BAB V PENUTUP. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh pemakaian cacahan..., Johanes Chandra, FT UI, 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan konstruksi bangunan di Indonesia semakin

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON TERHADAP KUAT TARIK BELAH. DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa

BAB III LANDASAN TEORI. agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan (SNI 2847 : 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN KUAT TEKAN PADA CAMPURAN BETON TANPA AGREGAT KASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS

Ganter Bridge, 1980, Swiss. Perencanaan Struktur Beton Bertulang

BAB I PENDAHULUANb Latar Belakang Permasalahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

BAB IV ANALISA PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mudah dibuat, baik di pabrik (precast) maupun langsung di tempat proyek

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

PENGARUH PEMAKAIAN CACAHAN LIMBAH GELAS PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) PADA KUAT TEKAN DAN KUAT GESER MATERIAL BETON SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TEKNOLOGI BAHAN DAN KONSTRUKSI

BAB 1. PENGENALAN BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB III LANDASAN TEORI

Sifat Beton Segar 1. Kemudahan Pengerjaan ( Workability /Kelecakan) Kompaktibilitas Mobilitas Stabilitas

BAB III LANDASAN TEORI. beban hidup dan beban mati pada lantai yang selanjutnya akan disalurkan ke

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Terhadap Sifat Mekanis Beton Normal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, dan lebih tahan terhadap korosi.

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

Augustinus NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. baja sehingga menghasilkan beton yang lebih baik. akan menghasilkan beton jadi yang keropos atau porous, permeabilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

PEMANFAATAN LIMBAH KERAMIK SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM ADUKAN BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Self Compacting Concrete (Beton memadat Mandiri) adalah campuran

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

MATERIAL BETON PRATEGANG BY : RETNO ANGGRAINI, ST. MT

Analisis Pengaruh Penambahan Serat Kawat Berkait Pada Beton Mutu Tinggi Berdasarkan Optimasi Diameter Serat BAB I PENDAHULUAN

Berat Tertahan (gram)

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR KUARSA SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN PADA SIFAT MEKANIK BETON RINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan sarana transportasi, salah satunya adalah jalan. Jalan merupakan

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia Teknik Sipil, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DAUR ULANG DAN SILICA FUME TERHADAP KUAT TEKAN BETON*

PERILAKU RUNTUH BALOK DENGAN TULANGAN TUNGGAL BAMBU TALI TUGAS AKHIR

PENGARUH PEMAKAIAN LIMBAH PLASTIK HIGH DENSTY POLYETHYLENE (HDPE) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT GESER BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RABID. Salah satu material yang banyak digunakan untuk struktur teknik sipil. adalah beton. Beton dihasilkan dari peneampuran semen portland, air, dan

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN CONSOL POLYMER LATEX SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON

STUDI PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN DENGAN SERAT KAWAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini, para insinyur dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi baru agar bisa

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Dari penelitian mengenai pengaruh penambahan cacahan plastik polypropylene terhadap kuat tarik dan kuat lentur material beton, didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum menurunkan workabilitas dari beton segar. Hal ini ditunjukkan melalui penurunan slump beton yang cukup signifikan sesuai grafik 4.1. 2. Penurunan slump diakibatkan oleh menurunnya kandungan air dalam campuran, karena peningkatan kadar cacahan tidak disertai dengan penambahan air pencampur. 3. Berat benda uji cenderung konstan pada kadar 0% sampai 0,5%, lalu terjadi penurunan benda uji sampai kadar 1%, kemudian konstan kembali sampai kadar 3%. 4. Hal ini diakibatkan oleh penurunan workabilitas seiring dengan peningkatan kadar cacahan, sehingga terjadi pemadatan yang kurang sempurna, menyebabkan pada kadar cacahan yang relatif tinggi, banyak rongga yang terisi udara yang relatif lebih ringan dari campuran beton. 5. Penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum tidak memiliki pengaruh yang berarti pada tegangan tarik beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,3% umur 7 hari, yaitu sebesar 10,989%. Penurunan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,1% umur 28 hari, yaitu sebesar 24,904%. 6. Hal ini secara umum diakibatkan karena ikatan atau gaya adhesi antara cacahan dengan matriks beton lebih lemah dari gaya kohesi antara matriks beton itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan uji tarik belah, 93

dimana cacahan plastik pada benda uji yang terbelah tidak putus akibat pembebanan, melainkan masih tersambung, sedangkan material pembentuk beton lain, seperti agregat kasar, pecah tepat di garis belah. 7. Hasil pengujian menunjukkan, hubungan tegangan tarik dan tegangan tekan beton, α memiliki range antara 0,467 0,648, sedangkan berdasarkan ACI, nilai α berkisar antara 0,5 0,6. 8. Namun hasil pengujian menunjukkan tegangan tarik benda uji pada umur 28 hari lebih besar dari umur 7 hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan dimana ikatan antara material beton semakin meningkat seiring dengan penambahan umur benda uji, dan optimum pada umur 28 hari. 9. Hal ini-lah yang mungkin menyebabkan hasil uji pada umur 7 hari, memiliki grafik yang lebih baik disbanding grafik pada benda uji umur 28 hari, karena pada umur 7 hari, ikatan antara matriks beton belum sekuat pada umur 28 hari, sehingga perbedaan gaya adhesi plastik dengan material beton dan gaya kohesi antara matriks beton belum terlalu besar. 10. Analisa pola retak menunjukkan masih banyak benda uji yang tidak terbelah akibat tarik murni, artinya terdapat kombinasi antara tarik dengan geser, sehingga garis retak pada benda uji tidak tepat lurus di tengah.hal itu dapat diakibatkan karena posisi benda uji yang bergeser, atau posisi pelat besi yang bergeser, sehingga pembebanan tidak terpusat pada pelat besi. 11. Selain itu analisa pola retak menunjukkan ada beberapa benda uji yang mengalami retak di beberapa tempat. Hal ini diakibatkan karena pemadatan benda uji yang tidak sempurna, sehingga tegangan merambat ke daerah dimana terdapat rongga udara, menyebabkan retak tersebut. 12. Bentuk geometris benda uji yang pipih dan tidak bulat sempurna juga menyebabkan pada beberapa pengujian, benda uji tidak terbelah tepat di tengah. 94

13. Penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum meningkatkan tegangan tarik lentur beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,7% umur 28 hari, yaitu sebesar 17,098%. 14. Penggunaan pada kadar yang rendah ( 0% sampai 0,3%) relatif tidak memberi pengaruh yang berarti pada peningkatan tegangan tarik lentur beton. 15. Hal itu diakibatkan karena volume benda uji yang relatif besar, sehingga penggunaan dalam kadar yang rendah tidak memberi pengaruh pada tegangan tarik lentur benda uji. 16. Peningkatan tegangan tarik lentur, diakibatkan oleh tahanan antara plastik dengan matriks beton, sehingga ketika dibebani, tahanan ini memberi friksi, sehingga tegangan tarik lentur meningkat. Pembebanan yang dilakukan tegak lurus dengan gaya adhesi antara plastik dengan matriks beton 17. Analisa Teoritis menunjukkan bahwa ketika dibebani, benda uji seharusnya mengalami retak, tepat di tengah bentang ( Persamaan 4.7), namun dari analisa pola retak terlihat beberapa benda uji mengalami pergeseran garis retak. 18. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh tidak meratanya bentuk geometris benda uji, sehingga pembebanan yang terjadi pun tidak terpusat secara merata pada benda uji. 19. Hasil pengujian menunjukkan, hubungan tegangan tarik lentur dan tegangan tekan beton, α memiliki range antara 0,853 1,056, sedangkan berdasarkan ACI, nilai α sebesar 0,62. 20. Nilai Modulus Elastisitas dan Rasio Poisson dalam penelitian ini belum dapat digunakan sebagai acuan, karena pengujian hanya dilakukan pada sebuah benda uji dan tidak pada semua variasi. 21. Sulit menjaga homogenitas antara kadar campuran yang berbeda. Hal ini diakibatkan oleh kapasitas mesin pencampur yang terbatas, sehingga 95

tidak dapat dilakukan pencampuran dalam satu adukan. Ketidak homogenan campuran juga dapat mempengaruhi hasil campuran. 5.2. SARAN Dari penelitian mengenai pengaruh penambahan cacahan plastik polypropylene terhadap kuat tarik dan kuat lentur material beton, saran untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan mesin pencampur dengan kapasitas yang lebih besar, yang bertujuan untuk meningkatkan homogenitas campuran. 2. Penggunaan tempat penyimpanan bahan dasar pembentuk beton, seperti agregat halus, agregat kasar serta semen, perlu disiapkan, agar kadar air, kelembaban serta kandungan organik pada material tidak memiliki perubahan yang signifikan 3. Penggunaan Vibrator pada saat pemadatan, untuk kadar plastik yang lebih tinggi. 4. Penggunaan variasi jenis plastik yang lain, mengingat masih banyak produk plastik lain, seperti HDPE (High Density Polyethilene). 5. Perlunya diteliti pengaruh bentuk geometris cacahan, misalnya variasi bentuk dan ukuran cacahan. 6. Perlunya diteliti pengaruh kebersihan cacahan, yaitu antara cacahan yang dibersihkan dengan soda api atau deterjen, dengan cacahan yang tidak dibersihkan. 7. Perlunya diteliti pengaruh medium pencuci, misalnya soda api dan deterjen, terhadap karakteristik campuran benda uji. 8. Perlunya diteliti pengaruh penggunaan metode analisa rancang campur yang berbeda untuk beton berserat. 9. Perlunya diteliti pengaruh kadar cacahan yang lebih bervariasi, misalnya setiap 0,05% fraksi volume. 96

10. Penelitian lebih lanjut untuk menentukan properties dari plastik polypropylene yang lebih lengkap, misalnya tegangan tarik dan tegangan lelehnya. 11. Penggunaan zat aditif untuk meningkatkan adhesi antara cacahan plastik dengan matriks beton, serta untuk meningkatkan workabilitas campuran. 12. Penelitian dilakukan untuk mencari pengaruh terhadap karakteristik beton lainnya, misalnya pengaruhnya terhadap rangkak, susut dari beton. 13. Secara Khusus, pengumpulan data kapasitas regangan dan toughness. 14. Penelitian lebih lanjut mengenai modulus elastisitas dan rasio poisson 15. Perlunya dilakukan analisa biaya dengan lebih detail. 16. Untuk penelitian dalam bidang teknik mesin, dapat dibuat mesin pembuat cacahan plastik, untuk mendapatkan permukaan cacahan yang lebih kasar, misalnya mengacu pada mesin pembuat mie atau pengupas kelapa. 97