Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

Bab 5 Penganggaran Modal

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

ANALISIS TINGKAT KELAYAKAN INVESTASI PADA DEPOT AIR MINUM ABDURAHMAN SALEH. : Muhammad Iga Abi Karami NPM :

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Oleh : Padlah Riyadi, SE. Ak 1

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

BAB III LANDASAN TEORI

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Contoh Soal dan Pembahasan Internal Rate of Return (IRR)

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

Metode Penilaian Investasi

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB 14. Keputusan Investasi & Penganggaran Modal. Ekonomi Manajerial Manajemen

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

ANALYSIS RATE OF RETURN

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Surakhmad, (1994: ), metode deskriptif analisis, yaitu metode

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

KONSEP PENILAIAN INVESTASI PADA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH: SESILIA ODILIA FAU

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

BAB II TINJAUAN TEORI

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN TEKNIK CAPITAL BUDGETING (Studi Kasus Pada Po. Pion Transport Malang)

CAPITAL INVESTMENT DECISIONS (PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANAMAN MODAL)

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

Studi Kelayakan Bisnis Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Ayam Bakar dan Madu Sumber Jaya NINDYA KLARASINTA STEVIANUS, SE.

Investasi dalam aktiva tetap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PRINSIP-PRINSIP INVESTASI & ALIRAN KAS. bahanajar

KEPUTUSAN INVESTASI DAN PENGANGGARAN MODAL

Judul Penulisan Ilmiah

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA CV RIZA SEJAHTERA NAMA : KUSPANDI KELAS : 4EB08 NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama setiap perusahaan adalah meningkatkan dan

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI PENILAIAN EKSPANSI USAHA (Studi Kasus pada PT. Wijaya Karya Beton, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

CAPITAL BUDGETING LANJUTAN

Entrepreneurship and Innovation Management

Handout Manajemen Keuangan

Transkripsi:

M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting Rate of Return, Internal Rate of Return, Hubungan antara NPV, PI, dan IRR, serta Capital Rationing 1. Tingkat Pengembalian Rata-rata (Accounting Rate of Return) Metode Accounting Rate of Return (ARR) mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut. Keuntungan yang diperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak (earning after tax, EAT). Sedangkan investasi yang diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang diperoleh dari investasi awal (jika ada) ditambah investasi akhir dibagi dua. Hasil dari ARR ini merupakan angka relatif (persentase). ARR = Contoh 1. Rata rata Laba Setelah Pajak x 100% Rata rata Investasi Proyek A membutuhkan dana Rp. 280.000.000. umur ekonomisnya 3 tahun dengan nilai sisa Rp. 40.000.000. Laba setelah pajak (EAT) selama 3 tahun berturut-turut adalah: tahun 1 = Rp. 40.000.000, tahun 2 = Rp. 50.000.000, dan tahun 3 = Rp. 30.000.000. Dari informasi tersebut maka dapat dihitung besarnya accounting rate of return sebagai berikut: ARR = (40.000.000 + 50.000.000 + 30.000.000)/3 x 100% (280.000.000 + 40.000.000)/2 ARR = 40.000.000 x 100% = 0,25 x 100% = 25% 160.000.000 Namun metode ini banyak kelemahannya, yaitu: 1) Mengabaikan nilai waktu uang. 2) Hanya menitikberatkan masalah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi. 3) Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan. 4) Kurang memperhatikan panjangnya (lamanya) jangka waktu investasi.

M a n a j e m e n K e u a n g a n 104 Penggunaan metode ARR ini sangat sederhana sehingga mudah untuk pengambilan keputusan. Apabila besarnya ARR lebih besar daripada biaya investasi yang digunakan (biaya modal) maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan, dan sebaliknya. 2. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) Metode Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas neto (Present Value of Proceeds) dan investasi (Initial Outlays). Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV sama dengan nol. Oleh karena itu, untuk menghitung IRR diperlukan data NPV dari kutub (daerah) positif dan kutub negatif kemudian dilakukan interpolasi (pencarian nilai selisih) sehingga diperoleh NPV sama dengan nol. Penggunaan metode IRR ini memiliki konsep yang identik atau sama dengan penentuan besarnya bunga yang dihasilkan obligasi hingga jatuh temponya (yield to maturity) sebagaimana dapat dipelajari pada bab penilaian surat berharga. Pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi dengan menggunakan metode IRR ini akan selaras dengan metode NPV, walaupun kadang-kadang terjadi pertentangan antara keputusan investasi menggunakan metode NPV dan IRR ini. Penilaian investasi menggunakan metode IRR ini lebih sulit dibanding metode NPV karena menggunakan metode coba-coba (trial and error) ketika kita akan menentukan besarnya discount rate investasi. Kesulitan ini dapat diatasi jika dalam perhitungannya digunakan kalkulator atau komputer. Jika menggunakan IRR, maka investasi akan diterima apabila besarnya IRR lebih besar daripada tingkat bunga yang digunakan sebagai biaya modal, dan sebaliknya ditolak apabila IRR lebih kecil daripada biaya modal yang digunakan. Untuk lebih jelasnya kita pelajari contoh 2 untuk menghitung besarnya IRR sebagai berikut: Contoh 2. Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. Apabila proceeds selama 6 tahun tidak sama, misalnya diperkirakan: Tahun 1 = Rp. 50.000.000 Tahun 4 = Rp. 30.000.000 2 = Rp. 50.000.000 5 = Rp. 20.000.000 3 = Rp. 40.000.000 6 = Rp. 20.000.000 Maka Internal Present Value-nya dapat dihitung sebagai berikut:

