ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP

Analisis Materi IPBA dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Identifikasi Miskonsepsi IPBA Di SMA Dengan CRI Dalam Upaya Perbaikan Urutan Materi Pada KTSP

Winny Liliawati dan Taufik Ramlan Ramalis

Winny Liliawati dan Taufik Ramlan Ramalis

PROFIL MISKONSEPSI MATERI IPBA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN CRI (CERTAINLY OF RESPONS INDEX)

Pujianto 1. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Urutan pemberian materi IPBA pada jenjang SMA dalam kurikulum 1984

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

67. Mata Pelajaran Geografi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

14. MATA PELAJARAN GEOGRAFI UNTUK PAKET C PROGRAM IPS

45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang terjadi pada masyarakat, seperti dalam menghadapi bahaya

14. Mata Pelajaran Geografi Untuk Paket C Program IPS

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KISI-KISI SOAL. Bahan Kelas/ Smt. Standar Kompetensi Lulusan. No. Soal. Ruang lingkup Materi Indikator Soal Bentuk Tes

FISIKA Konsep KTSP 2006 Usulan Surya Institute Kurikulum baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU PADA TEMA UDARA BERBASIS NILAI RELIGIUS MENGGUNAKAN 4 STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (IPBA) MELALUI KEGIATAN LAYANAN LABORATORIUM

46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan yang konstan dan

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.

PENDAHULUAN. Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pendahuluan Pendalaman Materi Fisika SMP

Pelaksanaan SI dan SKL

PROGRAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD

Profil Kemampuan Guru IPA SMP dalam Memahami Materi Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA).

10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Winny Liliawati, 2014

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa memiliki gambaran umum perkuliahan terkait konsep-konsep dan materi subjek yang akan dibelajarkan.

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.

47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Adela Siahaan dan Siti Jubaedah Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

بسم االله الرحمن الرحیم

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

FISIKA SEKOLAH 1 FI SKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 1

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, di mulai sejak tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994,

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

FI322 Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM,

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU...

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

KONSEPSI AWAL MAHASISWA FISIKA TERHADAP MATERI BINTANG DAN EVOLUSI BINTANG DALAM PERKULIAHAN ASTROFISIKA

ANALISIS SKL MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Tingkatan Ranah C 1

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

PELATIHAN PRAKTIKUM IPBA BAGI GURU SMP/SMA DI KOTA SINGARAJA MENUJU OLIMPIADE ASTRONOMI Oleh: Ni Made Pujani dan Ni Ketut Rapi

KONSEP, HAKIKAT BELAJAR, DAN PEMBELAJARAN IPA. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd

Deskripsi, Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( ) Reza AlFajri ( )

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

STRUKTUR KURIKULUM KTSP

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2. Pernyataan tersebut yang termasuk ciri ciri dari bumi di tunjukkan pada nomor...

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kehidupan umat manusia berabad- abad silam, untaian sejarah

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 ISBN : 978-979-98010-3-6 ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Winny Liliawati dan Mimin Iryanti Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung Abstrak Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi IPBA terintegrasi dalam mata pelajaran IPA untuk SD mendapatkan porsi 23,53 % dari jumlah keseluruhan materi IPA yang diberikan, untuk SMP diberikan pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan porsi IPA 6,94% dan IPS 5,26%, untuk SMA diberikan pada mata pelajaran fisika dan geografi dengan porsi fisika 2,70% dan geografi 55,56% dari keseluruhan materi dikelas X atau 19,23% untuk program IPS. Pemberian materi IPBA dan jumlah porsi yang diberikan mengalami perubahan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2004. Dalam kurikulum 2004, materi IPBA di SMP terintegrasi dalam mata pelajaran fisika dengan porsi 3,08% dari jumlah materi pokok pelajaran sains yang diberikan di SMP. Sedangkan untuk SMA, materi IPBA terintegrasi ke dalam mata pelajaran fisika (untuk materi alam semesta) dengan porsi 7,14% dari keseluruhan bab materi fisika di SMA dan materi Bumi diberikan terpisah yaitu di pelajaran Geografi dengan porsi 27,78% untuk program IPS dan 31.25% untuk program IPA. Dengan jumlah porsi materi IPBA yang relatif kecil dalam KTSP, maka pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik. Penulis harapkan pemerintah untuk meninjau kembali materi IPBA dalam KTSP disesuaikan dengan kebutuhan sekarang ini ditinjau dari aspek keilmuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keyword : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), IPBA A. Pendahuluan Saat ini telah terjadi perkembangan dan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Demikian pula peraturan perundang-undangan yang baru tentang otonomi daerah telah membawa implikasi terhadap paradigma pengembangan kurikulum, antara lain pembaruan dan diversifikasi kurikulum. Kesemuanya ini bertujuan untuk mengantisipasi keadaan di masa mendatang guna mempersiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi yang multidimensional. Untuk mengantisipasi perubahan ini, Depdiknas pada tahun 2004 telah mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk sekolah dasar dan menengah. Kemudian tahun 2006 kurikulum KBK tersebut disempurnakan dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai dilaksanakan pada 96

