BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB III PENYAJIAN DATA. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Sarirejo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. Dengan Teknik Token Economy Dalam Membentuk Disiplin Shalat

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu peran sekolah untuk membantu mencapai

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS MODEL KONSELING KARIR TERHADAP SEORANG MANTAN PENDERITA SKIZOFRENIA LIPONSOS DI KEPUTIH SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data tentang siswa kelas XII (Klien) dalam melanjutkan study ke. perguruan tinggi di SMK NU 1 Bustanul Ulum Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

BAB IV ANALISIS DATA KONSELING BEHAVIOR DALAM MENANGANI SELECTIVE MUTISM SISWA SD RADEN PATAH SURABAYA

2. Faktor pendidikan dan sekolah

yang tersedia sesuai dengan jawaban yang dipilih. Contoh : SS S TS STS Anda dimohon menjawab dengan jawaban sesuai dengan diri anda sendiri.

BAB IV ANALISIS DATA. peneliti, maka peneliti menganalisis dengan analisis deskriptif komparatif.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB III PENYAJIAN DATA. Efektifitas Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan. Kepercayaan Diri pada Remaja Kasus Pembunuhan Di Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. terutama sebagai pemegang kendali dalam proses pembelajaran. Berdasarkan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepercayaan diri tentu saja mengalami pasang surut, seseorang mungkin merasa percaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB I PENDAHULUAN. demikian untuk sebagian orang lainnya. Betapa sering kita mendengar

I. PENDAHULUAN. menjadi kegiatan pokok bagi setiap manusia beradap. Berhasil atau tidaknya

BAB V PENUTUP. Dalam pembahasan tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Siswa Pelaku Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik.

LAMPIRAN C KUESIONER PENELITIAN

STUDI KASUS PENERAPAN KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA MENYONTEK SAAT ULANGAN DI SMK MAMBAUL FALAH PIJI DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

Bab IV. Analisis Data

BAB IV ANALISIS DATA TERAPI GROWTH MINDSET ( CAROL S. DWECK, PH.D.) DAN KETERAMPILAN ADAPTASI DIRI

BAB I PENDAHULUAN. keluarga atau orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka serta juga

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

BAB I PENDAHULUAN. studi, kerja, hobi atau aktivitas apapun adalah minat. Dengan tumbuhnya minat dalam

Lampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif untuk mengeksplorasi mengenai permasalahan yang diteliti yang terjadi pada klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi seperti yang sudah dipaparkan peneliti sebelumnya, maka peneliti akan menganalisa sebagai berikut: A. Analisis Proses dari Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Kasus Negative Thinking seorang Siswa pada Mata Pelajaran Karya Seni di SMP Negeri 1 Sarirejo Lamongan Dalam proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam ini konselor mengggunakan langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi kasus, langkah diagnosa, prognosa, terapi, evaluasi & follow-up, analisis dalam langkahlangkah tersebut terdapat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Komparatif Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam No Teori Bimbingan Data Empiris (Lapangan) dan Konseling Islam 1. Langkah Idetifikasi Kasus Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah beserta gejala-gejala Langkah Idetifikasi Kasus Dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara dan observasi, dalam wawancara dan observasi tersebut peneliti bertermu dengan guru BK, klien, guru yang mengajar, teman kelasnya, Peneliti 91

92 yang nampak. 2. Langkah Diagnosa Yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi klien beserta latar belakangnya. 3. Langkah Prognosa Yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan apa yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah. 4. Langkah Terapi Yaitu langkah pelaksanaan bantuan apa yang telah dilakukan dalam menanyakan tentang keadaan klien yang tidak bersedia mengerjakan tugas, tidak adanya kemauan untuk mengubah dirinya karena rasa malas tersebut, selalu mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan, adanya rasa takut jelek ketika disuruh mengerjakan tugas Karya Seni, rela untuk dihukum oleh guru, Ketika melaksanakan proses konseling peneliti mencari waktu yang luang seperti pada saat klien istirahat, pulang sekolah, pada saat jam kosong, karena waktu sangat penting dalam pelaksanaan proses konseling. Langkah Diagnosa Masalah yang dialami oleh klien yaitu ketika klien merasa takut diperolok teman-temannya ketika mengerjakan tugas Karya Seni. Langkah Prognosa Dalam mengatasi masalah yang dialami klien peneliti memberikan jenis bantuan berupa nasehat dan motivasi, dari bantuan tersebut peneliti berharap agar dapat membantu klien: a. Untuk dapat mengubah dirinya dan memberanikan diri ketika dapat tugas dalam mata pelajaran Karya Seni. b. Agar mempunyai tanggung jawab dalam mematuhi peraturan yang ada disekolah. c. Agar tidak terlalu menghiraukan omongan orang lain yang bersifat negatif. Langkah Terapi Peneliti memberikan pengarahan berupa motivasi pada klien: a. Nasehat serta motivasi kepada klien ketika sedang mengalami masalah dan

