BAB I PENDAHULUAN. (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

1BAB I PENDAHULUAN. memiliki garis pantai sepanjang km (Cappenberg, dkk, 2006). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Pengaturan air yang

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

BAB I PENDAHULU 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh semua makhluk

BAB I PENDAHULUAN. akan mengakibatkan terjadinya perubahan faktor fisika, kimia, dan biologi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air

BAB I PENDAHULUAN. Plankton merupakan organisme renik yang hidup melayang-layang di air dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

BAB I PENDAHULUAN. sumber irigasi, sumber air minum, sarana rekreasi, dsb. Telaga Jongge ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sungai Bedagai merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hutan mangrove yang berada di perairan pesisir Jawa Barat terletak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. seperti analisis fisika dan kimia air serta biologi. Analisis fisika dan kimia air

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi. kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di Pantai Barat Sumatera. Wilayahnya berada 0

I. PENDAHULUAN. limbah dari pertanian dan industri, serta deforestasi ilegal logging (Nordhaus et al.,

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

PENDAHULUAN. hal yang penting dan harus tetap dijaga kestabilannya (Effendi, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. adakalanya turun, bahkan suatu ketika dapat pula mengering. Rawa terbentuk

bentos (Anwar, dkk., 1980).

TINJAUAN PUSTAKA. adanya aliran yang cukup kuat, sehingga digolongkan ke dalam perairan mengalir

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhannya bertoleransi terhadap salinitas (Kusmana, 2003). Hutan mangrove

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

TINJAUAN PUSTAKA. bersifat dinamis (bergerak atau mengalir) seperti laut dan sungai maupun statis

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara geografis Indonesia terletak di antara benua Asia dan Benua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

BAB I PENDAHULUAN. di danau dan lautan, air sungai yang bermuara di lautan akan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa karena keanekaragaman hayati dan agroekosistem Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Estuari oleh sejumlah peneliti disebut-kan sebagai area paling produktif,

I. PENDAHULUAN. perairan sangat penting bagi semua makhluk hidup, sebab air merupakan media bagi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki luas wilayah lebih dari 7,2 juta km 2 yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Data dari BPS tahun 2007 menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dan rawa) dan perairan lotik yang disebut juga perairan berarus deras (misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai sub tropis. Menurut Spalding et al. (1997) luas ekosistem mangrove di dunia

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Komunitas Makrozoobenthos

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

BAB I PENDAHULUAN. yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air dipergunakan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA. Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. muka bumi ini oleh karena itu di dalam Al-Qur an menyebutkan bukan hanya

Keanekaragaman, densitas dan distribusi bentos di perairan sungai Pepe Surakarta. Oleh. Arief Setyadi Raharjo M O BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendapatkan makanan, suhu yang tepat untuk hidup, atau mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Lovejoy (1980). Pada awalnya istilah ini digunakan untuk menyebutkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pengelompokkan zooplankton berdasarkan ukurannya dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut Arinardi et al. (1997), yaitu :

TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya proses terjadinya danau dapat dikelompokkan menjadi dua

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perairan yang menutupi seperempat bagian dari permukaan bumi dibagi dalam dua kategori utama, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang pantai sekitar 81.000 km dan luas laut mencapai 5,8 juta km2 (Dahuri, 2004). Ekosistem perairan, baik perairan sungai, danau maupun perairan pesisir dan laut merupakan kumpulan dari komponen abiotik (fisik-kimia) dan biotik (organisme hidup) yang berhubungan satu sama lain dan saling berinteraksi membentuk suatu struktur fungsional. Perubahan pada salah satu dari komponen tersebut tentunya akan dapat mempengaruhi keseluruhan sistem kehidupan yang ada di dalamnya (Fachrul, 2007). Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan di muka bumi ini, salah satunya sebagian organisme menjadikan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Al-Qur an telah banyak menyinggung tentang manfaat air dan perairan sebagai sumber kehidupan. Salah satunya di perairan pantai menyimpan banyak sumberdaya alam yang dapat dieksplorasi, antara lain sumber mineral, sumber makanan seperti ikan dan berbagai hewan dan tumbuhan, sumberbahan kimia dan sumber bahan energi. 1

