Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa pada Konsep Virus melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

ABSTRAK PENGGUNAAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 8 BANJARMASIN PADA KONSEP HEWAN INVERTEBRATA

LINDA ROSETA RISTIYANI K

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X- 7 SMA NEGERI 7 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

Kata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KELAS XII IPS 4 DI SMA NEGERI 1 BARABAI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

ABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Ellinora Simamora ABSTRACT

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

PENGGUNAAN STRATEGI INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMPN I GENENG NGAWI TAHUN AJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Sudariyanti, Yustina, Nursal Phone:

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMELIHARA KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI TERMOKIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ABSTRAK. Oleh : Noor Janah, Aminuddin P.Putra, Asri Lestari

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING

ABSTRAK MODEL STAD (STUDIENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

Study Program of Biology Education, Faculty of teacher Training and Education University of Riau

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Joyful Learning Journal

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Penerapan model pembelajaran discovery learning

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMP

Joyful Learning Journal

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah pada Materi Kingdom Monera terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis

EduSains Volume 2 Nomor 1 ISSN

Transkripsi:

SP-6-7 Penerapan Mind Mapping pada Pembelajaran Biologi Konsep Sistem Pernapasan Manusia terhadap Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mind Mapping Implementation in Biology Learning (Human Respiration Concept System) to Increase the Activity and Student Learning Outcome Heriadi Master Program of Biology Education, Postgraduate Program Lambung Mangkurat University, Jl. Brigjen H. Hasan Basry Banjarmasin 7123, Indonesia E-mail: heriadi866@yahoo.co.id Abstract: Research on activity and student learning outcomes have been made to the students of class XI IPA 2 SMAN 8 Banjarmasin on material human respiratory system. This study aimed to describe the increased activity and student learning outcomes in grade XI IPA 2 SMAN 8 Banjarmasin to human respiratory system materials using cooperative learning model type Mind Mapping. This research method using PTK conducted in two cycles, each cycle consisting of 2 meetings. The results showed that the use of Mind Mapping on the material type of the human respiratory system can increase the student activity seen in the first cycle to the second cycle the student activity makes Mind Mapping as seen from the data obtained in the first cycle by 42% and in the second cycle of 42.5 %. Student learning outcomes such as increased post-test, 6% in the first cycle and the second cycle by 94.15%, The data obtained shows the achievement of classical completeness is set at 85%. Results LKS nenunjukkan increase of 8.36% in the first cycle and the second cycle amounted to 86.7%, the assessment of character behavior, social skills, processes and psychomotor students during the learning showed excellent category. Based on data from student responses about the type of learning Mind Mapping declare 74.28% strongly agreed, so that learning using cooperative learning model concluded Mind Mapping can increase the activity and learning outcomes of students of class XI IPA 2 SMAN 8 Banjarmasin on the matter of human respiratory system. Keywords: mind mapping, activity, learning outcomes 1. PENDAHULUAN Berdasarkan informasi guru Biologi SMA Negeri 8 Banjarmasin pembelajaran di kelas XI IPA-2 masih didominansi guru dengan metode ceramah. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran cenderung pasif, siswa hanya menerima pembelajaran dari guru saja. Informasi yang diperoleh dari siswa, mengenai model pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi pada saat pembelajaran Sistem Pernapasan Manusia hanya diajarkan secara konseptual dengan metode ceramah. Akibatnya KKM siswa masih belum mencapai ketuntasan klasikal. Diketahui dari 33 siswa hanya 63,3% siswa yang memenuhi KKM yang telah ditetapkan sekolah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) konsep Sistem Pernapasan Manusia pada tahun ajaran 212/213 pada SMA Negeri 8 Banjarmasin ialah 75. Agar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat, Peneliti mencoba untuk menawarkan model pembelajaran yang memungkinkan terjadinya kolaborasi dan interaksi antara siswa, siswa dan guru. Salah satu MPK yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. Menurut Riyanto (212) Mind Mapping adalah tipe pembelajaran yang dapat membantu siswa agar lebih terampil untuk menggali pengetahuan awal yang sudah dimiliki dan memperoleh pengetahuan baru sesuai pengalaman belajarnya. Tipe ini cocok bahkan sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Mengingat bahwa penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping di SMA Negeri 8 Banjarmasin belum pernah dilakukan, Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 215 317

