Diberikan oleh Rusia sehingga hubungan antar negara dengan subjek utama masyarakat di dalamnya menjadi jauh lebih baik dan efektif. 2. Di Era Orde Bar

dokumen-dokumen yang mirip
akan senantiasa terjalin dengan baik. Tanpa prinsip tersebut dapat mengarah kepada timbulnya hubungan tidak baik antar negara. Disamping itu juga, di

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan menghadapi arus globalisasi Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermakna kultural bagi masyarakatnya. Sayang sekali sebagian sudah hilang

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang

Universitas Multimedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

Peningkatan Kerjasama Indonesia India

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dari Kota Binjai sendiri. Kota Binjai merupakan kota yang dulunya

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNIKASI DENGAN STRATEGI TTW

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan mantan Presiden Soekarno, H. M. Soeharto, B. J. Habibie,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

Latar Belakang Lahirnya H.K. Hukum Ketenagakerjaan diciptakan. keadilan sosial dalam hubungan kerja

MEMPERTAHANKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA. M. Arifin PS. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNIB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi telah menjadikan penguasaan bahasa. asing (khususnya bahasa Inggris) sebagai syarat utama untuk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah peradaban Aceh begitu panjang, penuh liku dan timbul tenggelam.

*48957 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 84 TAHUN 1999 (84/1999) TENTANG PEMANFAATAN SENI DAN BUDAYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

POLITIK HUKUM KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA AGUSMIDAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai industri gelombang ke-4 setelah pertanian, industri dan teknologi

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan rangkaian ribuan pulau di sekitar khatulistiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Batak Toba adalah salah satu suku yang terdapat di Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK PANCASILA TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MAKALAH

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tidak lagi menjadi isu-isu utama yang dihadapi oleh negara-negara sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sosialisme Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

2 diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) 1982 dikatakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, yakni dengan penggunaan handphone

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, yaitu perasaan estetis. Aspek estetis inilah yang mendorong budi

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam budaya yang berbeda-beda, namun saling

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjalankan kehidupannya

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Entin Sukmawati, 2013 Pengelolaan Seni Tari Di Lingkungan Seni Family Group Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang

Perekonomian Indonesia Pada Masa Reformasi

96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini penulis memaparkan kesimpulan berdasarkan perumusan

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1) Nasionalis. 2) Pemberani

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BAHASA JEPANG UNTUK HOTEL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia yang terdiri dari bangsa yang multikultural disatukan oleh satu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan sepanjang penulisan skripsi, dapat ditarik beberapa kesimpulan yang terdiri dari berbagai macam aspek yang terkait dalam pembahasan yang diangkat dalam skripsi ini beberapa kesimpulan tersebut, terkait dengan beberapa jawaban dari perumusan masalah yang hasilnya sebagai berikut: 1. Kerjasama yang terjadi antara negara Indonesia dan Rusia di bidang Kebudayaan dan Pendidikan pada awalnya merupakan faktor persamaan ideologis para pemimpin negaranya saat itu. Diluar dari faktor ideologis, kerjasama yang terjadi murni untuk mencapai kepentingan nasional negaranya masing-masing. Dengan adanya kerjasama kebudayaan dan pendidikan, hubungan kedua negara semakin dekat karena pendekatan kerjasama dibidang tersebut relatif lebih aman dan jauh dari konflik. Disamping itu, kerjasama Indonesia dan Rusia di bidang lainnya juga sangat maju, namun tidak menjadikan kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan menjadi tidak berarti. Bahkan di bidang pendidikan, setidaknya di Era Soekarno, Indonesia mengirim beberapa mahasiswa terbaik untuk bersekolah di Rusia melalui program beasiswa yang

