5/16/2013 SUHU / TEMPERATUR. This page was created using Nitro PDF SDK trial software. To purchase, go to

dokumen-dokumen yang mirip
Kelembaban Udara. Klimatologi. Meteorology for better life

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ke 6 (KELEMBABAN UDARA)

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Keenam (SUHU UDARA II)

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Kelima (SUHU UDARA)

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

Unsur Cuaca = unsur iklim. Keadaan fisik atmosfir bumi yang dapat diukur.

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

SUHU UDARA, SUHU TANAH Dan permukaan laut

5/30/2014 PSIKROMETRI. Ahmad Zaki M. Teknologi Hasil Pertanian UB. Komposisi dan Sifat Termal Udara Lembab

ALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nanas merupakan tanaman buah semak yang memiliki nama ilmiah Ananas

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

Suhu Udara dan Kehidupan. Meteorologi

SUHU UDARA DAN KEHIDUPAN

Jurusan Geofisika dan Meteorologi, FMlPA IPB

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Campuran udara uap air

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan tentang aplikasi sistem pengabutan air di iklim kering

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

BAB 2 DATA METEOROLOGI

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

Termometri dan Kalorimetri

9/17/ KALOR 1

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

benar kering. Kandungan uap air dalam udara pada untuk suatu keperluan harus dibuang atau malah ditambahkan. Pada bagan psikometrik ada dua hal yang p

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

Dinamika Atmosfer Bawah (Tekanan, Konsentrasi, dan Temperatur)

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

KEGIATAN BELAJAR 6 SUHU DAN KALOR

T P = T C+10 = 8 10 T C +10 = 4 5 T C+10. Pembahasan Soal Suhu dan Kalor Fisika SMA Kelas X. Contoh soal kalibrasi termometer

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Analisis Hujan Ekstrim Berdasarkan Parameter Angin dan Uap Air di Kototabang Sumatera Barat Tia Nuraya a, Andi Ihwan a*,apriansyah b

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

7. Menerapkan konsep suhu dan kalor. 8. Menerapkan konsep fluida. 9. Menerapkan hukum Termodinamika. 10. Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi

FISIKA TERMAL Bagian I

BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT

BIOFISIKA 2 BIOENERGETIKA

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1 By The Nest We do you. Question Sheet Physics Suhu Kalor dan Perpindahannya

KONSEP DASAR PENGE G RIN I GA G N

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai LS sehingga memiliki

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

AWAN DAN KELEMBABAN BAB. Siklus Air di Atmosfir. Penguapan, Kondensasi, dan Titik Jenuh

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

Nama : Maruli Tua Sinaga NPM : 2A Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing :Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Suhu dan Termometer. Suhu ukuran/derajat panas dinginnya suatu benda atau energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekul2 suatu benda.

7. Temperatur Teori Atom Zat. Tidak dapat dibagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

DEPRESI DAN SIKLON PENGARUHI CUACA INDONESIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 3. Suhu dan PemuaianLatihan Soal 3.1. dapat mengukur suhu, tetapi tidak bisa mengetahui berapa derajat suhu benda tersebut

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Dinamika Atmosfer Bawah (Skala Ketinggian dan Mixing Ratio)

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

BAB II LANDASAN TEORI

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

Derajat dari reaksi biokimia pada suatu organisme dipengaruhi oleh:

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

BAB II LANDASAN TEORI. tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi/panas.

BAB III METODE PENELITIAN

KALOR. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan

SUHU. Kemiringan lereng dan garis lintang

Transkripsi:

IV. Suhu dan Kelembaban Udara - Pengertian Suhu - Variasi suhu - Pengaruh Suhu terhadap pertanian - Pengertian Kelembaban - Variasi Kelembaban - Pengaruh Kelembaban terhadap pertanian SUHU / TEMPERATUR suhu = ukuran kuantitatif thd temperatur; panas dan dingin, diukur dng termometer; Suhu harian rata-rata = rata-rata suhu yg diamati selama 24 jam terus-menerus; Suhu inversi = kondisi suhu yg berlawanan dng suhu biasa, yakni penurunan suhu apabila makin naik ke daerah pegunungan; suhu kardinal = suhu yg terdiri atas suhu minimum, optimum, dan maksimum; suhu maksimum = suhu tertinggi yg terjadi dl suatu jangka waktu; suhu maksimum bulanan = suhu tertinggi yg tercatat dl satu bulan kalender di dl satu tahun; suhu maksimum harian = suhu tertinggi yg terjadi dl waktu sehari atau selama 24 jam; suhu minimum = suhu terendah yg tercatat dl suatu jangka waktu; suhu minimum bulanan = suhu minimum yg tercatat dl satu bulan kalender di dl satu tahun; suhu minimum harian = suhu terendah yg terjadi dl waktu sehari atau selama 24 jam; suhu permukaan laut = suhu air laut yg terdapat pd permukaan air laut; suhu titik embun = suhu udara pd keadaan tekanan uap air jenuh. (http://bahtera.org/kateglo/?mod=dictionary&action=view&phrase=suhu) 1