93 langkah prognosa. kalau ingin keluar dari masalah tersebut hendaklah menata niatnya dari hati yang paling dalam, dalam hal ini masalah yang sedang dihadapi yaitu belum bisa mengerjakan tugas Karya Seni, dan ketika dalam diri ada keinginan untuk berubah tapi dalam dirinya masih merasa malu pada teman-teman maka sedikit demi sedikit hilangkanlah rasa malu itu karena rasa itu akan berkurang dengan sebuah niat yang tulus, untuk menghilangkan rasa malu itu, maka anda jangan terlalu melihat kebelakang akan masa lalu, lihatlah kedepan karena keberhasilan ada didepan mata anda dengan menghadapi, hayati, nikmati. Setelah mendengar nasehat tersebut dari konselor klien merasa bahwa dirinya harus bisa mengadapi masalahnya sekecil apapun, klien ingin mengubah dirinya walaupun tidak sepenuhnya tapi secara perlahan, klien merasa kalau dirinya bisa berhasil menyelesaikan masalah tersebut dengan tidak lagi menganggap bahwa hasil karyanya itu jelek. b. Nasehat serta motivasi kepada klien agar klien selalu bersemangat lagi mengerjakan tugas, kalau anda berusaha untuk beruba maka jangan takut untuk gagal sebenarnya orang yang mau mencoba lalu gagal itu lebih baik dari pada orang yang tidak mau mencoba sama sekali, seperti dalam video tersebut wahai Allah, masalahku sangat besar tapi katakanlah: wahai masalah, Allah itu maha besar, karena

94 Allah itu ketika ingin memberi nikmat pada hambanya maka Allah memberi cobaan dulu dan setelah hambanya bisa melewatinya dan bertahan tidak putus asa maka Allah akan memberikan nikmat yang luar biasa tanpa kita ketahui seperti apa bentuk nikmat tersebut. Dengan itu klien merasa bahwa klien akan mencoba berubah dan tidak takut gagal dan berusaha menghilangkan rasa malu pada temannya ketika mengerjakan tugas Karya Seninya. c. Nasehat klien agar klien tidak terlalu mendengarkan omongan siapaun baik teman-teman dan orang lain yang bersifat negatif karena segala sesuatu yang didengar dan dibaca akan mempengaruhi perilaku seseorang, karena itu selalu tetap positif dan yang terpenting bersikap tuli jika ada orang yang mengatakan bahwa kita tidak bisa mencapai kita inginkan. Dari nasehat itu klien merasa kalau dirinya mempunyai pemikiran bahwa ketika ada orang yang menghinanya maka klien berusaha untuk bersikap tuli. 5. Langkah Evaluasi & Follow-up Merupakan langkah yang dimaksudkan untuk menilai atau mengetahui sejauh mana langkah terapi yang telah dilakukan telah mencapai hasilnya. Langkah Evaluasi Follow-Up Pada langkah ini dapat terlihat adanya peubahan yang ada ada diri klien: a. Pada awalnya sebelum proses konseling klien merasa tidak percaya diri ketika mendapat tugas dari guru mata pelajran Karya Seni sekarang sedikit demi sedikit terbangun dalam dirinya untuk memberanikan diri. b. Mudah jenuh ketika bosan dalam

95 kelas pada saat pelajaran Karya Seni sekarang sudah berubah bahwa klien mau memperhtikan penjelasan guru. c. Yang awalnya rela untuk dihukum dari pada saat tidak mengerjakan tugas sekarang klien berubah untuk mengerjakan tugasnaya. d. Yang awalnya tidak perna bertanya sekarang sudah mulai Tanya pada temannya. e. Yang awalnya tidak tepat waktu ketika masuk kelas sekarang sudah mulai tepat waktu. Berdasarkan tabel di atas bahwa proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam ini konselor mengggunakan langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi kasus, langkah diagnosa, prognosa, terapi, evaluasi & follow-up, dalam langkah-langkah Bimbingan Konseling ini yaitu sebuah langkah yang digunakan sebagai mengumpulan infomasi dan data yang berangkat dari berbagai sumber untuk menggali kasus dan gejala yang ada pada klien, dan dalam melaksanakan proses Konseling konselor mencari waktu yang luang seperti pada saat klien istirahat, pulang sekolah, pada saat jam kosong, karena waktu sangat penting dalam pelaksanaan proses Konseling. Dalam hal ini konselor menetapkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien yaitu untuk menangani perasaan Negative Thinking pada mata pelajaran Karya Seni, dalam pemberian batuan ini konselor berharap agar klien lebih percaya diri dan tidak terlalu mengahiraukan omongan orang lain selagi

