BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

dokumen-dokumen yang mirip
A. LATAR BELAKANG. Dari seluruh hukum yang ada dan berlaku dewasa ini di samping hukum

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang yang masih hidup. Dengan demikian fiqh mawarits mengandung arti

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Segi kehidupan manusia yang telah diatur Allah dapat dikelompokkan

BAB IV PEMBAGIAN WARIS AHLI WARIS PENGGANTI. A. Pembagian waris Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Kewarisan merupakan salah satu bentuk penyambung ruh keislaman antara

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia. Apabila ada peristiwa hukum, yaitu meninggalnya seseorang

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang selanjutnya timbul dengan adanya peristiwa kematian

WASIAT WAJIBAH DAN PENERAPANNYA (Analisis Pasal 209 Kompilasi Hukum Islam)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik yang berhubungan dengan Allah, maupun yang berhubungan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA (Analisis terhadap Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 16K/AG/2010)

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung)

BAB IV ANALISA HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA. BANGIL NOMOR 538/Pdt.G/2004/PA.Bgl PERSPEKTIF FIQH INDONESIA

BAB IV ANALISIS TERHADAP GUGATAN TIDAK DITERIMA DALAM PERKARA WARIS YANG TERJADI DI PENGADILAN AGAMA GRESIK. (Putusan Nomor : /Pdt.G/ /Pa.

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

Standar Kompetensi : 7. Memahami hukum Islam tentang Waris Kompetensi Dasar: 7.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris 7.2 Menjelaskan contoh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang mengalami tiga peristiwa penting dan sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk hubungan hukum yang mengandung hak-hak dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan yang

WARIS ISLAM DI INDONESIA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENARIKAN KEMBALI HIBAH OLEH AHLI WARIS DI DESA SUMOKEMBANGSRI KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kewarisan Islam pada dasarnya berlaku untuk umat Islam dimana

Waris Tanpa Anak. WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK Penanya: Abdul Salam, Grabag, Purworejo. (disidangkan pada hari Jum'at, 10 Februari 2006)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut telah tertulis dalam Al-Qur an yang diturunkan Allah melalui malaikat

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS. Kata waris berasal dari kata bahasa Arab mirats. Bentuk jamaknya adalah

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

BAB I PENDAHULUAN. dan memperkokoh ikatan cinta kasih sepasang suami isteri. Anak juga

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

HAK ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA PENINGGALAN ORANG TUA ANGKAT MENURUT HUKUM ISLAM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu bentuk pengalihan hak selain pewarisan adalah wasiat. Wasiat

BAB IV ANALISIS. A. Ahli Waris Pengganti menurut Imam Syafi i dan Hazairin. pengganti menurut Hazairin dan ahli waris menurut Imam Syafi i, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SURABAYA TENTANG PERMOHONAN PENETAPAN AHLI WARIS BEDA AGAMA

KEDUDUKAN AHLI WARIS NONMUSLIM TERHADAP HARTA WARISAN PEWARIS ISLAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik yang. menyangkut segala sesuatu yang langsung berhubungan dengan Allah SWT

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KETENTUAN PASAL 182 KHI DAN PERSPEKTIF HAZAIRIN TENTANG BAGIAN WARIS SAUDARA PEREMPUAN KANDUNG

PERGESERAN PEMIKIRAN HUKUM KEWARISAN ISLAM MAHKAMAH AGUNG

Oleh RIAN PRIMA AKHDIAWAN

HAK WARIS DZAWIL ARHAM

BAB I. Persada, 1998, hlm. 1. Zahwan, Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1994, hlm Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris Ed.1, Jakarta: PT.

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB II SEJARAH KHI DAN PASAL 185 KOMPILASI HUKUM ISLAM. yang beragama Islam merupakan fenomena aktual yang harus dillihat

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan agama

BAB I PENDAHULUAN. waris, dalam konteks hukum Islam, dibagi ke dalam tiga golongan yakni: 3

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

بسم االله الرحمن الرحیم

BAB I PENDAHULUAN. atau hak setelah ada seseorang yang meninggal dunia. Maka apabila ada

BAB I PENDAHULUAN. rohani. Dalam kehidupannya manusia itu di berikan akal serta pikiran oleh Allah

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah Penyusunan Buku II Tentang Kewarisan Dalam Kompilasi