Diberikan oleh Rusia sehingga hubungan antar negara dengan subjek utama masyarakat di dalamnya menjadi jauh lebih baik dan efektif. 2. Di Era Orde Baru, Indonesia mengalami kemunduran yang cukup signifikan terutama di dalam kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan. Karena faktor perbedaan kepentingan dan ideologis antar pemimpinnya, maka segala bentuk kerjasama di luar bidang perdagangan, ekonomi, pembangunan negara, investasi, dan bidang-bidang lainnya yang berorientasi ekonomi, dihentikan dan mengalami fase stagnan, yaitu bidang kebudayaan dan pendidikan. Era Orde Baru sangat bertolak belakang dengan Era Soekarno saat itu. Di Era Presiden Soeharto ini, orientasi politisnya adalah untuk pembangunan negara, oleh karena itu Presiden Soeharto menekankan kerjasama di bidang tersebut dengan negara-negara Barat yang terbilang memiliki kapabilitas dalam membangun ekonomi negara Indonesia, dan menghentikan kerjasamanya dengan negara Rusia. Disamping itu juga, Presiden Soeharto membubarkan Lembaga Persahabatan Indonesia-Soviet, padahal lembaga tersebut yang menjadi penggerak utama kerjasama ilmu kebudayaan dan ilmu pengetahuan kedua negara. Namun walaupun begitu pada tahun 1994 Lembaga Kebudayaan Indonesia tetap didirikan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto dan dirintis oleh Erna Witoelar. Lembaga ini membangun kembali hubungan antara Indonesia dan Rusia melalui kebudayaan. Selain di didirikannya lembaga ini, faktor historis juga

menjadi alasan mengapa kerjasama di bidang tertentu masih terjalin dengan baik. 3. Hubungan antara Indonesia dan Rusia mengalami kemajuan di era setelah Orde Baru. Pemimpin negara saat itu, seperti Presiden B.J. Habibie, menyepakati perjanjian kerjasama di bidang kebudayaan dan pariwisata sehingga hubungan kerjasama di kebudayaan terjalin kembali. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga banyak melakukan usaha-usaha pendekatan dengan Rusia di bidang Kebudayaan serta pendidikan, dengan membuat program-program kebudayaan di berbagai aspek, seperti kesenian dan makanan, dengan mengadakan festival kebudayaan di negara masing-masing. Selain itu, seminar mengenai program beasiswa juga aktif dijalankan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, bahkan mendatangkan profesor atau staf pengajar asing ke masing-masing negara untuk menjelaskan program pendidikan seperti sistim kurikulum dan sebagainya. Kerjasama antara negara Indonesia dan Rusia sudah tidak lagi berorientasi ideologi namun lebih kepada dasar kepentingan nasional Indonesia dan Rusia. Oleh karena itu, kerjasama di semua bidang ditekankan karena masing-masing bidang memiliki kelebihannya dalam mencapai kepentingan nasional negara yang bekerjasama. 4. Melalui kerjasama kebudayaan dan pendidikan, negara Indonesia dan Rusia berusaha untuk mencapai kepentingannya untuk meraih citra yang baik mengenai negaranya. Hal tersebut penting, karena kebudayaan merupakan jati diri suatu bangsa. Disamping itu juga, dengan adanya

penyebaran kebudayaan dan pendidikan oleh masing-masing negara dapat meningkatkan hubungan kerjasama di bidang lain menjadi lebih efektif. Kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan dapat membuka kesempatan kedua negara yang bekerjasama untuk mengekspansi kerjasamanya di bidang lain, oleh karena itu program-program mengenai kebudayaan dan pendidikan yang disepakati, harus meyakinkan masyarakat dari negara masing-masing agar lebih membuka diri terhadap hal-hal baru, dalam konteks ini, secara tidak kasat mata masyarakat berperan aktif dalam memutuskan suatu kebudayaan dapat diterima atau tidaknya melalui respons yang positif atau negatif. 5. Keuntungan dari adanya kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan ini memiliki konteks yang luas. Dalam kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan, masyarakat menjadi subjek utama, sehingga dalam menyebarkan kebudayaannya, suatu negara harus memastikan bahwa budaya tersebut bersifat positif, seperti misalnya dapat menambah wawasan masyarakat mengenai kebudayaan tersebut dan negaranya, besarnya kemauan masyrakat untuk mempelajari dan mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan tersebut, dan reaksi positif lainnya. Disamping itu, negara yang melakukan kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan juga merasaka dampak keuntungan dari kerjasama tersebut. Seperti misalnya saat diadakan festival kebudayaan di negara partner atau program beasiswa dengan mengirimkan mahasiswa

