ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI 2014

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK DI KUD BEKASI JAYA. FITRIANA SETYA K

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Analisis Antrian Pembayaran Administrasi Pengobatan di RS.ANNA MEDIKA-Bekasi Utara. : Yunita Mentari NPM :

ANALISIS ANTRIAN PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG HARAPAN INDAH BEKASI

ANALISIS ANTRIAN PELAYANAN PADA PANGKAS RAMBUT MEGA

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PADA TOKO OBAT KHARISMA, JAKARTA TIMUR

ANALISIS ANTRIAN TELLER BANK MANDIRI KANTOR CABANG BEKASI JUANDA

ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12

ANALISIS ANTRIAN LOKET KARCIS TAMAN MARGASATWA RAGUNAN DKI JAKARTA

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

JASA 2 [BAB V MENGELOLA ANTRIAN DAN RESERVASI] (BAGIAN I)

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

Operations Management

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Dosen Pembimbing : Supriyo Hartadi. W., S.E., M.M.

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

Lecture 2 : Teori Antrian

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PELAYANAN MEKANIK PADA BENGKEL RING MARKET

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

RO 2_Pertemuan 5 dan 6 TEORI ANTRIAN

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

Operations Management

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG WARUNG BUNCIT JAKARTA SELATAN

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tingkat Pelayanan Teller Dengan Teori Antrian Pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Layanan Cinere.

ANALISIS ANTRIAN SERVICE PADA BENGKEL RESMI MOTOR HONDA AHASS CABANG VILA ASRI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan manusia dari tahun ke tahun semakin bertambah, begitu juga

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

MODEL ANTRIAN KENDALL-LEE M/M/1

Jurnal Metode 3(1)

Nama : Firman Fadilah NPM : Pembimbing : Supiani, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM(SPBU) TRANSITO JAKARTA TIMUR. : R Rizky Iqbal M :

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

TEORI SIMULASI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

ANALISIS ANTRIAN PADA GALERY PT. INDOSAT CABANG MALL METROPOLITAN BEKASI BARAT NAMA : MARTA ZULFIKA NPM :

Lecture 3 : model Antrian dan Aplikasinya. Teknik industri 2015

Model Antrian. Queuing Theory

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. populasi penduduk di dunia yang semakin bertambah. Buku "Why am I So

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAPORAN RESMI MODUL IV QUEUING THEORY

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang penting dipelajari karena

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL TIRTONADI

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Pengantar Proses Stokastik

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

Operations Management

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

UNNES Journal of Mathematics

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANTRIAN. Pasien Penonton. Dokter dan suster Penjual karcis. Perawatan kesehatan Menjual tiket Traffic Light

DAFTAR PUSTAKA. Ahyari, Agus Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Buku1. Yogyakarta: BPFE.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK SKRIPSI

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI WAKTU LAYANAN LOKET FARMASI BERDASARKAN METODE ANTRIAN DI RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS MODEL ANTRIAN DAN KELAYAKAN LAYOUT STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI PEKANBARU

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PENELITIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA MINIMARKET INDOMARET PERUMAHAN DUKUH ZAMRUD. : Windianni Amellia NPM : Pembimbing : Dr. Dra.

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

KALKULASI DAN ANALISA MODEL ANTRIAN M/M/1/I/I PADA BAGIAN CUSTOMER TELLER SERVICE BANK SYARIAH MANDIRI BOGOR

Rodiatus et al., Analisis Penerapan Teori Antrean pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jember

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Transkripsi:

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR Muhammad Rizky Email : rizky_gokil76@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 00 Depok ABSTRAK Dalam kehidupan sehari hari kata antrian sangat sering kita jumpai. Antrian antrian yang sangat panjang dan lama memang sangat membosankan dan merugikan.. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis antrian yang terjadi pada Samsat Kota Bekasi dan untuk mengetahui kepuasan para wajib pajak dalam melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan, apabila dioperasikan dengan fasilitas / loket di Samsat Kota Bekasi akan terjadi antrian rata rata 4 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 9,62 detik. Hal ini pun menunjukan banyaknya pengunjung dalam antrian.dan apabila dioperasikan dengan 2 fasilitas / loket di Samsat Kota Bekasi akan terjadi antrian rata rata 0 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 2,904 detik Hal ini pun menunjukan tidak adanya pengunjung dalam antrian. Sedangkan apabila dioperasikan dengan fasilitas / loket di Samsat Jakarta Timur akan terjadi antrian rata rata 27 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 605 detik. Hal ini pun menunjukan begitu banyaknya pengunjung dalam antrian.dan apabila dioperasikan dengan 2 fasilitas / loket di Samsat Kota Bekasi akan terjadi antrian rata rata 0 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 2,32 detik Hal ini pun menunjukan tidak adanya pengunjung dalam antrian Sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu

panjang penulis memberi saran agar jumlah fasilitas / Loket yang disediakan Kantor Samsat Jakarta Timur khususnya pada bagian Pemberkasan akan sangat optimal bila ditambah sebanyak 2 fasilitas / loket sehingga hal ini akan meningkatkan kepuasan konsumen / masyarakat karena wajib pajak tidak perlu menunggu terlalu lama untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).Sedangkan pada Samsat Kota Bekasi tidak diperlukan penambahan fasilitas / Loket karena pelayanan Yang Sudah efektif dan sudah melakukan penambahan Loket sebelumnya menjadi 2 Loket.Berdasarkan data di atas kinerja antrian di Samsat Kota Bekasi cukup efektif khususnya pada saat jam sibuk. Maka wajib pajak akan merasakan kepuasan untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan tidak perlu mengantri terlalu lama. Kata Kunci : Pengukuran Kinerja Keuangan ( xi + 7 + lampiran ) Daftar Pustaka (2000-2009) 2

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Sistem antrian di dalam kehidupan nyata akan dapat kita temui, seperti : mobil-mobil yang antri di lampu merah, deretan mobil yang mengantri di loket pintu tol, antrian nasabah Bank, antrian di loket Kereta Api, antrian para pengunjung taman hiburan, antrian di kasir Mini market, antrian Pom bensin dan pasien yang menunggu di klinik rawat jalan dan sebagainya yang sangat menyita waktu apalagi jika harus mengantri dengan jumlah antrian yang sangat panjang dan melelahkan. Seperti antrian pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di SAMSAT Bekasi dan Jakarta Timur. Merupakan satu-satunya tempat pembayaran pajak kendaraan bermotor di wilayah Bekasi, dan SAMSAT Jakarta timur merupakan tempat pembayaran pajak kendaraan bermotor masyarakat Jakarta timur, dimana setiap harinya begitu banyaknya masyarakat yang melakukan pembayaran pajak karena sudah adanya jatuh temponya pembayaran, sehingga banyaknya antrian terjadi, maka perlu dilakukan pelayanan yang ekstra atau penambahan loket sehingga antrian dan pembayaran pun dapat lancar dan terkendali. Berdasarkan hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk membuat Penulisan Ilmiah dengan judul : ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI DAN SAMSAT JAKARTA TIMUR.2 Rumusan dan Batasan Masalah rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan pelayanan agar dapat meminimalkan waktu rata rata wajib pajak menunggu dalam antrian dan sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu lama.dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi 3

masalah hanya pada Antrian Loket Bagian Pemberkasan dengan menggunakan Metode Multi Channel Single Phase yang diamati mulai tanggal Mei 2009 22 Mei 2009 untuk pengamatan pada Samsat Jakarta timur, dan Tanggal 0 Juni 2009 2 Juni 2009 untuk pengamatan pada Samsat Kota Bekasi antara jam 07.00 5.00 WIB..3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan dari penelitian ini adalah untuk :. Mengetahui pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak agar dapat meminimalkan waktu rata rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian. 2. Perbaikan sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu lama dan panjang..4 Manfaat Penelitian. Manfaat Akademis Sebagai sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan berpikir, sebagai bahan informasi ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh pelayanan terhadap Antrian. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas ekonomi jurusan manajemen dan sebagai bahan referensi dalam penyusunan Penulisan Ilmiah bagi mahasiwa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi. 3. Bagi Samsat Dengan hasil penelitian dapat memberi masukan pada Kantor Samsat Kota Bekasi dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan jasa terhadap masyarakat..5 Metode Penelitian Penulis menggunakan beberapa langkah sebagai berikut :.5. Objek penelitian 4