BAB III. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI No. 368 K/AG/1995. A. Ruang Lingkup Kekuasaan Mahkamah Agung

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dimulai dari kelahiran kemudian dilanjutkan dengan perkawinan dan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya, selain itu kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari berbagai

HIBAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEWARISAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA

ZAKIYAH SALSABILA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PEMBAGIAN WARISAN KEPADA AHLI WARIS PENGGANTI

: :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG AHLI WARIS BEDA AGAMA TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NOMOR 16K/AG/2010

BAB IV ANALISIS TERHADAP ANAK TEMUAN (AL-LAQITH) MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB I PENDAHULUAN. Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW, untuk disampaikan kepada

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB I PENDAHULUAN. karena pembagian warisan sering menimbulkan akibat-akibat yang tidak

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARIS KEPADA AHLI WARIS YANG BEDA AGAMA MELALUI WASIAT WAJIBAH

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

BAB I PENDAHULUAN. Islam ini mendapat perhatian besar karena pembagian warisan sering

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur pembagian warisan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB V PENUTUP. 1. Pendapat ulama Muhammadiyah dan Nahd atul Ulama (NU) di kota. Banjarmasin tentang harta bersama.

ASAS HIDUP TAKWA Oleh Nurcholish Madjid

I. PENDAHULUAN. maupun manfaat untuk dimiliki oleh penerima wasiat sebagai pemberian yang

BAB V PERSAMAAN DAN PERBEDAAN WASIAT KEPADA NON MUSLIM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

E٤٢ J٣٣ W F : :

Hari Mugti Subroto, Yati N. Soelistijono, Wahyu Andrinanto. Program Sarjana Reguler Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

ANALISIS FIKIH MAWARIS DI ERA MODERN. Abstrak

Pengertian Mawaris. Al-miirats, dalam bahasa Arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata waritsa-yaritsuirtsan-miiraatsan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selain hadits diatas ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Ummi Qais binti Mihshan r.a. berikut:

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

ASPEK YURIDIS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN NURFIANTI / D

Amanah. Pertama: Definisi Amanah

Suap Mengundang Laknat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARIS DAN AHLI WARIS

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap kematian erat kaitannya dengan harta peninggalan. Setiap

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, baik hubungan dengan Allah swt. maupun hubungan dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat tertentu, yaitu ada seorang anggota dari masyarakat itu meninggal dunia. Membicarakan faraidh atau kewarisan adalah membicarakan hal ihwal peralihan harta dari orang yang telah mati kepada orang yang masih hidup. Dengan demikian fiqh Mawarits mengandung arti ketentuan yang berdasar kepada wahyu Allah yang mengatur hal ihwal peralihan harta dari seseorang yang telah mati kepada orang yang masih hidup. 1 Hasbi ash-shiddieqy mendefinisikan fiqh mawaris sebagai ilmu yang mempelajari tentang orang-orang yang mewarisi dan tidak mewarisi, kadar yang diterima oleh setiap ahli waris dan cara-cara pembagiannya. 2 Dalam istilah sehari-hari fiqh mawaris disebut juga dengan hukum warisan yang sebenarnya merupakan terjemahan bebas dari kata fiqh mawaris. Bedanya, fiqh mawaris menunjuk identitas hukum waris Islam, sementara hukum warisan mempunyai konotasi umum, bisa mencakup hukum waris adat atau hukum waris yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum (KUH) Perdata. Dalam konteks yang lebih umum, warisan dapat diartikan sebagai perpindahan hak kebendaan dari orang yang meninggal dunia kepada ahli warisnya yang masih hidup. Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum Warisan di Indonesia misalnya mendefinisikan, warisan adalah soal apakah dan bagaimanakah berbagai hak-hak dan kewajiban-kewajiban 1 Amir Syarifuddin, 2003, Garis-garis Besar Fiqh, Prenada Media, Jakarta, hlm. 147 2 Hasbi Ash-Shiddieqy, 1997, Fiqh Mawaris, PT.Pustaka Rizki Putra, Semarang, hlm. 6.

Dasar hukumnya adalah hadits Rasulullah riwayat al-bukhari dan Muslim sebagai berikut: Dari Usamah bin Zaid, sesungguhnya Nabi saw. Bersabda: Orang muslim tidak mewarisi orang kafir, dan orang kafir tidak mewarisi orang muslim. (Muttafaq alaih). Hadits riwayat Ashhab al-sunan (penulis kitab-kitab al-sunan) yaitu Abu Dawud, al-tirmizi, al- Nasa i, dan Ibnu Majah. Hal ini diperkuat lagi dengan petunjuk umum surat an-nisa ayat 141 sebagai berikut : Dan Allah sekali-kali tidak akan memberikan suatu jalan bagi orang-orang kafir (untuk menguasai orang mukmin) (QS. al-nisa: l4l). 6 Nabi SAW. sendiri mempraktikkan pembagian warisan, di mana perbedaan agama dijadikan sebagai penghalang mewarisi. Ketika paman beliau, Abu Thalib orang yang cukup berjasa dalam perjuangan Nabi SAW. meninggal sebelum masuk Islam, oleh Nabi SAW. harta warisannya hanya dibagikan kepada anak-anaknya yang masih kafir, yaitu Uqail dan Thalib. Sementara anak-anaknya yang telah masuk Islam, yaitu Ali dan Ja far, oleh beliau tidak diberi bagian. Dari harta warisan tersebut 7 Penjelasan di atas dapat dipahami bahwa yang menjadi pertimbangan apakah antara ahli waris dan muwarris berbeda agama atau tidak, adalah pada saat muwarris meninggal. Karena pada saat itulah hak warisan itu mulai berlaku. Jadi misalnya ada seorang muslim meninggal dunia, terdapat ahli waris anak laki-laki yang masih kafir, kemudian seminggu setelah itu masuk Islam, meski harta warisan belum dibagi, anak tersebut tidak berhak mewarisi harta peninggalan si mati. Dan bukan pada saat pembagian warisan yang dijadikan pedoman. Demikian kesepakatan mayoritas Ulama. 8 6 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur an, 1986, Al-Qur an dan Terjemahnya, Depag RI, hlm. 103 7 Ahmad Rofiq, op. cit, hlm.36 8 Ibid, hlm. 36

Terhadap kesepakatan mayoritas ulama di atas, ternyata ada cendekiawan muslim Indonesia yaitu Nurcholis Madjid, dkk, justru mengemukakan pendapat yang menyentak sebagian umat Islam. Pendapatnya ia ungkapkan dalam buku yang berjudul Fiqih Lintas Agama, yang mengatakan Dalam pandangan yang lebih mendasar, ayat yang digunakan para ulama fikih merupakan ayat yang tidak menunjuk langsung pada pengharaman waris beda agama, melainkan hadits yang bersifat umum, karenanya, ayat tersebut tidak bisa serta merta bisa dijadikan landasan untuk melarang waris beda agama. Dalam banyak ayat, Tuhan justru mengakomodasi agama-agama langit (Kristen, Yahudi dan Shab ah) dan mereka yang beramal shaleh. Mereka pun akan mendapatkan surga di hari kiamat nanti. Dengan demikian, sejatinya hukum waris harus dikembalikan pada semangat awalnya yaitu dalam konteks keluarga (ulu al-arham), keturunan (nasab) dan menantu (shakhr), apapun agamanya. Yang menjadi tujuan utama dalam waris adalah mempererat hubungan keluarga. Dan Logikanya, bila Islam menghargai agama lain, maka secara otomatis waris beda agama diperbolehkan. 9 Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembagian Harta Warisan Untuk Ahli Waris Yang Berbeda Agama (Muslim dan Non Muslim) (Studi kasus Putusan PA Jakarta Pusat No. 377/Pdt.G/1993/PA.JP dan PTA Jakarta No. 014/Pdt.G/1994/PTA.Jk). B Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 9 Nurcholish Madjid, et al., 2004, Fiqih Lintas Agama, Paramadina, cet ke-5, Jakarta, hlm. 167

