dari bawah (khusus putra) dan anak putri kurang lebih 224 (Bonnie

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi bermain itu bukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William

TINGKAT KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA PUTERA EKSTRAKURIKULER PERMAINAN BOLAVOLI MTS ASSALAFIYAH MLANGI YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehari-hari maupun didalam pendidikan jasmani. Menurut Yanuar Kiram

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh lantai (volleying)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu Motor Abilty, gerak

di sekolah. Mata pelajaran ini beroreantasi pada pelaksanaan misi berbagai aktivitas jasmani (Depdikbud, 1993: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KOORDINAS MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS SISWA SMP NEGERI 1 LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG. Feby Elra Perdima, M.

BAB II KAJIAN TEORI. sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah ( kusus anak laki-laki ), untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih terampil (

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

TINGKAT KEMAMPUAN PASSING ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTERA SD NEGERI 3 GLAGAH TEMON KULONPROGO SKRIPSI

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang efektif bila dilakukan secara berulang-ulang maka keterampilan baru

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola di udara bolak-balik di atas jaring/net,dengam maksud menjatuhkan bola di

Oleh : Nurita Rohmah

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

TINGKAT KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya tujuan pendidikan, di mana hal-hal yang tidak dapat diselesaikan

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

I. PENDAHULUAN. Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan

PENERAPAN MEDIA BOLA GANTUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWAKELAS X B SMA NEGERI 1 NANGA PINOH

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan

UPAYA PENINGKATAN TEKNIK PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KAMPAR

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH BERMAIN BOLA PANTUL TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh Linawati NIM

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA PUTRA SMA PAWIYATAN DAHA KEDIRI TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

KETRAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP NEGERI 2 MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

PENGARUH METODE LEMPARAN BAWAH BOLAVOLI TERHADAP HASIL SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMPN 1 TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015/2016

KETERAMPILAN PASSING PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SD NEGERI JATI, KECAMATAN BENER, KABUPATEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BOLAVOLI MINI. OLEH : DRS. SB PRANATAHADI, M.Kes.

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SDN 006 PISANG BEREBUS KECAMATAN GUNUNG TOAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan seseorang yang bervariasi. Menurut Singer (dalam Rustanti

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakat bertujuan sebagai olahraga pengisi waktu senggang dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bola voli yang cukup pesat ternyata banyak sekali anak-anak di berbagai negara

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1977: 217) dalam Arif Haryanto (2004: 8).

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. jasmani sebagai suatu sub sistim pendidikan memiliki peran yang berarti dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakekat Bolavoli a. Pengertian Bolavoli Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895, ia adalah seorang Pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, AmerikaSerikat.Permainan bolavoli disamping dapat meningkatkan pengetahuan siswa juga dapat menambah keterampilan. Permainan bolavoli sendiri merupakan jenis permainan di atas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm, dibatasi oleh garis-garis besar 5 cm, ditengah-tengahnya dipasang jaring yang lebarnya 900 cm, terbentang kuat dan mendaki sampai pada ketinggian 243 cm dari bawah (khusus putra) dan anak putri kurang lebih 224 (Bonnie Robinson, 1993: 12). Bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa baik wanita maupun pria.permainan bolavoli pada dasarnya berpegang pada dua prinsip ialah teknik dan psikis. Prinsip teknis dimaksudkan pemain mempasing bola dengan bagian badan pinggang keatas, hilir mudik diudara lewat diatas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari 6

kemenangan secara sportif. Prinsip psikis adalah bermain dengan senang dan kerjasama dengan baik (Suharno, 1981: 1-2). Menurut Suharno HP (1981: 1) permaianan bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing regu terdiri dari 6 orang pemain dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badan. Bolavoli merupakan suatu permainan yang dimainkan dalam bentuk team workatau kerjasama tim dimana daerah masing-masing tim dibatasi oleh net, setiap tim berusaha untuk melewatkan bola secepat mungkin ke daerah lawan, dengan menggunakan teknik dan taktik yang sah dalam memainkan bolanya. Edi Sih Mitranto (2010: 110) menjelaskan permainan bolavoli adalah salah satu permainan memukulmukul bola diudara melewati jaring/net.tujuan permainan bola voli adalah menjatuhkan bola ke daerah lawan sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola untuk mencariangka. Dari definisi ahli diatas dapat disimpulkan bahwa permainan bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain di atas lapangan persegi empat yang lebarnya 900 cm dan panjangnya 1800 cm dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net, bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badanpinggang keatas dengan cara 7