Di ambil dari Antrian Loket bagian Pemberkasan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang berlokasi di Jln. Kebun Nanas Jakarta timur dan Jln. Jend. Ahmad Yani no.09 Bekasi..5.2 Data / Variabel Di peroleh secara langsung yang berupa jumlah loket. banyaknya para wajib pajak yang datang waktu pelayanan dari masuk sampai keluar dari Loket Pemberkasan SAMSAT Jakarta timur dan SAMSAT Kota Bekasi..5.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dengan Metode antara lain :.Wawancara Dengan melakukan wawancara langsung dengan Kepala Unit Pelayanan Pendapatan yang mempunyai kewenangan memimpin SAMSAT tersebut. 2. Field Research ( Riset Lapangan ) Pengamatan yang dilakukan secara langsung ke Samsat guna memperoleh data yang diperlukan. 3. Library Research ( Riset Perpustakaan ) Penelitian yang digunakan dengan berbagai Literatur, dengan mengambil data yang diperlukan dan mempunyai hubungan dengan penelitian..5.4 Alat Analisis yang Digunakan Mekanisme penelitian penulisan ilmiah ini menggunakan Antrian dengan model Multi Channel Single Phase (MCSP). 5

BAB II LANDASAN TEORI 2. Kerangka Teori 2... Konsep - Konsep Teori Antrian Teori Antrian atau sering disebut sebagai waiting line theory, atau queuing theory diketemukan dan dikembangkan oleh ahli matematika dan Insinyur berkebangsaan Denmark yang bernama A.K Erlang pada tahun 909. dia mengembangkan model antrian untuk menentukan jumlah yang optimal dari fasilitas telephone switching yang digunakan untuk melayani permintaan yang ada. Penggunaan model ini makin meluas tepatnya mulai sejak akhir perang dunia ke-ii. Sampai saat ini, waiting line theory mempunyai aplikasi yang luas untuk alat operasi perusahaan atau manajemen. Persoalan-persoalan yang dapat diselesaikan dengan teori antrian adalah meliputi bagaimana perusahaan dapat menentukan waktu dan fasilitas yang sebaik-baiknya agar dapat melayani konsumen atau langganan dengan efisien. Di dalam hal ini tentu saja diperhitungkan antara ekstra biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menambah fasilitas service baru dengan kerugian-kerugian konsumen karena harus menunggu apabila tidak diadakan penambahan fasilitas service yang baru. 2..2 Sistem dan Struktur Antrian (a) Sistem Antrian Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut : ). Sistem pelayanan komersial contohnya : restaurant, cafeteria, toko-toko, salon,dll 2). Sistem pelayanan bisnis industri contohnya : mencakup lini produksi, sistem material handling, sistem penggudangan, dll 6

(b) 3). Sistem pelayanan transportasi contohnya : kereta api, bus, pesawat terbang, dll 4). Sistem pelayanan sosial contohnya : pelayanan yang dikelola oleh kantor dan jawatan lokal maupun nasional, seperti kantor tenaga kerja, kantor regristasi SIM dan STNK, kantor pos, dll Struktur Antrian Menurut Pangestu Subagyo, Marwan Asri dan T. Hani Handoko (2000;27) terdapat 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian : Single Channel Single Phase Sistem ini adalah sistem yang paling sederhana. Single Channel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase menunjukan bahwa hanya ada satu stasiun pelayanan atau sekumpulan tunggal operasi yang dilaksanakan. Setelah menerima pelayanan, individu individu keluar dari sistem. Contoh untuk model struktur ini adalah seorang tukang cukur,, seorang pelayan toko, dan sebagainya. Sistem Antrian Sumber Populasi M S Keluar Gambar 2..4. Sistem antrian Single Channel Single Phase Keterangan :M = Antrian S = Fasilitas Pelayanan 2 Single Channel Multi Phase 7

Istilah Multi Phase menunjukan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan (dalam phase phase). Sebagai contoh, lini produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil, dan sebagainya. Sumber populasi Sistem Antrian M S M S Keluar Gambar 2..4.2 Sistem antrian Single Channel Multi Phase 3 Multi Channel Single Phase Sistem Multi Channel Single Phase terjadi kapan saja dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh model ini adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket pelayanan, potong rambut oleh beberapa tukang potong, dan sebagainya. Sistem Antrian Sumber S M Keluar S Populasi Gambar 2..4.3 Sistem antrian Multi Channel Single Phase

4 Multi Channel Multi Phase simulasi lebih sering digunakan untuk menganalisa sistem ini. Sebagai contoh registrasi para mahasiswa di universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran. Sistem Antrian Sumber Populasi M S S M M S S Keluar Gambar 2..4.4 Sistem antrian Multi Channel Multi Phase 9

