BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam. manajemen sumber daya manusia (Marwanto, 2011:11).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan kerja karyawan pada suatu perusahaan sering kali

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan perubahan perilaku. Perguruan tinggi harus mampu. penting yang perlu dibenahi adalah kinerja pegawainya.

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

2015 PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

karyawan. Kinerja tersebut tidak terlepas dari bagaimana pengelolaan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam sebuah organisasi sumber daya manusia merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. bergeloranya pembangunan, penggunaan teknologi lebih banyak diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. manusianya atau tenaga kerja yang dimiliki oleh Perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mutu terpadu (TQM) termasuk dalam kategori tinggi, dengan pencapaian tertinggi

MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR. Nama : Fatchul Mizan NPM : Kelas : 4ID01

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

PENDAHULUAN. Era globalisasi dengan pesatnya kemajuan dibidang teknologi. telekomunikasi dan transportasi menyumbangkan berbagai hal positif

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah, padahal tenaga kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan kepuasan kerja yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. operasi serta membentuk perusahaan perusahaan modal ventura atau bergabung dengan

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. industri. Persaingan industri yang semangkin ketat menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

08/07/ Website:

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penelitian menitik beratkan pada pemeliharaan kondisi fisik. menjadi karyawan pada perusahaan yang bersangkutan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin berkembangnya prindustrian dengan mendayagunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB 1 PENDAHULUAN. (Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014) Gambar 1.1 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran di Indonesia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencukupi kebutuhan mereka. Pada sisi yang lain melalui kebijakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sistematis agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Keempat

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian menimbulkan adanya risiko. Seperti halnya yang telah disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good govermance) adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif seperti sekarang ini, para pengusaha yang progresif akan

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sentral yang menggerakkan dinamuka lingkungan utama pengunjung. semakin ketat dalam lingkungan kerja yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan, pemanfaatan, dan pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian. Karena sumberdaya manusia (SDM) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut manajemen sumber daya manusia (Marwanto, 2011:11). Beberapa ahli memberikan pendapatnya mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia. berikut akan saya berikan pengertian manajemen sumber daya manusia diantaranya: Stoner (2011:3) menyatakan manajemen sumber daya manusia merupakan prosedur yang terus berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk orang yang tepat dalam suatu perusahaan guna ditempatkan dalam posisi atau jabatan yang tepat ketika perusahaan membutuhkannya. Simamora (2012:4) menyatakan Manajemen Sumber Daya manusia merupakan suatu upaya pendayagunaan, pengembanan, pemberian nilai, pemberian ballasan jasa serta pengelolahan terhadap individu ataupun kelompok kerja dalam perusahaan. Senada dengan para ahli diatas, Panggabean (2009:10) juga menyatakan Manajemen sumber daya manusia 1

meliputi atas proses perencanaan, pengorganisaisan, pimpinan serta pengendalian segala aktivitas yang masih berkaitan dengan analisa pekerjaan, evaluasi atas pekerjaan, pengadaan, pengembangan, promosi, kompensasi serta pemutusan hbungan kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing untuk menjaga kelangsungan perusahaan. Untuk itu diperlukan karyawan yang sesuai dengan persyaratan dalam perusahaan, dan juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan (Handoko, 2011:3). Kemampuan karyawan tercermin dari kinerja yang optimal. Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas (Cokroaminoto, 2007:7). Menurut Ranupandojo dan Suad Husnan (2009:23) ada empat metode untuk menilai kinerja karyawan antara lain metode pertama adalah Checklist untuk menilai attidude karyawan. Metode kedua adalah Skala dengan cara menggunakan indikator penilaian berdasarkan faktor faktor penting dalam kinerja, antara lain (team work, skill, dan tanggung jawab). Metode ketiga adalah grading dilakukan setelah mengevaluasi performa kerja masing-masing karyawan, maka setiap karyawan kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori yang telah ditetapkan berdasarkan evaluasi performa yang telah dilakukan. Metode keempat adalah ranking yaitu membandingkan performa kerja antar karyawan lalu dirangking untuk mencari yang terbaik. 2

Penilaian kinerja karyawan akan memberikan sejumlah manfaat baik bagi karyawan, atasan maupun perusahaan. Bagi karyawan, penilaian kinerja akan memberikan manfaat berikut ini: (1) memberikan motivasi; (2) memberikan kejelasan standar penilaian kerja; (3) sebagai tolok ukur diri untuk perbaikan kinerja pada masa selanjutnya: (4) merupakan sarana untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri; (5) sarana untuk mencari penyelesaian masalah kerja; (6) sarana untuk menjalin komunikasi dengan atasan. Sedangkan bagi atasan, penilaian kinerja karyawan akan memberikan manfaat sebagai berikut: (1) sebagai masukan untuk peningkatan manajemen; (2) memperbaiki sistim pengawasan; (3) sarana untuk meningkatkan kepuasan kerja; (4) sarana untuk mengenal karakteristik, kelemahan, dan kelebihan masing-masing karyawan; (5) sebagai media komunikasi antara atasan dan bawahan untuk memberikan masukan bagi perusahaan. Adapun bagi perusahaan, manfaat penilaian kinerja karyawan antara lain: (1) meningkatkan kualitas perusahaan; (2) meningkatkan kinerja karyawan; (3) sebagai media komunikasi; (4) sebagai masukan untuk mengetahui jenis pelatihan atau training yang dibutuhkan oleh karyawan. PT. X Kota Tegal merupakan perusahan yang memfokuskan pada jenis pekerjaan memproduksi komponen alat berat / Sheet Metal Working Equipment Parts dan resmi bergabung dengan perusahaan internasional PT. Komatsu Indonesia sebagai salah satu pemasok. Disisi lain, PT X Kota Tegal pernah meraih berbagai penghargaan yaitu Best Delivery Achievmentt 3

