BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Yudi Adha.

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK FILM ANIMASI DALAM DUNIA KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ULANGAN UMUM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 19 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

Animasi Komputer. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 2 DATA 2.1 STATE OF THE ART

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

BAB 4 METODE PERANCANGAN

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK ASEP SANG JUARA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia diimbangi dengan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

Produksi Iklan Audio _ Visual

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, semangat. Karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II DATA DAN ANALISA

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

BAB II METODE PERANCANGAN

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.


BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi telah menjadi bagian terpenting dalam pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pengantar Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

PERANCANGAN KARAKTER DAN ANIMASI BERTARUNG PADA FILM ANIMASI 3D "KHAMP"

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

Pada bulan april 2005 secara resmi didirikan studio kojo anima, suatu badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas yang berkantor pusat di Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Animasi

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN ANIMASI DUA DIMENSI GAA-MBEE : FLOWER DENGAN TEKNIK CUT OUT. Nurzat Satriana NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pada film Tugas Akhir ini menggunakan teknik penggabungan 2D dan 3D.

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di film Lalito di

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D TIGA KURCACI PENJAGA HUTAN MENGGUNAKAN BLENDER NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi

Alir Proses Produksi Produk Multimedia

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai

PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

ANIMASI. Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi Americana :

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah Pembuatan film

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menyebabkan terciptanya teknologi pembuatan CGI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION

BAB I PENDAHULUAN. Minat menonton animasi tradisional dalam bentuk 2 dimensi terlihat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Menulis Skenario Drama. Modul ke: 15FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

PERANCANGAN ANIMASI 2 DIMENSI MENGGUNAKAN TEKNIK INVERSE KINEMATIK UNTUK PROJECT VIDEO KLIP LAGU CINTA PUTIH - ALPONDS NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang baru. Contoh multimedia interaktif adalah multimedia. pembelajaran interaktif, aplikasi game, kios informasi, dll.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam pembuatan konsep animasi dan pembuatan konsep visual (environment) POPO KUNTI kerja praktik pada PT. Digital Global Maxinema didasari oleh beberapa kajian pustaka agar dalam pembuatan karya pada kegiatan kerja praktik ini dapat di tanggung jawabkan dan terstruktur. Selain itu dalam pembuatan karya kerja praktik ini didasari oleh beberapa kajian teori bertujuan sebagai pegangan maupun referensi yang dapat dipertimbangkan pada bidang Desain Komunikasi Visual. 1.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negative. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital. (http://id.wikipedia.org/wiki/perkembangan_film) Kemudian klasifikasi berdasarkan genre film itu sendiri. Terdapat beragam genre film yang biasa dikenal masyarakat selama ini, diantaranya: a. Action

Action / aksi, dalam perfilman genre ini menampilkan adegan-adegan perlawanan seorang aktor maupun superhero terhadap lawan. b. Komedi Komedi dalam perfilman merupakan genre yang menampilkan adegan-adegan lelucon yang bertujuan untuk menghibur penonton dari adegan yang lucu. c. Drama Drama dalam perfilman merupakan kegiatan pentas akting diatas panggung dengan cerita berdasarkan sebuah kisah nyata maupun dongeng. d. Petualangan Petualangan dalam perfilman merupakan genre film yang memunculkan adegan-adegan berpergian kesuatu tempat untuk mencari sesuatu, sebagian besar adegan berpetualang dilakukan di alam terbuka. e. Perang Perang dalam perfilman merupakan genre yang menampilkan adegan-adegan pertempuran kedua belah pihak atau lebih. Genre ini sebagian besar adalah untuk mengangkat sejarah sebuah peristiwa peperangan yang terjadi seperti pada film Pearl Harbour yang merupakan sejarah perang amerika serikat dengan jepang. f. Horor Horor dalam bidang perfilman merupakan genre film yang mengerikan, karena pada genre ini ditampilkan adegan-adegan kegiatan maupun perbuatan roh pada manusia dan tidak jarang pula horor mendasar pada sebuah peristiwa pembunuhan.

g. Gangster Gangster dalam perfilman merupakan genre film yang menampilkan kegiatan serta kehidupan sekelompok orang/masyarakat yang terkait dengan kekuasaan disebuah daerah tertentu. h. Fantasi Fantasi/hayalan, genre ini merupakan genre film yang digemari banyak remaja. Karena pada dasarnya film yang bergenre fantasi adalah film yang memiliki cerita diluar nalar pemikiran manusia. Film genre ini dapat kita ketahui seperti: Harry Potter. i. Disaster / Bencana Film genre ini merupakan film yang menyajikan adegan-adegan kerusakan yang disebabkan oleh kehancuran alam. Film seperti ini dapat kita jumpai pada film berjudul 2012. 1.2 Film Animasi Animasi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu animate yang artinya menghidupkan, memberi jiwa dan mengerakan benda mati. Animasi merupakan proses membuat objek yang asalnya suatu benda mati, kemudian secara berurutan disusun dalam posisi yang berbeda seolah menjadi hidup Ditemukannya prinsip dasar animasi adalah dari karakter mata manusia yaitu : persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia

cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai sebuah pola. Animasi secara umum bisa didefinisikan sebagai, suatu sequence gambar yang ditampilkan pada tenggang waktu (timeline) tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Pengertian animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis. 1.3 Jenis- Jenis Animasi Menurut Hofstetter (2001), animasi terdiri dari 4 jenis yaitu : a. Frame Animation, suatu animasi yang dibuat dengan mengubah objek pada setiap frame. Objek-objek tersebut nantinya akan tampak pada lokasi-lokasi yang berbeda pada layar. b. Vector Animation, animasi yang dibuat dengan mengubah bentuk suatu objek. c. Computational Animation, animasi yang dibuat dengan memindahkan objek berdasarkan koordinat x dan y. Koordinat x untuk posisi horizontal dan posisi y untuk posisi vertical. d. Morphing, peralihan satu bentuk objek ke bentuk objek lainnya dengan memanipulasi lebih dari satu frame sehingga nantinya akan dihasilkan keseluruhan gerakan yang sangat lembut untuk menampilan perubahan satu sampai perubahan bentuk lainnya.

1.4 Perkembangan Teknologi Animasi Animasi pada awalnya bisa dikatakan sangat sederhana, namun sekarang telah berkembang dan dibedakan menjadi 3 teknologi, yaitu a. Animasi 2D (Dua Dimensi), animasi yang paling akrab dengan keseharian semua pemirsa televisi. Biasa disebut juga dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang berarti gambar yang lucu, misalnya : Doraemon, Disney, Looney Tunes, dll b. Animasi 3D (Tiga Dimensi), Animasi 3D merupakan animasi yang dibuat dengan menggunakan model seperti yang berasal dari lilin, clay, boneka/marionette dan menggunakan kamera animasi yang dapat merekam frame demi frame. Ketika gambar-gambar tersebut diproyeksikan secara berurutan dan cepat, lilin atau clay tersebut akan terihat seperti hidup dan bergerak. Animasi 3D dapat juga dibuat dengan menggunakan komputer. Animasi 3D sendiri adalah sebuah model yang mempunyai bentuk, volume, dan ruang sehingga dapat dilihat dari segala arah. Teknologi animasi 3D sekarang ini banyak digunakan dalam proses pembuatan film-film animasi. c. Animasi Clay, animasi ini menggunakan palsticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh pada animasi clay dibuat dengan menggunakan rangka yang khusus untuk kerangka tubuhnya. Film animasi clay pertama kali dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptor s Web Rarebit Nigthmare.

1.5 Proses Pembuatan Animasi Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit. Proses pembuatan animasi terdiri dari beberapa proses pra produksi yang harus dilalui anatar lain, ide cerita, naskah cerita/scenario, concept art, storyboard. a. Pra Produksi Pada tahap ini direncakan mulai dari tema, lalu dikembangkan menjadi synopsis, synopsi dikembangakan menjadi storyline, hingga ke tahap animatic. b. Ide Cerita Gagasan serta ide-ide cerita yang menjadi cikal bakal pondasi dari suatu film animasi. c. Nakah Cerita / Scenario Ide cerita yangsudah dapatkan, dikembangkan menjadi sebuah synopsis. Perkembangan dari synopsis kemudian menjadi storyline. Pada storyline semua keadaan cerita sudah jelas, dalam artian bahwa peran-peran yang ada, suasana sekitar, keadaan tempat sang karakter sudah mulai terbaca. d. Concept Art

Tahap dimana pembuatan karakter, seting tempat, property disesuaikan dengan ide cerita sehingga menjadi film animasi yang sesuai. e. Storyboard Tahap dimana ide cerita dan konsep dituangkan menjadi satu dalam bentuk visual sehingga membantu alur cerita dalam tahap pembuatan selanjutnya. f. Animatic Storyboard Tahap ini bisa dianggap film sudah mempunyai kerangka acuan, karena alur cerita sudah jelas dikarenakan gambar-gambar dari storyboard yang discanning sudah ditampilkan dengan tambahan sound dialog, narasi, sound FX dan lain sebagainya. g. Casting and Recording Tahap ini dibuat setelah skenario rampung, karena pada pengisi suara membaca dialog berdasarkan skenario yang telah dibuat. Para pengisi suara biasanya dipilih melalui casting. Setelah terpilih selanjutnya melakukan rekaman untuk mengisi dialog sang karakter yang diperankan masing-masing pengisi suara tersebut.. h. Sound FX and Music Semua film baik itu berupa animasi, live action atau gabungan keduanya, terdapat sound-sound pendukung supaya film terasa lebih hidup. Biasanya lagu tema dibuat berdasarkan alur cerita yang ada. i. Produksi Pada tahap inilah sebenarnya tahap pembuatan film animasi itu berlangsung. Dimulai dari tahap modeling karakter, pemberian tekstur dan post produksi.

a. Modelling 2D ke 3D Modelling 2D ke 3D dimulai dengan mentransfer objek 2D yang dibuat menjadi objek 3D. b. Pemberian Tekstur Supaya karakter yagn anda buat mempunyai tekstur yang alami atau natural, maka dilakukan tahap yang dinamakan Mapping Texture Character, untuk pemetaan material kulit pada karakter anda. c. Penganimasian Proses penganimasian disini mencakup proses rigging, skinning dan animasi d. Rendering Proses untuk menghasilkan output berupa image atau movie. j. Post Produksi Proses produksi disini mencakup proses compositing dan editing. Kedua proses ini adalah hal yang sangat utama dalam proses post produksi. a. Compositing and Editing Dalam pembuatan film animasi baik itu 2D maupun 3D, pengkomposisian dan editing adalah hal yang sangat utama. Karena pada tahap inilah adegan-adegan dari hasil render disatukan dan dirangkai, karena tidak akan mungkin anda melakukan semuanya pada software animasi, meskipun hal tersebut bisa saja terjadi, namun yang perlu anda perhatikan adalah spesifikasi dari computer. b. Rendering dan Penentuan Video Composition Code

Tahap dimana animasi yang anda buat siap dijadikan output, baik output dalam VCD ataupun DVD.