Winny Liliawati dan Mimin Iryanti, Analisis Materi Ipba dalam Kurikulum... 97 tahun ajaran 2006/2007. KTSP atau dikenal dengan kurikulum 2006 memberi keleluasaan penuh setiap sekolah mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah sekitar. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut, yaitu Standar isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Kelebihan KTSP dibanding dengan kurikulum lainnya yaitu memberikan alokasi waktu pada kegiatan pengembangan diri siswa, siswa tidak hanya mengenal teori tetapi terlibat langsung dalam sebuah proses pengalaman belajar. B. Kajian Teori Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Pengembangan KTSP disusun berdasarkan: 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

98 Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah C. Analisis dan pembahasan IPBA dalam Kurikulum 2004 Materi IPBA dalam kurikulum 2004 (KBK) untuk sekolah menengah memperoleh ruang yang cukup kecil. Untuk SMP, materi IPBA terintegrasi kedalam pelajaran sains yang terdiri dari Biologi, Kimia, Fisika dan Bumi Antariksa. Alokasi waktu yang diberikan untuk pelajaran sains hanya 5 atau 6 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit) dalam seminggu. Materi IPBA di berikan di kelas VII yang terdiri dari 2 materi pokok dari 29 materi pokok sains keseluruhan atau 6,89% dari pelajaran sains yang diberikan di kelas VII saja atau sekitar 3,08% dari jumlah materi pokok pelajaran sains yang diberikan di SMP. Sedangkan untuk SMA, materi IPBA terintegrasi ke dalam mata pelajaran fisika. Materi IPBA yang diberikan di SMA hanya materi astronomi saja yang mendapatkan porsi dua bab dari 28 bab materi fisika yang diberikan di SMA. Satu bab di kelas X dan satu bab lainnya di kelas XII atau sekitar 7,14% dari keseluruhan bab materi fisika di SMA. Alokasi waktu untuk pelajaran fisika di SMA untuk kelas X hanya 3 jam sedangkan di kelas XII 5 jam. Sedangkan materi Bumi diberikan terpisah yaitu di pelajaran Geografi. 10% 8% 7,14% Persentase 6% 4% 2% 3,08% 0% SMP Tingkat Pendidikan SMU Gambar 1. Persentase materi IPBA di pelajaran fisika dalam kurikulum 2004 untuk sekolah menengah

