PENGARUH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORBSI MATERIAL AKUSTIK DARI SERAT ALAM AMPAS TEBU SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

ANALISIS GELOMBANG AKUSTIK PADA PAPAN SERAT KELAPA SAWIT SEBAGAI PENGENDALI KEBISINGAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PAPAN AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT KULIT ROTAN DAN PEREKATPOLIVINIL ASETAT SKRIPSI AMALUDDIN NASUTION

PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

MATERIAL AKUSTIK SERAT PELEPAH PISANG (Musa acuminax balbasiana calla) SEBAGAI PENGENDALI POLUSI BUNYI

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

KARAKTERISTIK ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK SERAT ALAM AMPAS TAHU (GLYCINE MAX) MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT

KARAKTERISASI KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI LIMBAH SERAT KAYU MERANTI MERAH (SHOREA PINANGA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG

PENENTUAN PENGURANGAN KEBISINGAN OLEH KARPET PADA RUANG TERTUTUP

PEMBUATAN ALAT UKUR DAYA ISOLASI BAHAN

DESAIN PENGENDALIAN BISING PADA JALUR PEMBUANGAN EXHAUST FAN KAMAR MANDI DALAM. Batara Sakti Pembimbing: Andi Rahmadiansah, ST, MT

ANALISA KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI MATERIAL SERAT BATANG KELAPA SAWIT DENGAN GYPSUM MENGGUNAKAN SONIC WAVE ANALYZER

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Debora M Sinaga 1, Krisman 2, Defrianto 2

STUDI TENTANG PENGARUH RONGGA TERHADAP DAYA ABSORPSI BUNYI

OPTIMASI KINERJA AKUSTIK PADA BATAKO EXPOSE DENGAN CAMPURAN ABU ONGGOK AREN

Pengertian Kebisingan. Alat Ukur Kebisingan. Sumber Kebisingan

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGUKURAN TRANSMISSION LOSS DARI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE IMPEDANCE TUBE SKRIPSI

PENGARUH ORIENTASI SERAT TERHADAP REDAMAN SUARA KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT PINANG

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi

PENGARUH FRAKSI BERAT SERAT TERHADAP SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT rhdpe-cantula

Analisa Kinerja Akustik Panel Anyaman Bambu dengan Sisipan Panel Komposit Eceng Gondok

PERNYATAAN. Mahasiswa

PENGARUH FRAKSI BERAT SERAT TERHADAP SIFAT AKUSTIK KOMPOSIT rhdpe-cantula

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah memberikan manfaat yang besar terhadap

Komposit Serat Batang Pisang (SBP) Epoksi Sebagai Bahan Penyerap Bunyi

Perancangan piranti lunak untuk pengukuran TRANSMISSION LOSS dan Koefisien Serap Bahan menggunakan metode fungsi transfer

BAB I PENDAHULUAN. ternak, satwa, dan sistem alam (Kusuma, 1996). Menurut WHO (Word Healt

UNIVERSITAS MEDAN AREA. Gambar 2.1 Fenomena absorpsi suara pada permukaan bahan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 5

Pembuatan dan Pengujian Bahan Peredam Suara dari Berbagai Serbuk Kayu

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Dasar Teori Serat Alami

Pemanfaatan Limbah Kulit Pinang (Areca catechu L.) sebagai Filler Papan Komposit Penyerap Bunyi

PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL

Pengukuran Transmission Loss (TL) dan Sound Transmission Class (STC) pada Suatu Sampel Uji

DESAIN DAN KARAKTERISTIK PANEL AKUSTIK DENGAN MODEL MULTI LAPISAN KOMPOSIT SEBAGAI PARTISI PEREDAM SUARA TESIS. Oleh MEGA NOVITA SARI /FIS

KAJIAN EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK MATERIAL AKUSTIK DARI CAMPURAN SERAT BATANG KELAPA SAWIT DAN POLYURETHANE DENGAN METODE IMPEDANCE TUBE

DESAIN PEREDAM SUARA TABUNG KACA DENGAN SAMPEL CAMPURAN SERBUK KAYU MERANTI DAN PAPAN TELUR UNTUK MENGUKUR KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Saintek Vol 5, No 2 Tahun 2010 PENGARUH KERAPATAN SAMPEL CAMPURAN SEKAM DAN DEDAK PADA KOEFISIEN REFLEKSI DAN KOEFISIEN TRANSMISI GELOMBANG KUSTIK

