MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI GURU TERHADAP PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR KOTA LUBUKLINGGAU

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK SWASTA KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PELAKSAAN PENGAWASAN MELEKAT DI BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATRA BARAT

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGGAH KEJURUAN NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH

PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

MOTIVASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR

PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

PERSEPSI MAHASISWA FIP ANGKATAN 2011 TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMAN 14 KOTA PADANG

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN KOTA BUKITTINGGI

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PEGAWAI BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (BAAK) DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN ETOS KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 10 PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAYANAN PRIMA DI SMA NEGERI 2 PAINAN. Afni Rahmadanti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMSA) KECAMATAN ROKAN IV KOTO

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT

PELAKSANAAN TUGAS GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERSEPSI GURU TENTANG KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN HILIRAN GUMANTI KABUPATEN SOLOK

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYRAKAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior)

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH DI SDN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI SMK PLUS BINA NUSANTARA MANDIRI KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRATIF PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS) DI SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Cici Syafri Wenty Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN KELAS OLEH GURU DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

PERSEPSI ANGGOTA KEPOLISIAN TENTANG PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI POLRES SAWAHLUNTO

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBINAAN KESISWAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI KECAMAATAN GUNUNG TALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

SALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENGAWASAN MELEKAT OLEH PIMPINAN DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANAH DATAR

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERSEPSI GURU TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS II KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK

OLEH: NURUL HASMITA NIM.

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS SKRIPSI

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA TK di KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 2 Tahun 2018 Seri E Nomor 2 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

2013, No

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

P E N D A H U L U A N

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PADANG

TATA CARA SEWA BARANG MILIK NEGARA/DAERAH. aulakehidupan.blogspot.com

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA NOMOR /UN40/HK//2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG Diana Kartika Dewi Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information about the Learning Tools Management. The population is 120 teachers and the sample is 31 people that taken by technique random sampling. The instrument of this research is question with Likert scale models that had tested for validity and realibility. Data analyzed using presentation and performance level. The result of this research are the Learning Tools Management In Smk Negeri Kelompok Bisnis Kota Padang stay in deficient category. Key word : Learnig Tools Management PENDAHULUAN Sarana pembelajaran sebagai salah satu komponen instrumentall input pendidikan memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dikatakan penting karena sarana pembelajaran merupakan fasilitas penunjang proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Guru yang handal sekalipun tidak akan mampu menjalankan proses pendidikan dengan efektif, tanpa didukung oleh sarana pembelajaran yang memadai. Penyelenggaraan proses pendidikan sangat membutuhkan sarana pembelajaran untuk mendukung jalannya proses pendidikan. Manajemen sarana pembelajaran perlu mendapatkan perhatian yang lebih, karena dengan manajemen yang baik dan tepat, maka sarana pembelajaran yang ada dapat ditata, diatur dan difungsikan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Untuk itu perlunya manajemen sarana pembelajaran. Maksud manajemen di sini adalah bagaimana suatu sekolah berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sarana pembelajaran dalam usaha mewujudkan tujuan pendidikan. Manajemen sarana pembelajaran yang efektif dapat dilihat dari prosesnya, seperti adanya analisis dan penyususan rencana kebutuhan, pengadaan sarana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, anak didik dan guru yang akan memakainya. Penyimpanan sarana pembelajaran sesuai dengan prosedur dan fungsinya, sehingga dapat bertahan lama. Inventarisasi sarana pembelajaran yang baik dan pemeliharaannya sesuai dengan pedoman yang ada, seperti Halaman 129 831