terutama oleh guru Biologi yang bersangkutan serta berdasarkan latar belakang yang dikemukan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. Rumusan dan pemecahan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (a) Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada pembelajaran konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. (b) Bagaimanakah aktivitas guru Biologi selama kegiatan belajar mengajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Kooperatif tipe Mind Mapping. (c) Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada pembelajaran konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. (d) Bagaimanakah respon siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada pembelajaran konsep Sistem Pernapasan Manusia setelah diterapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. (e) Bagaimanakah respon guru Biologi terhadap kegiatan pembelajaran siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Pernapasan Manusia setelah diterapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. Penelitian ini bertujuan untuk:(a) Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Kooperatif tipe Mind Mapping. (b) Mendeskripsikan aktivitas guru Biologi selama kegiatan belajar mengajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Kooperatif tipe Mind Mapping. (c) Meningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. (d) Mendeskripsikan respon siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada pembelajaran konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Mind Mapping. (e) Mendeskripsikan respon guru Biologi selama kegiatan belajar mengajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Kooperatif tipe Mind Mapping. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Banjarmasin. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 8 Banjarmasin Tahun Ajaran 213/214 dengan jumlah siswa 35 orang terdiri dari 8 orang siswa lakilaki dan 27 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 Bulan dimulai pada Bulan Januari 214 sampai Bulan Juni 214. Menurut Burns (Sanjaya, 29) PTK adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi. Hasil penelitian data kuantitatif adalah data hasil belajar yang diambil dari hasil nilai ketuntasan belajar yaitu nilai pretes, post test, LKS serta aktivitas siswa dan guru terhadap kegiatan pembelajaran. Sementara data penelitian kualitatif adalah hasil selama proses pembelajaran berupa hasil Mind mapping pada tiap kelompok, penilaian pengamatan proses, penilaian psikomotor, penilaian perilaku berkarakter, penilaian keterampilan sosial, serta respon siswa dan guru terhadap kegiatan pembelajaran di kumpulkan berdasarkan hasil pengamatan observasi oleh observer. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif, yakni menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan individual = Ketuntasan klasikal = skor x1% skor _ maks siswa _ tuntas _ belajar x1% seluruh _ siswa Keterangan: Ketuntasan individual: Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 75 Ketuntasan klasikal: Jika > 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 75 (SMA Negeri 5 Banjarmasin) Data kuantitatif diperoleh dari penilaian pre test dan post test, LKS serta aktivitas siswa dan guru diperoleh berdasarkan lembar observasi. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskriptif yaitu, hasil Mind mapping pada tiap kelompok, respon guru dan respon siswa, pengamatan perilaku berkarakter, keterampilan sosial, keterampilan proses dan psikomotor dalam pembelajaran yang diperoleh berdasarkan lembar observasi dan angket. Kemampuan membuat Mind Mapping diukur menggunakan rubrik penilaian Mind Mapping. Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskriptif menggunakan 4 kategori yakni baik sekali (76-1%), 318 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

baik (51-75%), cukup (26-5%) dan kurang baik ( 25%) (Arikunto, 21). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Secara Umum dan Pengamatan aktivitas siswa pada dan I yang tergambar dalam bentuk grafik sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1 berikut ini. 45 4 35 3 25 2 15 1 5 1,54 8,74 8,29 8,3 7,29 7,28 42,5 42 Gambar 1. Aktivitas Siswa 7,48 8,83 9,58 7,44 9,5 6,18 8,74 6,13 a b c d e f g h Keterangan Parameter: a. Keaktifan siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai LKS dengan baik. b. Keaktifan siswa dalam membentuk kelompok c. Berdiskusi antar anggota kelompok d. Keaktifan siswa membuat Mind Mapping sesuai petunjuk yang ada di LKS e. Keaktifan siswa mengerjakan soal-soal yang ada di LKS f. Keaktifan siswa mempresentasikan Mind Mapping di depan kelas g. Keaktifan siswa bertanya dan menjawab pada saat diskusi kelas h. Keaktifan siswa membuat atau menuliskan kesimpulan Aktivitas siswa pada konsep Sistem Pernapasan Manusia dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping menunjukkan peningkatan dari ke I. Terlihat pada ke I dalam keaktifan siswa membuat Mind Mapping yang terlihat dari data yang diperoleh pada sebesar 42% dan pada I sebesar 42,5 %. Peningkatan aktivitas siswa ini menunjukkan bahwa dominansi guru dalam proses pembelajaran telah berkurang yang berdampak positif terhadap peran siswa dalam pembelajaran itu sendiri. Siswa mempunyai banyak waktu untuk melakukan aktivitasaktivitas dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang sudah berpusat pada siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut sudah efektif karena persyaratan utama kefektifan pengajaran, yaitu: persentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM dan rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa (Trianto, 213). 3.2 Hasil Pengamatan Kinerja Kelompok pada Pembelajaran dan II Hasil penilaian kinerja kelompok yang dilakukan oleh siswa dan guru selama proses pembelajaran.hasil penilaian kinerja kelompok pada dan I dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 73,11 Rata-rata penilaian proses 92,54 I Keterangan: Baik Sekali= 76%-1%, Baik= 51%-75%, Cukup= 26%-5%, Kurang baik= 25% (Arikunto, 21) Gambar 2. Ringkasan data penilaian kinerja kelompok pada pembelajaran dan II Penilaian kinerja kelompok pada dan I diperoleh rata-rata pada adalah dengan 73,11% dengan kategori baik. Pada I mengalami peningkatan, dimana rata-rata penilaian proses yang diperoleh adalah 92,54% dengan kategori baik sekali. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama siswa dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Parker (Huda 213) bahwa kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 215 319