Kajian tentang Kemungkinan Pemanfaatan Bahan Serat Ijuk sebagai Bahan Penyerap Suara Ramah Lingkungan

DINDING PEREDAM SUARA BERBAHAN DAMEN DAN SERABUT KELAPA

TINGKAT REDAM BUNYI SUATU BAHAN (TRIPLEK, GYPSUM DAN STYROFOAM)

Kinerja Akustik dan Mekanik Panel Sandwich Berbasis Ampas Tebu dan Bambu

STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. bunyi dengan melakukan perhitungan koefisien penyerapan bunyi. Doelle pada

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia semakin meningkat. Baik peralatan tersebut berupa sarana informasi,

PERANCANGAN TABUNG IMPEDANSI DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL KOEFISIEN SERAP BUNYI PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 02 (2016), Hal ISSN :

BAB II LANDASAN TEORI

PROGRAM MAGISTER TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

KAJIAN KINERJA SERAPAN BISING SEL AKUSTIK DARI BAHAN KAYU OLAHAN (ENGINEERING WOOD)

PEMODELAN SINTETIK DIFFUSER DENGAN VARIASI STRUKTUR PERMUKAAN

ANALISA KINERJA AKUSTIK KOMPOSIT KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) SEBAGAI SOUND ABSORBER DENGAN PEREKAT LATEKS

KARAKTERISTIK KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI MATERIAL BERONGGA PLAFON PVC MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelapa Sawit yang sudah tidak produktif. Indonesia, khususnya Sumatera Utara,

KOLOM UDARA BERDINDING BAMBU SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN PAGAR

SISTEM PENGUKURAN KARAKTERISTIK BAHAN AKUSTIK MENGGUNAKAN TABUNG IMPEDANSI SISTEM EMPAT MIKROFON DENGAN MATRIKS PINDAH (BAGIAN PERANGKAT KERAS)

Resonator Rongga Individual Resonator rongga individual yang dibuat dari tabung tanah liat kosong dengan ukuran-ukuran berbeda digunakan di gereja- ge

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-101

Panel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester

Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 89-94

DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

KARAKTERISTIK KOMPOSIT SANDWICH SERAT ALAMI SEBAGAI ABSORBER SUARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS AKUSTIK MULTILOKAL RESONAN PADA SILINDER BERBASIS SONIK KRISTAL

KAJI EKSPERIMENTAL PANEL PENYERAP SUARA MENGGUNAKAN IMPEDANCE TUBE KIT DUA MIKROFON

LEMBAR PENGESAHAN STUDI PEMANFAATAN PENCAMPURAN JERAMI DAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN DASAR SEKAT ABSORPSI ANTAR RUANGAN DI KAPAL TUGAS AKHIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN TINGKAT PENYERAPAN BUNYI KEPINGAN BATANG KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN TABUNG IMPEDANSI. Septina Sari 1, Erwin 2,Krisman 3

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi lokal sebagai material dinding kedap. bila dibandingkan dengan makhluk lain adalah akal.

MENENTUKAN POLA RADIASI BUNYI DARI SUMBER BERBENTUK CORONG. Robi ullia Zarni 1, Defrianto 2, Erwin 3

POLA RESONANSI LOKAL PADA PEREDAM BUNYI DENGAN INKLUSI SONIK KRISTAL BERBENTUK TABUNG. Disusun Oleh: MUSTIKA CAHYA FITRIANI M SKRIPSI

INVESTIGASI MATERIAL PENYERAP SUARA DARI BAHAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG


Pengaruh Sisipan Resonator Celah Sempit pada Serapan dan Respon Spasial Quadratic Residue Diffuser

BAB II LANDASAN TEORI

INVESTIGASI PAPARAN KEBISINGAN DI BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

PERANCANGAN KNALPOT BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK MENGURANGI KEBISINGAN PADA SEPADA MOTOR

SUHARDIMAN / TM

STUDI PEMANFAATAN PENCAMPURAN JERAMI DAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN DASAR SEKAT ABSORPSI BUNYI ANTAR RUANGAN DI KAPAL

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE

ANALISIS PENGARUH KOLOM UDARA TERHADAP NILAI KOEFISIEN SERAPAN BUNYI PADA DINDING PARTISI MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI DUA MIKROFON

KARAKTERISASI KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA SAWIT DENGAN PEREKAT PVAc SEBAGAI ABSORBER

PENGARUH PAGAR TEMBOK TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA PERUMAHAN JALAN RATULANGI MAKASSAR ABSTRAK

BAB 7. INSTRUMENTASI UNTUK PENGUKURAN KEBISINGAN

FISIKA FMIPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 Alfan Muttaqin/M