system pencatatan yang tepat sehingga mudah dikerjakan. Penghapusan yang baik serta pengawasan. Manajemen pembelajaran adalah sebagai suatu proses kegiatan dalam rangka mengatur, menata dan mengorganisir secara sistematik dan berdayaguna semua sarana pembelajaran yang ada menurut fungsinya masing-masing dalam rangka menunjang pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Dalam memanajemen fasilitas, agar mempunyai manfaat yang tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pemgetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam manajemen sarana pembelajaran tersebut. Perencanaan Kebutuhan Suatu kegiatan perlu direncanakan terlebih dahulu agar dapat berjalan dengan lancar. Begitu pula manajemen sarana dan prasarana perlu direncanakan apa yang akan dibutuhkan agar terhindar dari kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan. Philip H. Coomb yang dikutip oleh Gunawan (1996:118) berpendapat bahwa: Perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya, adalah penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan itu lebih efektif dan efisien dalam menanggapi kebutuhan dan tujuan siswa-siswa serta tujuan dan kebutuhan masyarakat. Pengadaan Pengadaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan sarana pembelajaran yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Sutjipto dan Basori (2000:95), mengemukakan pengadaan adalah kegiatan untuk menghadirkan perlengkapan di sekolah. Penyimpanan Penyimpanan merupakan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan di dalam ruang penyimpanan atau gudang penyimpanan barang. Menurut Ary Gunawan (1996) penyimpanan sarana pembelajaran adalah kegiatan menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang dapat dilakukan oleh seorang atau beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan. Inventarisasi Inventarisasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencatat dan menyusun daftar inventaris barang-barang milik Negara, daerah secara tertib, teratur, berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ary Gunawan, inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyusun daftar barang-barang/bahan yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku. Halaman 130 831

Pemeliharaan Ary Gunawan (1996:147), menyatakan pemeliharaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar sarana pembelajaran tetap berada dalam keadaan baik. Pemeliharaan yang baik akan dapat membuat sarana pembelajaran tersebut berada dalam kondisi siap pakai, indah dipandang, dan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lebih lama serta terhindar dari kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan. Penghapusan Penghapusan merupakan kegiatan mengeluarkan barang-barang milik sekolah dan daftar inventaris berdasarkan peraturan-peraturan dan ketentuan yang berlaku sarana pembelajaran yang tidak dapat difungsikan dikelola dengan cara penghapusan sesuai dengan prosedur yang ada. Pengawasan Sedangkan Sutjipto dan Basori (2000:100)), menyatakan pengawasan sarana pembelajaran adalah kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana pembelajaran sekolah agar berjalan sesuai rencana dan ketentuan yang berlaku dan terhindar dari penyimpangan dan penggelapan. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah guru di SMK Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang sebanyak 120 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling. Besar sampel penelitian adalah 31 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang artinya data diperoleh langsung dari responden. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini akan mendeskripsikan Manajemen Sarana Pembelajaran di Smk Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang, ditinjau dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan. Perencanaan Kebutuhan perencanaan kebutuhan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (31,71%) responden menjawab Hasil ini didapat dari penjumlahan dua aspek, yaitu analisis perencanaan, dan proses perencanaan. Halaman 131 831

Pengadaan pengadaan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (37,73%) responden menjawab Hasil ini didapat dari penjumlahan dua aspek, yaitu proses pengadaan dan cara pengadaan. Penyimpanan penyimpanan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (32,24%) responden menjawab Hasil ini didapat dari penjumlahan dua aspek, yaitu proses penyimpanan dan cara penyimpanan. Inventarisasi inventarisasi terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (31,44%) responden menjawab Pemeliharaan pemeliharaan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (26,55%) responden menjawab selalu dan sering. Hasil ini didapat dari penjumlahan dua aspek, yaitu waktu pemeliharaan dan kegiatan pemeliharaan. Penghapusan penghapusan terlaksana kuarng baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (37,89%) responden menjawab Hasil ini didapat dari penjumlahan dua aspek, yaitu proses penghapusan dan cara penghapusan. Pengawasan pengawasan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (29,83%) responden menjawab Hasil ini didapat dari penjumlahan tiga aspek, yaitu pemeriksaan, pemantauan dan tindak lanjut. Halaman 132 831