Tabel 2.3.2 Rumus yang digunakan NOTASI PENJELASAN UKURAN λ - Tingkat kedatangan ratarata μ - Tingkat pelayanan n rata-rata - Jumlah wajib pajak Jumlah wajib pajak Unit _ λ μ (λ/μ) 2 rata-rata dalam nq = Po antrian (S-)!(Sμ-λ) 2 Jumlah wajib pajak Unit nt = nq + λ/μ dalam sistem total (antrian dan fasilitas pelayanan) _ Po tq = μ S (S!) (-(λ/sμ) 2 tt = tq + /μ (λ/μ) s Waktu rata-rata dalam antrian Waktu rata-rata dalam sistem total Jam Jam S Jumlah fasilitas pelayanan (channels) Unit pelayanan P = λ/μ. S Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan Ratio Po = S- (λ/μ) n (λ/μ) s + n=0 n! S!(-(λ/S.μ)) Probabilitas tidak ada wajib pajak dalam sistem Frekuensi relative 0

Pw = (λ/μ) s Po S! [- (λ/sμ)] Probabilitas menunggu dalam antrian Sumber : Pangestu Subagyo, 2000

BAB III METODE PENELITIAN 3. Obyek Penelitian Pada penelitian ilmiah ini, menggunakan obyek penelitian Samsat Bekasi khususnya hanya pada bagian Pemberkasan saja, yang merupakan Kantor yang bergerak di bidang jasa pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).Kantor Samsat ini berada di Kota Bekasi yang tepatnya terletak di Jln. Jend. Ahmad Yani No.09 Bekasi dan Kantor Samsat Jakarta Timur yang tepatnya di Jln. Kebun Nanas Jakarta Timur. 3.2. Variabel Penelitian Di peroleh secara langsung yang berupa jumlah loket. banyaknya para wajib pajak yang datang waktu pelayanan dari masuk sampai keluar dari SAMSAT. - λ = Tingkat kedatangan rata-rata wajib pajak yang datang. - μ = Tingkat pelayanan rata-rata yang di berikan Pada Samsat tsb. - n = Jumlah wajib pajak - p = Tingkat kegunaan karyawan yang ada pada Samsat tersebut 3.3. Alat Analisis yang Digunakan 3.3. Analisis Deskriptif Penulis menganalisis masalahnya dengan cara mendeskriptifkannya menggunakan tabel. 3.3.2 Analisis Kuantatif Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan Komputer melalui Program QSB sehingga hasil perhitungan lebih valid. 2

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penulisan ilmiah ini, penulis menggunakan alat Analisis Kuantitatif yaitu : Multi Channel Single Phase Multi channel single phase (infinite) = antrian tidak dibatasi Sistem Antrian Sumber Populasi M S S Keluar Gambar 3.4.3. Sistem antrian Multi Channel Single Phase Keterangan : M = Antrian S = Fasilitas Pelayanan (server) 3

BAB IV PEMBAHASAN 4.3. Rangkuman Hasil Penelitian Berikut ini adalah rangkuman dari pembahasan yang telah dilakukan :. Analisis Kinerja Antrian Pada Jam Sibuk dengan Menggunakan Loket adalah : Tabel 4.3. Tingkat kedatangan wajib pajak pada jam sibuk pada Samsat Kota Bekasi Hari Tanggal Jam N Loket Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Mei 2009 2 Mei 2009 3 Mei 2009 4 Mei 2009 5 Mei 2009 Mei 2009 9 Mei 2009 20 Mei 2009 2 Mei 2009 22 Mei 2009 376 3 29 37 022 25 27 54 62 02 Total 66 4

