BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanah sebagai salah satu sumber kekayaan alam memiliki hubungan erat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. di atas selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan setiap kelahiran anak yang dilakukan oleh pemerintah berasas non

BAB I PENDAHULUAN. sebut tanah, selain memberikan manfaat namun juga melahirkan masalah lintas sektoral

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN TERHADAP ANAK YANG TERLAMBAT MENDAPAT AKTA (Studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan bahwa Negara Indonesia merupakan negara agraris, sehingga

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

ASPEK-ASPEK HUKUM DALAM PENGELOLAAN ASET TANAH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diantara mereka. Hal itu dikarenakan setiap manusia memiliki. kepentingannya, haknya, maupun kewajibannya.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, UUD 1945 telah empat kali mengalami perubahan. atau amandemen. Di dalam bidang hukum, pengembangan budaya hukum

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat mendasar.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah. Tanah mempunyai kedudukan dan fungsi yang amat penting

PELAKSANAAN PEWARISAN HAK ATAS TANAH DI KOTA SURAKARTA. ( Studi Kasus Penetapan Pengadilan Negeri Nomor : 170/Pdt.P/2014/PN.Skt

UTHI CHAFIDZAH NAFSIKA C

PEMANFAATAN TANAH MILIK PT. KERETA API INDONESIA OLEH MASYARAKAT DESA BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya kemakmuran rakyat, sebagaimana termuat dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu untuk memperoleh manfaat yang sebesarbesarnya. bagi kemakmuran dan kesejahteraan, bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah sangat penting bagi kehidupan manusia, dikarenakan tanah adalah

PELAKSANAAN PENERBITAN SERTIFIKAT PENGGANTI HAK MILIK ATAS TANAH KARENA HILANG OLEH KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA TANAH KAS DESA DI DESA KENAIBAN KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan salah satu tuntunan ajaran agama Islam yang. menyangkut kehidupan bermasyarakat dalam rangka ibadah itjima iyah

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan salah satu modal pokok bagi bangsa Indonesia dan suatu

BAB I PENDAHULUAN. terakhirnya. Selain mempunyai arti penting bagi manusia, tanah juga mempunyai kedudukan

ANDHIKA SURYA PRATAMA NIM

PELAKSANAAN PENINGKATAN HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK UNTUK RUMAH TINGGAL DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO

EFEKTIFITAS MEDIASI DALAM PERKARA PERDATA BERDASARKAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 01 TAHUN 2008 (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masih tetap berlaku sebagai sumber utama. Unifikasi hak-hak perorangan atas

BAB I PENDAHULUAN. tanah.tanah sendiri merupakan modal utama bagi pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas dan faktor produksi yang dicari oleh manusia.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada Bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai. berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Berbicara masalah hidup manusia, berarti juga berbicara masalah tanah

BAB I PENDAHULUAN. di dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) telah ditentukan bahwa bumi, air,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tanah, dapat dikatakan hampir semua kegiatan hidup manusia baik secara

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PEMBATALAN SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH DALAM PERKARA JUAL BELI TANAH

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, manusia pun merasa aman untuk tinggal (rumah, bangunan tempat

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. warga negara merupakan badan yang berdiri sendiri (independen) dan. ini dikarenakan seorang hakim mempunyai peran yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal yang turun temurun untuk melanjutkan kelangsungan generasi. sangat erat antara manusia dengan tanah.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk, sementara disisi lain luas tanah tidak bertambah. 1 Tanah dalam

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. peruntukkan dan dipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh konstitusi Negara Indonesia yaitu UUD Tahun 1945 dalam. dengan membayar upah sesuai dengan perjanjian kerja.

BAB I PENDAHULUAN. hukum tentang tanah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia dan mengingat susunan kehidupan dan pola perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Tanah di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting karena Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan salah satu faktor penting yang sangat erat

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tanah dapat dikatakan hampir semua kegiatan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan memiliki kaitan yang mendasar dalam hubungannya dengan hukum,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu harta yang mempunyai sifat permanent dan dapat. dicadangkan untuk kehidupan pada masa datang.

PENGELOLAAN ADMINISTRASI TANAH-TANAH ASSET PEMERINTAH GUNA MENDAPATKAN KEPASTIAN HUKUM DI KABUPATEN WONOGIRI

SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dan Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Ilmu Hukum. Oleh:

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN; A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana kita ketahui bersama, tanah merupakan kebutuhan dan

I. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara

BAB I PENDAHULUAN. masih bercorak agraris. Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah luas tanah yang dapat dikuasai oleh manusia terbatas

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada seluruh rakyat

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan. diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian.