passing melewati atas net agar dapat menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan secepatnya untuk mencari kemenangan secara sportif. 2. Teknik Dasar Bolavoli Teknik dasar dalam permainan bolavoli yang harus dimiliki dan kuasai antara lain adalah passing bawah, passing atas, servis, smash, dan blok. a. Passing bawah Prinsip dasar bermain bolavoli yaitu upaya seorang pemain bolavoli untuk memainkan bola dengan tujan diumpan dengan teman seregunya atau dimainkan di lapangan permainan sendiri. Berkaitan dengan passing M Yunus (1992: 79) menyatakan, passing adalahmengoper bola pada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan. Berdasarkan batasan passing diatas dapat dirumuskan pengertian passing bawah adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan kedua tangan, yaitu perkenaan bola pada kedua lengan bawah yang bertujuan untuk mengoperkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri atau sebagai awal untuk melakukan serangan. 8

b. Passing atas Menurut M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono (1994: 54) menyatakan, passing atas adalah suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain bolavoli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. c. Servis Servis merupakan pukulan permulaan untuk memulai suatu permainan yang dilakukan dari daerah servis di belakang lapangan di bagian sebelah kanan, selebar 3 meter, dengan panjang ke belakang tidak terbatas, M. Yunus (1992: 137). Servis juga merupakan pukulan bola yang dilakukan dari garis belakang lapangan permainan (daerah servis) melampaui net ke daerah lawan, M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono, (1994 : 114). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa servis merupakan tindakan memukul bola yang dilakukan dari garis belakang lapangan permainan (daerah servis) dengan syarat melampaui rintangan atau jaring net ke daerah lawan. d. Smash Smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan, M.Yunus (1992: 108). Menurut SB Pranatahadi (2007: 31) smash adalah tindakan memukul bola ke 9

lapangan lawan, sehingga bola bergerak melewati atas jaring dan mengakibatkan pihak lawan sulit mengembalikannya. e. Bendungan (Block) Bendungan merupakan benteng pertahanan yang utama untuk menangkis serangan lawan, M Yunus (1992: 119).Menurut Muhajir (2004: 34-38) bendungan (block) sangat erat sekali dengan teknik bertahan yang dilakukan di atas net, keberhasilan bendungan dapat ditentukan oleh loncatan yang tinggi dan kemampuan menjangkau lengan pada bola yang sedang dipukul lawan.bendungan dapat dilakukan oleh satu, dua, atau tiga pemain tergantung pada kualitas pemain lawan, dan bendungan dapat dilakukan secara aktif dan pasif. 3. Hakekat Kemampuan Passing bawah Menurut Chaplin (1997: 34), ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Definisi selanjutnya bahwa Kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek (Robins, 2000: 46). Menurut Barbara L. Viera (2004: 19), operan lengan bawah merupakan teknik dasar bola voli yang harus dipelajari. Lebih jelas Barbara L. Viera (2004: 19), menyatakan bahwa operan ini biasanya menjadi teknik pertama yang digunakan untuk menerima service, 10

menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola memantul dari net. Menurut Suharno H.P (1981: 47), menjelaskan bentuk passing bawah yang dilukiskan sebagai berikut: Gambar1 Passing bawah, M. Yunus (1992: 83) a. Sikap Permulaaan Ambil posisi sikap normal pada saat tangan akan dikenakan bola, segera tangan dan juga lengan diturunkan serta tangan dan juga lengan dalam keadaan terlunjur ke depan bawah lurus, siku tidak boleh ditekuk, ke dua lengan merupakan papan pemukul yang selalu lurus keadaanya. b. Sikap saat perkenaan Pada saat akan mengenakan bola pada bagian sebelah atas (bagian proximal) dari pada pergelangan tangan, ambilah terlebih dahulu posisi sedemikian hingga badan berada dalam posisi menghadap pada bola, begitu boal berada pada jarak yang tepat maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus dari arah bawah ke atas, tangan pada saat itu telah berpegangan satu dengan yang lain, perkenaan bola harus diusahakan tepat dibagian proximal dari pada pergelangan tangan dan dengan bidang yang selebar mungkin agar bola dapat melambung secara stabil, agar bola selama menempuh lintasan tidak banyak putaran, pantulan bola setelah mengenai bagian proximal dari pada pergelangan tangan akan memantul ke atas depan dengan lambungan yang cukup tinggi dan dengan pantulan 90 derajat. 11

c. Sikap akhir Setelah bola berhasil dipassing bawah maka segera diikuti pengambilan sikap normal kembali, dengan tujuan agar dapat bergerak lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa passing bawah adalah passing dengan menggunakan kedua lengan yang diluruskan untuk mengangkat bola rendah, dan untuk mengoperkan bola yang dimainkan kepada teman seregunya. 3. Hakikat Ekstrakurikuler Menurut Depdiknas dalam Tri Ani Hastuti (2008: 63)ekstrakurikuler merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa yang bertujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, optimasi pelajaran yang terkait, menyalurkan bakat dan minat, kemampuan dan keterampilan serta untuk lebih memantapkan kepribadian siswa. Tujuan ini mengandung makna bahwa kegiatan ekstrakurikuler berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dilaksanakan untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat dan minat siswa.dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut siswa memperoleh manfaat dan nilainilai luhur yang terkandung dalam kegiatan yang diikutinya. Rumusan tentang pengertian ekstrakurikuler juga terdapat dalam SK Drijen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep 1992 dalam Tri Ani Hastuti (2008: 64)kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah, dengan 12

tujuan untuk memperdalam pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah yang brertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan bakat siswa dalam bidang tertentu. Selain itu juga akan membantu siswa untuk lebih memahami mengenai suatu hal yang tidak dapat dimengerti pada saat jam sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler MA Assalafiyah memang beragam, namun peneliti hanya fokus pada ekstrakurikuler bolavoli saja.di MA Assalafiyah ekstrakurikuler bolavoli dilaksanakan pukul 15.30 WIB sampai dengan 17.00 WIB di Lapangan MA Assalafiyah. Dalam ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah, kurikulum pembina dalam melatih belum ada. Program latihan atau teknik pelatihan yang digunakan pembina yaitu latihan fisik, kemudian di dominasi dengan pendekatan bermain. Program latihan diberikan belum variatif.namun demikian, terkadang juga pelatih memberikan latih tanding dengan tujuan sebagai mengukur kemampuan masing-masing pemain, mengatasi kejenuhan, dan bisa juga sebagai simulasi pertandingan sesungguhnya. Setiap tahunnya MA Assalafiyah rutin ikut serta dalam PORSENI, akan tetapi belum pernah merasakan gelar juara. Sistem penilaian ekstrakurikuler yaitu berdasarkan hasil perkembangan selama 13