PEMBAHASAN Hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Sarana Pembelajaran di Smk Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (32,48%) responden selalu menjawab. Untuk lebih jelasnya akan dirinci pada bagian dibawah ini. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Perencanaan Kebutuhan manajemen sarana pembelajaran ditinjau dari perencanaan kebutuhan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (31,71%) responden menjawab Lebih jauh hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan sarana pembelajaran oleh kepala sekolah pada Smk Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang belum terlaksana dengan baik. Pentingnya perencanaan sarana pembelajaran, karena sebagaimana diketahui bahwa sekolah merupakan inti pelaksana teknis mempunyai program yang harus didukung oleh rencana atau alokasi pengadaan sarana pembelajaran yang memadai. Hal tersebut harus dituangkan ke dalam program atau rencana pengadaan sarana pembelajaran yang selanjutnya dapat disebut sebagai anggaran pengadaan sarana pembelajaran. Sehubungan dengan itu Sumosudarjo (1982:20) mengatakan bahwa: Anggaran yang diserahkan merupakan pedoman, batasan sekaligus program kerja sekolah dalam melaksanakan tugas dari segala lapangan, selain itu berperan sebagai penggerak dalam mengurus keuangan dalam pengadaan sarana pembelajaran. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Pengadaan Manajemen Sarana Pembelajaran ditinjau dari pengadaan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (37,73%) responden menjawab Hal ini tergambar dari sekolah membelikan alat praktek yang akan digunakan guru dalam proses pembelajaran. Untuk itu kepala sekolah perlu menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan pihak swasta apabila sekolah membutuhkan bantuan, pihak tersebut dengan senang hati bisa membantu. Depdikbud (1997:30), mengemukakan bahwa pengadaan sarana dapat dilaksanakan dengan cara: - pembelian, adalah proses pengadaan barang (menukarnya dengan uang) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Membuat sendiri, yaitu barang yang dapat dihasilkan oleh sekolah yang bersangkutan, misalnya alat-alat peraga yang dibuat guru atau murid. Halaman 133 831

- Penerimaan hibah/bantuan, yaitu penerimaan dari pihak lain yang harus dilakukan dengan berita acara serah terima. - Penyewaan, yaitu barang yang disewa dari pihak lain untuk kepentingan pendidikan berdasarkan perjanjian sewa menyewa. - Pinjaman, yaitu barang yang disewa dari pihak lain untuk kepentingan pendidikan. - Guna susun (kanibalisme) yaitu suatu usaha pengadaan barang dengan cara pemanfaatan beberapa barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna dan bermanfaat. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Penyimpanan Manajemen Sarana Pembelajaran ditinjau dari penyimpanan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (32,24%) responden menjawab Menurut Gunawan (1996:139) menyatakan bahwa menyimpan adalah kegiatan menampung atau mewadahi hasil penyimpanan barang-barang baik yang belum maupun yang akan didistribusikan. Oleh karena itu diharapkan kepada kepala sekolah agar memperhatikan tempat penyimpanan serta bagaimana penyelenggaraan sarana pembelajaran ini. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Inventarisasi Manajemen Sarana Pembelajaran ditinjau dari inventarisasi terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (31,44%) responden manjawab Hal ini tergambar dari pengelola sarana pembelajaran sudah mencatat sarana yang dimiliki sekolah ke dalam buku inventaris menurut tanggal penerimaannya, dan memberi kode atau label pada setiap alat praktek pembelajaran di sekolah. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Pemeliharaan Manajemen Sarana Pembelajaran ditinjau dari pemeliharaan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (26,55%) responden manjawab Dalam hal waktu pemeliharaan dan kegiatan pemeliharaan, terlihat membersihkan debu dan kotoran yang menempel pada sarana pembelajaran setiap menggunakannya walaupun belum secara rutin dilaksanakan, tujuannya untuk menjaga sarana pembelajaran bias digunakan untuk waktu yang lama dan usaha yang dilakukan adalah membuat daftar piket untuk siswa membersihkan sarana pembelajaran tersebut. Sujipto dan Basori (2000:100), menyatakan kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan melalui kegiatan pencegahan dan perbaikan, pencegahan dapat Halaman 134 831