Suhu dan Panas Berbeda! Panas Laten Suhu lebih mengacu pada energi kinetik suatu benda (Ek = ½ mv 2 = 3/2NkT). * Panas merupakan bentuk energi. Termometer * Energi suatu benda tidak selalu dapat dicerminkan dari suhu benda tersebut, misalnya panas laten. Energi Panas (Q) dapat pindah dari suatu objek ke objek lain bila suhunya berbeda. Energi Panas tergantung pada massa (m), kapasitas panas spesifik (c) dan perubahan suhu (ΔT) Q = m.c. ΔT Suhu Udara Suhu udara merupakan manifestasi dari panas terasa Suhu udara diukur menggunakan termometer dalam skala Celcius, Farenheit, Reamur dan Kelvin Suhu udara diukur dengan meletakkan termometer bola kering dan basah di dalam sangkar cuaca. Contoh Konversi Suhu Konversi dari Celcius 0 F = 9/5 * 0 C + 32 0 R = 4/5 * 0 C 0 K = ( 0 C+273) Di Indonesia pengukuran suhu udara dilakukan tiga kali sehari yaitu jam 07.30, jam 13.30 dan jam 17.30. Rataan suhu harian (Th) diduga dari Data suhu sangkar Th = (2*T 7.30 +T 13.30 +T 17.30 )/4 Data suhu maks dan min, Th = (T max +T min )/2 Data pias = (T 00 +T 01 +T 02 + +T 23 )/24 Termometer Bola Basah Sensor Suhu Aquades Termometer Bola Kering 2

Jeda waktu suhu maksimum dan minimum harian 3

Variasi suhu secara vertikal Di Indonesia ratarata penurunan suhu udara menurut ketinggian sekitar 5-6 0 C untuk tiap kenaikan 1000 m. Keadaan tersebut dikarenakan faktor : a. Udara merupakan penyimpan panas yang terburuk, sehingga suhu udara sangat dipengaruhi oleh permukaan bumi. b. Lautan memiliki luasan dan kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sehingga pengaruh lautan lebih dominan. Penguapan dan Panas Laten mempengaruhi besar suhu terasa Variasi Suhu Berdasarkan Letak Lintang 4

Faktor Penggerak Variasi Suhu Berdasarkan Letak Lintang Fluktuasi suhu di daerah Tropis dan SubTropis 5

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN NILAM (POGOSTEMON SPP.) DAN KEMUNGKINAN KETAHANANNYA TERHADAP PRATYLENCHUS BRACHYURUS (Pratylenchus brachyurus adalah salah satu spesies nematoda parasit yang sangat merusak pertanaman nilam di Indonesia. ) = Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa suhu yang cocok untuk pertumbuhan planlet dan nematoda adalah 250 C. Sumber : Ika Mustika, Yang Nuryani dan Rita Harni dalam Buletin Tanaman Rempah dan Obat Vol. XIII No. 1, 2002 KELEMBABAN Kerapatan Uap Air ( v ) Masa uap air persatuan volume udara yang mengandung uap air tersebut. Tekanan Uap Air Aktual (e a ) Pernyataan banyaknya uap air yang terjadi (aktual) pada suatu masa udara. Tekanan Uap Jenuh (e s ) Kapasitas udara untuk menampung uap air. Kelembaban spesifik (q) dan nisbah campuran (r) Perbandingan antara massa uap air (m v ) dan massa udara lembab, yaitu massa udara kering (m d ) dan massa uap air (m v ). Kelembaban nisbi/relatif (RH) Perbandingan antara Tekanan uap air aktual dengan tekanan uap jenuh. Defisit Tekanan Uap Air (vpd) vpd = e s - e a Selisih antara tekanan uap air jenuh dan tekanan uap aktual Suhu Titik Embun (Td) Suhu pada waktu tercapai tekanan uap jenuh sama dengan tekanan uap aktual (e s = e a ) 6