3.3 Hasil Aktivitas Guru dalam Pembelajaran dan II Aktivitas guru dalam pembelajaran cenderung sudah mengalami penurunan. Hal ini berarti bahwa aktivitas guru tidak dominan lagi dalam pembelajaran. Penurunan ini dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini. 3 25 2 15 1 5 12,86 1 1 11,43 11,43 1 1 8,57 27,14 24,29 12,86 1 1 8,57 Gambar 3. Aktivitas Guru Keterangan parameter: a. Menyampaikan topik materi pelajaran beserta tujuan pembelajarannya b. Menyampaikan materi pelajaran c. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompokkelompok kooperatif d. Membagikan LKS kepada tiap kelompok e. Membimbing dan memonitor siswa berdiskusi dalam membuat Mind mapping f. Melakukan evaluasi untuk mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok g. Menyajikan Mind mapping pembanding h. Memberikan penghargaan kepada siswa Berdasarkan 8 parameter pengamatan aktivitas guru yang diamati dari ke I, ada 5 parameter yang menunjukkan penurunan, ada 2 parameter yang menunjukkan peningkatan, dan ada 1 parameter yang tidak mengalami penurunan dan peningkatan. Ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif ini adalah guru membantu mengembangkan keterampilanketerampilan interpersonal kelompok dan guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan. Dalam artian dalam suatu proses pembelajaran tidak bisa sepenuhnya hanya dilakukan oleh siswa saja tanpa terlepas dari campur tangan seorang guru untuk memberikan arahan yang benar (Hamdani, 211) 3.4 Hasil Ringkasan Pengelolaan Pembelajaran pada RPP dan II Ringkasan pengelolaan pembelajaran pada RPP Siklus I dan yang terlihat pada gambar 4 di bawah ini. 8,57 a b c d e f g h 14,29 Keterangan: 1=Tidak Baik, 2=Kurang Baik, 3=Baik, dan 4=Sangat Baik Gambar 4. Ringkasan Pengelolaan Pembelajaran pada RPP dan II Pengelolaan pembelajaran pada dan siklus II tergolong dalam kategori baik, terlihat pada pengelolaan pembelajaran dengan persentase 3,5% dan pada I sebesar 3,52%. Hal ini sejalan dengan pendapat Trianto (29) bahwa optimalnya proses pembelajaran di kelas menandakan bahwa guru sudah bertindak efektif. 3.5 Hasil Selama Belajar Kelompok LKS pada dan II Hasil belajar kelompok LKS diperoleh dari kemampuan siswa mengerjakan LKS secara kelompok. Ringkasannya dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini. 87 86 85 84 83 82 81 8 79 78 77 3,6 3,5 3,4 3,3 3,2 3,1 3 2,9 2,8 3,5 Pengelolaan Pembelajaran 8,36 3,52 I 86,7 I Rata-rata Persentase Nilai LKS Siswa Gambar 5. Hasil Selama Belajar Kelompok LKS pada Siklus I dan II Peningkatan hasil belajar selama proses pembelajaran yang dilihat dari nilai rata-rata semua kelompok ditiap siklus sudah mengalami peningkatan. Meningkatnya rata-rata proses pembelajaran dari siklus I ke I juga menentukan hasil belajar siswa. Rata-rata hasil selama proses pembelajaran pada sebesar 8,36%, sedangkan pada I sebesar 86,7%. Hal ini berarti menunjukkan bahwa 32 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