Winny Liliawati dan Mimin Iryanti, Analisis Materi Ipba dalam Kurikulum... 99 IPBA dalam KTSP 1. IPBA di SD/MI IPBA di SD terintegrasi pada mata pelajaran IPA. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Ruang lingkup materi IPBA untuk SD meliputi tanah, Bumi, Tata Surya, dan benda-benda langit lainnya. Materi IPBA di berikan mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas VI. IPBA mendapatkan porsi 19,05% dari jumlah keseluruhan Standar Kompetensi (SK) IPA yang diberikan di SD atau 23,53% dari jumlah keseluruhan Kompetensi Dasar (KD). Pemberian materi IPBA serta ruang lingkup materi IPBA di SD dijelaskan pada tabel 1.1 yaitu : Tabel 1.1 Pemberian materi dan ruang lingkup materi IPBA di SD No Kelas/semester Materi IPBA 1 Kelas I semester 2 Mengenal benda langit melalui pengamatan Mengenal keadaan cuaca Membedakan pengaruh musim kemarau dan hujan 2 Kelas II semester 2 Kenampakan Matahari pada pagi, siang, sore Kegunaan panas dan cahaya Matahari 3 Kelas III semester 2 Kenampakan permukaan Bumi Awan dan Cuaca Cara manusia memelihara dan melestarikan alam 4 Kelas IV semester 2 Perubahan kenampakan Bumi Posisi Bulan Perubahan lingkungan fisik Cara pencegahan kerusakan lingkungan Hubungan SDA dengan lingkungan dan teknologi Dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan 5 Kelas V semester 2 Pelapukan tanah Jenis-jenis tanah Struktur Bumi Daur air Penghematan air Peristiwa alam di Indonesia 6 Kelas VI semester 2 Tata Surya Rotasi Bumi, revolusi Bumi dan revolusi Bulan Gerhana Bulan dan Matahari Kalender Masehi dan kalender Hijriah

100 Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 2. IPBA di SMP/MTs Materi IPBA di SMP terintegrasi dalam dua mata pelajaran yaitu IPA dan IPS. Untuk IPA, IPBA mendapatkan porsi 5,56% dari jumlah keseluruhan SK yang diberikan di SMP atau 6,94% dari jumlah keseluruhan KD sedangkan untuk IPS, 5% dari jumlah keseluruhan SK atau 5,26% dari jumlah keseluruhan KD. Pemberian materi IPBA serta ruang lingkup materi IPBA di SMP dijelaskan pada tabel 1.2 yaitu : Tabel 1.2 Pemberian materi dan ruang lingkup materi IPBA di SMP No Mata Pelajaran Kelas/semester Materi IPBA 1 IPA Kelas IX sem 2 Tata Surya Matahari sebagai bintang dan Bumi sebagai salah satu planet Gerak edar Bumi, Bulan dan satelit buatan Lithosfer dan Atmosfer berhubungan dengan zat dan kalor 2 IPS Kelas VII sem 2 Atmosfer dan Hidrosfer Kelas IX sem 2 Bentuk Bumi 3. IPBA di SMA/MA Materi IPBA dalam KTSP untuk SMA yang semula dalam kurikulum 2004 terintergrasi di mata pelajaran Fisika, dalam KTSP terintegrasi dalam mata pelajaran Geografi. Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Mata pelajaran geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka Bumi. Ruang lingkup materi IPBA untuk SMA dalam mata pelajaran Geografi meliputi aspek konsep dan karakteristik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer mencakup litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antrosfer serta pola persebaran spasialnya. Materi IPBA dalam pelajaran geografi mendapat porsi 27,78% untuk program IPS dan 31.25% untuk program IPA. Materi IPBA diberikan hanya dikelas X semester 1 dan 2 dengan jumlah SK 2 dari 3 SK yang diberikan dikelas X atau 66,67%. Alokasi waktu untuk mata pelajaran Geografi di kelas X adalah 1 jam pelajaran dalam seminggu ( 1 jam pelajaran = 40 menit). Selain di Geografi, di mata pelajaran Fisika ada materi IPBA yaitu mengenai keteraturan gerak planet dalam Tata