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PELAKSANAAN JUAL BELI TANAH BERSTATUS TANAH LETTER C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Manusia dalam kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari tanah.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tanah. Tanah sangat penting bagi manusia sebagi tempat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tanah bahkan bukan hanya dalam. merupakan salah satu modal pembangunan yang mempunyai nilai strategis

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup serta melakukan aktivitas di atas tanah sehingga setiap saat

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

: AKIBAT HUKUM PENUNDAAN PROSES BALIK NAMA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri, karena tanah merupakan ruang bagi manusia untuk menjalani

III. METODE PENELITIAN. sekali dalam mencari, menemukan dan menganalisa suatu masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pada satu pihak tertentu, akibatnya ada masyarakat atau pihak lain yang sama

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat tergantung kepada tanah

SERTIFIKASI TANAH WAKAF

1.PENDAHULUAN. masih memerlukan tanah ( K. Wantjik Saleh, 1977:50). sumber penghidupan maupun sebagai tempat berpijak

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN MENGENAI ASPEK HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT KUHPERDATA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. mengenai tanah yaitu karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa. tanah itu dalam batas-batas menurut peraturan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN (UUPA) adalah hukum agraria penjajahan yang mempunyai sifat

BAB I PENDAHULUAN. bisa digunakan manusia untuk dipakai sebagai usaha. Sedangkan hak atas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah sebagai salah satu sumber kekayaan alam memiliki hubungan erat sekali dengan kelangsungan hidup manusia. Manusia dalam kehidupan sehariharinya senantiasa berhubungan dengan tanah. Antara manusia dan tanah merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti perumahan, tempat melakukan kegiatan pertanian bahkan tempat untuk melakukan penguburan jenazah, manusia senantiasa berhubungan dengan tanah. Sehingga tanah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya arti dan peranan tanah dalam kehidupan manusia, Mr. Ter Haar Bzn, memberikan ulasan tentang hubungan yang sangat erat antara manusia dan tanah sebagai berikut, Hubungan hidup antara umat manusia yang teratur susunanya dan berkaitan satu dengan yang lain di satu pihak dan tanah di lain pihak, yaitu tanah dimana mereka di makamkan dan yang menjadi tempat kediaman orang-orang halus pelindungnya beserta arwah leluhurnya, tanah dimana meresap daya-daya hidup, termasuk juga hidupnya umat itu dan karenanya 1

2 tergantung daripadanya, maka pertalian pikiranya serba berpasangan itu dapat dan seharusnya dianggap pertalian hukum umat manusia terhadap tanah. 1 Di indonesia yang susunan kehidupan masyarakatnya bercorak agraris serta berkeinginan untuk melaksanakan demokrasi yang berkeadilan sosial, pemanfaatan tanah dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyatnya demi untuk mencapai tujuan yang telah dicita-citakan, yaitu untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Adanya pertambahan jumlah penduduk yang pesat serta meningkatnya pembangunan di negara kita mengakibatkan kebutuhan akan tanah dirasakan semakin meningkat dan mendesak, sedangkan persediaan tanah semakin lama semakin sempit dan sulit untuk dimiliki, maka tidak mustahil apabila harga tanah dari waktu ke waktu mengalami kenaikan. Tidak seimbangnya antara persediaan tanah dengan kebutuhan akan tanah itu dapat menimbulkan berbagai sengketa tanah. Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk melindungi pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah tanah, kepastian hukum akan tanah merupakan sesuatu hal yang mutlak yang harus ada demi menjaga keamanan dan kestabilan pembangunan serta mewujudkan kepastian hak atas tanah. Indonesia sebagai negara yang berlandaskan hukum, dalam menanggulangi masalah pertanahan khususnya terhadap hak atas tanah sejak tahun 1960 1 Ter Haar Bzn, 1971, Asas-asas dan susunan hukum adat, terjemahan K. Ng. Soebekti Poesponoto, Jakarta: Pradnya Paramita, hal 71.

3 Pemerintah menghapuskan sistem dualisme yang sudah ada sejak Pemerintah Hindia Belanda dengan mengeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok Agraria (UUPA). Dengan berlakunya Undangundang Pokok Agraria tersebut, maka terciptalah kesatuan hukum (unifikasi) di bidang hukum agraria di negara kita, sehingga segala tindakan hukum yang berkaitan dengan masalah tanah harus dilaksanakan berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tersebut. Tentang masalah pendaftaran tanah, menurut pasal 19 ayat (1) Undangundang Pokok Agraria disebutkan : Untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Ketentuan pasal 19 ayat (1) Undang-undang Pokok Agraria tersebut di atas merupakan ketentuan yang ditujukan kepada Pemerintah untuk menyelenggarakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia. Ketentuan tersebut merupakan dasar hukum pelaksanaan pendaftaran tanah di indonesia. Sebagai tindak lanjut dari ketentuan pasal 19 ayat (1) Undang-undang Pokok Agraria dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah. Dengan peraturan ini diharapkan terjaminlah kepastian hukum hak-hak atas tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kantor pertanahan sebagai instansi pemerintah yang menyelenggarakan pendaftaran tanah, dalam prakteknya masih terdapat kekurangan-kekurangan