dilakukan untuk menghindari adanya kemungkinan kerusakan pada sarana pembelajaran. Untuk mencegah kerusakan pada sarana pembelajaran dapat dilakukan dengan membersihkan sarana sebelum atau sesudah menggunakannya, sedangkan upaya perbaikan terhaddap sarana yang ada dapat dilakukan dengan perawatan rutin dan berkala sesuai dengan kondisi barang. Kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan kapan saja sesuai kondisi sarana pembelajaran yang ada. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Penghapusan Manajemen Sarana Pembelajaran ditinjau dari pemeliharaan terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (37,89%) responden manjawab Penghapusan sarana pembelajaran yang dilakukan belum optimal. Penghapusan merupakan kegiatan mengeluarkan barang-barang milik sekolah dan daftar inventaris berdasarkan peraturan-peraturan dan ketentuan sarana yang tidak dapat difungsikan dikelola dengan cara penghapusan sesuai dengan prosedur yang ada. Diharapkan kepada kepala sekolah agar mengetahui cara-cara penghapusan yang baik sebelum melakukan penghapusan tersebut. Demikian pula prosedurnya harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena penghapusan sarana bertujuan untuk mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau pemborosan biaya pemeliharaan sarana yang kondisinya semakin buruk dan tidak dapat digunakan lagi, membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak digunakan lagi serta membebaskan barang dari tanggungjawab pengurus kerja. Manajemen Sarana Pembelajaran Ditinjau dari Pengawasan Manajemen Sarana Pembelajaran ditinjau dari pemeliharaan adalah terlaksana kurang baik. Hal ini sesuai dengan perolehan persentase (29,83%) responden manjawab Sudjipto (2000:103) menyatakan pengawasan sarana pembelajaran adalah kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana pendidikan sekolah agar berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku dan terhindar dari penyimpangan dan penggelapan. Diharapakan kepada kepala sekolah bertanggung jawab terhadap pengawasan dan pengendalian sarana pendidikan, adapun salah satu tujuannya adalah untuk melakukan pengawasan dan koreksi terhadap kondisi sarana pembelajaran. Dapat juga mengatasi hambatan-hambatan, penyimpanganpenyimpangan terhadap penggunaan sarana pembelajaran. Halaman 135 831

Rekapitulasi Data Komitmen Guru dalam Melaksanakan Tugas Tabel 1. Rekapitulasi Persentase Manajemen Sarana Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang No 1 2 3 4 5 6 7 Indikator Sarana Pembelajaran Perencanaa kebutuhan SL(%) SR(%) KD(%) JR(%) TP(%) JML(%) 31,71 46,76 15,05 4,3 2,15 100 Pengadaan 37,73 44,50 14,18 2,25 1,28 100 Penyimpanan 32,24 40,85 22,03 2,68 2,14 100 Inventarisai 31,44 41,12 24,19 3,22 0 100 Pemeliharaan 26,55 43,27 19,77 2,03 1,66 100 Penghapusan 37,89 38,7 18,54 4,83 0 100 Pengawasan 29,83 44,61 22,03 2,95 0,80 100 JUMLAH 32,48 42,83 19,39 3,18 1,14 100 Manajemen Sarana Pembelajaran yang ditinjau dari aspek perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan terlaksana kurang baik dengan persentase (32,48%) responden menjawab Hal ini dikarenakan manajemen sarana pembelajaran dilakukan dengan kurang baik, baik dari segi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan sarana pembelajaran. Namun manajemen sarana pembelajaran di Smk Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang masih perlu ditingkatkan lagi, agar sarana pembelajaran dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang belum terkelola dengan baik. Baik dari segi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan. Dari hasil penelitian diharapkan dapat tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan keberhasilan pembelajaran tanpa ditunjang oleh sarana pembelajaran yang ada tidak akan berjalan dengan baik, untuk itu diperlukan manajemen sarana pembelajaran. Karena apabila manjemen sarana pembelajaran dilakukan dengan baik, maka akan menujang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, mengenai manajemen saran pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Manjemen Kota Padang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Halaman 136 831