proses pembelajaran pada dan I sudah berjalan baik dengan kategori baik sekali. Menurut sanjaya (29) hasil belajar merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan proses belajar. Proses pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu sistem, dengan demikian, keberhasilannya dapat ditentukan oleh berbagai komponen yang membentuk sistem itu sendiri. 3.6 Hasil Penilaian Mind Mapping Hasil selama proses pembelajaran dari nilai Mind Mapping yang dibuat secara berkelompok pada yaitu pertemuan 1 ke pertemuan 2 masing-masing dengan rata-rata nilai Mind Mapping 136,4 dengan kategori B (baik) dan 131,1 dengan kategori B (baik). Namun, pada I pertemuan 1 mengalami peningkatan kategori menjadi B+ (sangat baik) dengan rata-rata nilai Mind Mapping yang telah dibuat sebesar 179,3. Pada I pertemuan 2 juga terjadi peningkatan nilai, penilaian dalam kategori istimewa (A) dengan nilai rata-rata Mind Mapping yaitu 294,3. Hal ini menandakan anggota kelompok dapat bekerjasama dengan baik serta mampu mengembangkan konsep-konsep yang telah didapat menjadi lebih bermakna melalui penggunaan Mind Mapping dalam pembelajaran kooperatif. 3.7 Hasil Pretest dan Postest Siswa pada dan II Hasil belajar dilihat dari data Post Test dan Pre Test yang terdapat pada Gambar 6 di bawah ini. 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 4,28 6 34,45 Hasil Belajar 94,15 I pretes postes Gambar 6. Hasil Pretest dan Postest Siswa pada dan II Berdasarkan data yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa semakin meningkat pada tiap pertemuan dan tiap siklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai dengan terpenuhinya indikator keberhasilan untuk ketuntasan belajar karena ketuntasan belajar dianggap berhasil jika 85 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Hasil ketuntasan klasikal yang diperoleh dari hasil pre test pada masih belum mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan karena nilai ketuntasan klasikalnya pada siklus satu hanya sebesar 6%. Setelah dilakukannya refleksi pada, terjadi peningkatan yang cukup baik, hasil ketuntasan siswa pada I berupa hasil post test telah mencapai ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar ( 85%) karena ketuntasannya sebesar 94,15%. Meningkatnya ketuntasan belajar siswa ini diduga dipengaruhi oleh penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping, yang dimana dengan menggunakan tipe Mind Mapping siswa dituntut agar lebih menguasai inti dari materi pembelajaran, siswa lebih kreatif, siswa saling bekerjasama dalam kelompok, terutama pada saat berdiskusi sehingga hasil selama proses tanya jawab diduga banyak menyumbangkan pengetahuan baru bagi siswa sehingga lebih mudah mengerjakan soal post test tentang konsep Sistem Pernapasan Manusia yang diberikan oleh guru (Windura, 213). 3.8 Hasil Perilaku Berkarakter pada Siklus I dan II Hasil penilaian perilaku berkarakter pada dan ringkasannya pada Gambar 7 berikut ini. 1 8 6 4 2 73,33 7 9 88,57 Bekerja sama Keaktifan Gambar 7. Hasil Perilaku Berkarakter pada dan II Hasil penilaian perilaku berkarakter penilaian dilakukan oleh observer terdiri dari 2 perilaku berkarakter yang diamati yakni tanggung jawab dan kerjasama. Berdasarkan hasil penilaian berkarakter pada dan I. Untuk keaktifan siswa pada sebesar 7% dan I 88,57% dari kategori baik menjadi baik sekali. Untuk Bekerjasama siswa pada sebesar 73,33% dan pada I sebesar 9% dari kategori baik menjadi baik sekali. Terjadi peningkatan pada dan II. Menurut Purwanto (213), Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar, perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 215 321

