentukan oleh gerakan diudara pada saat melayang serta pendaratan yang sempurna. Tujuan seorang pelompat ketika akan melompat adalah adanya keinginan untuk melakukan lompatan yang sejauh-jauhnya. Agar dapat menghasilkan lompatan yang diinginkan maka harus memahami dan menguasai teknik gerakan lompat jauh. Berikut ini adalah uraian teknik lompat jauh gaya menggantung, yaitu : a. Awalan Gerakan awalan merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi hasil lompatan. Dengan kata lain efektif tidaknya suatu lompatan dilakukan akan sangat bergantung pada teknik awalan. Menurut Munasifah (2008:66) mengatakan teknik awalan adalah berfungsi untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melompat, dilakukan dengan lari secepatcepatnya dengan jarak 40-45 meter pada sebuah lintasan, tidak diperkenankan untuk merubah kecepatan dari langkah saat akan melompat pada papan tumpuan. Selanjutnya Menurut Karsono (2007:45) tujuan gerakan awalan adalah memperoleh kecepatan berlari

pada waktu melompat dan memperoleh hasil lompatan yang lebih jauh. Sedangkan menurut Gilang (2007:39) mengatakan awalan adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggitingginya sebelum mencapai balok tolakan.. Kecepatan dan ketepatan dalam lari awalan sangat mempengaruhi hasil lompatan. Ini berarti bahwa kecepatan lari awalan adalah suatu keharusan untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Untuk dapat melakukan teknik awalan dengan baik, perlu memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Jarak lari awalan tergantung pada tiap-tiap pelompat 2. Jarak lari awalan harus cukup jauh untuk mendapatkan kecepatan maksimal. Panjang awalan 30-40 meter. 3. Kecepatan lari awalan dan irama langkah harus selaras 4. Pada langkah akhir, pikiran dipusatkan untuk melompat setinggi-tingginya ke arah depan 5. Langah terakhir harus diperkecil agar dapat menolak ke atas dengan lebih sempurna 6. Sikap lari seperti pada lari jarak pendek Dalam fase awalan, pelompat melakukan akselerasi dengan kecepatan maksimal yang dapat dikontrol. Fase awalan merupakan hal yang penting dalam melakukan lompat jauh, karena dengan kecepatan yang tinggi akan menghasilkan lompatan yang maksimal. b. Tolakan atau tumpuan (take off)

Tolakan atau tumpuan adalah perpindahan yang sangat cepat antar lari, awalan dan melayang. Beberapa langkah sebelum menumpu, pelompat harus sudah siap untuk bertumpu. Seluruh tenaga dan pikiran, harus ditujukan terhadap ketepatan bertumpu. Pada saat itu pelompat berpindah dari keadaan lari ke melayang. Agar dapat melayang lebih jauh, selain kecepatan lari awalan dibutuhkan tambahan tenaga dari kekuatan tumpuan, Yaitu daya dari tungkai kaki yang disertai dengan lengan dan tungkai ayun. Menurut Munasifah (2007:67) Teknik melompat merupakan upaya pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal ke kecepatan vertical. Sedangkan Gilang (2007:39) mengatakan bahwa tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan, dari gerakan horizontal kegerakan vertical yang dilakukan secara tepat. Sebelumnya, pelompat mempersiapkan diri untuk melakukan gerakan sekuat-kuatnya pada langkah yang terakhir sehingga seluruh tubuh terangkat ke atas melayang di udara. Untuk dapat melakukan tolakan dan menghindari kesalahan tolakan yang menyebabkan hasil lompatan yang tidak sah. Secara teknik gerakan teknik tolakan yaitu : 1. Tolakan dengan salah satu kaki yang lebih kuat dan dominan, ketepatan tumpuan pada balok tumpu serta tenaga tolakan sangat menentukan hasil lompatan, 2. Pada saat kaki menumpu pada papan tumpuan, sendi-sendi pergelangan kaki, lutut dan pinggang diluruskan sepenuhnya, 3. Gerakan kaki ayun kearah depan atas serta sudut tolakan kurang lebih 45 0.