Tabel 4.3.2 Hasil Kinerja Antrian Pada Jam Sibuk Pada Samsat Kota Bekasi No. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterangan Tingkat kegunaan Karyawan (p) Probabilitas tidak ada Wajib Pajak dalam sistem(po) Jumlah Rata-rata Wajib Pajak dalam antrian (nq) Jumlah Rata-rata Wajib Pajak dalam sistem (nt) Waktu Rata-rata dalam antrian (tq) Waktu Rata-rata dalam sistem Total (tt) Probabilitas menunggu dalam antrian (pw) Hasil Loket 2 Loket 0,49 = 4,9% 0,425= 42,5 % 0,5 = 5,% 0,404 = 40,4 % 4,070 wjb pjk 0,7 wjb pjk 0,73 Wjb pjk 0,50 wjb pjk 0,00267 Jam 0,00006 Jam 0,60 Menit 0,044 Menit 9,62 Detik 2,904 Detik 0,0095 Jam 0,00765 Jam 0,570 Menit 0,459 Menit 34,236 Detik 27,54 Detik 0,49 = 4,9 % 0,277 = 27,7% Jadi berdasarkan hasil survei dari Samsat Kota Bekasi dan dari hasil perhitungan pada jam sibuk dengan menggunakan satu Loket tersebut dapat dikatakan bahwa rata rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian jam sibuk, apabila di operasikan dengan fasilitas / loket akan terjadi antrian rata rata 4 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 9,62 detik. Hal ini pun menunjukan adanya antrian wajib pajak yang mengantri. Sementara berdasarkan hasil survei dan dari hasil perhitungan pada jam sibuk dengan menggunakan satu Loket tersebut dapat dikatakan bahwa rata rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian jam sibuk, apabila di 5

operasikan dengan 2 fasilitas / loket akan terjadi antrian rata rata 0 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 2,904 detik. Hal ini pun menunjukan hampir tidak adanya antrian wajib pajak dalam antrian Tabel 4.3.3 Tingkat kedatangan wajib pajak pada jam sibuk pada Samsat Kota Jakarta timur Hari Tanggal Jam N Loket Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 0 Juni 2009 02 Juni 2009 03 Juni 2009 04 Juni 2009 05 Juni 2009 0 Juni 2009 09 Juni 2009 0 Juni 2009 Juni 2009 2 Juni 2009 345 252 23 265 223 324 29 263 250 22 Total 2670 6

Tabel 4.3.4 Hasil Kinerja Antrian Pada Jam Sibuk pada Samsat Jakarta timur No. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterangan Tingkat kegunaan Karyawan (p) Probabilitas tidak ada Wajib Pajak dalam sistem(po) Jumlah Rata-rata Wajib Pajak dalam antrian (nq) Jumlah Rata-rata Wajib Pajak dalam sistem (nt) Waktu Rata-rata dalam antrian (tq) Waktu Rata-rata dalam sistem Total (tt) Probabilitas menunggu dalam antrian (pw) Hasil Loket 2 Loket 0,965 = 96,5 % 0,43 = 4,3 % 0,035 = 3,5 % 0,349 = 34,9 % 26,792 Wjb pjk 0,293 wjb pjk,29 Wjb pjk 0,967 wjb pjk 0,6 Jam 0,000646 Jam 0,0 Menit 0,037 Menit 605 Detik 2,32 Detik 0,74 Jam 0,00695 Jam 0,47 Menit 0,47 Menit 626,4 Detik 25,02 Detik 0,965 = 96,5 % 0,34 = 3,4% Sementara berdasarkan hasil survei dan dari hasil perhitungan pada jam sibuk dengan menggunakan 2 Loket tersebut dapat dikatakan bahwa rata rata wajib pajak yang menunggu dalam antrian jam sibuk, apabila di operasikan dengan 2 fasilitas / loket akan terjadi antrian rata rata 0 wajib pajak dan waktu rata rata wajib pajak dalam antrian 2,32 detik. Hal ini pun menunjukan hampir tidak adanya antrian wajib pajak dalam antrian Dengan demikian, yang menjadi tujuan utama teori antrian ini adalah mencapai keseimbangan antar ongkos pelayanan dengan ongkos yang di sebabkan oleh adanya waktu menunggu, dengan kata 7