1. Apakah Dasar Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam perkara pewarisan untuk ahli waris yang berbeda agama? 2. Bagaimana Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dalam perkara pewarisan untuk ahli waris yang berbeda agama? C Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui dasar putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam perkara pewarisan untuk ahli waris yang berbeda agama? 2. Untuk mengetahui hasil putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dalam perkara pewarisan untuk ahli waris yang berbeda agama? D Keaslian Penelitian Kajian tentang Pembagian Harta Warisan untuk Ahli Waris yang berbeda Agama telah banyak dilakukan, sepengetahuan Peneliti ada beberapa penelitian dalam bentuk disertasi yang mengkaji hal tersebut yang dilakukan oleh: 1. HM. Sutomo, dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam penelitian disertasinya yang berjudul Dinamika Hukum Kewarisan Islam di Indonesia pada tahun 2011. Disertasi ini membahas hak kewarisan ahli waris dzawil furud perempuan khususnya anak perempuan ketika bersama paman atau bibi, anak perempuan ketika bersama anak laki-laki dan hak ahli waris janda terkait dengan harta bersama. Disamping itu juga dibahas Hak Kewarisan ahli waris bukan ahli waris

dzawil furud. yakni ahli waris pengganti, anak angkat, status hibah wasiat kepada ahli waris, dan ahli waris beda agama. Dalam penelusurannya terhadap Yurisprudensi MA tahun 1992-2002 terkait dengan hak ahli waris beda agama disimpulkan, putusan-putusan tersebut menunjukkan adanya dinamika pemikiran yang progresif di kalangan Hakim Agung pada Mahkamah Agung, yakni berpaling dari fiqh mazhab dan KHI. Keduanya baik fiqh mazhab maupun KHI sama sekali tidak memberi bagian kepada ahli waris non muslim, baik dengan jalan pewarisan maupun wasiat wajibah, sedangkan MA memberi bagian kepada ahli waris non muslim dengan jalan wasiat wajibah yang besarannya sama dengan bagian ahli waris muslim. Meskipun sepakat dengan penerapan wasiat wajibah bagi ahli waris non muslim, namun HM. Sutomo tidak menjelaskan apa alasan dan pertimbangan hukumnya, dan dampaknya terhadap aturan-aturan hukum mengenai Hukum Kewarisan Islam yang berlaku selama ini. 2. Sidik Tono dari Universitas Islam Indonesia dalam penelitian disertasinya yang berjudul Wasiat Wajibah sebagai Alternatif Mengakomodasi Bagian Ahli Waris non Muslim di Indonesia. pada tahun 2013. Dalam karyanya, Sidik Tono membahas penerapan wasiat wajibah bagi ahli waris non Muslim dalam penyelesaian sengketa di lingkungan Peradilan Agama, dengan mengkaji putusan MA No. 51 K/AG/1999. Dalam kajiannya terhadap putusan tersebut, ia sepakat dengan MA yang memberikan bagian kepada ahli waris non muslim yang terhalang menerima warisan dari pewaris muslim dengan sarana wasiat wajibah. Menurutnya wasiat wajibah untuk ahli waris non muslim merupakan produk penemuan hukum

abad ke-20 yang adil dan responsif. Kebolehan memberi wasiat kepada ahli waris non muslim disimpulkan dari ketentuan QS: Al-Baqarah (2) : 180 dan QS Al-Maidah (5) : 106. Namun meskipun sepakat dengan keputusan MA tersebut, ia tidak menjelaskan apa alasan dan pertimbangan hukumnya, dan dampaknya terhadap aturan-aturan hukum yang berlaku mengenai Hukum Kewarisan Islam selama ini. Penelitian yang dilakukan oleh penulis berbeda dengan kedua penelitian di atas, dalam penelitian ini, penulis menitikberatkan pada dasar dan alasan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama dalam membuat keputusan tentang bagian ahli waris yang berbeda agama dari si Pewaris. Bagaimana keputusan dari kedua institusi Pengadilan ini berbeda satu dengan lainnya, pertimbangan-pertimbangan hukum apa saja yang menjadi landasan hukumnya, dan apa dampaknya terhadap Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. E Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh bagi beberapa pihak dari penelitian mengenai Pembagian Harta Warisan Untuk Ahli Waris Yang Berbeda Agama (Muslim dan Non Muslim). 1. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan baru mengenai pewarisan dengan ahli waris yang berbeda agama. 2. Bagi Pengadilan Agama dan Pengadilian Tinggi Agama, dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi dan yurisprudensi perkara sejenis, sekaligus memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan.

3. Bagi ahli waris, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau untuk bahan pertimbangan dan masukan apabila ternyata mengalami kasus yang sejenis.