Untuk dapat melakukan tolakan atau tumpuan yang sangat kuat ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu : kecepatan horizontal yang diperoleh dari lari awalan dan kecepatan vertical yang diperoleh dari kekuatan tolakan atau tumpuan. Dari kedua kecepatan ini, akan diperoleh kecepatan paduan yang menentukan gerak titik berat badan. c. Sikap badan di udara (gaya menggantung) Dalam teknik lompat jauh, setelah pelompat menumpu pada balok tumpuan atau tolakan, pelompat harus meluruskan tungkai dengan secepatnya untuk memperoleh ketinggian sehingga kita dapat melayang lebih tinggi. Pada waktu di udara badan harus ditahan dalam keadaan tidak kaku (rileks). Kemudian melakukan gerakan-gerakan sikap tubuh untuk menjaga keseimbangan dan untuk memungkinkan pendaratan yang lebih sempurna. Menurut (Adi, dkk.2008:51) mengemukakan bahwa untuk mencapai lompat yang maksimal pelompat dapat melakukan dengan berbagai gaya, yakni lompat jauh gaya menggantung. Gaya menggantung merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh, disebut demikian karena gerakan dalam posisi badan pelompat di udara menyerupai orang yang sedang menggantung atau melenting kebelakang. Adapun prosedur pelaksanaan lompat jauh gaya menggantung yaitu : 1. pada saat melayang kaki diayun dan diangkat kedepan, 2. kaki tolak selepas dari tanah diayunkan kembali kebelakang bersamaan atau sejajar dengan kaki ayun,

3. sikap badan dibusungkan kedepan atau melenting kedepan, lengan diayunkan keatas belakang, serta kepala tengadah. d. Mendarat Untuk dapat menghasilkan lompatan yang optimal, pelompat harus menguasai pendaratan yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh Munasifah (2008:67) bahwa teknik mendarat yaitu mendarat pada bak lompat diawali dengan kedua tumit kaki dan kedua kaki harus rapat. Lutut tertekuk dan mengeper dalam posisi jongkok bersamaan berat badan dibawah kedepan. Kedua lengan kedepan menyentuh tempat pendaratan serta pandangan kedepan. Sedangkan menurut Gilang (2007:41) mengatakan bahwa sikap mendarat pada lompat jauh baik gaya jongkok, gaya menggantung maupun gaya berjalan di udara adalah sama. pada waktu akan mendarat, kedua kaki dibawah kedepan lurus, badan dibungkukkan kebelakang serta tangan, kemudian mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper, kedua lutut dibengkokkan (ditekuk), berat badan kedepan agar tidak jatuh kebelakang, kepala di tundukkan serta kedua tangan kedepan. 2. Pengertian Atletik Didalam aktivitas dunia olahraga dikenal bebagai macam olahraga, antara lain: Atletik, renang, senam, sepak bola, bola basket, bola voli, tinju dan lain-lain. Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lari,lempar, lompat dan jalan. Atletik adalah salah satu cabang yang diperlombakan. (http://www.scribd.com/doc/7651782...diunduh tanggal 04 juni 2012).

Istilah atletik berasal dari bahasa yunani, yaitu Athlon yang berarti berlomba dan bertanding. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu kata penta yang berarati lima lomba atau panca lomba. Istilah lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa inggris), atlhetiek (bahasa belanda), athletique (bahasa prancis) dan athletik (bahasa jerman). Menurut Munasifah (2008:4) mengemukakan Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia, yang merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lari, lompat, lempar dan jalan. Pada nomor atletik yang meliputi nomor lari, a). lari jarak pendek :100, 200 dan 400 meter, b). lari jarak menengah :800 dan 1500 meter, c). lari jarak jauh (long distance) :3000, 5000, 1000 meter, d). lari marathon :42,195 km, e). lari khusus :lari gawang 100, 400, 110, 400 m dan lari halang rintang 3000 meter, f). lari estafet 4x100, dan 4x400 meter. Nomor Lompat yaitu, lompat jauh, lompat jingkat, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Nomor Lempar yaitu lempar lembing, lempar cakram, lontar martil dan tolak peluru. serta Nomor Jalan merupakan nomor yang diperlombakan dalam setiap multi event, baik tingkat porkab/porkot, porda/porprof, PON dan tingkat internasional seperti Sea Games, Asean Games, Olimpiade dan bahkan kejuaraan dunia atletik lainnya. Cabang olahraga atletik adalah induk dari semua cabang olahraga dan yang paling tua. Dalam nomor atletik terdapat bermacam latihan fisik yang lengkap dan menyeluruh. Kegiatan dalam olahraga atletik mendorongan naluri seseorang untuk bergerak dapat terpenuhi. Atletik memegang peranan penting dalam pendidikan dan pengembangan kondisi fisik individu pelaku olahraga. Atletik juga menjadi dasar pokok untuk