Secara sederhana kelembaban merupakan ukuran jumlah uap air yang dikandung oleh massa udara melalui proses evaporasi. Kondensasi terjadi saat suhu terus turun di bawah suhu titik embun Tekanan uap jenuh merupakan fungsi dari suhu udara Pernyataan kelembaban dapat dinyatakan dalam bentuk.. Kerapatan uap air (ρ v ) = m v /V Tekanan uap air (e a ) = nrt/v = 0,056 ρ v RT (untuk uap air) Kelembaban spesifik (q) = m/(m d + m v ) Nisbah campuran/mixing rasio (r) = m v / m d Kelembaban Relatif (RH) = (e a /e s )x100% Tekanan uap jenuh (e s ) = 6.1078 x e (17.239 T/(T + 237.3)) ρ v : kerapatan uap air (kg/m 3 ) m v : massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V M d : massa udara kering (kg) pada volume udara sebesar V V : volume udara (m 3 ) n : jumlah mol R : tetapan gas umum (8,3143 J/K/mol) T : suhu mutlak (K), khusus untuk e s T = suhu udara dalam 0 C 7

Sebaran Kelembaban Nisbi menurut Waktu Tekanan uap jenuh Suhu RH lebih tinggi pada malam hari dibandingkan siang hari, karena tekanan uap jenuh semakin tinggi dengan naiknya suhu udara sedangkan tekanan uap aktual relatif tetap pada siang maupun malam. Variasi Kelembaban di Daerah Tropis dan Subtropis Gambar 5.3 hal 62 Daerah lintang tinggi (sub tropis), variasi kelembaban nisbi relatif lebih besar karena variasi suhu harian yang tinggi. 8

Sebaran Kelembaban Nisbi menurut Tempat Secara umum kelembaban nisbi (RH) umumnya lebih tinggi pada pusat pusat tekanan rendah (siklon). Kelembaban nisbi tertinggi terjadi di wilayah ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone). Variasi Vertikal Didasarkan hal tersebut variasi kelembaban memiliki pola yang serupa dengan suhu udara Estimasi kelembaban udara spesifik dapat didekati dari data suhu udara 9

Pengukuran Kelembaban Udara Secara sederhana pengukuran kelembaban dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan selisih suhu bola kering dan bola basah Perbedaan nilai kedua suhu tersebut tergantung pada adanya kandungan uap air, sehingga dapat digunakan untuk mengukur nilai titik embun dan kelembaban relatif Bola Basah Bola Kering 10

Pengaruh cuaca terhadap tanaman berbeda dengan pengaruh iklim. Suatu wilayah pusat produksi tanaman yang telah berlangsung puluhan hingga ratusan tahun, kondisi iklimnya jelas sesuai bagi kultivar yang dibudidayakan. Walau demikian sesekali mengalami cuaca ekstrim selama beberapa hari sehingga gagal panen. Jadi, keadaan cuaca menentukan kondisi aktual hasil panen sedangkan kondisi iklim menentukan kapasitas dan rutinitas panen. Sejak awal sang petani harus yakin bahwa kultivar yang akan ditanam memiliki kesesuaian yang optimum dengan bahan, lingkungan dan kondisi iklim setempat. Kemudian, petani harus tanggap terhadap keadaan cuaca tiap hari agar mampu mengantisipasi penyimpangan cuaca agar tak sampai mengakibatkan cekaman terhadap tanaman. Penggunaan pengukur cuaca mikro (dipasang di kebun untuk mewakili iklim mikro jaringan pertanian) dan pemantauan hariannya di negara maju telah banyak dilakukan sehingga apabila terjadi kondisi cuaca kritis dapat diantisipasi sebelum menimbulkan gangguan pada tanaman. Bila perlu petani harus melakukan modifikasi terhadap iklim mikro agar tanaman tumbuh, berkembang dan berproduksi optimum. (http://ustadzklimat.blogspot.com/2009/06/hubungan-antara-iklim-dantanaman.html) 11

12