terbaiknya. Sistem subsidi disini menambah pemasukan negara yang bekerjasama di bidang ekonomi. 6. Program-program yang dijalankan oleh pemerintah juga memiliki dampak yang baik. Disamping menambah wawasan atau pengetahuan mengenai kebudayaan negara asing, negara tersebut juga dapat mempertahankan citra positif dari negaranya. Program-program tersebut diikuti oleh beberapa masyarakat atau bahkan perwakilan dari kedutaan besar negara lain, sehingga saat mereka ikut berpatisipasi mereka dapat melihat kelebihan dari negara tersebut melalui program-program tersebut. Dengan adanya respon positif dari berbagai pihak mengenai program di bidang kebudayan dan pendidikan, maka tidak menutup kemungkinan untuk Indonesia dan Rusia dapat bekerjasama dengan negara lain, atau justru meningkatkan kerjasama antara keduanya di semua bidang. 5.2 Saran Setelah melihat hasil yang dicapai melalui penelitian ini, maka adanya sedikit saran yang hendak disampaikan oleh penulis. Diantaranya sebagai berikut. Indonesia dan Rusia diharapkan untuk terus meningkatkan kerjasamanya di bidang kebudayaan dan pendidikan, karena penulis dapat melihat bahwa kedua bidang ini sangat berpotensi untuk memajukan hubungan kedua negara di bidang lain. Selain itu, kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa berperan penting sebagai dasar suatu negara untuk terus menjalan kerjasama di bidang lain, sehingga negara tersebut dapat menyesuaikan kerjasamanya di bidang

tertentu dengan melihat kondisi budaya negaranya. Disamping itu juga, Indonesia dan Rusia memiliki keanekaragaman budaya yang patut untuk di bagi. Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku memiliki warna sendiri di dalam masyarakatnya. Tidak ada salahnya jika kita ingin membagi keunikan budaya Indonesia dengan negara lain. Begitupun juga Rusia yang merupakan negara multietnis. Karena adanya kesamaan dengan negara Indonesia di segi keragaman etnis dan budaya maka Rusia harus lebih aktif dalam memajukan kelebihan negaranya di bidang kebudayaan. Penulis dapat melihat bahwa antusiasme masyarakat pada umumnya, mengenai kebudayaan tidak akan ada habisnya. Kebudayaan tersebut disampaikan dengan berbagai macam cara seperti adanya festival kebudayaan yang menampilkan tarian-tarian tradisional Indonesia serta tarian-tarian berasal dari Rusia. Promosi di bidang pariwisata juga terbukti ampuh dalam mempromosikan suatu negara. Di jaman seperti sekarang ini, kalangan muda yang identik dengan berpikiran lebih terbuka serta senang untuk bereksperimen tentu tidak akan keberatan dengan adanya penyebaran kebudayaan asing tersebut. Disamping menambah wawasan mereka, sebagian besar bahkan mulai mempelajari secara dalam mengenai kebudayaan asing tersebut. Selain itu, bidang pendidikan juga harus lebih ditingkatkan. Mengingat di era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan di bidang ilmu pengetahuan juga semakin tajam. Para kalangan muda setidaknya dituntut untuk melebarkan wawasan mengenai hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Dalam hal ini, penulis menyarankan agar Indonesia dan Rusia saling meningkatkan sistim pendidikan

mereka terutama bagi mahasiswa asing yang menuntut ilmu di negara Indonesia dan Rusia. Kurikulum pendidikan negara Indonesia dan Rusia juga bisa lebih untuk ditingkatkan sehingga bekal pengetahuan yang hendak didapat oleh mahasiswa akan jauh lebih luas dan lebih bermanfaat. Secara garis besar, penulis dapat melihat bahwa di Indonesia sekarang telah kembali mengalami kemajuan di bidang kebudayaan dan pendidikan seperti di saat Era Soekarno dan harus terud ditingkatkan. Yang mungkin membedakan hanya orientasi politisnya, namun dilihat dari ke aktifan kedua negara di kerjasama dalam menyebarkan kebudayaan serta pendidikan sudah cukup baik. Selain itu, dengan adanya beraneka ragam budaya asing yang hendak diperkenalkan kepada khalayak muda, tentu akan memberi warna yang baru terutama bagi masyarakat pada umumnya. Masyarakat yang berasal dari negara yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam memiliki potensi untuk menerima kebudayaan asing yang masuk dengan lebih terbuka, oleh karenanya, adanya penyebaran kebudayaan seperti ini, maka secara tidak langsung akan mendidik masyarakat untuk lebih menghargai bentuk-bentuk kebudayaan asing, sehingga masyarakat tidak akan memandang sebelah mata, bersikap tidak adil atau berpandangan skeptis mengenai kemajuan bangsanya di bidang kebudayaan serta pendidikan.