pengembangan dan peningkatan prestasi yang optimal, salah satunya adalah nomor lompat khususnya lompat jauh. B. Kajian Penelitian Yang Relevan 1. Tinjauan Tentang Latihan Menurut Wen Gayo mengememukakan Latihan adalah suatu proses yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dengan semakin hari menambah jumlah beban latihan. Latihan kondisi fisik memegang perenan sangat penting dalam program latihan atlet. Istilah latihan kondisi fisik, mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system tubuh, dengan demikian prestasi atlet akan semakin meningkat. (http:///www.analisis-tujuan-bahan-latihan.com/29...diunduh tanggal 04 juni 2012). Latihan diartikan sebagai suatu pengajaran yang diorganisasikan dengan tujuan meningkatkan kemampuan fisik, psikis serta keterampilan baik intelektual maupun keterampilan gerak olahraga.dalam pembinaan olahraga, latihan didefinisikan sebagai persiapan fisik, intelektual, psikis dan moral Menurut Bompa yang dikutip oleh Hadjarati (2010:34) Latihan adalah sebagai kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu lama, sistematik dan progresif sesuai dengan tingkat kemampuan individu, dengan tujuan untuk membentuk fungsi fisiologis dan psikologis yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas kegiatan olahraga. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, dimana beban atau intensitasnya makin hari makin bertambah,

sehingga pada gilirannya memberikan kemampuan fisik dan mental secara bersama-sama. Latihan fisik pada prinsipnya adalah memberikan tekanan fisik pada tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan sehingga meningkatkan kemampuan beraktivitas.tujuan latihan fisik yang utama dalam olahraga adalah untuk mengembangkan kemampuan biomotornya ke standar yang paling tinggi (optimum). `Faktor utama dalam latihan adalah dilakukan secara berulang-ulang dan peningkatan beban dilakukan berulang-ulang kekuatan dan daya tahan otot. Para ahli mengatakan bahwa latihan adalah suatu proses yang direncanakan untuk mengmbangkan keterampilan olahraga yang kompleks dengan memakai isi latihan, metode latihan dan tindakan-tindakan organisasional yang sesuai dengan meksud dan tujuan-tujuan. Lompat jauh termasuk nomor lompat yang diperlombakan, maka diperlukan metode latihan yang tepat untuk meningkatkan prestasi. Untuk mencapai prestasi yang baik di dalam lompat jauh.selain si pelompat harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelenturan dan koordinasi gerak, juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jauh tersebut serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes dan lancar. teknik untuk lompat jauh yang benar perlu memperhatikan unsurunsur : awalan, tolakan, sikap badan di udara (melayang) dan mendarat. ke empat unsur ini merupakan satu kesatuan, yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus-putus. Agar kegiatan latihan tersebut mencapai target yang dikehendaki, ada faktor-faktor latihan dasar yang dipadukan dalam suatu program latihan keseluruhan. Faktor-faktor latihan tersebut meliputi:

1. Latihan fisik, yaitu latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik 2. Latihan teknik, yaitu latihan yang bertujuan untuk mempermahir penguasaan keterampilan gerak dalam suatu cabang olahraga tertentu 3. Latihan taktis, yaitu latihan yang bertujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan daya tafsir pada atlet ketika melaksanakan kegiatan olahraga yang bersangkutan 4. Latihan psikis, yaitu latihan yang lebih banyak menekankan pada perkembangan kedewasaan (maturitas) serta emosional atlet, seperti semangat bertanding, sikap pantang menyerah, fair play, percaya diri dan lain-lain. Dalam melaksanakan latihan terhadap kelas sampel, peneliti atau pelatih perlu membuat program latihan yang biasa juga disebut dengan menu latihan dan disesuaikan dengan jenis olahraganya serta perlunya jadwal latihan sehingga pelaksanaan latihan dapat berjalan sesuai apa yang diharapkan. Pada lompat jauh, latihan fisik yang perlu bina adalah kekuatan otot tungkai dimana latihan ini termasuk pada tipe program latihan tahanan.latihan tahanan khususnya dirancang untuk meningkatkan kekuatan, daya kerja, serta daya tahan otot. Rencana program latihan merupakan salah satu strategi usaha untuk mencapai tujuan prestasi atlet secara optimal dimasa yang akan datang. Tujuan jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek rencana latihan merupakan mata rantai tujuan akhir, tujuan antara, dan tujuan oprasional yang obyektif dan terukur. Rencana program latihan harus mempertimbangkan faktor-faktor penentu untuk mencapai tujuan latihan,

faktor-faktor itu antara lain : bakat atlet ; kemampuan atlet saat itu; umur atlet; umur latihan; sarana dan prasarana; dana; lingkungan atlet; tenaga pelatih dan waktu yang ada 2. Tinjauan Mengenai Kekuatan Otot Tungkai Latihan fisik adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi fisik. Latihan fisik terdiri dari beberapa komponen yaitu ; daya tahan, stamina, kelentukan/kelenturan, kekuatan, power, daya tahan otot. Untuk meningkatkan prestasi harus mengikuti prinsip-prinsip latihan agar mencapai prestasi yang diingikan. Kekuatan merupakan salah satu komponen fisik yang sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga. Komponen kekuatan dimaksud diarahkan pada kekuatan otot. Kekuatan perlu mendapat perhatian terutama dalam melaksanakan program latihan. Latihan kekuatan mendapatkan Menurut Ladi, Hendrajadja, dan Riyanto (2009: 11) mengatakan bahwa kekuatan otot sangat penting guna meningkatkan kondisi kebugaran jasmani karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik, yang memegang peranan pula dalam melindungi seseorang dari kemungkinan cedera. Kekuatan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang membutuhkan perhatian dan prioritas tersendiri. Disamping itu, kekuatan sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan dan memegang peranan penting dalam aktivitas olahraga.porsi yang lebih banyak dalam suatu latihan dibandingkan dengan porsi latihan lainnya. Kekuatan juga merupakan dasar yang paling penting dalam melatih

keterampilan gerak. Komponen kondisi fisik seseorang dalam kaitannya dengan kemampuannya dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan merupakan kemampuan otot dalam menahan beban kerja dalam waktu tertentu secara maksimal. Unsur kekuatan dalam lompat jauh sangatlah penting untuk mendapatkan hasil tolakan yang kuat dan benar sehingga dapat pula melakukan tolakan yang kuat dan mencapai hasil lompatan yang jauh Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah atau disebut juga dengan extremitas inferior yang terdiri dari pinggul, paha, betis dan kaki. Dengan demikian kekuatan otot tungkai meliputi pengukuran anggota tubuh bagian bawah mulai dari pinggul hingga ke telapak kaki. Tungkai mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Elaine N. Marieb yang dikutib oleh Awal Supangat (2007:23) mengatakan bahwa tungkai tersusun dari beberapa tulang yaitu tulang femur, patella, tibia, fibula, tarsal terdiri dari ( talus, calcaneus, navicular, cuboit, lateral cunciform, intermediate cunciform, dan medial cunciform ), metatarsal, phalanges ( distal, middle dan proximal ). 3. Bentuk-bentuk Latihan Kekuatan Otot Tungkai Metode atau bentuk-bentuk latihan adalah suatu cara yang sistematis dan terencana yang fungsinya sebagai alat menyajikan kegiatan olahraga yang bertujuan untuk suatu keterampilan gerak atau prestasi olahraga. Pemberian bentuk latihan ataupun beban latihan pada otot tertentu harus disesuaikan dengan cabang olahraga yang digeluti. Pada lompat jauh, jika kita mengamati proses pelaksanaannya kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa otot-otot pada anggota tubuh