4 dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditegaskan dalam Undangundang Nomor 5 tahun 1960 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah. Sehingga kepastian hukum yang ingin dicapai dari aturan tersebut, masih kurang bisa di wujudkan. Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Pokok Agraria mengatakan bahwa pendaftaran tanah diadakan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Hingga kini baru sebagian kecil saja tanah-tanah diseluruh wilayah negeri ini yang terdaftar, begitu pula jangkauanya belum merata keseluruh pelosok desa-desa yang jauh dari kesibukan kota tempat kedudukan lembaga yang diserahi tugas penyelenggaraan pendaftaran tanah. 2 Dari sejumlah pemegang hak atas tanah hanya sedikit yang sudah mendaftarkan hak atas tanahnya itu, tentunya ada faktor-faktor penghambatnya, baik dari Kantor Pertanahan maupun dari pemegang hak atas tanah sendiri. Dalam prakteknya, pendaftaran tanah di kabupaten boyolali masih banyak menemui hambatan, baik hambatan dari kantor pertanahan maupun dari pemohon itu sendiri. Hambatan-hambatan itu antara lain adalah tidak lengkapnya berkas untuk mendaftarkan tanah, tanah yang di daftarkan belum di bayar pajaknya dan ketika proses pendaftaran tanah berlangsung, biaya pendaftaran tanah yang cukup mahal, prosedur yang berbelit-belit dan memakan waktu yang lama. 2 Departemen Dalam Negeri Direktorat Jenderal Agraria Direktorat Pendaftaran Tanah Jakarta, 1981, Peraturan Perundang-undangan Pertanahan Bidang Pendaftaran Tanah, Jakarta: Jilid I Bab I Yayasan Hidayah Bina Sejahtera, Hal 37.

5 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa alasan penulis memilih judul ini adalah Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis terdorong untuk memilih judul HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PRAKTEK PENDAFTARAN HAK MILIK ATAS TANAH (Studi di Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali). B. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini penulis hanya akan membahas tentang pendaftaran tanah pertama kali atau konversi secara sporadik, yaitu merupakan pendaftaran tanah konversi atas permintaan pemohon. C. Perumusan Masalah Untuk mendapatkan kepastian hukum, baik mengenai kepastian subyek hak atas tanah, maupun kepastian status tanahnya kepada para pemegang hak atas tanah baik perorangan maupun badan hukum diwajibkan mendaftarkan tanahnya. Kewajiban ini telah diatur dalam Pasal 19 Undang-undang Pokok Agaria tahun 1960 dan pasal 19 Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997. Pada kenyataanya bahwa masih banyak masyarakat pemegang hak atas tanah yang belum melaksanakan ketentuan seperti yang dimaksud dalam Undang-undang dan Peraturan pelaksanaanya. Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis mengajukan beberapa permasalahan yang perlu di bahas dalam skripsi ini yaitu :

6 1. Bagaimana prosedur pendaftaran hak milik atas tanah? 2. Faktor-faktor apakah yang menghambat dalam proses pendaftaran hak milik atas tanah? 3. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan-hambatan tersebut? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam menyusun skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur pendaftaran hak milik atas tanah. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat dalam proses pendaftaran hak milik atas. 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan dalam menanggulangi hambatan-hambatan tersebut. E. Manfaat Penelitian Adapun penelitian berguna dan memberikan manfaat bagi penulis sendiri pada khususnya maupun bagi pihak lain atau pembaca pada umumnya. Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dengan adanya penulisan skripsi ini, maka penulis berharap penulisan ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan yang berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan hukum dan khususnya

7 hukum perdata yang menyangkut mengenai hambatan-hambatan dalam praktek pendaftaran hak atas tanah tersebut. 2. Bagi Masyarakat Dari hasil penulisan skripsi ini, diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca/masyarakat sehingga pembaca/masyarakat mengetahui apa saja hambatan-hambatan dalam praktek pendaftaran hak milik atas tanah. 3. Bagi Penulis Dengan ditulisnya skripsi ini semoga dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang hukum khususnya hukum perdata mengenai hambatan-hambatan dalam praktek pendaftaran hak milik atas tanah. F. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian metode merupakan salah satu faktor untuk permasalahan yang akan dibahas, dimana metode penelitian merupakan cara utama yang bertujuan untuk mencapai tingkat ketelitian jumlah dan jenis yang akan dicapai. Sebagai suatu karya ilmiah, penelitian ini mempunyai tujuan mengungkapkan kebenaran secara sistematis metodologis, dan konsisten dalam penelitian hukum suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada sistematika dan pemikiran tertentu dengan jalan menganalisisnya. 3 3 Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiyono, 2004, Metode Penelitian Hukum, FH UMS, hal 3