tahun 2007 dan Best Performance Product tahun 2009. PT. X Kota Tegal terbagi dalam 10 divisi (CNC Cutting, Shearing, Pounch, Hydraulic Press, Tappe, Drill, Machinning, Welding, Painting Shop, Genset). PT. X Kota Tegal melihat kinerja karyawan dapat terlihat dari kemempuan perusahaan dalam memenuhi Target pelanggan dan kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang. Hal ini dapat tersaji melalui tabel berikut: Tabel 1.1 Daftar Target dan Pencapaian PT. X Kota Tegal Divisi 2013 2014 s/d Juni 2015 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi CNC Cutting, 100% 73% 100% 87% 100% 92% Shearing, 100% 81% 100% 85% 100% 87% Pounch, 100% 78% 100% 89% 100% 84% Hydraulic Press, 100% 82% 100% 95% 100% 90% Tappe, 100% 84% 100% 89% 100% 78% Drill, 100% 68% 100% 78% 100% 82% Machinning, 100% 88% 100% 94% 100% 91% Welding, 100% 79% 100% 88% 100% 90% Painting Shop, 100% 91% 100% 90% 100% 90% Genset 100% 93% 100% 90% 100% 94% Sumber: hasil wawancara HRD PT. X Kota Tegal 4

Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Angka angka tentang kecelakaan kerja di Indonesia menunjukkan bahwa kita harus memberikan perhatian serius untuk pekerja Indonesia. Menurut data dari Jamsostek pada tahun 2012, kecelakaan kerja menembus angka 103.000 kasus dengan rata-rata pekerja meninggal setiap hari sebanyak 9 orang. Jamsostek pada tahun yang sama, telah membayar Rp. 406 milyar untuk santunan kematian dan Rp. 554 milyar untuk santunan kecelakaan kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Kesehatan karyawan yang buruk mengakibatkan peningkatan ketidakhadiran (Sulistyarini, 2006:78). Tingkat keselamatan kerja yang tinggi dapat meminimalkan risiko kecelakaan, cacat bahkan kematian (Suma mur 2006:68). Keadaan karyawan di PT X Kota Tegal yang sering tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, termasuk alasan sakit, jumlah karyawan sakit berturut turut dari tahun 2013 Juni 2015 adalah 102, 127, dan 45, diduga hal ini karena aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) masih kurang diperhatikan antara faktor ergonomis, pemakaian alat pelindung diri (Hasil Wawancara HRD PT. X Kota Tegal). 5

Selain itu perusahaan juga telah berupaya menjalin kerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk mengadakan pemeriksaan alat secara berkala, hal ini disadari oleh para pimpinan PT. X Kota Tegal. Salah satu cara yang paling sederhana adalah mengikuti setiap SOP (Standar Operasional Prosedure) dari setiap penggunaan alat, hal itu bergantung pada kedisiplinan karyawan. Selaras dengan yang diungkapkan oleh (Prawirosentono, 2007:28) bahwa disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja. Untuk mengkondisikan karyawan agar senantiasa bersikap disiplin, maka terdapat beberapa prinsip kedisplinan diantaranya pendisiplinan dilakukan secara pribadi, bersifat membangun, pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dan keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan (Mapparenta, 2010:73). Berdasarkan fenomena yang terjadi di PT. X Kota Tegal Tegal, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Disiplin dan Kinerja. Dengan judul penelitian Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan PT. X Kota Tegal Tegal 6

1.2 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Menurut Januar Malik (2013) Untuk mendapatkan tenaga kerja yang mampu bersaing tentu saja bukan hal yang mudah. Salah satu masalah yang banyak ditemukan berkaitan sumber daya manusia adalah masalah kemanusiaan terutama pada saat ini di mana tuntutan produksi yang tinggi membuat perusahaan memaksa tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan di luar batas kemampuan tenaga kerja itu sendiri tanpa memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja. Kesejahteraan tenaga kerja bukan hanya masalah upah tapi seorang pimpinan harus dapat menciptakan kondisi kondisi yang mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga dengan kondisi tersebut tenaga kerja dapat dengan sendirinya meningkatkan mutu kerjanya sehingga sekaligus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang tenaga kerja hasilkan untuk perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja harus dijadikan hal yang penting dalam memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja yang bisa saja timbul tidak hanya merugikan tenaga kerja saja tetapi juga perusahaan itu sendiri baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan identifikasi diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. X Kota Tegal 2. Bagaimana Disiplin karyawan dalam bekerja di PT. X Kota Tegal 3. Bagaimana Kinerja karyawan di PT. X Kota Tegal 7

4. Bagaimana Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja, terhadap kinerja Karyawan PT. X Kota Tegal baik secara simultan maupun parsial. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:untuk mengetahui dan menganalisa: 1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. X Kota Tegal 2. Disiplin karyawan dalam bekerja di PT. X Kota Tegal. 3. Kinerja karyawan di PT. X Kota Tegal 4. Pengaruh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja, terhadap Kinerja Karyawan PT. X Kota Tegal baik secara simultan maupun parsial. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Penulis berharap dengan dilakukannya penelitian ini, dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain: 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja serta pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan. 2. Bagi perusahaan, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi masukan yag berharga bagi pihak manajemen dalam pengelolaan SDM 8