- Perencanaan kebutuhan manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang terlaksana kurang baik dengan persentase rata-rata (31,71%) responden menjawab - Pengadaan manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah kurang baik dengan persentase rata-rata (37,73%) responden menjawab - Penyimpanan manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah kurang baik dengan persentase rata-rata (32,24%) responden menjawab - Inventarisasi manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah kurang baik dengan persentase rata-rata (31,44%) responden menjawab - Pemeliharaan manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah kurang baik dengan persentase rata-rata (26,55%) responden menjawab - Penghapusan manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah kurang baik dengan persentase rata-rata (37,89%) responden menjawab - Pengawasan manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah kurang baik dengan persentase rata-rata (29,83%) responden menjawab - Secara umum dapat disimpulkan bahwa manajemen sarana pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Manajemen Kota Padang terlaksana kurang baik dengan persentase rata-rata (32,48%) responden menjawab SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: - Untuk perencanaan kebutuhan sarana pembelajaran hendaknya kepala sekolah melibatkan unsure-unsur penting di sekolah, seperti wakil kepala sekolah, dewan guru, kepala tata usaha, dan bendahara serta komite sekolah untuk analisis perencanaan dan proses perencanaan. - Untuk pengadaan sarana pembelajaran agar sekolah tidak kekurangan buku pelajaran, sekolah dapat menerbitkan buku sendiri tanpa biaya percetakan, Halaman 137 831

sekolah dapat membentuk tim penyusun buku dan hasilnya dapat diterbitkan dengan cara membuat kerja sama dengan pihak penerbit buku. - Untuk penyimpanan sarana pembelajaran agar kepala sekolah dan wakil bidang sarana mempersiapkan tempat penyimpanan. Diharapkan pada guru yang telah menggunakan sarana pembelajaran menempatkan pada tempat penyimpanan, dan apabila akan mengambil/mengeluarkan sarana pembelajaran harus berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku. - Untuk inventarisasi sarana pembelajaran kepala sekolah perlu adanya ketegasan kepada wakil sarana akan pentingnya pendataan dan pendaftaran sarana pembelajaran secara sistematis dan berkelanjutan. Untuk itu perlu dibuat daftar inventaris dengan baik dan benar. - Untuk pemeliharaan sarana pembelajaran karena permasalahannya pengrusakan yang disengaja dilakukan oleh para siswa sendiri, pengrusakan juga membebani anggaran sekolah karena harus menambah jumlah pengeluaran yang seharusnya tidak terjadi. Untuk itu diharapkan dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan rasa memiliki pada seluruh siswa, mendisiplinkan siswa dengan cara yang efektif dan diterima dengan baik oleh semua siswa, memupuk rasa tanggung jawab pada seluruh siswa untuk menjaga dan memelihara sarana pembelajaran yang ada. - Untuk penghapusan sarana pembelajaran kepala sekolah agar dapat membentuk panitia penghapusan dan mempertimbangkan penghapusan tersebut. - Untuk pengawasan sarana pembelajaran agar kepala sekolah melakukan pengawasan berorientasi pada tujuan, harus objektif, harus berorientasi terhadap peraturan yang berlaku, harus menjamin sumber daya dan hasil guna, harus berdasarkan atas standar yang objektif, dan harus dilaksanakan secara menyeluruh serta hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik terhadap perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan, perencanaan serta kebijaksanaan waktu yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1997. Petunjuk Pengadaan Sarana dan Prasarana. Jakarta : Depdikbud. Gunawan, H. Ary. 1996. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta: Bumi Aksara. Sutjipto dan Basori Mukti. 2000. Administrasi Pendidikan. Departemen P dan K Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidik. Halaman 138 831