96 hal itu dapat membuat klien merasa takut dengan apa yang dia kerjakan terutama dalam pembutan Karya Seni. Jadi, berdasarkan toeri dan data yang sudah terderkripsikan diatas pada saat proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam, diperoleh bahwa proses ini bisa mengetahui permasalahan yang sedang dialami oleh klien. B. Analisis Hasil Akhir Bimbingan dan Konseling Islam dalam Menangani Kasus Negative Thinking seorang Siswa pada Mata Pelajaran Karya Seni di SMP Negeri 1 Sarirejo Lamongan Dalam melakukan analisa data untuk mengetahui hasil dari penelitian pada mata pelajaran Karya Seni yang dilakukan, konselor menyajikan data yang telah diperoleh dari pengamatan aktifitas sehari-hari dan wawancara dengan guru BK, klien, dan teman sekolahnya, selain itu konselor membandingkan efektifitas kehidupan klien sehari-hari, apakah ada perubahan setelah proses konseling dilakukan, peneliti melakukan pengamatan kepada anak yang sebagai klien, apabila hasil dari pelaksanaan konseling dengan menangani kasus Negative Thinking agar ada perubahan sikap ke arah yang lebih baik dari awal kondisi, maka pendekatan tersebut efektif untuk dilakukan dalam menangani kasus seorang siswa yang bersikap Ngative Thinking ketika mata pelajaran Karya Seni. Sebelum proses Konseling pada klien yang mengalami malas belajar pada mata pelajaran Karya Seni, dan tidak mematuhi aturan sekolah. Kemudian dilakukan proses Konseling, setelah di lakukan proses tersebut klien mengalami perubahan, klien dulunya tidak mau mengerjakan tugas Karya Seni

97 sekarang dia sudah mau mengerjakan, awalnya klien tidak menghiraukan penjelasan dari guru sekarang dia mau medengarkan, dapat terlihat jelas bahwa proses konseling yang dilakukan membawa perubahan yang baik pada diri klien, yang dulunya tidak mau mengerjakan sekarang dia semangat untuk mengerjakan. Sehingga kini kehidupan klien kembali menjadi lebih baik, Konselor berharap perubahan yang terjadi pada klien akan bertahan menjadi lebih baik dari sebelumya. Sedangkan untuk melihat tingkat keberhasilan dan tidaknya, peneliti berpedoman pada tabel dibawah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Kondisi Klien Sebelum dan Sesudah dilakukan Proses Konseling No Aspek sikap Sebelum BKI Sesudah BKI 1 Sikap klien ketika guru menjelaskan materi Karya Seni 2 Sikap klien ketika sedang diminta oleh guru untuk mengerjakan tugas 3 Sikap klien ketika guru membuka pertanyaan 4 Sikap klien ketika tidak memahami materi Karya Seni yang diajarkan 5 Sikap klien ketika di luar kelas dan A B C A B C

98 mendengar bel berbunyi waktu mata pelajaran Karya Seni 6 Sikap klien ketika berada di kelas pada saat mata pelajaran Karya Seni dan mendengar bel berbunyi (menandakan jam mata pelajaran telah habis) 7 Sikap klien ketika mata pelajaran Karya Seni, melihat temannya sedang berbicara dengan teman yang lain 8 Sikap klien ketika ada temannya membuat tugas Karya Seni dikelas 9 Sikap klien ketika disuruh guru baca materi yang dibahas Keterangan : A : Memperhatikan : B : Kadang-Kadang Memperhatikan : C : Tidak Memperhatikan Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sesudah mendapatkan bimbingan bisa diketahui perubahan yang terjadi dari sikap klien ketika dikelas, dan klien memperhatikan pada 6 point, sedangkan yang kadang-kadang memperhatikan 2 point, dan yang tidak memperhatikan 1 point, yang hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut: Memperhatikan = 7 x 100% = 67% Kadang Memperkatikan = 2 x 100% = 22%

99 Tidak Memperhatikan = 1 x 100% = 11% Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan Bimbingan Konseling Islam pada klien, peneliti berpedoman pada teknik penjabaran sebagai berikut: 1. 75% -100% (berhasil) 2. 50%-75% (cukup berhasil) 3. 50% (kurang berhasil) Dengan demikian Bimbingan Konseling Islam untuk Menangani Kasus Negative Thinking seorang Siswa pada Mata Pelajaran Karya Seni, maka dapat dikategorikan cukup berhasil dengan nilai 67% yang tergolong pada kategori 50%-75%.