latihan kemudian diubah menjadi nilai berupa huruf, lalu dimasukkan ke dalam daftar nilai raport siswa di akhir semester. 4. Permainan Net Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002: 202) permainan adalahsesuatu yg digunakan untuk bermain; barang atau sesuatu yg dipermainkan. Menurut Bunker dan Thorpe dalam terjemahan Linda L. Grifin dan Joy I. Butler (2005:41) mengkategorisasikan permainan ke dalam heading berikut: invasi, net/ wall, striking/fielding, dan target. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002: 179) net yaitu jaring yg dibuat khusus untuk permainan olahraga, spt bulu tangkis dan tenis, dipasang melintang membagi lapangan permainan menjadi dua bagian. Hakikat permainan net antara lain adanya batas pemisah antara regu yang satu dengan yang lainnya menggunakan net serta rallying dan playing to the ground, yaitu saling mengembalikan objek serta memaksa lawan untuk tidak dapat mengembalikan objek tersebut. Selain itu, pada keterampilan manipulatif, dalam net games, keterampilan yang diajarkan yaitu keterampilan mengontrol atau mengendalikan tubuh terhadap suatu objek, mengarahkan objek pada bidang permainan lawan di posisi tertentu dan ketinggian tertentu dengan tenaga tertentu pula, serta menggunakan alat atau tidak(linda L. Grifin dan Joy I. Butler, 2005: 39-41). Ciri ciri permainan net (Linda L. Grifin dan Joy I. Butler, 2005: 39-41) : 14

a. Area di bagi oleh net. b. Lintasan bola: melempar dan menangkap c. Mengembalikan objek dan menjaga batasnya,mengantisipasi di mana lawan akan mengembalikan objek. d. Untuk mengirim bola kembali kepada lawan agar lawan tidak dapat mengembalikan bola tersebut dan memaksa lawan melakukan kesalahan. Dari peryataan di atas dapat diambil kesimpulan latihan permainan net adalah suatu latihan permainan perorangan maupun beregu yang dipisahkan dengan net. Kedua regu tersebut berusaha mengontrol dengan mengendalikan tubuh terhadap objek dan berusaha mengembalikan objek pada bidang permainan lawan, dengan ketinggian, tenaga, dan posisi tertentu menggunakan alat atau tidak dengan tujuan supaya lawan tersebut tidak bisa lagi mengembalikan objek ke bidang permainan Net / wall wall games. Dalam penelitian ini, metode latihan permainan net yang telah disesuaikan serta dimodifikasi untuk digunakan sebagai treatment/ perlakuan. 4. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas MA Assalafiyah merupakan sekolah yang terletak Kecamatan Gamping. MA Assalafiyah adalah sekolah yang dapat dikategorikan dalam sekolah baru dengan siswanya yang cerdas dan disiplin menaati tata tertib peraturan yang ada disekolah. Karakteristik siswa MA Assalafiyah termasuk siswa yang sebagian besar mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang tidak dimengerti didalam pembelajaran maupuan pergaulan sehari-hari 15

dilingkungan sekolah, sikap yang masih dalam kategori remaja awal lebih sering memunculkan perilaku bermain terhadap apa dilihatnya serta rasa gelisah mudah terlihat apabila tidak mampu melakukan sesuatu hal seperti yang dilakukan teman sebayanya. Di dalam pertemanan mulai terlihat hubungan persekawanan yang membentuk sebuah kelompok-kelompok teman bermain dan ingin menonjolkan dirinya sendiri. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak atau siswa akan selalu mengalami perubahan peningkatan terhadap pembentukan karakteristik, baik sejak dari lahir, masa anak-anak, remaja, hingga menuju dewasa. Siswa tingkat SMA, kira-kira berumur antara 15-18 tahun mempunyai karakteristik yang khas baik secara jasmani, psikis/mental, dan sosial. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, dimana setiap individu memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dari bawaan atau faktor keturunan, lingkungan dan sebagainya. Menurut Sukintaka (1992: 45-46), anak tingkat SLTA kira-kira berumur antara 16-18 tahun, mempunyai karakteristik: a. Jasmani 1) Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik 2) Senang kepada keterampilan yang baik, bahkan mengarah pada gerak akrobatik 3) Anak laki-laki keadaan jasmani sudah cukup matang 4) Anak putri proporsi tubuhnya makin menjadi baik 5) Mampu menggunakan energi dengan baik 6) Mampu membangun kemauan dengan sangat mengagumkan b. Psikis atau mental 1) Banyak memikirkan dirinya sendiri 16