bagian bawah atau ekstremitas inferior lebih banyak berperan, olehnya itu tersebut perlu dilatih dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan lompatan. Hasil lompatan dalam lompat jauh merupakan kombinasi antara kecepatan awalan, kekuatan tolakan, keseimbangan pada saat melayang serta ketepatan dalam mendarat. Untuk meningkatkan kekuatann otot tungkai dibutuhkan latihan melompat baik satu kaki maupun menggunakan kedua kaki. Menurut Hendrayana (2001:85). Adapun bentuk-bentuk latihan kekuatan otot tungkai adalah sebagai berikut : 1. Step-up yaitu di mana seseorang melakukan latihan dengan naik turun tangga dengan beberapa kali pengulangan. Latihan naik turun tangga maka secara kinesiologi akan membantu atlet dalam mempersiapkan gerakan setelah melakukan awalan dan bersiap untuk menumpu di balok tumpu. Latihan naik turun tangga memberikan kemampuan untuk memperbaiki upaya pengubahan gaya horizontal ke vertical. 2. Standing board jump yaitu suatu bentuk latihan melompat yang dilakukan dengan tumpuan menggunakan dua kaki dan teknik pelaksanaannya dimana seorang atlet berdiri dibalok tumpuan atau tolakan serta siap-siap untuk melakukan lompatan. Berdasarkan fungsinya, latihan ini untuk membantu seorang atlet dalam menentukan dan membentuk gaya pada saat diudara khususnya gaya menggantung yang akan dilakukan setelah melakukan take off. 3. Lompat kelinci yaitu di mana posisi badan jongkok seperti kelinci kemudian melakukan lompatan tiga kali lompatan kecil dan pada lompatan keempat kita

melakukan lompatan yang jauhdan parabol. Lompatan ini dilakukan dengan dua kaki, tungkai dalam keadaan ditekuk. setelah elakukan tiga kali lompatan, melompatlah sejauh mungkin ke depan. 4. Berjingkat atau jingkat-jingkat merupakan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan daya ledak kekuatan otot tungkai, dengan menolak dan mendarat menggunakan kaki yang sama. Adapun pelaksanaannya yaitu posisi badan yang tegak pada satu kaki semantara kaki yang satu ditekuk kebelakang, tangan ditekuk disamping badan, kaki yang menumpu melompat-lompat kearah depan/berjingkat. Selain pemberian latihan-latihan kekuatan pada otot tungkai, kita juga perlu mengolaborasikan dengan kelincahan gerakan anggota tubuh yang lebih dominan pada olahraga tersebut dalam hal ini lompat jauh. C. Kerangka Berpikir Yang dimaksud kekuatan otot tungkai dalam penelitian ini adalah kemampuan otot atau kelompok otot untuk menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Oleh karena itu, otot harus dilatih agar bisa bertahan lama dalam bekerja. Kekuatan otot tungkai bisa dilatih dengan step-up, standing broad jump dan lompat kelinci serta berjingkat maka otot tungkai akan berkontraksi mengangkat tubuh, dngan demikian otot tungkai akan semakin mengembang dan akan bertambah kekuatannya. Dalam lompat jauh salah satu otot yang memegang peranan penting dalam melakukan tolakan adalah otot tungkai, tolakan semakin jauh apabila otot tungkai memiliki kekuatan.

Oleh karena itu, otot tungkai harus dilatih sehingga jarak lompatan sesuai dengan apa yang diharapkan. D. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut Terdapat pengaruh latihan kekuatan otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung pada cabang olahraga atletik siswa kelas X2 SMA Negeri 1 Gorontalo.