3.9 Hasil Keterampilan Sosial pada dan II Hasil keterampilan sosial pada dan Siklus II yang terdapat pada Gambar 8 di bawah ini. 1 8 6 4 2 Gambar 8. Pengamatan Keterampilan Sosial pada dan Hasil penilaian keterampilan sosial penilaian dilakukan oleh observer terdiri dari 2 keterampilan sosial yang diamati yakni bertanya dan menyumbangkan ide/pendapat. Berdasarkan hasil penilaian sosial pada dan I. Untuk bertanya siswa pada sebesar 62,85% dan siklus II 84,28% dari kategori baik menjadi baik sekali. Untuk Menyumbang ide siswa pada sebesar 74,76% dan pada I sebesar 9,48% dari kategori baik menjadi baik sekali. Terjadi peningkatan pada dan II. Menurut Majid (213) pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan yaitu, mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok. 3.1 Hasil Psikomotor pada dan II Hasil penilaian psikomotor dilakukan oleh siswa dan guru. Hasil penilaian psikomotor pada dan II dapat di lihat pada Gambar 9 di bawah ini. 1 8 6 4 2 62,85 74,76 84,28 Keterampilan Sosial 74,4 9,48 Rata-rata Penilaian Psikomotor Bertanya Menyumbang ide/ pendapat 9,4 I Gambar 9. Hasil Psikomotor pada dan II Berdasarkan hasil penilaian psikomotor pada dan I diperoleh rata-rata pada adalah 74,4% dengan kategori Baik. Pada I mengalami peningkatan, dimana rata-rata penilaian proses yang diperoleh adalah 9,4% dengan kategori baik sekali. Terjadi peningkatan dari kategori baik menjadi kategori baik sekali. Menurut Slameto (21) salah satu definisi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. 3.11 Respon Siswa terhadap Pembelajaran Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa respon siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan Mind mapping adalah sangat setuju. Respon siswa yang sangat setuju menunjukkan minat siswa dalam pembelajaran ini. Hal ini dapat dilihat pada hasil angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang sangat setuju dengan penggunaan Mind Mapping dalam KBM sebesar 74,28% (26 orang), siswa yang menyatakan setuju sebesar 22,85% (8 orang) dan siswa masih ragu-ragu sebesar 2,85% (1 orang). Ini menunjukkan bahwa penggunaan tipe Mind Mapping telah diterima dengan baik atau mendapat respon positif oleh siswa. Sesuai dengan pendapat Windura (213) Mind Mapping memberikan banyak manfaat bagi anak dan siswa dalam belajar, berpikir maupun merencanakan kegiatan sehari-hari. Anak dan siswa dapat menggunakan Mind Mapping untuk mencatat, meringkas, mengarang, berpikir analisis, berpikir kreatif. 3.12 Respon Guru terhadap Pembelajaran Respon guru terhadap pembelajaran tipe Mind Mapping ini mendapat respon yang positif atau sangat setuju, karena menurut guru LKS, pembuatan Mind Mapping dan Lembar Evaluasi serta penggunaan pembelajaan tipe Mind Mapping cukup membantu siswa dalam pembelajaran. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dapat: 1) Aktivitas belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Pernapasan Manusia melalui pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping meningkat. Dimana ada 1 dari 8 parameter yang mengalami penurunan, yaitu keaktifan siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai LKS 322 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

dengan baik. 2) Aktivitas guru dalam pembelajaran konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping mengalami penurunan dominansi secara kuantitatif. Hal ini terlihat 5 dari 8 parameter mengalami penurunan. 3) Hasil belajar siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada pembelajaran konsep Sistem Pernapasan Manusia melalui pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping meningkat. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 56,91%, dilihat dari hasil sebesar 4,28% (pre test) menjadi 6% (post test) dan pada I sebesar 34,45% (pre test) menjadi 94.15% (post test). Hasil selama proses pembelajaran tiap siklusnya meningkat, sebesar 8,36%, sedangkan pada I sebesar 86,7%. Hal ini berarti menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada dan I sudah berjalan dengan baik. 4) Respon siswa positif terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan Mind Mapping dengan persentase siswa yang menyatakan sangat setuju (74,28%), siswa yang menyatakan setuju (22,85%) dan siswa yang menyatakan ragu-ragu (2,85%). 5) Respon guru positif terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Mind maping. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian disarankan: 1) Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan tipe Mind mapping yang dipadukan dengan berbagai model pembelajaran koperatif. 2) Pada waktu pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan alokasi waktu karena tipe pembelajaran ini memerlukan waktu berpikir yang lebih banyak. 5. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (21). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta, Jakarta Hamdani. (211). Strategi Belajar Mengajar. CV Pustaka Setia, Bandung Huda, M. (213). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar, Yogyakarta Majid, A. (213). Strategi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya, Bandung Purwanto. (213). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar: Yogyakarta Riyanto, Y. (212). Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaraan yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Sanjaya, W. (29). Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Prenada Media Group, Jakarta Slameto. (21). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta Trianto. (29). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Trianto. (213). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Windura, S. (213). Mind Map untuk Siswa, Guru, & Orang Tua. PT Gramedia, Jakarta Penanya: Febrianawati Yusup Pertanyaan: Hasil belajar dan akivitas belajar apa yang dinilai? Dengan instrumen checklist atau deskriptif? Jawaban: Aktivitas siswa yang dinilai salah satunya adalah aktivitas di dalam kelas, dimana di dalam kelas tersebut dihadirkan beberapa teman peneliti untuk melihat aktivitas siswa. Aktivitas yang dilihat antara lain aktivitas saat belajar, perilaku berkarakter, sosial, bekerja kelompok, mengerjakan LKS dengan menggunakan instrumen checklist atau berupa angket. Sedangkan untuk hasil belajar yang dinilai adalah menjawab LKS, hasil posttest-pretest seperti yang telah ditampilkan dalam slide presentasi. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS 215 323