PENGARUH PENAMBAHAN SABUT KELAPA PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN SEBAGAI PEREDAM SUARA

PERBANDINGAN RESAPAN BISING PANEL AKUSTIK LIMBAH BONGGOL JAGUNG DENGAN AMPAS TEBU. Sebelas Maret Surakarta

ANALISIS STABILITAS METODE FORWARD TIME-CENTRE SPACE (FTCS) DAN LAX-WENDROFF PADA SIMULASI PENYELESAIAN PERSAMAAN ADVEKSI SKRIPSI

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH MENGGUNAKAN PONSEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR SRI MAYANG SARI

ANALISA TINGKAT REDUKSI KEBISINGAN OLEH BAHAN BUSA PADA RUANG TERTUTUP DALAM SKALA LABORATORIUM. Krisman, Riad Syech, Rosdiawan Obby Novaldy ABSTRACT

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEBISINGAN SUARASOUND SENSOR V2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 TUGAS AKHIR NADIRA SYAHIA

KARAKTERISTIK PANEL AKUSTIK SAMPAH KOTA PADA FREKUENSI RENDAH DAN FREKUENSI TINGGI AKIBAT VARIASI KADAR BAHAN ANORGANIK

Transkripsi:

PENGARUH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK SKRIPSI ADE OKTAVIA 0810443049 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013 PENGARUH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK

SKRIPSI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dari Universitas Andalas ADE OKTAVIA 0810443049 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

PENGARUH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK ABSTRAK Penelitian untuk menentukan nilai koefisien absorpsi bunyi dan impedansi akustik menggunakan metode tabung pada material kayu lapis telah dilakukan. Pada kayu lapis diberi perlakuan dengan memberikan celah pada material tersebut, yaitu dengan jumlah celah sebanyak 1 buah, 9 buah, 17 buah dan 25 buah. Rentang frekuensi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien absorpsi bunyi cukup besar pada kayu lapis yang diberi celah sebanyak 25 buah pada frekuensi 1000 Hz yaitu sebesar 0,58. Sedangkan pada kayu lapis tanpa celah diperoleh nilai koefisien absorpsi bunyi sebesar 0,39. Pada frekuensi 8000 Hz nilai koefisien absorpsi bunyi mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan. Nilai impedansi akustik yang diperoleh pada frekuensi 500 Hz lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi 1000 Hz. Kata Kunci : koefisien absorpsi bunyi, impedansi akustik, kayu lapis, frekuensi

INFLUENCE OF SLOT IN THE SURFACE OF PLYWOOD SOUND ABSORPTION COEFFICIENT AND ACOUSTIC IMPEDANCE ABSTRACT The research to determine sound absorption coefficient and acoustic impedance by using cylinder method for plywood material has been done. The plywoods are gived some slots, variation of slots on the plywoods are 1 slot, 9 slots, 17 slots and 25 slots. The frequency range in this research are 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz and 8000 Hz. Sound absorption coefficient of plywood with 25 slots at 1000 Hz is 0,58. The sound absorption coefficient for plywood without slot is 0,39. It is sufficiently high. The decrease of sound absorption coefficient at 8000 Hz isn t significance. Acoustic impedance at 500 Hz is higher than acoustic impedance at 1000 Hz. Keywords : sound absorption coefficient, acoustic impedance, plywood, frequency

KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya, penulis berhasil merampungkan penyusunan Skripsi yang berjudul Pengaruh Celah Permukaan Bahan Kayu Lapis (Plywood) Terhadap Koefisien Absorpsi Bunyi Dan Impedansi Akustik. Sholawat beriring Salam penulis ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa risalah seagai petunjuk dan teladan bagi umat manusia. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, untuk kesempatan ini penulis mengucapkan Terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua tercinta Ayah, Ibu, serta kakak-kakak dan adik tersayang, atas semua do a, dukungan, semangat dan nasehat serta curahan kasih sayang. 2. Bapak Dr. Elvaswer, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan serta waktu yang sangat berharga bagi penulis. 3. Bapak Drs. Sri Mulyadi Dt. Basa, M.Si, Bapak Dr. Dahyunir Dahlan, dan Ibu Dwi Pujiastuti, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan kritikan, petunjuk serta saran untuk kebaikan Skripsi ini. 4. Ibu Sri Handani, M.Si dan Ibu Dian Milvita, M.Si selaku Pembimbing akademik yang telah memberikan waktu serta nasehat yang sangat berarti kepada penulis. 5. Ketua Jurusan Fisika Bapak Arif Budiman, M.Si dan Bapak Dr. Harmadi, serta seluruh Dosen dan Karyawan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas yang telah memberikan ilmu dan layanan selama penulis berada di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas.