lain tujuan dasar teori antrian adalah meminimumkan total dua biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung yang timbul karena para konsumen menunggu untuk di layani. Dan berdasarkan hasil survey dari kantor Samsat Jakarta timur dan dari hasil perhitungan di atas pada jam sibuk dengan Loket memerlukan adanya penambahan loket / fasilitas pelayanan dikarenakan sangat padatnya antrian yang terjadi. Akan tetapi dengan menggunakan 2 loket pada jam sibuk pada samsat Jakarta timur dari hasil survey dan melalui perhitungan di atas tidak memerlukan penambahan loket karena sudah mendekati keefektifan. Sementara itu berdasarkan hasil survey dari kantor Samsat Kota bekasi dan dari hasil perhitungan di atas pada jam sibuk dengan Loket memerlukan adanya penambahan Loket / fasilitas pelayanan dikarenakan padatnya antrian yang terjadi. Dan dengan menggunakan 2 loket pada jam sibuk pada samsat Kota Bekasi dari hasil survey dan melalui perhitungan di atas sudah mendekati keefektifan dan efisien. Sehingga tidak memerlukan penambahan loket menjadi 3 Loket karena jika melakukan penambahan Loket menjadi 3 Loket / fasilitas pelayanan serta pegawainya akan menambah ongkos yang di akibatkan karena penambahan Loket / fasilitas dan pegawai, sehingga tidak efektif dan efisien. Sehingga untuk melakukan penambahan Loket / fasilitas pelayanan. Pihak ke Dua Samsat tersebut harus mempertimbangkan biaya-biay yang dikeluarkan untuk biaya langsung seperti pembuatan Loket / fasilitas pelayanan dan gaji pegawai maupan biaya tidak langsung yang ditimbulkan karena para konsumen / wajib pajak yang menunggu untuk di layani apakah efektif dan efisien.

BAB V PENUTUP 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dlakukan maka penulis akan memberikan kesimpulan sebagai berikut :. Sistem pelayanan agar tidak terjadi antrian yang terlalu panjang adalah dengan menambah jumlah fasilitas / loket yang disediakan Kantor Samsat khususnya pada bagian pemberkasan akan sangat optimal bila ditambah sebanyak 2 fasilitas / loket, sehingga hal ini akan meningkatkan kepuasan konsumen / Masyarakat serta pelayanan menjadi lebih efektif, karena wajib pajak tidak perlu menunggu terlalu lama dan panjang untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). 5.2 Saran Saran yang di berikan oleh penulis adalah untuk kepuasaan para wajib pajak agar tidak terlalu lama menunggu dan antrian tidak panjang maka diperlukan adanya penambahan Loket menjadi 2 fasilitas / loket pada Samsat Jakarta timur dikarenakan padatnya antrian yang terjadi, pada Samsat Kota Bekasi tidak diperlukannya Loket baru, karena Antrian pada Samsat tersebut efektif dan efisien,serta untuk Kantor yang bergerak di bidang jasa pelayanan yang baik, akan menambah citra yang baik untuk kedua Kantor tersebut. Tetapi perlu di pertimbangkan dengan adanya penambahan Loket dapat menambah biaya pengeluaran untuk pembuatan unit Loket dan Gaji Pegawai. Jadi jika Kantor Samsat tidak ingin menambah fasilitas / loket, maka harus menggunakan fasilitas / loket yang ada sekarang secara lebih efektif dan efisien. 9

5.3 Keterbatasan Penelitian Dalam penulisan ilmiah ini penulis memiliki beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian salah satunya adalah sbb :. Keterbatasan dalam mencari informasi / data data Kantor Samsat Bekasi dan Kantor Samsat Jakarta Timur yang dibutuhkan oleh penulis. 2. Kesulitan dalam meminta surat izin dari Kantor Samsat Bekasi Jln. Jend. Ahmad Yani No.09 dan Kantor Samsat Jakarta Timur Jln. Raya Kebun Nanas tersebut yang digunakan untuk mencari informasi serta data-data yang diperlukan penulis. 3. Keterbatasan waktu penulis dalam mencari bahan bahan penulisan ilmiah ini. 20

DAFTAR PUSTAKA. Johannes Supranto. Riset Operasi untuk Pengambilan Keputusan, edisi Revisi, Jakarta :Penerbit Universitas Indonesia, 2006 2. Pangestu Subagyo,.,M Asri, dan T.H. Handoko. Dasar-dasar Operation Research.,Edisi Kedua Revisi. Yogyakarta : BPFE, 2000 3. Sri Mulyono Riset Operasi ( Operation Research ), Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002. 4. T.Tarliah,.D, dan A. Dimyati. Operations Research Model-model Pengambilan Keputusan. Jakarta : Penerbit Sinar Baru Al Gesindo, cetakan kedelapan, 2006. 5. Thomas.J.Kakilay. Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata, Edisi Revisi, Yogyakarta, Penerbit Andi, cetakan ke tujuh, 2007. 6. www.google.com. Model Teori-teori Antrian, 23April, 2009. 2