2 Makhluk hidup yang diciptakaan-nya mempunyai manfaat yang bisa di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satunya adalah jenis-jenis ikan yang bisa dikonsumsi oleh manusia yang terdapat didaerah tumbuhnya hutan mangrove (payau). Hal ini telah dijelaskan di dalam Al-Qur an untuk mengambil manfaat dari hewan laut tersebut. Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapalkapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-nya dan supaya kamu bersyukur (Q.S al-fathir: 12). Menurut Al-Maragi (1988), ayat diatas menjelaskan tentang tanda-tanda keesaaan dan kebesaran kekuasaan-nya dengan menciptakan hal-hal yang sama namun mempunyai fungsi yang berbeda. Seperti diciptakannya air. Allah menciptakan air ada yang tawar dan ada yang asin. Air tawar berfungsi untuk diminum, mengairi sawah. Sedangkan air asin digunakan untuk berlayar kapalkapal besar. Biota laut yang diciptakan Allah mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi, dengan ciri-ciri dan pola hidup yang berbeda. Ada 6 Filum fauna yang hi dup didaerah perairan. Ini menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman fauna akuatik sangat tinggi, seperti jenis kerang-kerangan, ikan, gastropoda, crustacea dan lain sebagainya. Ciptaan Allah yang demikian

3 dimaksudkan agar kita lebih mengetahui bahwasanya Allah-lah yang maha kuasa sebagaimana firmannya dalam surat An-Nur ayat 45. Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain)berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Q.S. An- Nuur : 45). Ayat diatas menjelaskan tentang kebesaran kekuasaannya. Dia membuktikannya dengan menerangkan ihwal langit dan bumi serta peninggalan alam yang tinggi. Dan setiap hewan yang melata yang ia ciptakan berasal dari air yang merupakan bagian dari materinya. Hal ini disebabkan karena tingkat kebutuhan hewan terhadap air sangat tinggi. Dan didalam ayat tersebut Allah menjlaskan tentang berbagai macam jenis hewan. Ada beberapa hewan yang berjalan diatas perutnya seperti jenis-jenis reptil, dan ada pula yang berjalan diatas empat kaki seperti unta, lembu, kambing dan kerbau. Perbedaan hewan-hewan ini dalam anggota, kekuatan, ukuran badan dan tingkah lakunya pasti diatur oleh pengatur yang maha Bijaksana, yang mengetahui segala ihwal dan rahasia penciptaannya. Tidak ada sekecil apapun dimuka bumi dan langit yang tidak ia ketahui (Al-Maragi, 1988).

4 Keanakaragaman ekosistem di perairan dapat menggambarkan suatu suatu kesuburan lingkungan tersebut, yang memiliki kondisi keseimbangan lingkungan yang komplek. Odum (1993) kondisi lingkungan perairan merupakan suatu sistem yang kompleks dan terdiri dari berbagai macam parameter yang saling berpengaruh satu sama lainnya. Beberapa parameter tersebut antara lain parameter fisika, kimia dan biologi. Plankton merupakan salah satu parameter biologi dan dipengaruhi parameter lainya. Komponen biotik dapat memberikan gambaran dalam kondisi fisika, kimia dan biologi suatu perairan Plankton sebagai salah satu parameter biologi dimana kelimpahannya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan atau kualitas air secara fisika dan kimia. Ukuran plankton mikroskopik, pergerakkanya sedikit. Menurut Wijaya (2009), biota-biota yang relatif menetap seperti plankton dapat lebih menggambarkan perubahan tersebut karena keberadaanya di perairan yang relatif menetap sehingga merespon setiap perubahan kondisi perairan yang terjadi. Keberadaan organisme tersebut didalam perairan sangat ditentukan oleh kondisi fisik dan kimia perairan karena memiliki batasan toleransi tertentu sehinga struktur komunitasnya akan berbeda pada kondisi parameter fisika dan kimia yang berbeda. Definisi umum menyatakan bahwa yang dimaksud dengan plankton adalah suatu golongan jasad hidup akuatik berukuran mikroskopik, biasanya berenang atau tersuspensi dalam air, tidak bergerak atau hanya bergerak sedikit untuk melawan/ mengikuti satu arus. Dibedakan menjadi dua golongan yakni tumbuhan/ fitolankton (plankton nabati) yang umumnya mempunyai klorofil dan golongan hewan/ zooplankton (plankton hewani) (Wibisono, 2005)..

5 Dalam suatu perairan, zooplankton merupakan konsumen pertama yang memanfaatkan produksi primer yang dihasilkan oleh fitoplankton. Peranan zooplankton sebagai konsumen pertama yang menghubungkan fitoplankton dengan karnivora kecil maupun besar, dapat mempengaruhi kompleks atau tidaknya rantai makanan di dalam ekosistem perairan. Keberadaan zooplankton di dalam perairan banyak ditentukan oleh interaksi terhadap faktor fisika (cahaya, suhu, kecerahan, kekeruhan dan total padatan tersuspensi), faktor kimia (ph,oksigen terlarut, BOD 5, TSS, TDS, COD, DO, Fosfat (PO 4 ), Nitrat (NO 3 ), Hg, Pb, dan CD serta faktor biologi (fitoplankton dan tumbuhan air) (Suherman, 2005). Penelitian tentang zooplankton telah dilakukan di sungai oleh Astirin, dkk (2001). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berdasarkan indeks Shannon- Wienner semua sungai di kota Surakarta dalam kondisi tercemar, baik daerah hulu maupun hilir. Pencemaran dapat mengubah struktur ekosistem dan mengurangi jumlah spesies dalam suatu komunitas. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakuakan pada bulan Februari 2013, Pantai Lekok yang terletak di daerah kabupaten Pasuruan merupakan pantai terbuka sehingga ketika air laut surut dapat menjadi daya tarik untuk perkembangan individu maupun kepentingan lainnya. Pantai ini juga merupakan wilayah pemukiman penduduk sehingga dapat dijadikan sebagai tempat untuk kegiatan ekonomis. Sekitar Pantai Lekok terdapat beberapa tempat sarana umum yaitu tempat pusat pembelanjaan tradisional, TPA (tempat pembuangan akhir) sampah, TPI (tempat pelelangan ikan) yang cukup besar dan terdapat pabrik

6 PGLTU (pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan uap). Pantai Lekok terdapat beberapa aliran sungai yang bermuara di pantai ini, salah satunya sungai Rejoso. Menurut penelitian Widodo (2005), diketahui bahwa Muara sungai Rejoso telah tercemar logam berat Hg yang cukup tinggi. Pencemaran ini disebabkan oleh adanya industri-industri yang ada di Kecamatan Rejoso membuang limbahnya ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Pencemaran perairan pantai Lekok disebabkan oleh aliran sungai-sungai yang banyak mengandung bahan pencemar. Menurut UNEP (1990) diacu dalam Ivana 2002 sebagian besar (80%) bahan pencemar yang ditemukan di laut berasal dari kegiatan manusia di daratan. Kegiatan yang makin intensif ini mengakibatkan perairan laut telah mengalami perubahan dan kemungkinan telah menyebabkan kerusakan pada lingkungan perairan yang disertai dengan menurunnya kualitas air laut yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan biota, sumberdaya dan kenyamanan ekosistem laut. Zooplankton seperti halnya organisme lain, hanya hidup dan berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang serasi. Pola penyebaran dan keanekaragaman zooplankton dalam suatu perairan dapat digunakan sebagai salah satu parameter biologi dalam menentukan perubahan kondisi suatu perairan. Aktivitas manusia yang membawa dampak perubahan alam sehingga akan mempengaruhi kondisi fisika, kimia dan biologi perairan, yang akhirnya menyebabkan perubahan kelimpahan dan keanekaragaman zooplankton.

7 Berdasarkan latar belakang tersebut mengenai kondisi lingkungan di sekitar pantai Lekok, adanya aktifitas didarat perlu di lakukan penelitian sebagai pemantau lingkungan untuk menghindari dari kerusakan lingkungan perairan dengan pemantauan Kondisi fisika, kimia dan biologi plankton), secara dini dan periodik, sehingga upaya penanggulangan segera bisa dilakukan dan kerusakan lingkungan yang lebih parah tidak akan terjadi. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apa saja jenis zooplankton yang ditemukan di Pantai lekok Kabupaten Pasuruan? 2. Bagaimana kelimpahan dan tingkat keanekaragaman zooplankton yang ada di Pantai lekok Kabupaten pasuruan? 3. Bagaimana kualitas perairan berdasarkan keanekaragaman Zooplankton serta sifat fisika dan kimia di perairan pantai Lekok kabupaten Pasuruan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui jenis zooplankton yang dapat ditemukan di Pantai Lekok Kabupaten pasuruan 2. Mengetahui keanekaragaman zooplankton yang ada di Pantai Lekok Kabupaten Pasuruan

8 3. Mengetahui kualitas perairan berdasarkan keanekaragaman Zooplankton serta sifat fisika dan kimia di perairan pantai Lekok Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi data dasar tentang keanekaragaman zooplankton yang ada di Pantai Lekok Kabupaten Pasuruan bagi kalangan akademisi sebagai informasi ilmiah. 2. Membantu penyediaan data tentang jenis zooplankton yang diperlukan bagi pihak pengelola pantai dalam upaya mempertahankan keseimbangan ekosistem pantai. 3. Memberikan informasi tentang tinkat pencemaran pantai bagi pengelola kelautan kabupaten Pasuruan. 4. Memperbanyak pengetahuan di bidang Biologi khususnya Ekotoksikologi, serta dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Identifikasi jenis zooplankton dilakukan hanya sampai pada tingkat genus 2. Variabel kualitas perairan melalui pengamatan fisika kimia yaitu meliputi: Faktor Suhu, kecerahan, ph, Biochemical Oxygen Demand (BOD), TSS, TDS, Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen (DO), Fosfat (PO 4 ), Nitrat (NO 3 ), dan salinitas Pengambilan data dilakukan pada kedalaman antara 0,3-0,5 m (badan air).