6. Rekan-rekan seperjuangan di jurusan Fisika beserta warga Laboratorium elektronika dan instrumentasi yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu-persatu, Terima kasih atas segala bantuannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, besar harapan penulis untuk menerima saran dan kritikan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Demikianlah, Skripsi ini disusun, semoga berguna dan bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan di masa sekarang dan masa yang akan datang. Padang, Oktober 2013 Ade Oktavia

DAFTAR ISI halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah... 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang... 5 2.2 Gelombang Bunyi... 8 2.3 Intensitas Bunyi... 10 2.4 Pemantulan Bunyi (Refleksi) dan Pembelokkan Bunyi (Difraksi)... 11 2.5 Material Akustik... 12 2.6 Koefisien Absorpsi Bunyi... 16 2.7 Rasio Gelombang Tegak (Standing Wave Ratio)... 19 2.8 Impedansi Akustik... 20 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian... 23 3.2 Bahan atau Materi Penelitian... 23 3.3 Alat Penelitian... 24 3.4 Teknik Penelitian... 27 3.4.1 Diagram Alir Penelitian... 27 3.4.2 Pengujian Material dengan menggunakan Metode Tabung... 27 3.4.3 Teknik Pengambilan Data... 29 3.4.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Koefisien Absorpsi Material Akustik (α)... 30 4.2 Nilai Impedansi Material Akustik (Z)... 34 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 36 5.2 Saran... 36 DAFTAR PUSTAKA... 38 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 40

DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Gelombang Transversal... 6 Gambar 2.2 Gelombang Longitudinal... 7 Gambar 2.3 Fenomena Absorpsi Bunyi pada suatu Permukaan Bahan... 9 Gambar 3.1 Contoh Sampel... 23 Gambar 3.2 Osiloskop... 25 Gambar 3.3 Generator Sinyal (Singal Generator)... 26 Gambar 3.4 Sumber Suara (Loudspeaker)... 26 Gambar 3.5 Mikrofon... 27 Gambar 3.6 Diagram Alir Penelitian... 27 Gambar 3.7 Skema Rangkaian Tabung Impedansi... 28 Gambar 4.1 Hubungan Koefisien Absorpsi Bunyi (α) pada Kayu Lapis terhadap Frekuensi... 31 Gambar 4.2 Hubungan Impedansi Akustik Kayu Lapis terhadap Frekuensi... 34

DAFTAR TABEL halaman Tabel 4.1 Nilai Koefisien Absorpsi Material Kayu Lapis terhadap Frekuensi... 30 Tabel 4.2 Nilai Impedansi Akustik Material Kayu Lapis terhadap Frekuensi... 34

DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran A Contoh Perhitungan untuk Menentukan Nilai Koefisien Absorpsi Bunyi 40 Lampiran B Rangkaian Tabung Impedansi... 45

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya akan industri kayu yang mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung ketergantungan masyarakat terhadap kayu sangat tinggi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi tersebut yang mendorong perlu dilakukan inovasi sesuai kegunaannya. Salah satu produk kayu yang banyak digunakan adalah kayu lapis (plywood). Kayu lapis dapat digunakan sebagai material akustik dimana penggunaan material akustik yang tepat dapat mengurangi kebisingan. Kebisingan merupakan sumber-sumber suara yang tidak diinginkan dan salah satu masalah lingkungan yang harus diperhatikan. Kebisingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, menurunkan produktivitas kerja dan menyebabkan kerusakan pada sistem pendengaran baik yang bersifat sementara maupun permanen (Bukit, 2010). Kebisingan dapat dikendalikan dengan mengabsorpsi kebisingan tersebut menggunakan berbagai material akustik, misalnya pemilihan material bangunan, penempatan, perencanaan dan orientasi ruangan, tetapi material akustik yang ada di pasaran umumnya tidak mempunyai spesifikasi akustik. Kata akustik berasal dari bahasa Yunani yaitu akoustikos, yang artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruang yang dapat mempengaruhi mutu bunyi. Akustik adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan bunyi, berkenaan dengan indera pendengaran serta keadaan ruangan yang mempengaruhi bunyi (Sistiani, 2011). Koefisien absorpsi (α) merupakan efisiensi penyerapan bunyi suatu material pada frekuensi tertentu. Impedansi akustik pada dasarnya merupakan ukuran nilai hambatan yang diberikan oleh suatu fluida atau medium terhadap perambatan gelombang bunyi (Hayat, 2013).