M a n a j e m e n K e u a n g a n 105 Tabel 7.1 Perhitungan NPV dengan tingkat bunga 20% dan 30% Tahun Proceeds DR(20%) PV DR(30%) PV 1 50.000.000 0,833 41.650.000 0,770 38.500.000 2 50.000.000 0,694 34.700.000 0,592 29.600.000 3 40.000.000 0,579 23.160.000 0,455 18.200.000 4 30.000.000 0,482 14.460.000 0,350 10.500.000 5 20.000.000 0,402 8.040.000 0,269 5.380.000 6 20.000.000 0,335 6.700.000 0,207 4.140.000 PV dari Proceeds 128.710.000 106.320.000 Investasi (Outlays) 120.000.000 120.000.000 NPV 8.710.000-13.680.000 Pada tingkat bunga 20% diperoleh NPV positif dan pada tingkat bunga 30% diperoleh NPV negatif. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat bunga maka NPV semakin kecil dan sebaliknya. Untuk menghitung besarnya IRR, kita lakukan proses interpolasi (analisis selisih), yaitu: Tingkat Bunga PV of Proceeds PV of Outlays NPV 30% Rp. 106.320.000 Rp. 120.000.000 - Rp 13.680.000 20% Rp. 128.710.000 Rp. 120.000.000 Rp. 8710.000 Selisih 10% Rp. 22.390.000 Rp. 22.390.000 IRR = 20% + 8.710.000 x 10% = 20% + 3,89% = 23,89% 22.390.000 atau IRR = 30% + ( 13.680.000) x 10% = 30% + ( 6,11%) = 23,89% 22.390.000 Internal Rate of Return dapat juga dihitung dengan mudah tanpa menggunakan cara interpolasi, yaitu dengan rumus: IRR = rk + Keterangan: NPV rk x (rb rk) TPV rk TPV rb IRR = Internal Rate of Return rk = tingkat bunga yang kecil (rendah) rb = tingkat bunga yang besar (tinggi) NPV rk = Net Present Value pada tingkat bunga yang kecil TPV rk = Total Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang kecil TPV rb = Total Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang besar

M a n a j e m e n K e u a n g a n 106 Sehingga untuk contoh di atas, dapat dihitung IRR-nya sebagai berikut: IRR = 20% + atau = 23,89% IRR = rb + IRR = 30% + = 23,89% 8.710.000 x (30% 20%) = 20% + 3,89% 128.710.000 106.320.000 NPV rb x (rb rk) TPV rk TPV rb ( 13.680.000) x (30% 20%) = 30% 6,11% 128.710.000 106.320.000 3. Hubungan antara NPV, PI, dan IRR Dari kelima metode penilaian investasi yang telah dijelaskan di bab 6 dan 7, ternyata ada 3 metode yang cukup baik digunakan dalam menilai investasi yaitu metode Net Present Value (NPV), metode Profitability Index (PI), dan metode Internal Rate of Return (IRR). Hal ini terutama karena ketiga metode tersebut memperhatikan nilai waktu uang dalam analisis penilaiannya. Dengan demikian, perhitungan metode NPV, PI, dan IRR semuanya menggunakan basis konsep yang sama yaitu present value dari aliran kas yang terjadi, baik aliran kas keluar (initial cash outlays) maupun aliran kas masuk (proceeds). Keputusan yang diambil dengan menggunakan ketiga metode tersebut juga tidak berbeda. Oleh karena itu antara NPV, PI, dan IRR memiliki hubungan yang selaras. Artinya suatu usulan proyek investasi yang layak dilaksanakan jika dinilai dengan metode NPV, maka layak pula jika dinilai dengan metode PI dan IRR. Namun demikian, kadang-kadang terjadi konflik antara hasil keputusan metode NPV dan IRR. Dalam kasus tertentu hasil keputusan kedua metode tersebut saling berlawanan. Hubungan antara NPV dengan PI terlihat pada parameter atau ukuran yang digunakan untuk menilai kelayakan suatu usulan proyek investasi. Apabila suatu investasi memiliki nilai NPV positif (NPV > 0) berarti besarnya PV of Proceeds lebih besar daripada PV of Outlays. Ingat bahwa NPV = PV of Proceeds PV of Outlays. Jika PV of Proceeds lebih besar daripada PV of Outlays maka akan menghasilkan PI > 1. Ingat pula bahwa PI = PV of Proceeds dibagi PV of Outlays. Suatu usulan investasi akan diterima apabila NPV > 0 atau PI > 1. Dengan demikian antara NPV dan PI memiliki keputusan yang sama jika digunakan untuk menilai usulan proyek investasi. Hubungan antara NPV dengan IRR terlihat pada faktor diskonto (discount rate) yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang (present value) dari suatu investasi. IRR merupakan tingkat pengembalian (rate of return) yang disyaratkan oleh investor (perusahaan) ketika melakukan investasi. IRR merupakan discount rate yang menjadikan NPV sama dengan nol. Artinya, pada saat NPV sama dengan nol maka besarnya tingkat pengembalian investasi yakni sebesar IRR. Apabila tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan

NPV M a n a j e m e n K e u a n g a n 107 perusahaan dari suatu investasi lebih rendah daripada IRR, maka investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila rate of return yang diinginkan lebih tinggi daripada IRR, maka investasi tersebut tidak layak diterima baik menurut metode NPV daripada IRR. Dengan kata lain, apabila IRR lebih tinggi daripada rate of return yang disyaratkan (diinginkan), maka investasi diterima dan terjadi sebaliknya. Hubungan antara NPV, discount rate, dan IRR dalam perhitungan contoh 2 di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini. Rp100.000.000 Rp80.000.000 Rp60.000.000 Rp40.000.000 Rp20.000.000 Rp0 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 22% 24% 26% 28% 30% -Rp20.000.000 Tingkat Bunga (Discount Rate) Gambar 7.1 Hubungan antara NPV, Discount Rate, dan IRR 4. Rasionalisasi Penganggaran Modal (Capital Rationing) Alasan paling klasik dan utama mengapa perusahaan harus melakukan efisiensi dalam penggunaan uang adalah karena terbatasnya dana atau modal yang dimiliki perusahaan. Kita tahu bahwa modal perusahaan dapat berupa modal asing (dari pinjaman) dan modal sendiri. Dalam manajemen keuangan yang konservatif (hati-hati), maka investasi aktiva tetap lebih aman menggunakan modal sendiri. Namun modal sendiri ini sifatnya terbatas, sehingga diperlukan prioritas dalam penggunaannya. Karena terbatasnya dana, maka usulan investasi yang akan dilaksanakan perusahaan perlu dinilai secara rasional dengan melihat present value tiap-tiap usulan investasi tersebut. Pemilihan usulan investasi dengan melihat terbatasnya modal yang tersedia dinamakan capital rationing. Oleh karena itu capital rationing terjadi ketika perusahaan menghadapi pemilihan beberapa usulan investasi yang menghasilkan return berbeda-beda, sedangkan perusahaan memiliki keterbatasan dana yang akan digunakan untuk investasi tersebut. Di samping memilih investasi yang menghasilkan profit tertinggi, pemilihan usulan investasi juga perlu memperhatikan sifat hubungan antar usulan-usulan investasi yang ditawarkan. Hubungan antar usulan investasi meliputi investasi yang bebas atau tidak saling tergantung (independent), investasi yang saling terkait atau saling bergantung (dependant), atau investasi yang bersifat saling meniadakan (mutually exclusive). Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini diberikan contoh pemilihan investasi berkaitan dengan keterbatasan dana yang tersedia.