Winny Liliawati dan Mimin Iryanti, Analisis Materi Ipba dalam Kurikulum... 101 Surya, diberikan dikelas XI semester 1 yang terintegrasi ke dalam materi dinamika gerak. Mendapatkan porsi 7,69% dari keseluruhan SK atau 2,70% dari keseluruhan KD. Dengan perubahan tersebut yang telah dipaparkan sebelumnya, memberikan dampak/masalah yang besar terhadap kesiapan dan kemampuan guru geografi untuk mengajar kembali materi IPBA yang hampir 12 tahun (sejak berlakunya kurikulum 1994) tidak dipelajari dan diajarkannya. Pemberian materi IPBA serta ruang lingkup materi IPBA di SMA dijelaskan pada tabel 1.3 yaitu : Tabel 1.3 Pemberian materi dan ruang lingkup materi IPBA di SMA No Mata Pelajaran Kelas/semester Materi IPBA 1 Fisika Kelas XI sem 1 Keteraturan Gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum-hukum Newton 2 Geografi Kelas X sem 1 Sejarah pembentukan Bumi Tata Surya dan Jagat Raya Kelas X sem 2 Litosfer Atmosfer Hidrosfer D. Kesimpulan dan Saran Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi IPBA terintegrasi dalam mata pelajaran IPA untuk SD mendapatkan porsi 23,53 % dari jumlah keseluruhan materi IPA yang diberikan, untuk SMP diberikan pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan porsi IPA 6,94% dan IPS 5,26%, untuk SMA diberikan pada mata pelajaran fisika dan geografi dengan porsi fisika 2,70% dan geografi 55,56% dari keseluruhan materi dikelas X atau 19,23% untuk program IPS. Pemberian materi IPBA dan jumlah porsi yang diberikan mengalami perubahan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2004. Dalam kurikulum 2004, materi IPBA di SMP terintegrasi dalam mata pelajaran fisika dengan porsi 3,08% dari jumlah materi pokok pelajaran sains yang diberikan di SMP. Sedangkan untuk SMA, materi IPBA terintegrasi ke dalam mata pelajaran fisika (untuk materi alam semesta) dengan porsi 7,14% dari keseluruhan bab materi fisika di SMA dan materi Bumi diberikan terpisah yaitu di pelajaran Geografi yang diberikan hanya dikelas X saja dengan jumlah SK 2 dari 3 SK yang diberikan dikelas X atau 66,67%. Berdasarkan data tersebut, materi IPBA yang diberikan dari SD sampai SMA dapat disimpulkan bahwa materi IPBA mendapatkan porsi yang cukup kecil dalam KTSP, hal ini berdampak pada kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi IPBA.

102 Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 Selain itu wawasan guru terhadap materi IPBA masih minim, hal ini didukung pula dari hasil angket guru físika/ipa SMP yaitu umumnya guru kesulitan mengajarkan materi IPBA baik dari segi konten maupun pembelajarannya. Disamping itu dalam segi konten materi IPBA yang diberikan di sekolah kurang mencukupi dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi Olimpiade Sains Nasional Astronomi. Dengan jumlah porsi materi IPBA yang relatif kecil dalam KTSP, maka pembelajaran harus dipersiapkan dengan baik. Penulis harapkan pemerintah untuk meninjau kembali materi IPBA dalam KTSP disesuaikan dengan kebutuhan sekarang ini ditinjau dari aspek keilmuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Referensi Depdiknas, 2005, KTSP Mata Pelajaran IPA untuk SD dan MI. Balitbang, Puskur, Depdiknas, 2005, KTSP Mata Pelajaran IPA untuk SMP dan MTs. Balitbang, Puskur, Depdiknas, 2005, KTSP Mata Pelajaran IPS untuk SMP dan MTs. Balitbang, Puskur, Depdiknas, 2005, KTSP Mata Pelajaran Fisika untuk SMA dan MA. Balitbang, Puskur, Depdiknas, 2005, KTSP Mata Pelajaran Geografi untuk SMA dan MA. Balitbang, Puskur, Taufik Ramlan Ramalis, M.Si, 2002, Model Pembelajaran IPBA SLTP. Laboratorium IPBA Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI : tidak diterbitkan Undang-undang RI N0 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Winny Liliawati, 2006, Analisis dan Usulan perbaikan materi Astronomi dalam Kurikulum 2004 untuk Sekolah Menengah (SMP dan SMA) serta Penyusunan Materi Pengajaran Astronomi. Tesis pada Departemen Astronomi FMIPA ITB : tidak diterbitkan