Jenis material peredam suara yang sudah ada adalah material berpori, resonator dan panel. Material berpori merupakan material peredam suara yang sering digunakan untuk mengurangi kebisingan pada ruang-ruang yang sempit seperti perumahan dan perkantoran, karena material berpori relatif lebih murah dan ringan dibandingkan jenis peredam lain. Material yang sering digunakan untuk peredam suara adalah glasswool dan rockwool, namun karena harganya mahal, berbagai pengganti material tersebut mulai dibuat, diantaranya adalah berbagai macam gabus, kayu lapis maupun bahan berkomposisi serat (Merya, 2011). Standardisasi nilai koefisien absorpsi pada suatu material sangat penting untuk penerapan material akustik. Berdasarkan standardisasi tersebut maka dapat dirancang suatu bangunan akustik dengan memilih bahan-bahan yang diperlukan dalam perancangannya. Kualitas dari peredam suara ditunjukkan dengan koefisien absorpsi bunyi (α), dimana nilai α berkisar dari 0 sampai 1 (Doelle, 1986). Safitri (2009) telah meneliti tentang penentuan koefisien absorpsi dan impedansi material akustik dengan metode tabung. Penelitian ini menggunakan material kayu lapis, keramik, kaca dan gypsum. Hasil dari penelitian ini pada kayu lapis diperoleh nilai koefisien absorpsi yaitu 0,90, keramik memiliki nilai koefisien absorpsi yaitu 0,79, kaca memiliki nilai koefisien absorpsi yaitu 0,77 dan gypsum memiliki nilai koefisien absorpsi yaitu 0,94. Dari hasil yang diperoleh kayu lapis dan gypsum potensial digunakan sebagai material akustik. Francesco (2010) juga melakukan penelitian tentang koefisien penyerapan bunyi dengan menggunakan metode tabung. Penelitian ini menggunakan material kayu lapis dengan jumlah lubang sembilan buah. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa material akustik kayu lapis potensial untuk dijadikan material pengendali kebisingan karena mempunyai nilai koefisien penyerapan bunyi yang cukup tinggi yaitu sebesar 0,90 dimana jumlah lubang dan tebal lubang sangat mempengaruhi.

Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh celah permukaan bahan akustik kayu lapis terhadap koefisien absorpsi bunyi, dimana permukaan kayu lapis diberi celah dengan jumlah yang ditentukan. Kayu lapis dipilih karena merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan suatu bangunan dan paling banyak beredar di pasaran. Material-material penyerap bunyi yang ada di pasaran sangat banyak tetapi material tersebut belum ada spesifikasi koefisien absorpsinya. Sifat akustik suatu material dapat diketahui dengan pengujian akustik. Pengujian akustik dapat dibedakan berdasarkan tempat pengujiannya yaitu pengujian di dalam tabung dan pengujian di dalam ruang dengung (Doelle, 1986). Pada penelitian ini penentuan koefisien absorpsi akustik dilakukan dengan menggunakan metode tabung. Metode ini dipilih karena sederhana, praktis dan material yang diperlukan relatif sedikit dibandingkan dengan metode ruang dengung. Pada metode tabung penentuan koefisien absorpsi bunyi (α) dilakukan dengan menghitung perbandingan amplitudo tekanan maksimum (A+B) dengan amplitudo tekanan minimumnya (A-B). Perbandingan amplitudo tekanan ini dinamakan juga SWR (standing wave ratio). 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nilai koefisien absorpsi dan impedansi dari material akustik kayu lapis dengan permukaan yang direkayasa atau diberi celah buatan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu didapatkan material penyerap bunyi yang berguna untuk meredam bunyi atau kebisingan pada suatu bangunan. 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi dengan menggunakan material akustik yang akan diuji yaitu kayu lapis dimana permukaannya direkayasa dengan membuat celah-celah. Material yang diuji digunakan frekuensi pada rentang oktaf-band, yaitu 125 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz. Nilai koefisien absorpsi dan impedansi material akustik diperoleh

melalui pengujian dengan menggunakan metode tabung. Pengukuran dan perhitungan koefisien absorpsi pada tabung impedansi mengacu pada ketentuan yang terdapat pada Standard Annuals Book of ASTM, 1998.