M a n a j e m e n K e u a n g a n 108 Contoh 3. Suatu perusahaan pengolahan kayu menghadapi 6 tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan cukup besar. Dana yang tersedia sebanyak Rp. 500 juta. Keenam tawaran investasi tersebut mempunyai profitability index (benefit cost ratio) sebagai berikut: Usulan Investasi Nilai Investasi yang Diperlukan Profitability Index Rangking A Rp. 160.000.000 1,12 4 B Rp. 100.000.000 1,01 5 C Rp. 140.000.000 1,22 3 D Rp. 120.000.000 1,24 2 E Rp. 80.000.000 1,34 1 F Rp. 170.000.000 0,98 6 Untuk memilih usulan investasi yang ditawarkan kita perlu memperhatikan hubungan masing-masing usulan investasi satu dengan lainnya. Apabila keenam usulan investasi tersebut bersifat independent (tidak saling tergantung), maka kita memilih usulan investasi yang memberikan present value aliran kas masuk yang tertinggi. Kita membuat rangking usulan investasi yang dimulai dari usulan investasi yang memiliki profitability index tertinggi hingga seluruh dana yang tersedia dapat digunakan. Dengan demikian kita membuat suatu portofolio (penganekaragaman) investasi dari dana yang tersedia. Dari rangking berdasarkan profitability index tersebut, maka kita akan memilih usulan investasi dengan urutan investasi E, D, C, A, B, dan F. Namun karena dana tersedia hanya Rp. 500 juta, maka akan dipilih berdasarkan urutan profitability index-nya yaitu investasi E, D, C, dan A dengan total nilai investasinya sebesar: Rp. 80.000.000 + Rp. 120.00.000 + Rp. 140.000.000 + Rp. 160.000.000 = Rp. 500.000.000. Pemilihan alternatif usulan investasi tersebut juga dapat dinilai dengan membandingkan besarnya NPV dari beberapa alternatif investasi, yaitu: Alternatif 1: Memilih usulan A, B, D, dan E Dana yang dibutuhkan = Rp. 160.000.000 + Rp. 100.000.000 + Rp. 120.000.000 + Rp. 80.000.000 = Rp. 460.000.000 NPV usulan investasi A = Rp. 160.000.000 (1.12 1) = Rp. 19.200.000 NPV usulan investasi B = Rp. 100.000.000 (1.01 1) = Rp. 1.000.000 NPV usulan investasi D = Rp. 120.000.000 (1.24 1) = Rp. 28.800.000 NPV usulan investasi E = Rp. 80.000.000 (1.34 1) = Rp. 27.200.000 Total NPV alternatif 1 = Rp. 76.200.000 Alternatif 2: Memilih usulan investasi A, C, D, dan E Dana yang dibutuhkan = Rp. 160.000.000 + Rp. 140.000.000 + Rp. 120.000.000 + Rp. 80.000.000 = Rp. 500.000.000 NPV usulan investasi A = Rp. 160.000.000 (1.12 1) = Rp. 19.200.000 NPV usulan investasi C = Rp. 140.000.000 (1.22 1) = Rp. 30.800.000 NPV usulan investasi D = Rp. 120.000.000 (1.24 1) = Rp. 28.800.000 NPV usulan investasi E = Rp. 80.000.000 (1.34 1) = Rp. 27.200.000

M a n a j e m e n K e u a n g a n 109 Total NPV alternatif 2 = Rp. 106.000.000 Alternatif 3: Memilih usulan investasi B, C, D, dan E Dana yang dibutuhkan = Rp. 100.000.000 + Rp. 140.000.000 + Rp. 120.000.000 + Rp. 80.000.000 = Rp. 440.000.000 NPV usulan investasi B = Rp. 100.000.000 (1.01 1) = Rp. 1.000.000 NPV usulan investasi C = Rp. 140.000.000 (1.22 1) = Rp. 30.800.000 NPV usulan investasi D = Rp. 120.000.000 (1.24 1) = Rp. 28.800.000 NPV usulan investasi E = Rp. 80.000.000 (1.34 1) = Rp. 27.200.000 Total NPV alternatif 3 = Rp. 87.800.000 Dari perhitungan NPV alternatif 1, 2, dan 3 ternyata alternatif 2 dengan kombinasi usulan investasi A, C, D, dan E memiliki NPV terbesar yaitu Rp. 106.000.000, sehingga alternatif 2 yang paling baik untuk dipilih dengan investasi Rp. 500.000.000. Dengan demikian seluruh dana yang tersedia digunakan untuk investasi. SOAL-SOAL LATIHAN 1. Pada tahun 1993, perusahaan menginvestasikan dana sebesar Rp. 700.000.000 pada proyek dengan umur ekonomis 6 tahun. Laba setelah pajak perusahaan selama 6 tahun sebesar Rp. 100.000.000, Rp. 100.000.000, Rp. 150.000.000, Rp. 150.000.000, Rp. 150.000.000, dan Rp. 150.000.000. Tentukan accounting rate of return-nya? 2. Berdasarkan dari soal di atas, tentukan internal rate of return-nya? 3. Uraikan dengan jelas dan singkat hubungan antara NPV, IRR, dan PI? 4. Jelaskan pengertian dari capital rationing? 5. Perusahaan ALGEBRA menghadapi 6 usulan investasi yang tidak tergantung satu sama lain (independent) dengan profitability index (benefit cost ratio) sebagai berikut: Usulan Investasi Nilai Investasi yang Diperlukan Profitability Index A Rp. 1.400.000 1,18 B Rp. 500.000 1,17 C Rp. 800.000 1,16 D Rp. 700.000 1,16 E Rp. 400.000 1,14 F Rp. 600.000 1,10 Dana investasi yang dimiliki perusahaan ALGEBRA sebesar Rp. 1.700.000. Dari data tersebut, maka tentukan alternatif kombinasi usulan investasi yang dipilih?