2) Mental menjadi stabil dan matang 3) Membutuhkan banyak pengalaman dari segala segi 4) Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila memutuskan masalah-masalah (pendidikan, pekerjaan, perkawinan, peristiwa dunia dan politik, kepercayaan). c. Sosial 1) Sadar dan peka terhadap lawan jenis 2) Lebih bebas 3) Berusaha lepas dari lindungan orang dewasa atau pendidik 4) Senang kepada kebebasan diri dan berpetualang 5) Sadar untuk berpenampilan dengan baik dan cara berpakaian rapi dan baik 6) Tidak senang kepada persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh ke dua orang tuanya 7) Pandangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya. d. Perkembangan motorik Karena anak telah mencapai petumbuhan dan pekembanganmenjelang masa dewasanya, keadaan tubuhpun akan menjadi lebih kuat dan lebih baik, maka kemampuan motorik dan keadaan psikisnya juga telah siap menerima latihan-latihan peningkatan keterampilan gerak menuju prestasi olahraga yang lebih tinggi. Oleh sebab itu mereka siap dilatih secara intensif diluar jam pelajaran. B. Penelitian yang relevan 1. Penelitian yang diteliti oleh Purwanto ( NIM 08601247045 ) tahun 2010 dengan judul pengaruh pembelajaran dengan model bermain terhadap kemampuan passing siswa kelas atas dalam bermain bola voli di SMA Negeri 3 Glagah, Temon,Kulon Progo. Hasil penelitianya yaitu Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran permainan bola voli dengan model bermain terhadap kemampuan passing siswa kelas atas di SMA N 3 Glagah,Temon,Kulon Progo,dengan nilai t hitung sebesar 7,050 dan t tabel sebesar 1,678. 17

2. Penelitian yang diteliti oleh Sigit Ari Wahyudi (NIM 06601244196) tahun 2011 dengan judul pengaruh pembelajaran bola voli dengan menggunakan modifikasi bola karet terhadap peningkatan penguasaan teknik Passing bawah pada siswa SMA N 1 Wotbakah Kecamatan Japah Kabupaten Blora. Hasil penelitian pada siswa putri memperoleh thitung sebesar 2,794 dan t tabel sebesar 1,860.pada siswa putra di peroleh t hitung sebesar 12,486 dan t tabel sebesar 1,860.karena t hitung lebih besar dari t tabel maka dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran bola voli dengan menggunakan modifikasi bola karet terhadap peningkatan penguasaan teknik Passing bawah pada siswa SMA N 1 Wotbakah Kecamatan Japah Blora. C. Kerangka Berfikir Pemberian latihan teknik dan fisik yang baik dapat dicapai melalui latihan yang terprogram dan teratur. Kemampuan teknik yang baik dihasilkan dari latihan gerak dasar yang baik serta kemampaun fisik yang baik akan diperoleh dengan latihan yang benar. Kemampuan Passing bawahharus dikuasai oleh seorang pemain bolavoli karena teknik tersebut adalah salah satu teknik dasar dalam bermain bolavoli. Dalam melakukan Passingbawah, harus didukung dengan penguasaan teknik yang baik, dari sikap permulaan, perkenaan, hingga sikap akhir. 18

Dengan latihan permainan netakan dapat memaksimalkan kemampuan dalam melakukan Passing bawah. Pada penelitian ini peneliti hendak meneliti Peningkatan kemampuan Passing bawah melalui latihan permainan netpada siswa putera peserta ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah. latihan permainan netmerupakan asumsi dari penelitian untuk diadaptasikan untuk latihan teknik passingbawah.dilihat dari bentuk latihan diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan passingbawah. D. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Hipotesis awal (Ho) mengatakan bahwa tidak Ada peningkatan kemampuan passingbawah melalui latihan permainan netpada siswa putera peserta ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah. 2) Hipotesis alternatif (Ha) mengatakan bahwa ada peningkatan kemampuan passingbawah melalui latihan permainan netpada siswa putera peserta ekstrakurikuler bolavoli di MA Assalafiyah. 19