8 Adapun metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Pendekatan Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, yakitu suatu penelitian yang didasarkan pada suatu ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku dengan fenomena atau kenyataan yang terjadi dilapangan serta dalam prakteknya sesuai dengan yang terjadi sebenarnya. 2. Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang keadaan subyek dan/atau objek penelitian sebagaimana adanya. 4 Jenis penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan data seteliti mungkin secara sistematis dan menyeluruh mengenai hambatan-hambatan pendaftaran hak milik atas tanah. 3. Sumber Data Di dalam skripsi ini penulis menggunakan data sebagai berikut : a. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder dengan menggunakan bahan-bahan sebagai berikut : 1. Bahan Hukum Primer 4 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, cetakan ketiga, Jakarta: UI Press, hal 12.

9 a) Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah jo Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional. d) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan. 2. Bahan Hukum Sekunder Yaitu bahan hukum yang berasal dari bahan pustaka yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari buku-buku bacaan, artikel ilmiah, dan hasil penelitian hukum yang ada hubunganya dengan hambatan-hambatan dalam praktek pendaftaran hak milik atas tanah. b. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan ini dengan cara terjun langsung ke obyek yang akan diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. 1. Lokasi Penelitian Sesuai dengan judul skripsi ini, maka penulis mengambil lokasi penelitian di Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali

10 2. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang dijadikan subyek adalah staf yang bekerja di Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali dan Pemohon pendaftaran tanah. 4. Metode Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut : a) Studi Kepustakaan Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari bukubuku kepustakaan untuk memperoleh data sekunder yang dilakukan dengan cara menginventarisasi dan mempelajari bahan hukum. b) Studi Lapangan Yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian pada objek penelitian adalah dengan cara : 1. Observasi Observasi ialah suatu tehnik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan tujuan untuk mendapatkan data yang menyeluruh dari perilaku manusia atau sekelompok manusia sebagaimana terjadi dalam kenyataanya dan

11 mendapatkan deskripsi yang relatif lengkap mengenai kehidupan sosial dan salah satu aspek. 5 2. Interview (wawancara) Wawancara ialah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai, dan merupakan proses interaksi dan komunikasi. 6 Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data atau keterangan-keterangan terhadap orang-orang yang dianggap mengetahui dan dimungkinkan diperoleh data yang berguna serta dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan staf di Kantor Pertanahan Kabupaten Boyolali. 5. Analisis Data Metode analisis data yang sesuai dengan penelitian deskriptif, yaitu dengan menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan rumusan data-data keterangan yang didapat dalam penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan, kemudian untuk selanjutnya di tarik kesimpulan. G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan skripsi ini, supaya pembaca memahami dan mengetahui gambaran seluruh skripsi, penulis menjabarkan bentuk sistematika skripsi. 5 Ibid. Hlm 16 6 Ronny Hanitijo Soemitro, 1998, Metode Penulisan Hukum dan Jurimetri, Semarang : Ghalia Indonesia, hal 57.

12 Tujuanya adalah untuk mengetahui kaitan-kaitan yang ada dalam pembahasan yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusanan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Tanah 1) Pengertian Tanah 2) Hukum Tanah B. Tinjauan Umum Tentang Pendaftaran Tanah 1) Pengertian Pendaftaran Tanah 2) Dasar Hukum Pendaftaran Tanah 3) Tujuan Dan Fungsi Pendaftaran Tanah 4) Asas Pendaftaran Tanah 5) Sistem Pendaftaran Tanah

13 6) Pendaftaran Tanah Pertama Kali Atau Konversi 7) Biaya Pendaftaran Tanah C. Tinjauan Umum Tentang Hak Milik Atas Tanah 1) Pengertian Hak Milik Atas Tanah 2) Terjadinya Hak Milik Atas Tanah Menurut UUPA 3) Ciri-Ciri Hak Milik Atas Tanah 4) Kedudukan Hak Milik Atas Tanah Menurut UUPA 5) Hapusnya Hak Milik Atas Tanah 6) Sertifikat Tanah BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Prosedur Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah 2. Faktor-Faktor Yang Menghambat Dalam Proses Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah 3. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Menanggulangi Hambatan-Hambatan Tersebut B. PEMBAHASAN 1. Prosedur Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah 2. Faktor-Faktor Yang Menghambat Dalam Proses Pendaftaran Hak Milik Atas Tanah

14 3. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Menanggulangi Hambatan-Hambatan Tersebut BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN