KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NO. 57 BANDUNG 40122 JALAN JEND. GATOT SUBROTO KAV.49 JAKARTA 12950 Telepon: 022-7212834, 5228424 021-5228371 Faksimile: 022-7216444, 021-5228372 E-mail: geologi@bgl.esdm.go.id Nomor : 2306/45/BGL.V/2010 2 November 2010 Sifat : Penting Lampiran : - Hal : Laporan Aktivitas G. Merapi 2 November 2010 pukul 12:00 WIB Yang terhormat, 1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta 3. Gubernur Jawa Tengah 4. Bupati Sleman 5. Bupati Magelang 6. Bupati Klaten 7. Bupati Boyolali Bersama ini disampaikan dengan hormat laporan aktivitas G. Merapi tanggal 2 November 2010 pukul 06:00 sampai dengan pukul 12:00 WIB. I. Hasil Pemantauan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 06.00-12:00 WIB, aktivitas G Merapi baik secara seismik maupun visual, menunjukkan peningkatan kembali. Tercatat gempa MP meningkat 2 kali lipat menjadi 36 kali, sehingga totalnya 54 kali. Gempa guguran masih mendominasi jumlah gempa, yaitu 62 kali, dan awanpanas 8 kali. Berikut disajikan rangkuman hasil pemantauan terkini, meliputi data pemantuan secara instrumental dan visual.
1. Kegempaan Berdasarkan hasil pemantauan kegempaan diperoleh jumlah kegempaan sebagai berikut: Jenis Gempa 31 Okt 2010 1 Nov 2010 2 November 2010 00-24 WIB 00-24 WIB 00-06 06-12 12-18 18-24 WIB WIB WIB WIB Vulkanik 4 - - - - - - MP 33 17 18 36 - - 54 LF 22 7-3 - - 3 Guguran 166 117 24 37 - - 61 AP (Awan panas) 4 7 3 5 - - 8 Tele - - - - - - - Tektonik 1 - - - - - - Jml 2. Visual Kondisi visual dari pos-pos pengamatan G. Merapi mulai pukul 00.00-06.00 WIB, cuaca relatif kabut tipis hingga pekat. Awanpanas ke kali Gendol dengan jarak luncur mencapai 3,5 km dan ketinggian asap mencapai 700 m. Teramati dari pos Kaliurang, guguran ke kali Gendol 5 kali dengan jarak luncur 1 km. Tidak terdengar suara gemuruh. Dari pos Selo dilaporkan, terjadi hujan abu tipis-sedang di Cepogo, Wonoboyo, dan Musuk (Kab. Boyolali), tidak terdengar suara gemuruh ataupun dentuman, dan tidak tercium bau belerang. Berikut ini, disajikan laporan visual secara terperinci: Pos Cuaca Guguran Awanpanas Kaliurang Kabut tebal 06:30 WIB, Kali Gendol 1 km 07:01 WIB, Kali Gendol 0,8 km 07:52 WIB, Kali Gendol 0,8 km 07:58 WIB, Kali Gendol 0,8 km 08:24 WIB, Kali Gendol 1 km 06:06 WIB, Kali Gendol, 3,5 km 06:31 WIB, Kali Gendol, 0,8 km 06:33 WIB, Kali Gendol 3 km 08:12 WIB, Kali Gendol 0,5 km 08:14 WIB, Kali Gendol 1,5 km 08:58 WIB, Kali Gendol 0,8 km Cerah 06:00-09:00 Selainnya Kabut Pekat Kepulan AP di puncak G. Merapi, 06:35;08:15;08:58 WIB arah Timurlaut Babadan Gerimis 11.15 WIB Ngepos Kabut Pekat 2x ke Kali Gendol 5x, asap kehitaman vertikal. Jrakah Kabut Tebal-Pekat Kepulan AP 06:00 WIB 300 m; 06:36 WIB 700 m ke Timurlaut Kepulan asap 2x 06:07; 06:33 WIB ke Selo Kabut Timur
II. Kesimpulan Berdasarkan hasil pemantauan instrumental dan visual pada 2 Novemeber 2010 dari Pukul 06:00 WIB sampai dengan pukul 12:00 WIB menunjukkan aktivitas G Merapi masih tinggi. Status aktivitas Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat Awas (level 4). III. Rekomendasi Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik G. Merapi dan status masih ditetapkan pada level Awas, maka direkomendasikan sebagai berikut: 1. Tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai yang berhulu di G. Merapi sektor Selatan, Tenggara, dan Barat Daya dalam jarak 10 km dari puncak G. Merapi meliputi, K. Boyong, K. Kuning, K. Gendol dan K. Woro, K. Bebeng, K. Krasak, dan K. Bedog. 2. Wilayah Kabupaten Sleman, agar tetap berada di pengungsian / daerah yang aman bagi penduduk yang bermukim di desa Purwobinangun (Dusun Turgo, Kemiri, dan Ngepring), desa Wonokerto (Dusun Tunggularum), desa Girikerto (Dusun Ngandong, Tritis, dan Nganggring). Desa Hargobinangon (Dusun Kaliurang Barat, Dusun Boyong, Kaliurang Timur, dan Ngipiksari), Desa Umbulharjo (Dusun Kinahrejo, Pangukreho, dan Gondang), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem. Petung, Jambu, dan Kopeng), Desa Glagaharjo (Dusun Kali Tengah Lor, Kali Tengah Kidul, Srunen, Singlar). 3. Wilayah Kab. Klaten, agar tetap berada di pengungsian / daerah yang aman bagi penduduk yang bermukim di Desa Balerante (semua dusun), Desa Sidorejo (semua dusun), dan Tegalmulyo (semua dusun). 4. Wilayah Kab. Magelang, agar tetap berada di pengungsian / daerah yang aman bagi penduduk yang bermukim di Desa Kemiren (Dusun Jambu Rejo dan Dusun Kemiren), Desa Kaliurang (Dusun Sumberejo, Kaliurang Utara, Kaliurang Selatan dan Cepagan), Desa Krinjing, Desa Keningar,dan Desa Ngargosoka 5. Tidak ada aktivitas masyarakat di sekitar alur sungai meliputi, K. Bebeng, K. Krasak, dan K. Bedog, K. Boyong, K. Kuning, K. Gendol, dan K. Woro.
6. Masyarakat di sekitar G. Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari Pemerintah Kabupaten setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi G. Merapi. 7. Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan landaan awanpanas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat. 8. Masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas G. Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. Tembusan: 1. Kepala Badan Geologi 2. Sekretaris Badan Geologi 3. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan 4. Direktur Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, KEMENDAGRI 5. Bandara Adisucipto, Yogyakarta 6. Deputi I Menko Kesra Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial 7. Biro Hukum dan Humas, KESDM
8. Mabes TNI 9. Pusat Data dan Informasi, KESDM 10. Kepala Pusat Krisis, Kemeterian Kesehatan 11. Badan Kesbanglinmas, Provinsi DIY 12. Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Provinsi Jawa Tengah